8778 - 1. Modul Manufaktur PDF
8778 - 1. Modul Manufaktur PDF
PROSES MANUFAKTUR
A. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
Biasanya kecelakaan menyebabkan, kerugian material dan penderitaan dari
yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.
Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk 2 jenis yaitu :
1. Kecelakaan medis, jika yang menjadi korban pasien
2. Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban petugas
laboratorium/Prakrikan itu sendiri.
Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok :
A. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari mesin,
peralatan, bahan, lingkungan kerja dll.
B.Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari
manusia, yang dapat terjadi antara lain karena : Kurangnya pengetahuan
dan keterampilan pelaksana, Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily
defect), Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh, Sikap dan
perilaku kerja yang tidak baik.
Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium :
1. Terpeleset , biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah
bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium.
Akibat : memar, fraktura, dislokasi, memar otak, dll.
Pencegahan : Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak tinggi,
tali sepatu longgar, hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel
(basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya. Menggunakan Lantai yang
tidak licin.
2. Mengangkat beban Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup
berat,
terutama bila mengabaikan kaidah ergonomi.
Akibat : cedera pada punggung.
Ketentuan Umum:
Kebersihan :
Briefing Praktikum:
Post-test:
1. Setelah mendapat ACC dari asisten, semua praktikan wajib mengikuti post-
test atau persentasi yang materinya berhubungan dengan praktikum yang
telah dilaksanakan
Format Laporan:
- Tujuan
- BAB II :
- Landasan Teori, Deskripsi Alat dan Rumus ………(
4Literatur, Minimal 20 Halaman + Gambar )
- BAB III :
- Metode Praktikum ( Prosedur Praktikum )………….. ( Lebih
Lengkap dari Modul + Gambar)
2. Laporan Resmi :
- BAB IV :
- Olah Data (Tabel dan Rumus)
- Perhitungan
- BAB V :
- Kesimpulan dan Saran Laporan Pendahuluan
h. Daftar Pustaka
i. Lampiran
LEMBAR ASISTENSI
NAMA ANGGOTA :
KELOMPOK :
Sanksi:
Sistem Penilaian
1. Briefing Praktikum
Dilaksanakan sebelum praktikum di mulai dan setelah pre test.
2. Jadwal Praktikum
Jadwal akan diberikan pada informasi selanjutnya
3. Pembagian Asisten
Asisten akan diberikan pada informasi selanjutnya
CUTTING
Mesin Cut Off merupakan adalah alat perkakas potong yang di gunakan
untuk memotong bahan yang besar dan yang sulit apabila menggunakan
mesin gerinda tangan
1. PRINSIP KERJA
Motor listrik sebagai penggerak utama pada mesin Cut Off/Cutting Wheel.
Putaran pada motor listrik di transmisikan melalui porosnya ke batu mata
potong, putaran mesin menghasilahn RPM yang tinggi,
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin cut off/cutting
wheel.
b. Mengetahui proses dan cara memotong benda kerja dengan mesin cut
off/cutting wheel
b. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan memutar switch off
2. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chip atau geram yang menempel.
3. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
MESIN SHEARING
Proses pengguntingan (shearing)/ proses pemotongan dengan cara menekan
dua sisi pisau tajam ke lembaran logam (sheet metal).
1. PRINSIP KERJA
Benda kerja diletakkan dirahang penjepit kemudian sesuaikan bagian plat yang
akan potong sesuai dengan ukuran atau bentuk yang diinginkan, lalu kunci
rahang penjepit. Gunakan tuas pemotong untuk memotong plat sesuai dengan
ukuran yang diinginkan, Lepaskan benda kerja dari mesin shearing
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
c. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
d. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
Tujuan khusus
c. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan alat potong model
shearing.
d. Mengetahui proses dan cara memotong benda kerja dengan alat potong
shearing
5. Alat-Alat Perlengkapan
1. Kaca Pelindung.
2. Slop Tangan
3. Masker
4. Sepatu Besi .
BAHAN MATERIAL
Bahan material : Plat hitam eser besi 1,5 mm
GAMBAR KERJA
Tahap pengerjaan 1. Ukur plat sesuai gambar kerja kemudian buatlah mal
benda kerja dan bentuk sesuai dengan gambar kerja di atas dengan
menggunakan alat: Cutting,Grinding,Rolling.
MODUL PRAKTIKUM
GRINDING
PENGGERINDAAN
Mesin gerinda merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses
pengikisan logam secara abrasif melalui gesekan antara material abrasif
dengan benda kerja (logam). Pada mesin gerinda, putaran batu pengasah pada
penyayatan benda kerja diperlukan putaran kecepatan pemotongan yang
sangat tinggi. Mesin gerinda digunakan untuk pengasahan benda kerja yang
bulat, pengasahan benda kerja permukaan rata, pengasahan benda kerja
bentuk, dan pengasahan pahat pemotong (cutting tool) mesin-mesin perkakas.
Selain itu, gerinda juga digunakan untuk memperhalus dan membuat ukuran
yang akurat permukaan benda kerja (finishing).
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur,
golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk
mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat
perkakas baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat
sukucadang mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk
reparasi turbin dan mesin lainnya.
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sehagai peredam getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja
kerja dan menopang kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan
bagian yang kritis karena harus berputar dengan kecepatan tinggi juga
dibebani gaya pemotongan pada batu gerindanya dalam berbagal arah. Bagian
meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja proses
gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu ragum
ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.
Switch ON/OFF
Tool Reast
Grinding Wheel
Spark Arrestor
Prinsip kerja dari mesin penggerindaan ini adalah dimana sebuah batu
gerinda digerakkan dengan menggunakan sebuah motor AC. Yang mana
dibantu dengan motor stepper. Fungsi dari motor stepper ini sendiri adalah
untuk menggerakkan sebuah Linear, dimana gerakan dari motor stepper itu
menaik menurunkan, memaju dan memundurkan Linear.
c. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan memutar switch off
2. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chip atau geram yang menempel.
3. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
Alat-Alat Perlengkapan
1. Kaca Pelindung
2. Slop Tangan
3. Masker
4. Sepatu Safety
MODUL PRAKTIKUM
ROLLING MANUAL
Rolling Plat atau Gulung Plat adalah mesin pembuatan plat bulat atau tangki
dengan cara manual ,mesin ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil
kurva lingkaran. mesin ini dalam aplikasinya banyak di gunakan dalam industri
manufaktur untuk pembuatan beberapa alat industri seperti tangki, ducting, cerobong
1. PRINSIP KERJA
Mesin ini merupakan tipe yang paling sederhana, menggunakan 3 roll yang disusun
secara asimetris yang mana 2 roll digunakan untuk menjepit dan satu roll untuk
mengarahkan. Tenaga yang digunakakan bisa dari tenaga manusia, motor listrik
maupun hidrolik. Mesin ini digunakan untuk mengerol plat tipis maksimal 2mm
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menggunakan mesin Rolling Manual.
b. Mengetahui proses dan cara pembentukan plat secara
melengkung/melingkar.
5. Alat-Alat Perlengkapan
1. Kaca Pelindung.
2. Slop Tangan
BAHAN MATERIAL
Bahan material : Plat hitam eser besi 1,5 mm
MODUL PRAKTIKUM
BENDING MANUAL
MESIN TEKUK
Mesin tekuk digunakan untuk membuat bentuk bersudut pada benda kerja
plat besi atau baja yang tipis.
1. PRINSIP KERJA
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin
perkakas.
Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menggunakan mesin Bending.
b.Mengetahui proses dan cara penekukan benda kerja dengan mesin
Bending. 1
3. Bagian Utama Mesin Tekuk
2
8
7
6
5
4
Keterangan :
1. Rahang Penjepit
2. Lengan Hidrolis
3. Tuas Penekuk
4. Pedal pembuka rahang
5. Pengunci
6. Meja Rentang
7. Rahang Penekuk
8. Penyetel sudut
4. Petunjuk Pengoperasian
MODUL PRAKTIKUM
DRILLING
MESIN BOR
Mesin bor Biasa digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming, dan counter
boring pada benda-benda ferrous maupun non ferrous. Benda kerja diletakkan pada table
dan jika diperlukan dapat dijepit pada ragum (vise) yang biasanya ada sebagai perlengkapan
tambahan pada mesin bor. Selanjutnya ,mata bor yang mendapat daya dan putaran dari motor
listrik ditekankan pada benda kerja tersebut.
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum :
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas.
Tujuan khusus :
a. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bor.
b. Mengetahui proses dan cara pengeboran benda kerja dengan menggunakan mesin
bor.
2. PRINSIP KERJA MESIN BOR
Mesin Bor mempunyai prinsip kerja yang sama dengan mesin–mesin lainnya,
yaitu:
1. Main Drive
Motor listrik biasa dipakai sebagai penggerak utama pada mesin bor. Putaran pada
motor listrik di transmisikan melalui porosnya ke mekanisme pengatur putaran mesin
berupa pasangan puli bertingkat yang dihubungkan dengan Vee Belt. Dari puli
bertingkat,putaran diteruskan ke spindle mesin. Pada spindle terdapat tool post
sebagai pemegang mata bornya.
2. Feed Drive
Feed drive merupakan gerakan pemakanan mata bor pada benda kerja. Gerakan ini
dilakukan secara manual pada mesin-mesin bor yang sederhana dengan cara
memutar drilling lever sehingga mata bor bergerak ke arah benda kerja.
3. MESIN BOR
1. Motor listrik
2. Puli bertingkat
3. Vee Belt
4. Table
Keterangan gambar
1. Hood
2. Belt Tensioning Lever
3. Drilling Lever
4. Drilling Depth Control
5. Driving Motor
6. Table
7. Base
8. Table Clamp
9. Spindle Head
10. Drilling Chart
11. Rack
12. Front Plate
1. Nyalakan mesin dengan memutar main switch dan two speed switch,
dan lakukan pengeboran dengan memutar drilling lever.
2. Putar drilling lever dengan perlahan untuk menghindari kerusakan
mata bor dan kerusakan pada benda kerja.
3. Dilarang menggunakan kaos tangan dari bahan berserat saat
menjalankan mesin bor, rapikan sisi baju yang dapat terkena mesin bor
terutama pada lengan baju, serta singkirkan benda yang dapat
menghalangi proses pengeboran untuk menghindari kecelakaan.
4. Segera matikan mesin jika terjadi gangguan.
c. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan memutar main switch dan two speed switch
2. Benda kerja dilepaskan dari mesin.
3. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chip atau geram yang menempel.
4. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
A. MESIN DRILLING
Benda Kerja : ;
Mesin Drilling :
;
ℎ 2
; /
ℎ ; /
Perhitungan :
1. Kecepatan Potong : . . /1000 ; /
2. gerak makan pergigi : $% / . ; /
' ) *
& (
. . . /1000 ; /
$%
&
MODUL PRAKTIKUM
WELDING
MESIN LAS
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung terhadap mesin las serta cara
pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang
prosespengelasan.
Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, memahami dan melakukan proses pengelasan.
b. Melatih ketrampilan dalam mengoperasikan mesin las.
2. DASAR PENGELASAN
Berdasarkan cara kerjanya, pengelasan dapat dibagi menjadi tiga macam,
yaitu :
a. Pengelasan cair
Pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair
dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan api gas
yang terbakar.
b. Pengelasan tekan
Pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan kemudian
ditekan hingga menjadi satu.
c. Pematrian
Pengelasan dimana sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah.
Dalam hal ini, logam induk tidak turut mencair.
34
Cara pengelasan yang banyak digunakan adalah las busur listrik, yang antara
lain, terdiri dari :
Switch ON/OFF
Tang massa dan tang(+) elektroda
Curent adjusting level / Potensio
35
C. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan menekan power switch pada posisi OFF
2. Pastikan tidak ada bunga api yang menempel pada bahan yang mudah
terbakar
3. Bersihkan benda kerja dan mesin..
4. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
Peringatan
1 Palu Las
2 Tang
3 Kacamata las / Helm Las
4 Penggaris Siku
5 Apron set
6 Sepatu Safety
7 Masker
8 Sarung tangan las
9 Sikat Kawat
10 C Clam
8. Apabila patah atau dirasa belum kuat maka las kembali benda kerja
tersebut. Tetapi apabila sudah kuat maka benda kerja siap di
finishing.
C. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan menekan power switch
2. Tutup regulator, pastikan tertutup dengan rapat
3. Bersihkan benda kerja dan mesin..
4. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
Peringatan
Las MIG (Metal Inert Gas Welding) / GMAW (Gas Metal Arc Welding)
Pada jenis ini, elektroda diumpankan sebagai logam pengisi. Las busur gas
dengan elektroda terumpan menggunakan pelindung gas mulia dan lebih
dikenal sebagai las MIG (Metal Inert Gas Welding). Las MIG banyak
digunakan dalam pengelasan baja kualitas tinggi karena busurnya sangat
mantap dengan percikan yang sedikit, kecepatan las yang tinggi, terak yang
terbentuk cukup banyak, dan tangguh terhadap retak.
1. Mesin las
2. Unit pengontrol kawat elektroda (wire feeder)
3. Welding Gun
4. Kabel las dan kabel control
5. Regulator gas pelindung
6. Pipa kontak
7. Nozzel gas pelindung
8. Assesories
40
C. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan menekan power switch
2. Tutup regulator, pastikan tertutup dengan rapat
3. Bersihkan benda kerja dan mesin..
4. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
41
Peringatan
Tang
Kacamata las / Helm Las
Penggaris Siku
Apron Set
Sarung tangan las
Sikat Kawat
C Clam
C. Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin dengan menekan power switch
2. Bersihkan benda kerja dan mesin..
3. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
Peringatan
Tang
Kacamata Bening
BAHAN MATERIAL
Bahan material : Plat hitam eser besi 1,5 mm
GAMBAR KERJA
44
Dimana:
H : Panas dalam Joule
E : Tegangan Listrik dalam Volt
I : Kuat Arus Ampere
T : Waktu dalam detik
45
MODUL PRAKTIKUM
MESIN BUBUT
Latar Belakang
Lathe Machine atau lebih dikenal sebagai mesin bubut mencakup segala mesin
perkakas yang memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-
benda putar, membuat ulir, pengeboran dan meratakan permukaan benda putar
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
e. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoperasiannya.
f. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas.
Tujuan khusus
e. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin bubut.
f. Mengetahui proses dan cara pembuatan benda kerja dengan mesin bubut.
g. Mengetahui serta memahami cara pembuatan poros bertingkat dan ulir.
Pada dasarnya prinsip kerja mesin bubut ada dua macam, yaitu:
1. Main Drive
Gerakan utama pada mesin bubut putaran motor listrik berupa putaran motor listrik
yang ditransmisikan melalui belt menuju gear box. Di dalam gear box terdapat roda
gigi yang berfungsi untuk mengatur transmisi putaran spindel, sehingga
menghasilkan putaran pada chuck.
2. Feed Drive
Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.
3. MESIN BUBUT
1. Alas Mesin
2. Kepala Tetap
3. Kepala Lepas
4. Eretan, Eretan terdiri dari : sadel/pelana, eretan melintang , eretan kombinasi, pemegang
pahat, kotak apron..
5. Mekanik Percepatan
48
1. Pahat Bubut
Adapun bahan yang sering digunakan dalam pembuatan pahat pada mesin
bubut adalah;High Carbon Stell (HCS), High Speed Stell( HSS ), Super HSS,
Karbida, Diamond (Intan),Ceramic tools
2. Penyangga
Catatan :
Pastikan benda kerja terpasang dengan erat pada chuck
Pastikan benda kerja benar benar dalam kondisi center, gunakan bantuan alat center
gauge
Pastikan pahat dalam keadaan baik, terpasang dengan benar dan erat pada toolpost.
Pada beberapa jenis mesin bubut, perubahan kecepatan spindle dan pengaturan pitch
and feed selector lever hanya dapat dilakukan jika mesin dalam keadaan mati. Jika
dilakukan dalam keadaan hidup akan menyebabkan kerusakan serius pada sistem
transmisinya.
1. Mesin Bubut
2. Jangka Sorong
3. Center gauge / Dial Indikator
4. Stop Watch
5. Kunci Chuck
6. Kunci Pahat
7. Pahat
8. Kunci tool post
6. PENGAMBILAN DATA
LANGKAH KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
B. MESIN BUBUT
Benda Kerja :
, - ;
+ ℎ ;
. ;
Mesin Bubut :
+ / , /2 ;
$ $ ; /
ℎ ; /
Perhitungan :
1. Diameter rata-rata :
0 + 1 , /22 / , ;
2. Kecepatan Potong :
. . /1000 ; /
3. Kecepatan pemakanan :
$. ; /
4. Waktu pemakanan :
3 ./ ;
5. Kecepatan pengurangan volume benda :
*
& 4. $. . ; /
TABEL.
3
&
MODUL PRAKTIKUM
BAND SAW
Band saw adalah gergaji potong yang gerakannya mendapat daya dari
motor listrik. Mesin ini dapat digunakan untuk memotong benda-benda dari
logam ataupun non logam dengan bentuk silindris maupun bentuk profil.
Blade/pisau potong yang dapat diganti sesuai keperluan merupakan
keuntungan tersendiri dari mesin ini.
1. PRINSIP KERJA
Gerakan putar dari motor listrik, dirubah menjadi gerakan lurus bolak-
balik oleh mekanisme yang serupa dengan mesin skrap. Gerakan bolak-balik
diteruskan pada frame yang menjepit blade (pemotong). Karena pada frame
terdapat pemberat,maka pada langkah bolak- balik terjadi perubahan posisi
titik berat frame yang mengakibatkan penekanan pada benda kerja. Untuk
menjaga posisi setelah penekanan, maka frame ditahan oleh sebuah
mekanisme hidrolis. Posisi frame akan terus turun ke bawah sampai panjang
minimum dari lengan hidrolis tercapai.
2. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
- Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara
pengoperasiannya.
- Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-
mesin perkakas.
Tujuan khusus
- Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin Band Saw.
- Mengetahui proses dan cara pemotongan benda kerja dengan mesin
Band Saw.
1. Base
2. Frame
3. Blade
4. Speed Change Switch
5. Pressure Release Button
6. Hydraulic Mechanism
7. Vise
8. Vise Adjusting Handle
9. Coolant Hose
10. Coolant Pump
11. Main Switch
12. Ruler
Petunjuk Pengoperasian
1. Siapkan benda kerja, ukur dan tandai bagian yang akan dipotong.
2. Cek keadaan mesin
3. Letakkan benda kerja pada vise dan atur posisi pemotongannya.
Pastikan kedudukan blade tepat pada bagian yang akan dipotong.
Kemudian kencangkan vise dangan memutar handle-nya sehingga
benda kerja tercengkeram dengan baik.
4. Angkat frame, sesuaikan jarak blade dengan benda kerja yang akan
Gambar kerja
1.
MODUL PRAKTIKUM
MILLING
MESIN MILLING
Mesin Milling adalah jenis mesin pemotong yang melakukan pemotongan logam
dengan cutting tool bergigi banyak (Multiple Tooth Cutting Tool) yang disebut milling
cutter/ pisau frais. Ada banyak jenis dari mesin milling, diantaranya mesin milling
horizontal, vertikal, universal dll dengan bentuk konstruksi dan fungsi yang berbeda.
Milling cutter dipasang pada arbor dan diputar oleh mekanisme gerak mesin dengan
menggunakan motor listrik. Pada praktikum Proses Manufaktur kali ini menggunakan mesin
milling horizontal dan vertikal.
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas.
Tujuan khusus
a. Mengetahui serta mampu mengoperasikan bagian-bagian dari mesin milling.
b. Melatih praktikan melakukan pekerjaan dalam proses meratakan benda kerja dan
mengetahui macam-macam pekerjaan yang dapat dilakukan.
3. MESIN MILLING
2
4
1
3
5. Dari perhitungan, lakukan pengaturan jumlah putaran index crank pada index
plate untuk tiap pemakanan.
6. Atur kecepatan pemotongan sebelum menjalankan mesin, serta atur pula
kedalaman pemotongannya.
7. Mesin dapat dihidupkan.
6. Matikan mesin jika hendak melakukan pengukuran, atau jika terjadi gangguan
pada mesin.
C.Setelah Pengerjaan
1. Matikan mesin.
2. Benda kerja dilepaskan dari mesin.
3. Bersihkan benda kerja dan mesin dari chip yang menempel.
4. Kembalikan peralatan ke tempat semula.
6. PENGAMBILAN DATA
2.
Mesin Milling : ℎ ;
ℎ ℎ
; /
ℎ ; /
Perhitungan :
1. Kecepatan Potong : . . /1000 ; /
2. Gerak makan pergigi : $% / . ; /
*
3. Kecepatan pengurangan volume benda : & . . - /1000 ; /
$%
&
DAFTAR PUSTAKA