Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Sebagai negara maritim terbesar di dunia dan salah satu pemilik garis pantai terpanjang di
dunia Indonesia merupakan salah satu negara surga perikanan dengan luas dua per tiga
wilayah merupakan lautan. Kekayaan alam laut yang melimpah ini harus di kelola dengan
maksimal agar memberi keuntung yang maksimal juga.

Indonesia yang merupakan masih tergolong negara berkembang saat ini, sebagian besar
pelaku usaha ikan laut masih menggunakan cara jual beli ditempat yang mana di negara maju
para pelaku usaha ikan laut sudah menjual ikan nya berbasis pemasaran e-commerce.
Pemasaran berbasis e-commerce telah dianggap lebih memudahkan berbagai pihak yang
terlibat pada aktivitas jual beli dari pada melakukan pemasaran secara tradisional.

Di era dunia serba digital saat ini para pelaku usaha penjualan ikan laut harus bisa
menangkap strategi bisnis seperti apa yang bisa membuat usahanya berkembang dan
pemasaranya bisa dilakukan seluas-luasnya yang salah satu caranya dengan memanfaatkan
sistem informasi berbasis komputer untuk membantu setiap langkah pengambilan suatu
keputusan di bidang usahanya.

Strategi pemasaran biasa dilakukan oleh pelaku usaha ikan laut pada umumnya adalah
menggunakan distribusi pemasaran rantai. Urutannya adalah nelayan akan menjual pada
pedagang besar, pedagang besar akan menjual kepada pedagang kecil atau pengecer, lalu
pedagang kecil akan menjual pada konsumen. Urutan lainnya adalah nelayan akan menjual
pada pedagang kecil, pedagang kecil menjual pada pedagang besar, pedagang besar menjual
pada depo, depo menjual kepada TPI (Tempat Pelelangan Ikan), dan TPI menjual pada
konsumen. Strategi pemasaran seperti ini sudah dianggap tidak efektif karena terlalu banyak
rantai distribusi yang menyebabkan harga ikan berakhir menjadi tinggi.

Pemasaran penjualan ikan dengan menggunakan cara biasa atau umum tersebut belum bisa
membuat pelaku usaha merambah pemasaran yang lebih luas, sehingga di perlukan strategi
yang membuat ikan laut yang di jual oleh pelaku usaha dikenal atau diketahui oleh pasar
lebih luas lagi dan bisa meningkatkan volume penjualan. Untuk itu pelaku usaha perlu
menerapkan sistem pemasaran yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun yaitu strategi
pemasaran berbasis website. Website dipergunakan untuk memperkenalkan produk dengan
kata lain alat komunikasi kepada pengguna internet, untuk menjelaskan apa yang dijual dan
juga sebagai alat promosi. Website harus memiliki tampilan interface yang menarik, dinamis
dan userfriendly.

Selanjutnya, strategi rencana pemasaran yang perlu di perhatikan adalah mengenai penetapan
harga. Salah satu hal yang paling sulit adalah menetapkan harga sekompetitif mungkin agar
apa yang pelaku usaha jual bisa bersaing dengan pesaing yang sudah ada. Pelaku usaha wajib
memiliki data harga penjualan ikan lut secara up to date.

Faktor musim adalah hal berikutnya yang perlu di perhatikan. Karena ketersediaan ikan di
laut juga di pengaruhi oleh musim. Seperti halnya pada musim Angin Musim Barat
menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi antara bulan Oktober
sampai bulan April. Kondisi ini tentu diperparah dengan ombak laut yang cukup ganas serta
badai angin. Nelayan setempat, meyebut musim ini sebagai musim “paceklik” karena banyak
nelayan yang tidak berani melaut. Pada musim ini, nyaris seluruh perairan seperti tidak ada
ikannya. Sedangkan pada saat timuran, biasanya angin bertiup kencang mulai pagi hingga
malam hari dengan iringan badai dan gelombang laut yang besar. Pada musim ini, ketinggian
gelombang bisa mencapai 1-2 meter. Karena gelombang tinggi, beberapa nelayan dan
pemancing menjalankan aktifitasnya pada malam hari. Ikan tersedia melimpah di laut.

Tempat penyimpanan ikan adalah salah satu aspek yang tidak kalah penting. Pelaku usaha
membutuhkan tempat penyimpanan ikan guna mengelola stok ikan yang akan di jual. Tempat
penyimpanan biasanya berupa tempat dengan berpendingin atau biasa orang menyebutnya
cold storage. Ikan di simpan di cold storage agar lebih awet dan senantiasa segar ketika di
berikan pada konsumen.

Pengembangan strategi pemasaran berbasis komputer dan internet merupakan dasar dari
pemasaran ikan berbasis e-commerce. Penguasaan teknologi komputer dan internet sangat di
perlukan untuk memperluas promosi pemasaran produk yang akan ditawarkan.

Pemasaran menggunakan e-commerce semakin mempercepat dan mempermudah setiap


keputusan yang akan diambil. Pelaku usaha akan bisa mengetahui ikan mana yang disukai
oleh konsumen dan harus memiliki stok lebih banyak, juga sebaliknya ikan mana yang
kurang di sukai konsumen sehingga tidak perlu menyetok dalam jumlah banyak.

Melalui e-commerce pelaku usaha juga bisa menjelaskan bagaimana merawat ikan yang
sudah di beli, seperti ketahanan ikan sampai berapa hari, bagian apa saja yang bisa di makan,
bagaiman penyimpanan setelah dibeli ketika tidak langsung akan di masak atau konsumsi,
dll.

Sistem informasi berbasis komputer sangat membantu pelaku usaha guna meningkatkan
penjualan atau omzet khususnya dalam hal ini pemasaran berbasis e-commerce. Para pelaku
usaha akan menjadi lebih cepat dan tepat dalam hal pengambilan keputusan.

BAB II

ANALISIS

A. Manajemen Pemasaran

Pelaku usaha penjualan ikan laut, untuk memperoleh dan menjangkau pemasaran yang lebih
luas, seorang manajemen pemasaran harus memperhatikan manajemen pemasaran yang di
dukung oleh teknologi sistem informasi berbasis komputer agara setiap keputusan pemasaran
yang diambil didukung oleh teknologi berbasis komputer.

a. Penetapan Harga

Pertama penetapan harga ikan laut sangatlah penting dikarenakan ikan laut atau mengenal
musim. Harga ikan yang fluktuatif mengikuti ketersediaan ikan di pasaran membuat seorang
pelaku usaha menentukan harga yang tepat dan kompetitif sebaiknya pelaku usaha
menggunakan online analytical processing.

b. Produktifitas Tenaga Penjual

Pemasaran berbasis e-commerce haruslah meningkatkan produktifitas tenaga penjual. Tenaga


penjual merupakan kunci dari suatu bisnis untuk memasarkan produknya. Database, website
atau e-commerce harus mudah mudah diakses oleh tenaga penjual misalnya menggunakan
gadget smarthphone Tab atau laptop agar lebih mudah melakukan pekerjaannya

c. Analisis Profittabilitas Produk – Pelanggan

Dalam melakukan usaha penjualan ikan laut selain penetapan harga, harus ada system
akuntasi biaya yang dapat menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan untuk proses usaha
penjualan atau yang dikenal dengan Harga pokok penjualan (HPP) yang akan
diperbandingkan dengan harga penjualan sehingga manajemen dapat mengetahui besarnya
keuntungan yang dapat diperoleh. Sehingga sangat bermanfaat untuk dapat menekan harga
jual dan bahkan dapat memberikan potongan penjulan dan dapat menarik konsumen yang
lebih banyak. Dan dengan adanya Analisis Profittabillitas produk dalam system informasi
pemasaran dapat mendentifikasi konsumen yang menguntungkan, dan frekuensi konsumen
berintereaksi dengan usaha penjualan ikan dengan dibuatkan program promosi khusus.

d. Analisis Penjualan dan Tren

Ketersediaan ikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh musim, jadi sangat mempengaruhi
pasokan ikan di pasaran dan permintaan konsumen, sehingga seorang manajer pemasaran
harus memperhatikan hal tersebut. Dalam waktu tertentu seorang manajer pemasaran harus
bisa membuat terobosan untuk merespon tren yang sedang berlangsung, penetapan harga
ketika stok ikan melimpah atau terjadi kelangkaan. Misalnya pelaku usaha akan menaikan
harga komoditas ikan laut atau ikan tertentu ketika terjadi kelangkaan.

e. Perencanaan Pemasaran

Hal yang tak kalah penting adalah matangnya suatu rencana pemasaran dari biaya maupun
resiko.

B. Model Sistem Informasi Pemasaran

Setelah manajemen pemasaran disusun selanjutnya mencari model system informasi


pemasaran yang cocok untuk melakukan usaha penjualan ikan. Model ini terdiri dari
perpaduan subsistem input (masukan) dan subsistem output (luaran) subsistem yang
dihubungkan dengan database.

C. Database Pemasran

Usaha Penjualan Ikan Laut mengunakan datamining untuk memperbaiki penjualan ke


konsumen. Datamining berisi umpan balik konsumen, alasan perpindahan konsumen,
informasi mengenai pesaing, dll. Melalui ini diharapkan bisa didapat suatu keputusan
pemasaran yang lebih tepat.

D. Hubungan E-commerce dengan Sistem Informasi Pemasaran


Hubungan antara e-commerce dengan system informasi pemasaran dapat dijelaskan dengan
menjelaskan dampak penarapan pada subsistem inpu, database dan system output.

E. Sistem Informasi Akuntansi

Dengan mengunakan internet maka system Informasi akuntasi dapat dengan mudah
memonitor dan melusuri aktivitas usaha penjualan sehingga analisis penjulan dapat
dilakukan dengan cepat akurat dan lebih lengkap untuk pengambilan keputusab guna
peningktan omzet.

F. Subsistem Penelitian Pemasaran

Tehnologi internet yang digunakan untuk mendukung e-commerce sekaligus dapat digunakan
sebagai alat penelitian pemasaran untuk lebih dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan
konsumsi atas jenis-jenis ikan laut yang selalu diminati konsumen. serta untuk lebih dapat
mengetahui kepusaan konsumen atas pelayanan atas penjulan tersebut.

G. Subsistem Intelijen Pemasaran

Sistem ini dipergunakan untuk mengetahui tentang informasi bisnis pesaing lebih mudah dan
cepat.

H. Database

Dengan database internet membuat database pemasaran menjadi lebih interaktif.

I. Subsitem Produk

Melalui subsistem produk diharapkan penjualan mampu memilih jenis ikan yang ditawarkan
pada konsumen dan perawatan ikan agar senantiasa segar ketika sampai pada konsumen.

J. Subsistem tempat

Dengan mengunakan internet sebagai saluran komunikasi dan intereasi yang lebih
mendekatkan hubungan dengan konsumen. Web seharusnya dapat menyediakan informasi
Jenis Ikan, Harga, cara pengiriman,cara pembayaran dll sehingga dapat menarik konsumen
untuk melakukan transaksi jual beli, yang tentunya di imbangi dengan pelayanan yang dapat
memuaskan konsumen.

K. Subsistem Promosi
Dengan subsistem promosi, pelaku usaha bisa melakukan promosi secara luas, murah, dn
mudah. Pelaku usaha bisa menawarkan promo diskon, pelayanan pesan antar, menjamin
ketersediaan dan kesegaran ikan, dan lainnya untuk menarik minat konsumen.

L. Subsistem Harga

Konsumen dapat mengetahui harga ikan secara realtime berdasarkan interaksi konsumen
dengan web.

M. Subsistem Bauran Pemasaran

Untuk menbuat web site penjualan menjadikan sumber informasi yang handal mengenai
permintaan konsumen, Penetapan harga, jenis pelayanan, jenis produk yang ditawarkan dan
tempat penjulan dan juga bisa dijadikan sarana promosi penjualan.

BAB III

KESIMPULAN

Indonesia yang diberikan kekayaan laut yang sangat melimpah harus bisa mengelola dengan
baik hasil lautnya. Pemasaran ikan laut biasa yang dilakukan pelaku usaha harus di rubah
untuk memaksimalkan penjualan atau omzet bisnisnya.

Strategi pemasaran Ikan laut berbasis e-commerce akan membantu para pelaku usaha
memperluas pemasaran ikan lautnya. Melalui e-commerce, apa yang dijual oleh pelaku usaha
diharapkan dapat menjangkau skala pemasaran nasional bahkan global.

DAFTAR PUSTAKA

Basu, Swastha D.2015.Manajemen Pemasaran Edisi 2.Tangerang Selatan: Universitas


Terbuka.
mancingmania.com. (2018, 18 Februari). Mengenal Lebih jauh Istilah Musim Angin Baratan
dan Angin Timuran. Diakses pada 17 November 2019, dari
http://mancingmania.com/mengenal-lebih-jauh-istilah-musim-angin-baratan-dan-angin-
timuran/
TUGAS TIGA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

STRATEGI PEMASARAN BERBASIS E-COMMERCE

Disusun Oleh :

Pria Arel Rochmanika

Magister Sumber Daya Manusia

530032672
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

BAB II ANALISIS ............................................................................................... 3

A. MANAJEMEN PEMASARAN ................................................................... 3

a) Penetapan Harga ........................................................................... 3


b) Produktifitas Tenaga Penjual ....................................................... 3
c) Analisis Profitbilitas Produk – Pelanggan ................................... 3
d) Analisis Penjualan dan Tren ........................................................ 3
e) Perencanaan Pemasaran .............................................................. 4

B. MODEL SISTEM INFORMASI PEMASARAN ....................................... 4

C. DATABASE PEMASARAN ...................................................................... 4

E. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ...................................................... 5

F. SUBSISTEM PENELITIAN PEMASARAN ............................................ 5

G. SUBSISTEM INTELIJEN PEMASARAN ............................................... 5

H. DATABASE .............................................................................................. 5

I. SUBSISTEM PRODUK .............................................................................. 5

J. SUBSITEM TEMPAT ................................................................................ 5

K. SUBSISTEM PROMOSI .......................................................................... 5

L. SUBSISTEM HARGA .............................................................................. 6

M. SUBSISTEM BAURAN PEMASARAN ................................................. 6


BAB III ................................................................................................................ 6

KESIMPULAN .................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 6

Anda mungkin juga menyukai