Anda di halaman 1dari 11

PERBANDINGAN METODE DIAGRAM Metode Line Of Balance (LoB) sebagai

PRESEDEN (PDM) DAN METODE LINE perbandingan penjadwalan. Hasil durasi dari
OF BALANCE (LOB) DALAM kedua metode yaitu PDM lebih cepat
PENJADWALAN PEMBANGUNAN pekerjaan 10 unit rumah selesai pada hari ke
PERUMAHAN GRAHA TENGGELA 137. Sedangkan metode LoB menghasilkan
INDAH total durasi 172 hari.

Anggun Sagita Alintuka Kata kunci : Perbandingan Metode Diagram


Preseden (PDM) Dan Metode
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Line Of Balance (LoB), Metode
Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo-
repetitif,
Indonesia

Email : Anggunalintuka93@gmail.com ABSTRACT

ABSTRAK Anggun sagita alintuka 2017. The


precedent Chart Comparison Method (PDM)
Anggun Sagita Alintuka, 2017. and Methods Line Of Balance (LOB) In
Perbandingan Metode Diagram Preseden Garaha Tenggela Scheduling Indah Housing
(PDM) Dan Metode Line Of Balance (LoB) Development (Housing Development Case
Dalam Penjadwalan Pembangunan Perumahan Study Tenggela Graha Indah). Civil
Garaha Tenggela Indah (Studi Kasus Engineering Department, Civil Engineering
Pembangunan Perumahan Graha Tenggela Department, Faculty of Engineering, State
Indah). Program studi S1 Teknik Sipil, Jurusan University of Gorontalo. Supervisor of Arafan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Utiarahman, ST, MT, and Supervisor of Arfan
Negeri Gorontalo. Pembimbing utama Arfan Usman Sumaga, ST, MT
Utiarahman, S.T., M.T., dan Pembimbing
Gorontalo as one of the still
pendamping Arfan Usman Sumaga, S.T., M.T.
developing areas that faces the problems of the
Gorontalo sebagai salah satu daerah development of the current construction
masih berkembang yang menghadapi project. One of the basic human needs of Law
permasalahan perkembangan proyek No.4 of 1992 on housing and
konstruksi saat ini. Salah satu kebutuhan dasar settlements. Comparing and searching for
manusia pada Undang-undang No.4 Tahun character scheduling methods that match the
1992 tentang perumahan dan permukiman. repetitive nature of projects on housing is a
Membandingkan dan mencari karakter metode need for housing planners, knowing the
penjadwalan yang sesuai dengan sifat proyek duration of each method, as well as comparing
yang repetitif pada perumahan merupakan the PDM and LoB methods
kebutuhan bagi perencana perumahan,
Comparing the PDM and LoB methods of
mengetahui durasi dari masing-masing
rescheduling each method with the purpose of
metode, serta mengkomparasikan metode
knowing the duration of the implementation of
PDM dan LoB
housing development using PDM method and
Membandingkan metode PDM dan LoB LoB method after that done comparation in
menjadwalan kembali tiap metode dengan terms of the use of methods, calculation of
tujuan mengetahui durasi pada pelaksanaan production speed, logic dependence, barriers
pembangunan perumahan menggunakan to activity activities, duration, and analyze the
metode PDM dan metode LoB setelah itu advantages and Its shortcomings. Location of
dilakukan komparasi dari segi penggunaan the research conducted on the construction of
metode, perhitungan kecepatan produksi, Graha Tenggela used Indah.metode precedent
logika ketegantungan, hambatan pada aktifitas Diagram Method (PDM) and Methods Line Of
kegiatan, durasi, serta menganalisis kelebihan Balance (LOB) as a comparison of
dan kekurangannya. Lokasi penelitian scheduling. The duration of the two methods is
dilakukan pada pembangunan Perumahan the faster PDM the work of 10 units of houses
Graha Tenggela Indah.metode yang digunakan completed on the day to 137. While the LoB
Metode Diagram Preseden (PDM) Dan method produces a total duration of 172 days.
Keywords: Comparison Method precedent Kegiatan proyek yang merupakan
diagram (PDM) and Methods suatu kegiatan sementara yang berlangsung
Line Of Balance (LOB), dalam waktu terbatas dengan alokasi sumber
repetitive method, daya tertentu. Sebaliknya suatu perencanaan
yang tidak tepat dan sistematis akan
menyebabkan keterlambatan dalam
pelaksanaannya. Hal itu menuntut kita untuk
PENDAHULUAN menggunakan metode yang tepat dalam
mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Latar Belakang
Gorontalo sebagai salah satu daerah Merancang dan membandingkan
masih berkembang yang menghadapi pelaksanaan dengan standar, menganalisis
permasalahan perkembangan proyek kemungkinan adanya penyimpangan antara
konstruksi saat ini. Salah satu kebutuhan dasar pelaksanaan dengan standar, dan mengambil
manusia pada Undang-undang No.4 Tahun tindakan pembetulan yang diperlukan agar
1992 tentang perumahan dan permukiman. sumber daya yang digunakan secara efektif
Merumuskan bahwa perumahan adalah dan efisien dalam rangka mencapai sasaran
kelompok rumah yang berfungsi sebagai (Soeharto, 1997).
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian yang dilengkapi oleh sarana dan Perkembangan proyek konstruksi
prasarana lingkungan. Sedangkan pemukiman terutama dibidang perumahan saat ini menjadi
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar semakin kompleks, karena dalam proyek yang
kawasan lindung. baik membutuhkan sumber daya dari awal
maupun akhir. Sehingga kualitas dan ketetapan
Kebutuhan untuk ruang kota seperti waktu penyelesaian suatu proyek harus sesuai
fasilitas perumahan, mulai pesat dengan yang ditetapkan. Berbagai macam metode
adanya pertumbuhan penduduk semakin penjadwalan sudah dikembangkan untuk
meningkat seiring perekonomian masayarakat bermacam-macam tujuan. Namun pada
sehingga para investor akan menuntut kinerja masalah ini dalam pembangunan perumahan di
pelaksanaan proyek dengan waktu yang cepat Gorontalo belum sepenuhnya mengutamakan
dan biaya yang efektif. Untuk memenuhi perkembangan itu, dari tahun ke tahun pihak
tuntutan serta mendukung perkembangan depelover tidak memikirkan penjadwalan yang
teknologi dalam industri konstruksi, maka susuai mengingat yang berkecimpung di
dibutuhkan metode konstruksi yang optimal. dalamnya bukanlah orang teknik sendiri,
sehingga perhitungannya masih secara
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan
tradisional dan lebih mengutamakan
yang dikerjakan dalam waktu terbatas
keuntungan dan tanpa memikirkan mutu
menggunakan sumber daya tertentu dengan
bangunan. Dengan kasus ini saya mengambil
harapan memperoleh hasil yang terbaik pada
judul. Perbandingan Metode Diagram
waktu yang akan datang (Soeharto, 1997).
Preseden (PDM) Dan Metode Line Of
Sumber daya merupakan faktor penentu dalam
Balance (Lob) Dalam Penjadwalan
keberhasilan suatu proyek konstruksi. Sumber
Pembangunan Perumahan Graha Tenggela
daya akan sangat berpengaruh karena terdiri
Indah
dari man, materials, machine, money dan
method. Dalam pelaksanaan suatu proyek Rumusan Masalah
konstruksi, perencanaan dan pengendalian Berdasarkan uraian di atas, maka
merupakan fungsi yang paling pokok untuk masalah pokok penelitian ini antara lain.
mewujudkan keberhasilan proyek. Persoalan
yang timbul adalah bagaimana mencapai 1. Melakukan penjadwalan dengan
pemecahan optimum dengan kondisi sumber menggunakan metode PDM dan
daya yang serba terbatas. Penerapan suatu metode LoB.
metode pada proyek untuk mengendalikan 2. Menentukan lintasan kritis untuk
biaya dan waktu, serta mengendalikan masing masing metode.
pelaksanaan proyek konstruksi terhadap 3. Perbandingan hasil antara metode
terjadinya penyimpangan (Soeharto, 1997). PDM dan metode LoB untuk
pembangunanan perumahan.
Tujuan Penelitian Sebagai bentuk dedikasi keilmuan
Adapun tujuan penelitian dari masalah yang melahirka karya ilmiah untuk
ini adalah : menjadi tambahan penngetahuaan kepada
akademi Teknik Sipil
1. Membandingkan metode PDM b. Dunia Industri Konstruksi
dan LoB untuk mencari karakter 1. Tambahan pengetahuan bagi
metode penjadwalan yang sesuai para pelaku usaha konstruksi
dengan sifat proyek yang repetitif dalam merencanakan
pada perumahan. pekerjaan perumahan dengan
2. Berapa durasi pada pelaksanaan lebih memperhatikan
pembangunan perumahan dengan penjadwalan dengan
menggunakan metode PDM dan penggunaan metode yang
metode LoB. sesuai.
3. Perbandingan dilakukan untuk 2. Menjadi masukan kepada
menentukan penjadwalan proyek instansi pemerintah dan
dari segi penggunaan metode, perusahaan swasta dalam hal
perhitungan kecepatan produksi, menentukan durasi pada
logika ketegantungan, hambatan pekerjaan konstruksi bangunan
pada aktifitas kegiatan, durasi, gedung negara maupun
serta menganalisis kelebihan dan konstruksi bangunan gedung
kekurangannya. swasta/pribadi.
c. Merupakan tambahan ilmu bagi diri
Batasan Masalah sendiri untuk terus dikembangkan pada
1. Membandingkan metode PDM penelitian dan pengkajian selanjutnya dan
dan LoB untuk mencari metode diimplementasikan dalam dunia kerja
yang sesuai untuk proyek yang konstruksi.
bersifat repetitif.
2. Menentukan lintasan kritis untuk LANDASAN TEORI
masing masing metode.
3. Penerapan penjadwalan masing Metode Network Diagram
masing metode hanya dilakukan Penjadwalan dengan network diagram
pada satu type rumah saja. (diagram jaringan kerja) adalah diagram
4. Masalah akan di fokuskan pada penjadwalan yang menunjukan hubungan
pembahasan dua metode antar kegiatan/aktifitas/pekerjaan atau
penjadwalan pelaksanaan proyek event/peristiwa/kejadian dan durasinya dalam
konstruksi yaitu PDM dan LOB suatu proyek. Hubungan antara
5. Penjadwalan yang dilakukan kegiatan/kejadian didalam network
hanya untuk menentukan masing merupakan hubungan yang logis. Aktifitas/
masing metode perencanaan dan kegiatan/pekerjaan adalah bagian unit
penjadwalan proyek dari segi pekerjaan individual yang ada pada suatu
penggunaan metode, perhitungan proyek yang memerlukan waktu dan sumber
kecepatan produksi, logika daya dan merupakan lingkup
ketegantungan, hambatan pada pekerjaan/kegiatan proyek secara menyeluruh.
aktifitas kegiatan, serta
menganalisis kelebihan dan Perencanaan Jadwal Proyek
kekurangannya. Perencanaan merupakan bagian yang tak
6. Tidak memperhitungkan total terpisahkan dari suatu manajemen proyek.
biaya. Salah satu perencanaan tersebut adalah
penyusunan jadwal rencana kerja proyek dan
Manfaat Penelitian perencanaan anggaran, Perencanaan adalah
Penelitian ini diharapkan mampu suatu proses yang mencoba meletakkan dasar
memberikan dampak positif dan solusi yang tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan
mempunyai kegunaan bagi akademisi dan segala sumber daya untuk mencapainya.
lebih khususnya bagi peneliti :
Metode PDM (Metode Diagram Preseden)
a. Pendidikan
Kegiatan dalam PDM digambarkan oleh Gambaran secara umum pengimputan grafik
sebuah lambang segi empat karena letak :
kegiatan ada dibagian node maka sering
disebut juga Activity On Node (AON). a) Titik A mulai pekerjaan pondasi
Kegiatan dalam PDM diwakili oleh sebuah untuk rumah ke-1 dengan durasi 10
lambang yang mudah diidentifikasi dengan hari dan titik B awal mulai pekerjaan
Jenis-jenis kegiatan sebagai berikut : pondasi untuk rumah ke-7 dengan
durasi yang sama.
- ES, Earliest Start, b) Titik C mulai pekerjaan struktur
rumah ke-1 dan titik D mulai
- EF, Earliest Finish, pekerjaan struktur rumah ke-7,
dimulai setelah pekerjaan pondasi
- LS, Latest Start, dan setelah perkiraan waktu
- LF, Latest Finish, penyangga disetujui antara pekerjaan
pondasi dengan pekerjaan struktur.
Metode LoB (Line Of Balance) c) Pada akhir penggambaran grafik
Penjadwalan metode Line of Balance LoB dapat diketahui jadwal
digunakan pada suatu proyek konstruksi yang penyarahan berapa unit rumah
mempunyai kegiatan yang berulang. perminggu.
Kelebihan penggunaan metode Line of
Balance pada suatu proyek konstruksi adalah Langkah-Langkah dan Perhitungan
baik aspek–aspek kegiatan maupun kegiatan Metode LoB (Line Off Balance)
menyeluruh dari pelaksanan dan kontrol Dalam perhitungan LoB langkah-
digambarkan pada satu diagram. langkahnya sebagai berikut :

Penjadwalan Metode LoB 1. Menentukan lamanya waktu


Diagram LoB, terlebih dulu untuk pelaksanaan tiap komponen
diperkirakan tingkat pengontrolan yang duration/lead time untuk
meliputi seluruh kelompok kerja. Disamping pekerjaan pondasi dan pekerjaan
itu, faktor–faktor variabel seperti cuaca finishing.
buruk, keterlambatan material, dan 2. Menentukan waktu penyerahan
kekurangan tenaga kerja tidak ataupun asumsi berapa unit tiap
diperhitungkan, dalam artian tidak akan minggu bisa laku terjual, yang
mempengaruhi semua pekerjaan dengan merupakan perkiraan awal pada
sama, akan tetapi untuk mengatasi adanya perencanaan kemudian
masalah yang berkaitan dengan faktor–faktor dicocokkan pada diagram LoB.
tersebut maka buffer time disisipkan diantara Total unit perminggu yang
setiap pekerjaan. Semua aktifitas dianggap diserah terimakan digambarkan
kritis, aktifitas dianggap sebagai urutan pada garis yang menandai
rantai tunggal. selesainya pekerjaan Finishing,
yaitu 2 unit rumah perminggu.
Persyaratan yang harus dipenuhi dalam 3. Menentukan waktu penyangga
penggunaan metode LoB adalah : (buffer time) yang merupakan
perkiraan besarnya waktu yang
 Harus ada tahap-tahap kegiatan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
jelas dalam pelaksanaan suatu adanya keterlambatan pada suatu
proyek konstruksi. kegiatan.
 Waktu pelaksanaan tiap-tiap kegiatan 4. Menggambar diagram LoB.
dalam suatu proyek konstruksi harus 5. Menyesuaikan grafik LoB dengan
diketahui. Oleh karena itu metode kondisi proyek dilapangan.
LoB sangat cocok digunakan pada
proyek-proyek berulang seperti Langkah-Langkah dan Perhitungan
pembangunan perumahan. Metode LoB Tenaga Kerja
Perencanaan dan pengendalian proyek
dengan metode Line of Balance, faktor
tenaga kerja merupakan faktor yang
terpenting dengan tidak mengesampingkan Metode yang digunakan oleh penulis
faktor-faktor yang lain seperti material. pada penelitian ini adalah metode deskriptif.
Perhitungan tenaga kerja menggunakan data Metode ini digunakan untuk mengamati aspek-
perhitungan setiap kegiatan, yang dalam hal aspek secara lebih spesifik untuk memperoleh
ini dimulai dari kegiatan pondasi dan data primer maupun data sekunder dengan
berakhir dengan kegiatan pengecatan. melakukan survey lokasi dengan kenyataan
Langkah-langkah perhitungan tersebut yang ada tanpa dilebih-lebihkan. Metode
adalah : deskriptif sering disebut sebagai
1. Manhours untuk setiap rumah yang noneksperimen, dikatakan demikian karena
didapat dari perkiraan saat perencanaan. dalam meneliti tidak melakukan manipulasi
2. Jumlah teoritis dari orang yang dan juga selalu mengutamakan fakta, sehingga
dibutuhkan, didapatkan dari jumlah peneliti murni menjelaskan dan
manhours untuk setiap rumah dikalikan menggambarkannya.
dengan tingkat penyerahan yang
dibutuhkan untuk setiap minggu dan Teknik Pengumpulan Data
dibagi dengan jumlah jam kerja dalam Sebagai teknik pencarian dan
seminggu dengan anggapan a hari kerja pengumpulan informasi dilakukan dengan
seminggu dan b jam kerja mendatangi secara langsung kepada pemilik
3. Jumlah orang setiap rumah adalah proyek untuk mendapatkan penjelasan
merupakan perkiraan praktis tentang spesifikasi dari pembangunan hunian
jumlah orang yang dibutuhkan untuk perumahan, adapun teknik pengumpulan data
menyelesaikan suatu kegiatan untuk satu dalam penelitian ini yaitu.
rumah. 1. Persiapan
4. Jumlah orang yang sebenarnya, adalah Persiapan awal Pengumpulan data
nilai teoritis (N) yang diperbaiki dengan yang dilakukan dengan membaca buku-
perkiraan jumlah orang setiap rumah. buku literatur, jurnal-jurnal yang ada di
5. Jumlah kelompok kerja pada satu rumah. internet yang berkaitan dengan penelitian
6. Tingkat sebenarnya dari produksi rumah yang sedang dilakukan.
setiap minggu, adalah jumlah orang 2. Pengumpulan data
sebenarnya, dikalikan dengan tingkat Adapun pengumpulan data yang
produksi/minggu dibagi dengan jumlah dilakukakan dalam penelitian ini yaitu
teoritis dari orang yang dibutuhkan. data sekunder yang merupakan data
7. Waktu yang dibutuhkan untuk pertukaran pendukung dan diperoleh dari developer
kelompok kerja dalam menyelesaikan yang berhubungan dengan penelitian ini
pekerjaan pada satu rumah, besarnya yaitu, kurva S, RAB.
adalah jumlah manhours setiap rumah
dibagi dengan perkalian jumlah jam kerja 3. Analisis data
dalam satu hari dan jumlah orang setiap Analisis dilalakukan setelah data-data
rumah (Thomas E.Uher, 1996). yang diperlukan dalam penelitian telah
8. Waktu yang dibutuhkan antara permulaan dikumpulkan. Guna mencapai tujuan
setiap kegiatan pada rumah pertama dan penelitian.
permulaan kegiatan yang sama pada
rumah terakhir, besarnya adalah jumlah Lokasi Penelitian
unit rumah dikurangi satu, dikalikan Pembangunan “Perumahan Graha
dengan hari kerja seminggu, dibagi Tenggela Indah yang berlokasi di Jalan
dengan tingkat sebenarnya produksi Mawar, Desa Tenggela, Kecamatan Tilango,
rumah setiap minggu (Thomas E.Uher, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.
1996).
9. Waktu penyangga minimal, ditentukan
berdasarkan pengalaman dan ramalan HASIL DAN PEMBAHASAN
yang akan dihadapi.
Umum
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas studi kasus
Jenis Penelitian mengenai penelitian, metode analisa data pada
proyek pembangunan Perumahan Graha Penjadwalan yang digunakan oleh
Tenggela Indah yang berlokasi di Jalan developer merupakan penjadwalan untuk 1
Mawar, Desa Tenggela, Kecamatan Tilango, unit rumah. Berbeda dengan keadaan
Kabupaten Gorontalo. Adapun aspek yang lapangan yang dalam pembangunan dengan
akan dibahas adalah perbandingan 10 unit rumah serentak dibangun. Kegiatan
penjadwalan pelaksanaan konstruksi dengan dan durasi dalam perencanaan pelaksanaan
menggunakan metode PDM dan LoB pada pembangunan perumahan yang ada
perhitungan waktu pelaksanaan pekerjaan dipenjadwalan kurva S, diuraikan.
pembangunan rumah type 36 pada proyek
Perumahan Graha Tenggela Indah Kec. Logika Saling Ketergantungan Pekerjaan
Tilango, Kab. Gorontalo sebanyak 10 unit Pekerjaan satu dengan lainnya
rumah. mempunyai hubungan ketergantungan.
Hubungan ketergantungan ini dapat berupa
Informasi Proyek kegiatan mendahului (predecessor) yaitu
Pembangunan Perumahan Graha suatu kegiatan dapat dikerjakan terlebih
Tenggela Indah dilaksanankan oleh PT. dahulu, atau sebaliknya kegiatan yang
ANUGERAH JAYA RICHANI dengan mengikuti (Successor) adalah suatu kegiatan
jangka waktu 660 hari. Proyek perumahan ini yang harus segera dilaksanakan setelah suatu
pembangunan 10 unit rumah secara repetitif kegiatan selesai.
dengan semua aktifitas yang ada di time
schedule Graha Tenggela Indah terdapat 10 Perhitungan Maju Dan Mundur Pada PDM
jenis pekerjaan untuk 1 unit rumah tipe 36. Adapun untuk menentukan kegiatan
Dengan data primer yang didapatkan dari yang bersifat kritis dan lintasan kritis dapat
hasil wawancara pihak developer mengenai dilakukan melalui perhitungan maju
cara pemasaran perumahan, dan cara (Forward Analysis) dan perhitungan mundur
membangun rumah secara ready stock. yang (Backward Analysis).
didapat adalah berupa gambar kerja, Rab, 1. Perhitungan maju pada PDM
time schedule / kurva S. Tujuan dari pehitungan maju
Penjadwalan Dengan Menggunakan untuk mendapatkan Earliest Start (ES)
Metode PDM dan Earliest Finish (EF), jika lebih
Metode PDM adalah jaringan kerja dari satu anak panah yang masuk
yang termasuk klasifikasi Activity On Node dalam kegiatan maka diambil yang
(AON). Disini kegiatan dituliskan dalam node terbesar. Seperti pada
yang umumnya berbentuk segi empat,
sedangkan anak panah hanya sebagai penunjuk 2. Perhitungan mundur pada PDM
hubungan antara kegiatan-kegiatan yang Tujuan perhitungan mundur
bersangkutan (Soeharto. 1999 : 279). dilakukan untuk mendapatkan Latest Start
Precedence Diagram Method (LS) dan Latest Finish (LF), jika lebih dari
merupakan cara mudah dalam menjelaskan satu anak panah yang keluar dari kegiatan
hubungan logis antara kegiatan konstruksi maka diambil yang terkecil.
yang kompleks, sangat berguna dalam Menghitung dan Menyusun Jaringan PDM
menyelesaikan kegiatan-kegiatan konstruksi Dalam menyusun jaringan PDM
yang berulang ataupun repetitif sudah diketahui terlebih dahulu :
1. Kegiatan dan durasi satu unit
Menentukan Durasi Waktu Masing-Masing
rumah dalam perencanaan
aktivitas
penjadwalan kurva S, yang
Durasi waktu yang digunakan dalam
terdiri dari 11 kegiatan, durasi
membuat PDM menggunakan durasi yang
66 hari. diuraikan terlebih
terdapat pada schedule (Gambar 4.1) dari
dahulu seperti dalam Tabel
developer. Durasi waktu tiap pekerjaan akan
4.1.Data perunit di uraikan
digunakan untuk membandingkan
menjadi 10 unit rumah dengan
pengolahan data PDM dan LoB
11 kegiatan per unit
dengan penjadwalan metode konvensional.
2. Hubungan ketergantungan. Pada perhitungan tabel
Hubungan ketergantungan ini 4.4 terlihat pekerjaan yang dapat
dapat berupa kegiatan ditunda atau memiliki waktu
mendahului (predecessor) dan yang panjang untuk
kegiatan yang mengekuti mengerjakan kegiatan lain yaitu
(Successors) seperti pada tabel pada pekerjaan pondasi, pintu
diuraikan jendela, sanitasi,dan elektrikal.
ketergantungan.pekerjaan
sebagaimana data didapat dari b. Free float :
data durasi perunit untuk Seperti pada
mendapatkan hasil kegiatan perhitungan tabel 4.4 free float
yang repetitif seperti pada tabel merupakan sejumlah waktu
4.2. yang tersedia untuk penundaan
3. Membuat denah node sesuai suatu kegiatan tanpa
dengan jumlah kegiatan, jadi memengaruhi dimulainya
dalam penyusunan 10 unit kegiatan yang langsung
rumah menjadi 83 node seperti mengikutinya.
pada gambar 4.2, dengan data Free Float (FF) = EF – ES –
durasi yang sesuai pada tabel DURASI
4.2. Pada tabel 4.4 terlihat
4. Menghubungkan node-node hasil dari FF merupakan nol
dengan anak panah sesuai atau tidak ada sehingga
ketergantungan kegiatan dengan dianggap pada setiap kegiatan
hubungan ketergantungan dan tidak terdapat pekerjaan yang
kontrain Start to Start (SS), harus dilakukan penundaan
Start to Finish (SF), Finish to sehingga tidak mempengaruhi
Finish (FF), Finish to Start kegiatan yang mengikuti.
(FS), berupa kegiatan Earliest 6. Menentukan Lintasan kritis
Start (ES) dan Earliest Finish Pada PDM lintasan kritis
(EF), pada perhitungan maju ditandai oleh beberapa keadaan
dan Latest Start (LS) dan Latest sebagai berikut :
Finish (LF), pada perhitungan - Waktu mulai paling awal dan
mundur. Seperti pada tabel 4.3. akhir harus sama ES = LS
5. Menentukan float - Waktu selesai paling awal dan
Float merupakan sejumlah akhir harus sama EF = LF
waktu yang tersedia dalam suatu - Kurun waktu kegiatan adalah
kegiatan sehingga kegiatan sama dengan perbedaan waktu
tersebut dapat ditunda atau selesai paling akhir dengan
diperlambat dengan sengaja atau waktu mulai paling awal LF –
tidak, tanpa menyebabkan ES = DURASI
keterlambatan penyelesaian
proyek. Ada dua jenis total float Sehingga pada pekerjaan 10 unit
seperti pada tabel 4. rumah dari tiap kegiatan pada
Perumahan Graha Tenggela
a. Total float : Indah terdapat lintasan kritis
Seperti pada perhitungan tabel Penjadwalan Dengan Menggunakan
4.4 Total float merupakan Metode LoB
sejumlah waktu yang tersedia LoB adalah metode penjadwalan yang
untuk penundaan suatu kegiatan menggunakan garis keseimbangan atau
tanpa memengaruhi keseimbangan operasi, yaitu setiap kegiatan
penyelesaian proyek secara adalah kerja yang dilakukan secara
keseluruhan Total terusmenerus, rangkaian kegiatan di dalam
Float (TF) = LF – ES – LoB juga tidak boleh saling berpotongan atau
DURASI tidak boleh mengganggu dan saling
mendahului. Artinya Kemajuan pekerjaan dari
kegiatan yang mengikuti (successor) tidak dinding dan juga atap. Sehingga semua 12
boleh mendahului kegiatan yang orang pekerja yang digunakan untuk 1 unit
mendahuluinya (predecessor). Sebelum rumah dapat mengerjakan semua pekerjaan
menentukan rangkaian ketergantungan seperti pada tabel 4.8
kegiatan predecessor dan successor, terlebih
dahulu mengetahui kegiatan dan durasi yang Perlu diingat karena terdapat 12 orang
akan digunakan. pekerja, jadi untuk 1 kelompok terdiri dari 2
orang pekerja. Sehingga pada perumahan
Kegiatan dalam LoB, berhubungan Graha Tenggela Indah terdapat 6 kelompok
erat dengan penentuan start dan finish pada pekerja. Pada tabel 4.8 di atas, dapat dilihat
saat membuat grafik LoB. Kegiatan kelompok pekerja untuk pekerjaan Beton
predecessor dan successor yang telah mempunyai 3 kelompok pekerja. Berikutnya
diketahui durasinya, akan menentukan buffer akan diketahui jika pekerjaan-pekerjaan yang
ketika terjadi conflict/perpotongan yang dilakukan bersamaan (dalam satu periode)
disebabkan oleh titik start/finish suatu akan memakai berapa jumlah pekerja, pada
kegiatan. Hal ini menyebabkan panjang saat menggambar grafik LOB.
pendeknya durasi suatu kegiatan menjadi hal
penting dalam penentuan buffer.
Menentukan Kecepatan Produksi Total
Menentukan Durasi Waktu Dan Hubungan Kecepatan produksi pada dasarnya
Ketergantungan Aktivitas (Network dibutuhkan untuk menentukan durasi total
Diagram) tiap item pekerjaan untuk penjadwalan LoB.
Durasi waktu yang digunakan Dengan kelompok kerja dan durasi yang ada
dalam membuat grafik LoB masih sama di tabel 4.8, kecepatan produksi kemudian
menggunakan data durasi yang terdapat pada akan ditentukan dengan Persamaan (4.1) dan
schedule (Gambar 4.1) dari developer yang terlampir pada tabel 4.9.
digunakan pada durasi PDM. Sebelum
membuat diagram LoB, terlebih dahulu Kecepatan Produksi
membuat hubungan logika ketergantungan Kelompok Pekerja per Unit
=
dari tiap aktifitas dalam bentuk network Durasi Pengerjaan
diagram.
Hasil perhitungan selengkapnya ada pada tabel
Tenaga Kerja Dan Kelompok Kerja Tiap 4.9. Sebagai contoh, pekerjaan Persiapan
Kegiatan mempunyai jumlah durasi 2 hari. Sehingga
Tenaga kerja merupakan salah satu hal perhitungan menjadi sebagai berikut:
penting dalam penyusunan diagram LoB, 2 Kelompok Pekerja
karena berhubungan dengan tingkat Kecepatan Produksi =
2 Hari
produktifitas suatu kegiatan. Tenaga kerja = 1.00
yang ada pada pembangunan perumahan
Graha Tenggela Indah menggunakan sistem Tabel 4. 1 Kecepatan Produksi Tiap Kegiatan
tenaga kerja borongan, yang pekerjaannya
didasarkan atas volume atau satuan hasil Sumber : Hasil Analisis, 2017
kerja. Pada pembangunan ini, developer
Menentukan Durasi Total Tiap Kegiatan
menggunakan 12 orang pekerja yang terdiri
Berdasarkan kecepatan produksi total
dari 2 orang tukang kayu dan 10 orang
untuk tiap kegiatan dan jumlah unit yang
pekerja bangunan untuk pembangunan tiap
akan dibangun, dapat ditentukan durasi total
10 unit rumah.
tiap kegiatan untuk menyelesaikan semua
Pada tiap 1 unit rumah digunakan 4 unit. Jumlah unit setiap periode yang akan
orang pekerja yaitu 2 orang pekerja dibangun di Graha Tenggela Indah berjumlah
bangunan dan 2 orang tukang kayu. Namun 10 unit rumah tipe 36.
dalam pengolahan data, pengelompokkan Jumlah Unit
Durasi Total =
kinerja pekerja diasumsikan sama rata. Kecepatan Produksi Total
Sebagai contoh, pekerja yang mempunyai
kapasitas sebagai pekerja fondasi juga dapat
mengerjakan kapasitasnya sebagai pekerja
Menentukan Waktu Start dan Finish untuk Pada dasarnya perhitungan pada PDM
Tiap Kegiatan ini mempunyai kesamaan dengan LoB yaitu
Menentukan waktu dimulainya (start) metode yang digunakan pada pekerjaan atau
dan berakhirnya (finish) tiap kegiatan kegiatan repetitif , hanya yang
dilakukan pada saat menggambar diagram membedakannya adalah PDM mempunyai
LoB. Dalam hal ini, penentuan waktu start empat hubungan ketergantungan FS (Finish to
harus memperhatikan durasi kegiatan Start), SS (Start to Start), FS (Finish to Start),
pendahulu (predecessor) dan durasi kegiatan dan SF (Start to Finish) digambarkan secara
mengikuti (successor). Tujuan dalam node dengan logika ketergantungan tiap
menentukan waktu start dan finish untuk kegiatan, sedangkan pada LoB digambarkan
dapat menghindari interfensi tiap kegiatan, dalam garis untuk mendapatkan garis
seperti garis menyilang antar kegiatan pada keseimbangan tiap kegiatan untuk mencapai
diagram LoB. Sehingga untuk menghindari produktifitas dengan mengetahui setiap jumlah
interfensi sangat bergantung pada penentuan kelompok pekerja, dan pada LoB hubungan
waktu start. ketergantungan tetap digunakan hanya untuk
Apabila durasi predecessor lebih menentukan hubungan Finish dan Start.
lambat dari durasi successor, maka kegiatan Secara spesifik PDM dapat terlihat
successor dapat dimulai pada akhir paket pekerjaan yang dapat ditunda atau memiliki
pekerjaan predecessor. Sebagai contoh, jika waktu yang panjang untuk mengerjakan
pekerjaan pintu lebih cepat dari pekerjaan kegiatan lainnya, seperti pada pekerjaan pintu
atap, jadi untuk 1 unit pekerjaan pintu dapat jendela, sanitasi,dan elektrikal setiap unitnya.
dimulai setelah semua unit pekerjaan atap PDM juga dapat langsung menunjukkan
selesai. Atau dengan kata lain memakai lintasan kritis kegiatan proyek, apabila terjadi
hubungan ketergantungan FF (Finish to keterlambatan proyek prioritas pekerjaan yang
Finish). akan dikoreksi menjadi mudah dilakukan
Jika durasi successor lebih lambat seperti pada kegiatan pembangunan
dari durasi predecessor, maka kegiatan Perumahan Graha Tenggela indah
successor dapat dimulai setelah 1 unit menunjukkan lintasan kritis pada beberapa
pekerjaan predecessor selesai. Sebagai kegiatan proyek yaitu B-C-E1-G1-I1-K1-E2-
contoh, pekerjaan fondasi lebih cepat dari G2-I2-K2-E3-G3-I3-K3-E4-G4-I4-K4-E5-G5-
pekerjaan dinding, jadi pekerjaan dinding I5-K5-E6-G6-I6-K6-E7-G7-I7-K7-E8-G8-I8-
dapat dimulai setelah pekerjaan fondasi di E9-G9-E10-G10-I10, Terlihat pada gambar
unit 1 sudah selesai. Dengan kata lain diagram PDM bahwa durasi didapat 137 hari
menggunakan hubungan ketergantungan SS untuk pekerjaan 10 unit rumah pada
(Start to Start). Perumahan Graha Tenggela Indah dengan 83
jenis kegiatan yang berulang, dari rangkaian
kegiatan terlihat bahwa durasi PDM lebih kecil
Menggambar Diagram Line Of Balance dari pada durasi masing-masing kegiatan bila
Setelah menentukan kecepatan dijumlahkan.
produksi dan mengetahui durasi total untuk Namun, selain memiliki beberapa
setiap item pekerjaan, maka durasi dari kelebihan PDM masih tetap belum dapat
semua unit kemudian akan dijadwalkan memperlihatkan perhitungan kecepatan
dalam diagram LoB. Dari data-data hasil produksi dan hambatan atau gangguan antar
pengamatan yang telah dianalisa di atas, kegiatan sehingga untuk kegiatan yang
dapat dibuat suatu tabel yang menunjukkan berulang akan dijumpai beberapa waktu
laju produktifitas tiap item pekerjaan per mengganggur atau delay seiring meningkatnya
unit. Pada penelitian ini, penjadwalan LoB jumlah kegiatan dalam network.
akan di uraikan dengan lebih dari satu cara,
yaitu LoB dengan menggunakan Sehingga metode LoB sangat membantu
penjadwalan dari developer (kurva S) dan dalam memperlihatkan perhitungan kecepatan
LoB yang sudah terlebih dahulu diketahui produksi dan hambatan atau gangguan antar
logika ketergantungan tiap kegiatan. beberapa kegiatan yang mengalami
perpotongan yang dapat mengganggu proses
Analisis Perbandingan Penjadwalan pelaksanaan proyek. Dan hasil perhitungan
Metode PDM Dan Metode Lob dengan menggunakan metode LoB yaitu
penjadwalan perumahan Graha Tenggela 2. PDM (presedence diagram
Indah untuk 10 unit rumah tipe 36 dengan method) lebih cepat yaitu
menggunakan metode LOB (Line Of Balance), pekerjaan 10 unit rumah selesai
menghasilkan total durasi 172 hari lebih besar pada hari ke 137. Sedangkan
dari pada PDM yaitu 137 hari. metode LOB (Line Of Balance),
menghasilkan total durasi 172
Hasil dari perhitungan dan analisis hari.
perumahan Graha Tenggela indah 3. Jika dibandinkan LoB dengan
menunjukkan keseluruhan kegiatan yaitu lebih PDM dari segi penggunaan
kecil pada PDM 137 hari dan LoB 172 hari metode PDM lebih cocok pada
jika dibandingkan dengan data sekunder yang pekerjaan repetitif dengan jumlah
didapat dari pihak depelover penjadwalan perumahan yang berunit banyak
menggunakan time schedule / kurva S yaitu karena dapat menunjukan spesifik
durasi 66 hari per unit, sehingga diterapkan hubungan logika ketergantungan
dalam metode PDM dan LoB, pada antara kegiatan dan menentukan
pembangunan secara repetitif pada lapangan lintasan kritis seperti pekerjaan
yaitu 10 unit rumah, didapat hasil lebih cepat perumahan yang dibangun secara
jika 66 hari per unit di kalikan 10 unit rumah. retitif. Sedagkan pada metode
LoB tidak dapat diterapkan pada
Analisa Komparasi proyek konstruksi karena pada
Dari uraian kedua metode perencanaan metode ini harus pekerjaan yang
dan penjadwalan proyek diatas. Maka dapat sama persis dan menggunakan
menghasilkan analisa komparasi yang tenaga kerja mesin, sehingga
dimaksud yaitu membandingkan seberapa mencapai produktifitas sesuai,
besar tingkat perbedaan antara kedua metode bukan menggunakan tenaga kerja
atau tidak berhubungan sama sekali, yaitu dari manusia, sehingga tidak dapat
segi penggunaan metode, perhitungan melihat pekerjaan kritis dalam
kecepatan produksi, logika ketergantungan, suatu pekerjaan, maka fungsi LoB
lintasan kritis, durasi, maupun hambatan pada sebenarnya hanya dapat
aktifitas kegiatan. diterapkan pada pabrik, atau
KESIMPULAN DAN SARAN pekerjaan Industri sejenisnya
karena LoB sendiri hanya dapat
Kesimpulan mendeteksi kecepatan produksi,
Analisis jaringan kerja pada proyek dan hambatan pada aktifitas tanpa
dapat dilakukan dengan berbagai macam mengetahui logika
metode. Masing-masing metode memiliki ketergantungan setiap kegiatan.
kelebihan dan kekurangan sendiri sehingga
hasil penulisan ini, dapat disimpulkan dari Saran
analisis data dalam mengkaji dan Setelah pengolahan data dan
membandingkan penjadwalan dari kedua kesimpulan dalam penelitian ini, dari analisis
metode penjadwalan yaitu PDM dan LoB data dan pembahasan hasil serta kesimpulan
sebagai berikut. yang telah dikemukakan di atas, maka perlu
dilakukan tindak lanjut sebagai berikut
1. Karakter PDM dan LoB
mempunyai sifat yang berbeda 1. Perlu adanya penerapan dan
namun sama-sama digunakan penggunaan metode perencanaan
untuk proyek yang repetitif atau dan penjadwalan proyek yang
pekerjaan berulang. perbedaan sesuai dengan karakteristik
terletak dalam perencanaan proyek.
penjadwalan sedangkan LoB 2. Dalam penggunaan metode LoB
hanya meliputi tentang adanya disarankan untuk lebih dilakukan
analisis kecepatan produksi setiap penelitian kembali, karena jika
kegiatan dan PDM pada dilakukan penjadwalan dengan
ketergantungan kegiatan menggunakan metode LoB akan
perencanaan. mendapatkan durasi tujuan dari
penjadwalan, namun pada setiap
pekerjaan konstruksi tidak
terdapat pekerjaan yang akan
sama persis seperti pada metode
LoB. Sehingga penggunaan
metode LoB lebih di sarankan
digunakan pada kegiatan industri
yang menggunakan tenaga mesin,
bukan pekerja (orang).
3. Penelitian selanjunya dan
dibidang konstruksi yang ingin
meneruskan penelitian ini
terutama dalam memperhitungkan
biaya, penjadwalan proyek yang
mempunyai pekerjaan berulang
(repetitive) yang sederhana,
seperti pada proyek pembangunan
perumahan, jalan raya, atau
konstruksi berlantai banyak.
4. Penjadwalan dengan
menggunakan LoB kurang lebih
masih banyak yang harus
diperhatikan kekurangannya jika
dibandingankan dengan
penjadwalan yang lainnya.
Sehingga penjadwalan ini tidak
dikatakan berhasil dalam sebuah
perencanaan penjadwalan.

Anda mungkin juga menyukai