Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA

UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
NOMOR : DAK-20/21/07/2014

IDENTITAS TERDAKWA

TERDAKWA 1
Nama : Cristian Ronald Siregar, S.E., M.M.
Tempat/Tgl.Lahir : Mandailing Natal, 3 Maret 1968
Jenis Kelamin : Laki – laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Dosen Fakultas Ekonomi Univesitas Agung Sejagad
Alamat : Jl. Kelurahan No. 66, Tegal Parang, Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan

TERDAKWA 2
Nama : Mohammad Ikhsanul, S.E.
Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 7 Agustus 1980
Jenis Kelamin : Laki – laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Direktur Investasi PT. Asuransi Bravoos
Alamat : JL. Lontar No. 12 Rt. 02 Rw. 03, Kel. Lenteng Agung
Kec. Jagakarsa Kota. Jakarta Selatan

PENAHANAN
Penyidik :
Penuntut Umum :
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat:

DAKWAAN
KESATU

Bahwa Terdakwa 1, selaku Direktur Utama PT. Asuransi Bravoos (BUMN) bekerja sama
dengan dengan Terdakwa 2 selaku Direktur Investasi PT. Asuransi Bravoor (BUMN) mengubah
studi kelayakan investasi PT. Ratu Prima Energy sekitar tanggal 24 Juli 2018 atau setidak
tidaknya pada waktu Juli 2018 bertempat pada kantor PT. Asuransi Bravoos (BUMN) Jakarta
Pusat atau tempat lain yang mana menjadi kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, sebagai orang
yang melakukannya atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan atau
perekonomian negara, perbuatan para terdakwa lakukan dengan cara cara sebagai berikut :
 Pada bulan November 2018 Cristian Ronald Siregar digantikan oleh saudara Faishal Akbar
sebagai Direktur Utama PT Asuransi Bravoos dan menemukan kejanggalan dalam laporan
keuangan perusahan tercatat perolehan laba bersih, premi netto, dan hasil investasi
perusahaan naik. Namun perusahaan kesulitan dalam melakukan Likuiditas dalam
pembayaran polis bancassurance dan meminta bantuan audit internal perusahaan dan tidak
mendapatkan hasil, kemudian Faisal Akbar meminta bantuan lembaga Audit Swasta Y-
Sham untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Asuransi Bravoos.
 Pada hari Senin tanggal 10 Desember 2018 hasil Laporan Keuangan tersebut telah
dimanipulasi. Kemudian Faishal Akbar selaku Direktur Utama yang baru PT Asuransi
Bravoos melaporkannya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengetahui
apakah ada indikasi kerugian negara didalamnya.
 Dan ternyata BPK menyatakan adanya indikasi kerugian negara. Kemudian BPK
melaporkan kepada kejaksaan pada tanggal 8 Januari 2019
 Pada tanggal 12 Januari 2019 dilakukan proses penyelidikan oleh kejaksaan lalu di temukan
barang bukti berupa laporan laporan investasi PT. Asuransi Bravos kepada beberapa
perusahaan. Serta perjanjian investasi kebeberapa perusahaan.
Pada tanggal 18 Januari 2019 penyelidik melaporkan hasil penyelidikan kepada Kejaksaan.
 Kemudian pada tanggal 21 Januari 2019 kejaksaan memerintahkan penyidik untuk
melakukan penyidikan.
 Pada tanggal 22 Januari 2019 penyidik bekerjasama dengan PPATK menyelidiki riwayat
investasi kebeberapa perusahaan dan ditemukan kerugian yang besar pada investasi kepada
PT. Ratu Prima Energy.
Penyidik bersama PPATK menelusuri jalur investasi pada PT. Ratu Prima Energy
berdasarkan tahun dan menemukan fakta bahwa terdakwa 1 masih menjabat sebagai
Direktur Utama dan yang melakukan kerjasama bersama PT. Ratu Prima Energy
 Penyidik bersama PPATK melakukan penyidikan lebih lanjut dan menemukan jadwal
pertemuan antara pemilik saham PT. Ratu Prima Energy dengan Direktur Utama PT.
Asuransi Bravoos yaitu saudara Terdakwa Cristian Ronald Siregar sekitar bulan Juli 2018
dan melakukan pembelian saham pada bulan berikutnya.
 Pada tanggal 23 Januari 2019 penyidik bersama PPATK melakukan pemeriksaan mengenai
studi kelayakan PT. Ratu Prima Energy pada PT. Asuransi Bravoos
Dan memeriksa studi kelayakan pada PT. Ratu Prima Energy itu sendiri dan ditemukan
perbedaan mengenai kelayakan pada kinerja perusahaan
 Penyidik bersama PPATK memeriksa data kepengurusan PT. Asuransi Bravoos dan
menemukan rekening milik Cristian Ronald Siregar. Ditemukan selang 3 hari transaksi
saham saudara Cristian Ronald Siregar menerima sejumlah uang dari pemilik saham PT.
Ratu Prima Energy yaitu saudari Rosalina Finanti, dan uang keluar yang diberikan kepada
saudara Mohammad Ikhsanul dalam bentuk Cek.
 Pada tanggal 25 Januari 2019 penyidik melakukan investigasi dengan cara melakukan
wawancara dengan pemilik saham PT. Ratu Prima Energy yaitu Rosalina Finanti
Berdasarkan kesaksian saudari Rosalina Finanti, Terdakwa 1 melakukan pembelian saham
dengan Rosalina Finanti pada bulan Agustus 2018 dan memberikan sejumlah uang sebagai
imbalan dari transaksi tersebut.
 Pada tanggal 26 Januari 2019 penyidik melakukan investigasi mengenai jadwal pertemuan
melalui kesaksian saudara Rosalina Finanti, ditemukan bukti saudara Terdakwa 1 Cristian
Ronald Siregar melakukan 3 kali pertemuan diluar jadwal perusahaan, dalam hal ini
penyidik hanya mendapatkan 2 bukti rekaman CCTV.
 Pertemuan pertama di______ pada tanggal ________ dengan pembahasan mengenai
transaksi saham dan belum menemukan kata sepakat, sehingga memerlukan pertimbangan
dengan para pihak perusahaan lebih lanjut
 Pertemuan kedua di______ pada tanggal ________ dengan pembahasan mengenai transaksi
saham, dan soal pemberian upah pribadi tetapi masih dalam negosiasi
 Pertemuan ketiga dilakukan bersama Rosaslina Finanti bersama kedua Terdakwa dan
berencana melakukan perubahan studi kelayakan. Tetapi disini penyidik tidak mendapatkan
bukti kongkrit selain kesaksian saudari Rosalina Finanti pada tanggal____ dan tempat_____
 Pertemuan terakhir pada tanggal__ Agustus 2018 dengan hasil pertemuan penanda tanganan
kontrak perjanjian transaksi saham dengan isi perjanjian target pencapaian perusahan.
 Bahwa perbuatan terdakwa dengan menerima sejumlah imbalan yang masuk kedalam
rekening pribadi dan mengubah studi kelayakan merupakan perbuatan melanggar hukum
dan melanggar asas kehati – hatian dan itikad baik sehingga mengakibatkan kerugian
negara.

Perbuatan terdakwa melanggar sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999.

KEDUA
Bahwa Terdakwa 1, selaku Direktur Utama PT. Asuransi Bravoos (BUMN) bekerja sama
dengan dengan Terdakwa 2 selaku Direktur Investasi PT. Asuransi Bravoor (BUMN) mengubah
studi kelayakan investasi PT. Ratu Prima Energy sekitar tanggal 24 Juli 2018 atau setidak
tidaknya pada waktu Juli 2018 bertempat pada kantor PT. Asuransi Bravoos (BUMN) Jakarta
Pusat atau tempat lain yang mana menjadi kewenangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk memeriksa dan mengadilinya, sebagai orang
yang melakukannya atau turut serta melakukan perbuatan secara melawan hukum memperkaya
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan atau
perekonomian negara, perbuatan para terdakwa lakukan dengan cara cara sebagai berikut :
 Pada bulan November 2018 Cristian Ronald Siregar digantikan oleh saudara Faishal Akbar
sebagai Direktur Utama PT Asuransi Bravoos dan menemukan kejanggalan dalam laporan
keuangan perusahan tercatat perolehan laba bersih, premi netto, dan hasil investasi
perusahaan naik. Namun perusahaan kesulitan dalam melakukan Likuiditas dalam
pembayaran polis bancassurance dan meminta bantuan audit internal perusahaan dan tidak
mendapatkan hasil, kemudian Faisal Akbar meminta bantuan lembaga Audit Swasta Y-
Sham untuk mengaudit Laporan Keuangan PT Asuransi Bravoos.
 Pada hari Senin tanggal 10 Desember 2018 hasil Laporan Keuangan tersebut telah
dimanipulasi. Kemudian Faishal Akbar selaku Direktur Utama yang baru PT Asuransi
Bravoos melaporkannya kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengetahui
apakah ada indikasi kerugian negara didalamnya.
 Dan ternyata BPK menyatakan adanya indikasi kerugian negara. Kemudian BPK
melaporkan kepada kejaksaan pada tanggal 8 Januari 2019
 Pada tanggal 12 Januari 2019 dilakukan proses penyelidikan oleh kejaksaan lalu di temukan
barang bukti berupa laporan laporan investasi PT. Asuransi Bravos kepada beberapa
perusahaan. Serta perjanjian investasi kebeberapa perusahaan.
Pada tanggal 18 Januari 2019 penyelidik melaporkan hasil penyelidikan kepada Kejaksaan.
 Kemudian pada tanggal 21 Januari 2019 kejaksaan memerintahkan penyidik untuk
melakukan penyidikan.
 Pada tanggal 22 Januari 2019 penyidik bekerjasama dengan PPATK menyelidiki riwayat
investasi kebeberapa perusahaan dan ditemukan kerugian yang besar pada investasi kepada
PT. Ratu Prima Energy.
Penyidik bersama PPATK menelusuri jalur investasi pada PT. Ratu Prima Energy
berdasarkan tahun dan menemukan fakta bahwa terdakwa 1 masih menjabat sebagai
Direktur Utama dan yang melakukan kerjasama bersama PT. Ratu Prima Energy
 Penyidik bersama PPATK melakukan penyidikan lebih lanjut dan menemukan jadwal
pertemuan antara pemilik saham PT. Ratu Prima Energy dengan Direktur Utama PT.
Asuransi Bravoos yaitu saudara Terdakwa Cristian Ronald Siregar sekitar bulan Juli 2018
dan melakukan pembelian saham pada bulan berikutnya.
 Pada tanggal 23 Januari 2019 penyidik bersama PPATK melakukan pemeriksaan mengenai
studi kelayakan PT. Ratu Prima Energy pada PT. Asuransi Bravoos
Dan memeriksa studi kelayakan pada PT. Ratu Prima Energy itu sendiri dan ditemukan
perbedaan mengenai kelayakan pada kinerja perusahaan
 Penyidik bersama PPATK memeriksa data kepengurusan PT. Asuransi Bravoos dan
menemukan rekening milik Cristian Ronald Siregar. Ditemukan selang 3 hari transaksi
saham saudara Cristian Ronald Siregar menerima sejumlah uang dari pemilik saham PT.
Ratu Prima Energy yaitu saudari Rosalina Finanti, dan uang keluar yang diberikan kepada
saudara Mohammad Ikhsanul dalam bentuk Cek.
 Pada tanggal 25 Januari 2019 penyidik melakukan investigasi dengan cara melakukan
wawancara dengan pemilik saham PT. Ratu Prima Energy yaitu Rosalina Finanti
Berdasarkan kesaksian saudari Rosalina Finanti, Terdakwa 1 melakukan pembelian saham
dengan Rosalina Finanti pada bulan Agustus 2018 dan memberikan sejumlah uang sebagai
imbalan dari transaksi tersebut.
 Pada tanggal 26 Januari 2019 penyidik melakukan investigasi mengenai jadwal pertemuan
melalui kesaksian saudara Rosalina Finanti, ditemukan bukti saudara Terdakwa 1 Cristian
Ronald Siregar melakukan 3 kali pertemuan diluar jadwal perusahaan, dalam hal ini
penyidik hanya mendapatkan 2 bukti rekaman CCTV.
 Pertemuan pertama di______ pada tanggal ________ dengan pembahasan mengenai
transaksi saham dan belum menemukan kata sepakat, sehingga memerlukan pertimbangan
dengan para pihak perusahaan lebih lanjut
 Pertemuan kedua di______ pada tanggal ________ dengan pembahasan mengenai transaksi
saham, dan soal pemberian upah pribadi tetapi masih dalam negosiasi
 Pertemuan ketiga dilakukan bersama Rosaslina Finanti bersama kedua Terdakwa dan
berencana melakukan perubahan studi kelayakan. Tetapi disini penyidik tidak mendapatkan
bukti kongkrit selain kesaksian saudari Rosalina Finanti pada tanggal____ dan tempat_____
 Pertemuan terakhir pada tanggal__ Agustus 2018 dengan hasil pertemuan penanda tanganan
kontrak perjanjian transaksi saham dengan isi perjanjian target pencapaian perusahan.
 Bahwa perbuatan terdakwa dengan menerima sejumlah imbalan yang masuk kedalam
rekening pribadi dan mengubah studi kelayakan merupakan perbuatan melanggar hukum
dan melanggar asas kehati – hatian dan itikad baik sehingga mengakibatkan kerugian
negara.

Perbuatan terdakwa melanggar sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 11 jo Pasal 12 huruf a dan huruf b Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999.

Anda mungkin juga menyukai