Anda di halaman 1dari 4

Page 1 of 4Page FAKULTAS TEKNIK

1 of 4Page 1 of UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


4Page 1 of 4
LAB SHEET PRAKTIK ELEKTRONIKA ANALOG II
Semester 2 Bridged Amplifier 200 menit
No. LST/EKA/EKA238/09 Revisi : 01 Tgl : 1 Juli 2009 Hal 1 dari 4 hal

A. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja rangkaian bridged amplifier.
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik output bridged amplifier.

B. Teori Singkat
Bridge Transformatorless (BTL) atau bridged amplifier merupakan gabungan
2 jenis penguat, yaitu penguat inverting dan penguat non-inverting. Penguat
inverting merupakan penguat yang outputnya berbeda phase 180 derajat sedangkan
besarnya penguatan ditentukan oleh Ri dan Rf seperti pada gambar berikut ini

Gambar 1. Penguan inverting


Penguat non-inverting adalah penguat yang outputnya memiliki phase sama seperti
inputnya. Besarnya penguatan ditentukan oleh Rf dan Ri seperti pada gambar
berikut

Gambar 2. Penguat non-inverting


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bridged amplifier merupakan
gabunagn antara penguat inverting dan penguat non inverting. Bila penguat
inverting dan non inverting memiliki titik keseimbangan pada ground (titik nol),
maka lain halnya dengan bridged amplifier. Pada bridged amplifier, titik
Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen Diperiksa oleh :
tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
keseimbangan tidak terletak di ground, melainkan terletak di output penguat
inverting. Besarnya output penguat ini diukur dari output non-inverting relatif
terhadap output inverting, bukan terhadap ground. Dengan demikian, besarnya
tegangan output penguat ini hampir 2 kali lipat dari penguat non-inverting seperti
pada gambar berikut.

Gambar 3. Bridged amplifier


Pada praktikum ini, kita menggunakan kit IC TDA2005 sebagai bridged
amplifier. Rangkaian bridged amplifier dapat dilihat pada gambar berikut

Gambar 4. Kit TDA2005


C. Alat Yang Digunakan
1. Sumber tegangan DC 12 Volt
2. AFG
3. Unit praktik
4. Osiloskop dan AFG

D. Langkah Kerja
1. Siapkan rangkaian kit IC TDA2005 seperti gambar berikut ini. Gunakan Resistor
10 Ohm sebagai beban.

2. Atur catudaya pada tegangan 12 volt dan hubungkan ke rangkaian.


3. Hubungkan input dengan sumber signal (AFG) pada amplitudo 100mvp-p dan
frekuensi 1 KHz.
4. Hubungkan output Vo1 dengan osiloscope. Probe osciloscope terhubung ke output
Vo1 dan capit hitam osciloscope terhubung ke ground.
5. Amati tegangan output dan cacat hasilnya.
6. Pindahkan probe osiloscobe ke output Vo2 dan capit hitam osciloscope tetap
terhubung ground.
7. Amati tegangan outputnya dan catat hasilnya.
8. Pindahkan probe osciloscope ke output Vo1 dan capit hitam osciloscope ke Vo2.
9. Amati tegangan outputnya dan cacat hasilnya.
10. Masukan hasil pengamatan ke dalam tabel berikut
Penguatan
No Input AFG Vo1 Vo2 Vo1-Vo2
Vo1-Vo2
1 100mvp-p
2 200mvp-p
3 300mvp-p

11. Ulangi langkah nomor 3 hingga 8 untuk input AFG sebesar 200mvp-p dan
300mvp-p
12. Ulangi langkah nomor 2 hingga 10 untuk frequensi 10 KHz, catat hasilnya pada
tabel berikut

Penguatan
No Input AFG Vo1 Vo2 Vo1-Vo2
Vo1-Vo2
1 100mvp-p
2 200mvp-p
3 300mvp-p

13. Diantara Vo1 dan Vo2, manakah output penguat inverting dan manakah output
penguat non inverting.

Anda mungkin juga menyukai