Anda di halaman 1dari 1

Proses pemakaman jenazah dan fenomena kebudayaan di desa sungai geringging

2 kabupaten padang pariaman

Berdasarkan observasi yang saya lakukan di desa sungai geringging 2 kemaren,


saya melihat tradisi/adat kematian yang ada di desa itu yaitu mayat diletakan di dalam
rumah (bagian tengah ruangan), kemudian keluarga duga menyambut masyarakat atau
sanak kerabat yang berkunjung kerumah dukauntuk melihat mayat tersebut. keluarga
duka atau masyarakat yang ada disitu duduk didekat si mayat sambil membacakana
surah yasiin. Dan ada juga sebagian masyarakat laki-laki atau bapak-bapak mereka
duduk diluar rumah.

Adapun mayat terbujur dalam rumah tersebut menunggu sampai waktu dzuhur
datang,setelah datang waktu dzuhur,mayat dimandikan dibantu oleh bapak-bapak
warga setempat/sanak kerabat. setelah dimandikan mayat tersebut kemudian dikafani
oleh orang yang sudah terbiasamengkafani mayat dan tahu apa-apa saja yang
diperlukan untuk mengkafani mayat. Setelah dikafani , mayat tersebut kemudian di
sholatkan.setelah di sholatkan, kemudian si mayat dibawa keluar rumah dan ada
seorang ustad yang membacakan doa-doa yang diikuti oleh keluarga duka dan warga
masyarakat disitu . setelah pembacaan doa selesai, kemudian mayat dibawakekuburan
yang telah disediakan dan dikuburkan. Setelah proses pengkuburan selesai , kemudian
seorang ustad menyiramkan air dan membacakan doa lagi yang diikuti semua orang
yang ada di pemakaman tersebut. Setelah semuanya selesai barulah masyarakat
meninggalkan pemakaman tersebut.

Ada yang unik dari pemakamana jenazah di desa sungai geringging 2 tersebut,
yaitu masyarakat mengatakan bahwa setelah mayat dimakamkan selama 7 hari ada
tokoh kiayi yang menunggu kuburan itu dari siang sampai malam harinya selama 7 hari
tersebut, kiayi tersebut membacakan doa dan menyiramkan air di atas kuburan
tersebut. Oleh karena itu setiap keluarga duka yang berziarah ke kuburan tersebut
selalu mendapati kuburan telah basah dan melihat kiayi tersebut duduk didekat
kuburan itu.

Adapun masyarakat disana mengatakan , bahwa kiayi tersebut biasanya diberi


upah berupa uang atau emas oleh keluarga duka karena telaah menjaga kuburan
tersebut selama 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai