I. Tujuan
Gambar di atas menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada op amp.
Simbol ”-” menunjukkan inverting input dan ”+” menunjukkan non-inverting input. Koneksi
ke catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan dalam diagram, namun harus
dimasukkan pada rangkaian yang sebenarnya.
Gambar 2 Konfigurasi pin IC Op Amp 741
IC Op Amp yang digunakan pada percobaan ini ditunjukkan pada Gambar 2. Rangkaian Op
Amp ini dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP). Terdapat batasan-batasan
penting yang perlu diperhatikan. Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh
melebihi rating maksimum, biasanya ±18V, karena akan merusak IC. Kedua, tegangan
output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari tegangan power supply.
Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan tegangan supply 15 V
adalah ±13V. Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA,
yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup
besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi
batas arus maksimum.
Merupakan penguat sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan
memiliki fasa yang sama dengan sinyal input. Rangkain penguat tak-membalik ini dapat
digunakan untuk memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang tetap sefase
dengan sinyal inputnya. Impedansi masukan dari rangkaian penguat tak-membalik (non-
inverting amplifier) berharga sangat tinggi dengan nilai impedansi sekitar 100 MOhm.
Gambar 3 Rangkaian Non-Inverting Amplifier
V. Langkah Kerja
Vin Rf Vout
1 VDC 12 KΩ 1V
VII. Kesimpulan