PENDAHULUAN
29
Laporan Akhir
Jakarta Utara ini perlu dilakukan dan dikerjakan dengan perhitungan yang tepat
sesuai dengan fungsinya, sehingga kualitas bangunan dapat dipertanggungjawabkan
dan dilaksanan dengan efektif.
Keinginan untuk mewujudkan hal tersebut di atas dilakukan oleh Suku Dinas
Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara dengan mengadakan kegiatan
Perencanaan Pembangunan TPS 3 R Kelapa Gading berlokasi di Jalan Infeksi Kali
Sunter RW 05 Kelurahan kelapa gading Barat Kecamatan Kelapagading di Kota
Administrasi Jakarta Utara ,Pembangunan desain sebagai untuk Peningkatan
Parasarana dan sarana serta fasilitas Penunjang lainya di Naungi Oleh Suku Dinas
Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara .
29
Laporan Akhir
BAB II
Kerangka Acuan kerja yang dimaksudkan dan bertujuan sebagai pedoman dan
petunjuk dalam melaksanakan tugas yang harus diperhatikan dan diinterprestasikan
konsultan perencana, antara lain tata cara pengambilan data, kriteria dan proses.
Pekerjaan yang dimaksud harus tetap sesuai serta mengacu pada ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemberi tugas / Owner, dalam hal ini adalah
Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara , khususnya dalam
segi waktu dan kualitas hasil pekerjaan perencanaan, penggunaan bahan/ material
untuk pelaksanaan dan biaya pelaksanaan, sehingga dapat diiperoleh hasil yang
optimal, baik dari sisi teknis maupun administrasi poryek.
29
Laporan Akhir
BAB III
Untuk itu perlu di ciptakan/di bangunya fasilitas-fasilitas yang diperlukan, antara lain:
- Fasilitas Keamanan
- Fasilitas Pengelolaan
- Fasilitas Kesehatan
29
Laporan Akhir
BAB IV
METODILOGI PENDEKATAN
PERENCANAAN
Untuk menunjang agar sistem, prosedur dan mekanisme kerja yang telah dibuat dapat
berjalan dengan lancar, dan dapat dipertangung jawabkan , maka perlu kiranya perancangan
dan perencanaan didasari oleh metode pendekatan yang optimal baik segi teknis maupun
lingkungan sosial dimana bangunan tersebut berada.
4.1 Metodilogi
a. Persiapan
Pelaksana kegiatan secara aktif melakukan koordinasi dengan tim teknis dan instansi
teknis terkait sehingga dapat dicapai keluaran yang memadai, dengan demikian
dimungkinkan pula untuk melakukan konsultasi dengan asosiasi profesi terkait dan
instansi pemerintah setempat atau instansi lain.
c. Pengumpulan data
1. Melakukan pemrosesan data kuantitatif dan kualitatif yang terdapat pada area
perencanaan
29
Laporan Akhir
4.1.2 Metode Pengumpulan Data
1. Studi literatur
Pengumpulan data sekunder dilakukan untuk pengkayaan data dan informasi untuk
mendukung kelengkapan sumber data dan informasi untuk kedalaman analisis.
Kegiatan pengumpulan data sekunder tersebut antara lain mencakup:
a. Mencari literatur (artikel, buku dan laporan riset mengenai isu, statistik, program,
strategi dan kebijakan tentang pengembangan Pengelolahan Sampah Dimestik
pada umumnya);
c. Mencari data di internet mengenai isu, statistik, program, strategi dan kebijakan
tentang pengembangan Pengelolahan Sampah Dimestik . E-Survey yang
dilakukan melalui internet dan mesin pengelolahan sampah yang akan dipakai
sesuai dengan kebutuhan dan tonasi untuk mendapatkan data sekunder yang dapat
mendukung akurasi data dan analisis dan juga dilakukan untuk mendapatkan data
yang akan digunakan sebagai ‘Benchmarking’.
2. Survey Lapangan
Ditinjau secara fisik lingkungan, sasaran yang akan dicapai pada tahap survei ini
antara lain adalah ukuran yang sesuai dengan tapak, luas lahan, kondisi eksisting,
dan batas-batas site terpilih untuk Perencanaan Pembangunan TPS 3 R Kelapa
Gading berlokasi di Jalan Infeksi Kali Sunter RW 05 Kelurahan kelapa gading
Barat Kecamatan Kelapagading di Kota Administrasi Jakarta Utara dan aspek
29
Laporan Akhir
terkait lainnya termasuk bangunan yang sudah terbangun di sekitarnya, bangunan/
fasilitas yang tersedia, serta infrastruktur yang mendukung.
Untuk survei secara non fisik sasarannya adalah survei struktur organisasi
manajemen Gedung/Bangunan, kebutuhan ruang, program ruang, jenis peralatan/
perlengkapan yang diperlukan dan keinginan dari pihak user serta keinginan
tentang utilitas bangunan yang diperlukan untuk perumusan konsep Perencanaan
Pembangunan TPS 3 R Kelapa Gading berlokasi di Jalan Infeksi Kali Sunter RW
05 Kelurahan kelapa gading Barat Kecamatan Kelapagading di Kota Administrasi
Jakarta Utara serta aspek terkait lainnya.
3. Indepth Interview
Indepth interview akan dilakukan dalam bentuk wawancara secara mendalam dengan
tokoh-tokoh atau pelaku kunci yang terkait dengan isu/permasalahan Perencanaan
Pembangunan TPS 3 R Kelapa Gading berlokasi di Jalan Infeksi Kali Sunter RW 05
Kelurahan kelapa gading Barat Kecamatan Kelapagading di Kota Administrasi
Jakarta Utara serta aspek terkait lainnya. Sasaran indepth interview tersebut
mencakup antara lain: pengelola Pengelolahan Sampah Dimestiksebagai pelaku di
lokasi eksisting terkait peraturan mengenai gedung dan bangunan, pihak-pihak dari
Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara selaku pemilik.
Pendekatan analisis mencakup sisi makro, sisi mezo dan sisi mikro. Pendekatan
makro memandang lingkup perencanaan sebagai simpul dalam suatu wilayah luas, dalam
hubungan regional dan kawasan lain di sekelilingnya.
29
Laporan Akhir
lainnya sebagai suatu wilayah yang mempunyai kemampuan tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi yang dikandungnya.
Adapun teknik yang dipergunakan disesuaikan dengan aspek yang akan dibahas serta
kepentingannya, yang antara lain bersifat :
1. Deskriptif
2. Ekstrapolatif
Untuk menganalisis keadaan pada saat ini dan masa mendatang dengan menggunakan
proyeksi, berdasarkan perkembangan dan kecenderungan dari komponen analisis
yang sifatnya lebih terukur.
3. Asumtif
Untuk memberikan anggapan atas kondisi yang berlaku maupun yang diperkirakan
akan berlangsung di kemudian hari.
4. Normatif
5. Spasial
29
Laporan Akhir
4.2 Pendekatan
a. Peruntukan lokasi
d. Ketinggian bangunan
e. Ketinggian langit-langit
3) Kenyamanan;
Untuk bangunan gedung yang mempunyai KDB kurang dari 40%, harus
mempunyai KDH minimum sebesar 15%.
29
Laporan Akhir
k. Wujud arsitektur
29
Laporan Akhir
9) Sarana jalan masuk dan keluar;
10) Penyediaan fasilitas ruang ibadah, ruang ganti, ruang bayi/ibu, toilet & toilet
disabilitas, dan fasilitas komunikasi dan informasi.
2. Perencanaan Teknis
1. Membuat uraian detail mengenai rencana arsitektur, rencana tata letak ruang
penunjang/perlengkengapan;
29
Laporan Akhir
3. Membuat dikumen persyaratan umum;
3. Spesifikasi Teknis
1. Bentuk Bangunan
29
Laporan Akhir
c. Kegiatan sesuai butir-butir dari kriteria azas perencanaan, yaitu: Asas
Hubungan, Asas Sederhana, Asas Analitis, Asas Fleksibel, Asas
Keseimbangan, Asas Pemenfaatan;
a. Penghawaan/Sirkulasi Udara,
- Sirkulasi udara yang lebih penting, dengan suhu udara sejuk maka
diupayakan menggunakan sistem penghawaan alami/ventilasi dengan
pengaturan pembukaan seperlunya dan direncanakan dengan tinggi ceiling
(langit-langit) yang maksimal agar membantu sirkulasi penambahan udara.
4. Persyaratan Fungsi
29
Laporan Akhir
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan.
5. Kriteria Khusus
1. Lokasi
Pertimbangan terhadap kondisi lokasi penting untuk tata letak, fungsi dan
keserasian bangunan dengan bangunan yang sudah ada.
29
Laporan Akhir
2. Konstruksi
3. Pengadaan Barang
Spesifikasi barang yang sesuai dan telah direkomendasi oleh Suku Dinas
Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara.
Setiap bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus dilengkapi dengan
sarana penyelamatan dari bencana atau keadaan darurat, serta harus memenuhi persyaratan
standar sarana penyelamatan bangunan sesuai SNI yang dipersyaratkan. Spesifikasi teknis
sarana penyelamatan bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meliputi ketentuan-
ketentuan:
29
Laporan Akhir
A. Tangga Darurat
1. Setiap bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertingkat lebih
dari 3 lantai, harus mempunyai tangga darurat/penyelamatan minimal 2 buah
dengan jarak maksimum 45 m (bila menggunakan sprinkler jarak bisa 1,5 kali);
B. Pintu darurat
1. Setiap bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertingkat lebih
dari 3 lantai harus dilengkapi dengan pintu darurat minimal 2 buah;
2. Lebar pintu darurat minimum 100 cm, membuka ke arah tangga penyelamatan,
kecuali pada lantai dasar membuka kearah luar (halaman);
3. Jarak pintu darurat maksimum dalam radius/jarak capai 25 meter dari setiap titik
posisi orang dalam satu blok bangunan gedung;
29
Laporan Akhir
C. Pencahayaan darurat dan tanda penunjuk arah EXIT
1. Setiap bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pelayanan dan
kepentingan umum seperti: kantor, pasar, rumah sakit, rumah Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta bertingkat (rumah susun), asrama, sekolah, dan tempat
ibadah harus dilengkapi dengan pencahayaan darurat dan tanda penunjuk arah
KELUAR/EXIT yang menyala saat keadaan darurat;
3. Ketentuan lebih lanjut tentang pencahayaan darurat dan tanda penunjuk arah
KELUAR/EXIT yang lebih rinci harus mengikuti standar dan pedoman teknis.
D. Koridir/selasar
2. Jarak setiap titik dalam koridir ke pintu darurat atau arah keluar yang terdekat
tidak boleh lebih dari 25 m;
1. Setiap bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pelayanan dan
kepentingan umum seperti: kantor, pasar, rumah sakit, rumah Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta bertingkat (rumah susun), asrama, sekolah, dan tempat ibadah harus
dilengkapi dengan sistem komunikasi internal dan sistem peringatan bahaya;
29
Laporan Akhir
F. Fasilitas Penyelamatan
Setiap lantai bangunan gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus diberi fasilitas
penyelamatan berupa meja yang cukup kuat, sarana evakuasi yang memadai sebagai
fasilitas perlindungan saat terjadi bencana mengacu pada ketentuan SNI yang
dipersyaratkan.
A. Persyaratan Tata
Bangunan & Lingkungan
29
Laporan Akhir
No URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS KETERANGAN
B Persyaratan Bahan
Bangunan
3 Bahan dinding dalam bata, batako diplester dan produksi dalam negeri,
29
Laporan Akhir
No URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS KETERANGAN
C Persyaratan Struktur
Bangunan
bertingkat)
29
Laporan Akhir
No URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS KETERANGAN
9 Tata Udara 6-10% bukaan atau dengan dihitung sesuai SNI yang
tata udara buatan (AC) berlaku
E Persyaratan Sarana
Penyelamatan
1 Tangga Penyelamatan lebar min.=1, 20m dan bukan jarak antar tangga maksimum
(khusus untuk yang tangga putar 45 m (bila menggunakan
bertingkat) sprinkler jarak bisa 1,5 kali)
29
Laporan Akhir
No URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS KETERANGAN
BAB V
PENTAHAPAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERENCANAAN
Konsultan mempersiapkan data – data yang relevan dan cukup mendukung ,yang
diperlukan untuk melakukan kegiatan suatu perencanaan antara lain :
29
Laporan Akhir
- Data Teknis Bangunan Existing
b. Analisa data
Konsep perencanaan merupakan hasil analisa data dan inteprestasi secara garis besar
terhadap kerangka acuan kerja (KAK), Kebijakan dan petunjuk dari pemberi tugas,
serta pemahaman mengenai Perencanaan Pembangunan TPS 3 R Kelapa Gading
berlokasi di Jalan Infeksi Kali Sunter RW 05 Kelurahan kelapa gading Barat
Kecamatan Kelapagading di Kota Administrasi Jakarta Utara ,penataan dan lain
sebagainya.
a. Pendekatan perencanaan
29
Laporan Akhir
2. Kreatifitas disain lebih ditekankan pada tercapainya kesesuaian antara fungsi
teknis, dengan menggunakan bentuk minimalis,.
b. Penggunaan bahan
a. Denah situasi
Denah situasi adalah gambar seluruh unit bangunan dan bangunan lainya termasuk
perletakan dan kelengkapannya.
Rencana anggaran biaya merupakan estimasi biaya secara rinci untuk keseluruhan.
29
Laporan Akhir
setempat, seperti estetika agar keterbatasan tempat dan lain-lainnya bisa di
optimalisasikan dalam pekerjaan.
- Pengembangan dari bill of quantity (BQ) diambil dari RAB final, harus
menampilkan uraian pekerjaan dan volume setiap bagian pekerjaan,
dipersiapkan sebagai bagian dikumen lelang.
29
Laporan Akhir
BAB VI
Hasil akhir dari pekerjaan perencanaan berupa dikumen pelelangan yang dipersiapkan
untuk dilaksanakan melalui tahap pelelangan yang diselenggarakan, antara lain :
a. Denah bangunan /situasi seluruh unit bangunan termasuk peletakan, dan lain
sebagainya, tertera secara lengkap dan jelas yang disertai ukuran satu dan
bangunan serta posisi bangunan yang satu dengan lainnya.
29
Laporan Akhir
b. Gambar rencana bangunan dan detail dari bangunan yang tertera secara lengkap
dan jelas, baik ukuran maupun bahan materialnya.
b. Bill of Quantity (BQ) menguraikan jenis dan volume pekerjaan , termasuk analisa
(tanpa nilai rupiah) yang di susun dalam buku tersendiri,diluar rencana anggaran
biaya (RAB).
b. Disusun dan diuraikan dengan rinci , jelas tetapi mudah dibaca dan
dimengerti,untuk menghindari salah pengertian.
BAB VII
PENGAWASAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
29
Laporan Akhir
3. Membantu persiapan rapat-rapat koordinasi di lapangan secara berkala, mencatat
semua permasalahan dan penyelesaiannya,dan dituangkan dalam risalah rapat
koordinasi
BAB VIII
1. Laporan pra –rencana adalah hasil pekerjaan pada tahap pra-rencana, yaitu konsep-
konsep dan sketsa disain perencanaan, serta rencana anggaran biaya global.
29
Laporan Akhir
2. Laporan perencanaan adalah hasil pekerjaan pada tahap perencanaan, yaitu gambar-
gambar kerja, rencana anggaran biaya menyeluruh dan terinci, rencana kerja dan
syarat-syarat,rencana pelaksanaan dan lain sebagainya.
BAB IX
PENUTUP
Untuk itu konsultan perencana menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan
yang diberikan dan akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
29
Laporan Akhir
LAMPIRAN GAMBAR
29
Laporan Akhir
29
Laporan Akhir