Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik,


sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit
kuat mempunyai daya hantar yang relatif tinggi walaupun konsentrasinya relatif kecil,
sedangkan elektrolit lemah mempunya daya hantar yang relatif rendah walaupun
konsentrasinya relatif besar.

1.2. Rumusan Masalah

a. Jenis larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik?


b. Mengapa larutan yang diuji coba dapat menghantarkan listrik ?
c. Apa saja reaksi yang terjadi jika larutan yang diuji coba memiliki
daya hantar listrik?

1.3. Tujuan Penelitian


Menyelidiki larutan yang mempunyai daya hantar listrik.

1.4. Hipotesis

Menurut kelompok kami larutan yang termasuk elektrolit


dapat menghantarkan listrik dan sebaliknya larutan non
elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

Halaman 1 dari 12
BAB II
LANDASAN TEORI
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
listrik, sedangkan larutan 8 elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik. Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi
elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai daya
hantar yang relatif tinggi walaupun konsentrasinya relatif kecil,
sedangkan elektrolit lemah mempunya daya hantar yang relatif rendah
walaupun konsentrasinya relatif besar.
Menurut teori ionisasi Arrhenius, larutan elektrolit dapat
menghantarkan listrik karena terdapat ion-ion yang bergerak bebas
dalam larutan. Ion-ion tersebut yang berperan dalam menghantarkan
arus listrik melalui larutan. Sebagai contoh, larutan NaCl merupakan
larutan elektrolit. Zat terlarut NaCl di dalam pelarut air akan
terdisosiasi (terurai) menjadi ion Na+ dan ion Cl−. Dalam eksperimen
hantaran listrik larutan elektrolit dengan menggunakan sumber arus
listrik searah, lampu, dan dua elektroda, ion-ion bermuatan positif akan
bergerak ke arah elektroda yang terhubung ke kutub negatif (katoda)
sedangkan ion-ion bermuatan negatif akan bergerak ke arah elektroda
yang terhubung ke kutub positif (anoda).
Pada larutan non elektrolit, zat non elektrolit yang terlarut tidak
dapat terurai menjadi ion-ion, sehingga tidak terdapat ion-ion bebas
yang dapat menghantarkan arus listrik. Sebagai contoh, larutan gula
sukrosa (C12H22O11) merupakan larutan non elektrolit. Zat terlarut
sukrosa di dalam pelarut air tidak dapat terurai menjadi ion, sehingga
tidak terdapat ion bebas yang dapat menghantarkan listrik.
Kemampuan menghantarkan listrik dari suatu larutan
bergantung pada zat terlarut. Jenis ikatan kimia pada zat terlarut
merupakan faktor utama yang mempengaruhi daya hantarnya. Ditinjau
dari ikatan kimia, senyawa kimia dapat dibedakan menjadi senyawa
ionik dan senyawa kovalen.
1. Senyawa ionik
Senyawa ionik adalah senyawa yang terdiri dari ion-ion positif
dan negatif yang bergabung oleh karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatis. Contoh senyawa ionik antara lain NaCl, KBr, CuCl2,
Ca(NO3)2, (NH4)2S, NaOH, BaSO4, dan AgCl. Dalam bentuk padat
(kristal), ion-ion tersebut berada dalam posisi tetap pada kisi kristalnya
sehingga tidak dapat bergerak bebas. Oleh karena itu, padatan
senyawa ionik tidak dapat menghantarkan listrik. Jika padatan tersebut
dilelehkan atau dilarutkan dalam air, maka ion-ion tersebut dapat
terurai dari kisinya dan bergerak bebas sehingga dapat

Halaman 2 dari 12
menghantarkan arus listrik. Ketika senyawa ionik dilarutkan dalam air,
ion-ion positif dan ion-ion negatif akan dikelilingi oleh molekul-molekul
air sehingga terjadi stabilisasi muatan oleh proses pelarutan (solvasi)
oleh air. Berikut beberapa contoh persamaan reaksi yang dapat
dituliskan dari proses pelarutan beberapa senyawa ionik oleh air.
Pada umumnya semua senyawa ionik yang mudah larut dalam
air, seperti NaCl, KBr, CuCl2, Ca(NO3)2, (NH4)2S, dan NaOH adalah
elektrolit kuat. Namun, untuk senyawa ionik yang cenderung sukar
larut dalam air seperti CaC2O4, SrCO3, BaSO4 dan AgCl, daya
hantarannya akan cenderung lebih lemah.

2. Senyawa kovalen
Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri dari satuan-satuan
diskrit yang disebut molekul-molekul, yang terdiri dari beberapa atom
non logam yang berikatan kovalen. Senyawa kovalen ada yang bersifat
polar dan ada pula yang non polar. Senyawa kovalen polar ada yang
dapat mengalami ionisasi bila dilarutkan dalam air, sehingga
membentuk ion-ion bebas yang dapat menghantarkan listrik misalnya
HCl, H2SO4, H2C2O4, CH3COOH, dan NH3. Senyawa-senyawa tersebut
merupakan zat elektrolit. Berikut beberapa contoh persamaan reaksi
yang dapat dituliskan dari proses pelarutan beberapa senyawa kovalen
polar terionisasi oleh air.

Namun, ada pula senyawa kovalen polar yang tidak dapat


terionisasi, misalnya aseton, sehingga tidak dapat menghantarkan
listrik. Semua senyawa kovalen non polar, seperti Br2dan CH4, juga
tidak dapat terionisasi. Jadi, senyawa kovalen polar yang tidak
terionisasi dan senyawa kovalen non polar merupakan zat non
elektrolit.

Halaman 3 dari 12
BAB III
METODOLOGI

3.1  Waktu dan Tempat Penelitian


            Waktu   : 14 Januari 2020
            Tempat : LAB Kimia SMA Negeri 1 Donorojo

3.2. Tujuan Percobaan :


1. Menguji daya hantar listrik beberapa larutan serta mengamati
gejala berlangsungnya hantaran arus listrik.
2. Memahami ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit
3. Mengenal beberapa larutan yang termasuk elektrolit dan non
elektrolit
4. Mengetahui perbedaan larutan elektrolit kuat, lemah, dan non
elektrolit.

3.3 Alat dan Bahan :


1) Gelas kimia 100 ml
2) Baterai
3) Bohlam lampu
4) Elektrode karbon
5) Air sabun
6) Air teh
7) Air garam
8) Air gula
9) Minyak goreng
10) Air jeruk nipis
11) Air aki
12) Bensin
13) Sprite

Halaman 4 dari 12
14) Pocari sweat
15) Na2So4
16) NaCl padat
17) KOH
18) HCl
19) Baking soda
20) C3H6O
21) Asam asetat
22) Mizone
23) Asam cuka
24) KCl

3.4 Langkah Percobaan

 Susun alat uji elektrolit seperti gambar di samping.


 Masukkan larutan ke dalam gelas kimia
 Bersihkan elektrode dengan air lalu keringkan,
kemudian celupkan ke dalam larutan !
 Amati perubahan yang terjadi pada lampu dan
larutan dekat elektrode !
 Catat pengamatan pada tabel !
 Lakukan percobaan ini untuk larutan yang lainnya !

3.5 Hasil Pengamatan

No Larutan Gelembung Nyala Lampu


. Banya Sediki Tidak Teran Redup Tidak
k t Ada g Nyala
1. Air ✓ ✓
Sabun
2. Air teh ✓ ✓
3. Air ✓ ✓
garam
4. Air gula ✓ ✓
5. Minyak ✓ ✓
goreng
6. Jeruk ✓ ✓
nipis
7. Air aki ✓ ✓
8. Air ✓ ✓

Halaman 5 dari 12
cuka
9. Asam ✓ ✓
asetat
10 Pocari ✓ ✓
. sweat
11 Sprite ✓ ✓
.
12 Na2So4 ✓ ✓
.
13 KOH ✓ ✓
.
14 KCl ✓ ✓
.
15 HCl ✓ ✓
.
16 Bensin ✓ ✓
.
17 NaCl ✓ ✓
. padat
18 Baking ✓ ✓
. soda
19 C3H6O ✓ ✓
.
20 Mizone ✓ ✓
.

3.6 Permasalahan
1. Larutan mana saja yang dapat menyalakan lampu dan tidak menyalakan
lampu?
 Lampu menyala
1) Air garam (terang)
2) Asam cuka (terang)
3) Na2So4 (terang)
4) KOH (terang)
5) KCl (terang)
6) HCl (terang)
7) Air sabun (redup)
8) Air aki (redup)
9) Asam asetat (redup)
 Larutan tidak menyala
1) Air teh
2) Air gula
3) Bensin
4) Minyak goreng

Halaman 6 dari 12
5) Jeruk nipis
6) Baking soda (elektrolit)
7) Pocari sweat
8) Sprite
9) NaCl padat
10) Mizone
11) C3H6O
2. Bagaimana ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit
 Ciri-ciri Larutan Elektrolit Lemah 
1. Larutan elektrolitnya mampu menghantarkan listrik namun
lemah
2. Terjadi proses ionisasi (ion-ion terurai)
3. Larutan elektrolitnya lemah daya hantarnya
4. Terdapat gelembung gas
5. Lampu menyala redup
 Ciri-ciri Larutan Elektrolit Kuat
1. Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik.
2. Terjadi proses ionisasi (ion-ion terurai)
3. Larutan elektrolitnya kuat daya hantarnya.
4. Terdapat gelembung gas
5. Lampu menyala terang
 Ciri-ciri Larutan Nonelektrolit
1. Tidak mengalami proses ionisasi
2. Tidak dapat menghantarkan listrik
3. Tidak terdapat gelembung gas
4. Lampu tidak menyala
5. Tidak mempunyai daya hantar
3. Apakah NaCl padat dapat menyalakan lampu? Jelaskan !
 Tidak, karena tidak terurai menjadi ion - ion tetapi berupa molekul
netral sehingga tidak bisa menghantarkan arus listrik. sehingga garam
dalam bentuk padatan bersifat nonelektrolit.
4. Perhatikan sifat-sifat berikut!
a.Memiliki α  =1.
b.Tidak dapat terurai menjadi ion-ionnya
c.Non konduktor
d.Konduktor
e.Merupakan senyawa kovalen koordinasi
Manakah yang merupakan sifat dari larutan garam dapur? Jelaskan
 Memiliki α = 1

Halaman 7 dari 12
Karena, larutan garam merupakan larutan elektrolit merupakan larutan
yang terionisasi sempurna (α=1) dan dapat mengantarkan listrik
dengan baik.
 Dalam hal ini larutan garam dapur menghasilkan ion Na⁺dan ion
Cl⁻. Adanya ion-ion bermuatan ini menjadikan larutan garam dapur
sebagai konduktor atau penghantar listrik yang baik.

5. Perhatikan larutan-larutan berikut


a.KCN 0,4 M
b.H3PO4 0,2 M
c.Ca (CH3COO)2 0,3 M
d.Na2So4 0,4 MA
Bagaimanakah urutan larutan-larutan tersebut berdasarkan kenaikan daya
listriknya
 Urutan kenaikan daya hantar listrik adalah

Na₂SO₄  > Ca(CH₃COO)₂ > KCN > H₃PO₄

Na₂SO₄ merupakan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
sehingga, kemampuan menghantarkan listriknya paling kuat,
sedangkan 3 senyawa yang lain, dipengaruhi oleh nilai Ka.
6. Diketahui larutan NaOH dan larutan gula seperti gambar di bawah.
Manakah yang telah golong elektrolit dan non elektrolit?

 Larutan NaOH merupakan larutan elektrolit (Larutan 1).


Larutan gula merupakan larutan non elektrolit (Larutan 2).

7. Pada pengujian elektrolit, nyala lampu dalam larutan HCl 0,1 M lebih
terang dibandingkan dalam larutan CH3CHOO 0,1 M. Mengapa hal
tersebut dapat terjadi?
 Hal itu terjadi karena HCl merupakan larutan elektrolit kuat yang
berasal dari asam kuat, sedangkan CH₃COOH merupakan elektrolit
lemah yang berasal dari asam lemah.
8. Bandingkan hubungan derajat ionisasi dengan daya hantar listrik larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit!
 Larutan elektrolit merupakan larutan yang terionisasi sempurna (α=1)
dan dapat mengantarkan listrik dengan baik. Beberapa larutan

Halaman 8 dari 12
elektrolit memiliki derajat ionisasi rendah (0<α<0.5) sehingga
kemampuan menghantarkan listriknya kurang baik. jenis larutan
seperti ini disebut elektrolit lemah. Selain elektrolit kuat dan elektrolit
lemah, ada juga larutan non elektrolit. Larutan non elektrolit tidak
dapat terionisasi (α=0) sehingga tidak dapat menghantarkan listrik.

9. Jenis ikatan yang dimiliki oleh larutan non elektrolit adalah ikatan kovalen.
Mengapa senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan listrik?
 Ikatan kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ikatan
kovalen pada larutan non elektrolit tidak mengandung ion dalam
larutannya. Ikatan kovalen pada larutan non elektrolit pada umunya
adalah ikatan kovalen non polar.

10.Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa berikut


a. HNO3
b. Al(OH) 3
c. H2SO3
d. FeCl3
e. KI
 HNO₃
Reaksi ionisasi : HNO₃ ⇒  H⁺  + NO₃⁻
 Al(OH)₃
Reaksi ionisasi : Al(OH)₃  ⇒  Al³⁺  + 3OH⁻
 H₂SO₃
Reaksi ionisasi : H₂SO₃  ⇒  2H⁺  + SO₃²⁻
 FeCl₃
Reaksi ionisasi : FeCl₃  ⇒  Fe³⁺  + 3Cl⁻
 Kl
Reaksi ionisasi : KI ⇒  K⁺  + I⁻

11. Dua buah larutan A dan B diuji menggunakan alat uji elektrolit. Lampu
alat uji menyala bila menguji larutan A dan timbul gelembung-gelembung
gas pada elektrodenya, sedangkan bila larutan B diuji tersebut, buatlah
kesimpulan pada larutan A dan larutan B !
 Larutan A merupakan elektrolit kuat, dikarenakan pada uji daya hantar
listrik lampu menyala dan banyak gelembungnya, ini menandakan
bahwa larutan A ion - ionnya terurai sempurna sehingga dapat
menghantarkan listrik dengan baik
sedangkan pada larutan B, merupakan elektrolit lemah, dikarenakan

Halaman 9 dari 12
dari uji daya hantar listrik lampu tidak menyala dan ada sedikit
gelembung, menandakan ion - ion terurai sebagian, sehingga daya
hantar listrik dari larutan B lemah.

12. Bagaimana senyawa kovalen polar dapat menghantar arus listrik !


 Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik sebab senyawa
kovalen polar memiliki ke elektronegatif an yang tinggi. sehingga
dapat menghantarkan listrik.

13. Sebutkan peranan larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari !

1. Dalam tubuh manusia larutan elektrolit bermanfaat untuk


melancarkan berbagai mekanisme di dalam tubuh, termasuk
metabolisme.

2. Larutan elektrolit dalam bentuk oralit atau minuman isotonik bisa


menggantikan ion tubuh.

3. Larutan garam dapur, juga merupakan elektrolit, bermanfaat untuk


menambah rasa makanan dan memenuhi kebutuhan mineral.

4. Air accu, untuk menghasilkan listrik pada kendaraan bermotor atau


mesin lainnya.

5. Air jeruk, untuk menyegarkan tubuh dan menyembuhkan berbagai


penyakit.

3.7 kesimpulan
-          Jadi larutan elektrolit kuat meliputi larutan NaCl,HCl,NaOHdapat
menghantarkan arus listrik karena terdapat banyak gelembung gas di
kedua kutubnya. Dan lampu menyala dengan terang.

-          Larutan elektrolit lemah sulit menghantarkan arus listrik,


dibuktikan dengan lampu yang menyala redup dan gelembung gas di
kedua kutub pun jumlahnya sedikit. Larutan itu antara lain
larutan NH4OH, CH3COOH.

-         Larutan Non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik,


dibuktikan dengan tidak terdapatnya gelembung gas di kedua
kutubnya, dan lampu pun tidak menyala saat sedang dilakukan
percobaan. Dari data hasil percobaan “Daya Hantar Listrik”
larutan C12H22O11, H2O diatasi, tidak terdapat larutan nonelektrolit. 

Halaman 10 dari 12
3.8 Lampiran
 Larutan elektrolit kuat

 Larutan elektrolit lemah

 Larutan non elektrolit

Halaman 11 dari 12
DAFTAR PUSTAKA

www.studiobelajar.com/larutan-elektrolit-dan-non-
elektrolit/
https://www.google.com/amp/s/www.quipper.com/id/
blog/mapel/kimia/larutan-elektrolit-kimia-kelas-
10/amp/
https://www.gurupendidikan.co.id/elektrolit/
https://luckyarsa.blogspot.com/2016/01/menguji-
daya-hantar-listrik.html?m=1
revcarmilitaryfasteners.wordpress.com

Halaman 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai