1.1 TUJUAN
OP-AMP
Op-Amp, atau disingkat op-amp, pada dasarnya adalah perangkat penguat tegangan
yang dirancang untuk digunakan dengan komponen umpan balik eksternal seperti
resistor dan kapasitor antara terminal keluaran dan masukannya. Komponen umpan
balik ini menentukan fungsi yang dihasilkan atau "operasi" penguat dan berdasarkan
konfigurasi umpan balik yang berbeda apakah resistif, kapasitif atau keduanya, penguat
dapat melakukan berbagai operasi yang berbeda, sehingga menimbulkan namanya
"OpAmp".
Op-Amp pada dasarnya adalah perangkat tiga terminal yang terdiri dari dua input
impedansi tinggi. Salah satu inputnya disebut Input Pembalik, ditandai dengan tanda
negatif atau “minus”, ( – ). Input lainnya disebut Input Non-pembalik, ditandai dengan
tanda positif atau "plus" ( + ).
1. Op-Amp Inverting
Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa
sebesar 180o. Pada rangkaian penguat yang ideal memiliki syarat bahwa
tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga.
Rumus untuk menentukan nilai dari outputnya adalah
2. Op-Amp Non-Inverting
Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari
penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti
penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
masukannya.
Inverting Adder
Inverting adder merupakan rangkaian adder yang dibuat menggunakan rangkaian
inverting op-amp. Karena menggunakan inverting op-amp, output dari rangkaian
adder ini akan berbeda fasa sebesar 180o dari inputnya.
Berikut rangkaian adder menggunakan rangkaian inverting op-amp.
Untuk mendapatkan hasil atau output rangkaian inverting adder, digunakan rumus
di bawah ini.
b. Non-inverting adder
Non-inverting adder merupakan rangkaian adder yang dibuat menggunakan
rangkaian non-inverting op-amp. Karena menggunakan non-inverting op-amp,
output dari rangkaian adder ini akan sama fasanya dengan inputnya. Berikut
rangkaian adder menggunakan non-inverting op-amp.
B. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah-langkah:
1. Matikan catu daya
2. Atur nilai RF1 menggunakan potensiometer sesuai jurnal
3. Hubungkan Vo1 ke V1 dan Vo2 ke V2. Lalu atur nilai V1 dan V2 sesuai jurnal.
4. Hitung nilai Vo, dan gain lalu catat pada jurnal.
5. Lengkapi jurnal dengan mengulang langkah 1-4.
Langkah-langkah:
1. Matikan catu daya
2. Atur nilai RF1 menggunakan potensiometer sesuai jurnal
3. Hubungkan Vo1 ke V1 dan Vo2 ke V2. Lalu atur nilai V1 dan V2 sesuai jurnal.
4. Hitung nilai Vo, dan gain lalu catat pada jurnal.
5. Lengkapi jurnal dengan mengulang langkah 1-4.
b.
MODUL VI
Nama :
NIM :
Kelompol/Shift :
No. Modul :
-2V 1V 20kΩ
-1V 2V 20kΩ
1V 3V 20kΩ
2V 4V 20kΩ
-2V 1V 20kΩ
-1V 2V 20kΩ
1V 3V 20kΩ
2V 4V 20kΩ