pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian
Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan
serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang
mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif,
sehingga tidak hanya dijadikan slogan belaka.
Ideologi berasal dari gabungan dua kata yakni idea yang berarti cara berpikir dan logos yang
artinya ilmu. Sehingga secara sedehana ideologi dapat diartikan sebagai cara berpikir untuk
dijadikan pedoman hidup. Pancasila yang dijadikan ideologi berarti 5 dasar hidup yang
dijadikan pedoman di dalam kehidupan bernegara.
Pancasila Sebagai Ideologi
Dilihat dari segi bahasa, ideologi berasal dari kata di bahasa Yunani idea dan logi.
Idea berarti gagasan atau buah pikiran. Sedangkan logi berarti ajaran. Kedua kata tersebut
digabungkan dan membentuk sebuah arti baru. Ideology diartikan sebagai ilmu tentang
gagasan atau buah pikiran. Pengertian lain menjelaskan bahwa ideologi adalahsekelompok
pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan seseorang atau sekelompok
orang untuk memahami dan menetukan sikap. Selain itu, ada juga yang mengartikan ideologi
sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok gagasan dalam hal politik,
sosial, dan ekonomi, dimana pelaksanaannya diterapkan dalam sekelompok masyarakat yang
sistematis. Ada banyak ciri ideologi pancasila. Merangkum dari pengertian-pengertian
tersebut, bisa kita simpulkan bahwa Pancasila sebagai ideologi adalah wujud dari pemikiran
manusia tentang cita – cita yang sungguh-sungguh digenggam dan berusaha untuk
diwujudkan. Cita – cita tersebut dirumuskan ke dalam sila-sila yang nilai-nilai nya bisa
diaktualisasi menjadi norma kehidupan. Dan dicantumkannya sila – sila pancasila dalam
pembukaan UUD 1945 mengkokohkan posisi Pancasila sebagai dasar negara sekaligus
ideologi negara yang diterima dan didukung oleh seluruh bangsa Indonesia.
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam Pancasila
diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan pemerintahan negara.
Secara luas dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau
arah yang dimaksud adalah terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha
Esa, berperi kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
2. Sebagai nilai integratif bangsa dan negara
Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa dan negara
membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan bangsa Indonesia. Seperti
yang kita tahu, Negara Indonesia terdiri dari suku, agama, dan ras yang berbeda. Tanpa
adanya sebuah sarana untuk menyatukan perbedaan tersebut, persatuan dan kesatuan bangsa
akan sulit dicapai. Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara memegang peran
yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai bersama yang menjadi
pemecah konflik atau penyetara kesenjangan.
Filsafat Pancasila merupakan sistem ialah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki
keterkaitan, keterikatan dan saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang dinamakan sebuah kesatuan organis.
Pancasila sebagai filsafat mengandung sebuah pandangan, konsep-konsep kebenaran dan cara
berpikir yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila
memiliki fungsi dasar negara bagi suatu negara yang sesungguhnya ditujukan bukan hanya
untuk bangsa Indonesia nammun juga pada kehidupan manusia secara menyeluruh. Didalam
Pancasila yang terdiri dari lima sila yang pada hakikatnya merupakan sebuah sistem filsafat.
(baca juga: Peran konstitusi dalam negara demokrasi)