Anda di halaman 1dari 21

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

OBJEK WISATA TANA TORAJA BEBASIS WEBSITE

DI SUSUN OLEH

NAMA : YONDI

NIM : 1804411375

KELAS : 3K

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

TAHUN AJARAN 2019/2020


DAFTAR ISI
BAB 1......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A. LATAR BELAKANG....................................................................................2

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................3

Mengenalkan objek wisata yang ada di Toraja....................................................3

C. TUJUAN..........................................................................................................3

Agar dapat mengenal tempat-tempat wisata di tana Toraja................................3

BAB 11...................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4

A. Tinjauan teori...................................................................................................4

1.kete kesu........................................................................................................4

2.Wisata kampung lolai....................................................................................5

3.Patung religi makale......................................................................................6

4.Lemo dan Londa............................................................................................7

5.wisata gunung sesean.....................................................................................8

BAB 111................................................................................................................10

METODE PENELITIAN.......................................................................................10

A.Metode kualitatif............................................................................................10

B.Waktu dan Tempat ........................................................................................10

C.BATAS PENELITIAN...................................................................................10

1.membuat layout frame.................................................................................10


2.membuat layout judul...............................................................................11

3.membuat list.................................................................................................13

BAB 1V..................................................................................................................16

HASIL PEMBAHASAN.......................................................................................16

A. PEMBAHASAN............................................................................................16

B. HASIL PENELITIAN................................................................................16

BAB V....................................................................................................................17

PENUTUP..............................................................................................................17

A. KESIMPULAN.............................................................................................17
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, dihuni oleh Suku Toraja yang
mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih
menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini
merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan yang sangat menarik dan tidak boleh
anda lewatkan.Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi
Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan 500.000 di antaranya
masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan
kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah
mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.

Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas".
Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909. Suku Toraja terkenal
akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja
merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung
selama beberapa hari.

Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom. Mereka masih menganut
animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal tahun 1900-an, misionaris Belanda
datang dan menyebarkan agama Kristen. Setelah semakin terbuka kepada dunia luar pada tahun
1970-an, kabupaten Tana Toraja menjadi lambang pariwisata Indonesia. Tana Toraja
dimanfaatkan oleh pengembang pariwisata dan dipelajari oleh antropolog. Masyarakat Toraja
sejak tahun 1990-an mengalami transformasi budaya, dari masyarakat berkepercayaan tradisional
dan agraris, menjadi masyarakat yang mayoritas beragama Kristen dan mengandalkan sektor
pariwisata yang terus meningkat.
B. RUMUSAN MASALAH

Mengenalkan objek wisata yang ada di Toraja

C. TUJUAN

Agar dapat mengenal tempat-tempat wisata di tana Toraja


BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori

Tanah Toraja merupakan sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan. Keeksotisan wilayah dan


kearifan lokal yang dimiliki Tana Toraja membuat nama Tana Toraja telah di kenal sampai ke
kancah internasional.

Untuk menuju Tana Toraja dari Kota Makassar dapat di tempuh dengan jalur Darat maupun jalur
Udara. Jalur darat umumnya dapat memakan waktu sekitar 8 – 9 jam perjalanan menggunakan
bus atau mobil pribadi. Sedangkan jalur udara hanya memakan waktu  45 menit saja namun dari
sisi harga pasti nya lebih mahal mungkin sekitar 4x.

Jika Anda punya rencana liburan ke Tana Toraja, Kabupaten ini menawarkan cukup banyak
wisata pilihan untuk Anda dikunjungi. Selain Budayanya, Tana Toraja juga memiliki banyak
tempat-tempat wisata yang bernuansa alam, Religi maupun Kuliener yang tak kalah dengan
wisata bandung, Jogja ataupun kota besar lainnya.

Untuk memudahkan Anda menemukan tempat wisata di Tana Toraja yang paling indah dan di
rekomendasikan untuk di datangi. Berikut saya ulas secara singkat 5 Tempat Wisata di Tanah
Toraja Terbaru yang Paling menarik untuk anda kunjungi:

1.kete kesu

Kete Kesu adalah suatu desa wisata di


kawasan Tana Toraja yang dikenal
karena adat dan kehidupan tradisional
masyarakat dapat ditemukan di kawasan
ini. Di dalam Kete Kesu terdapat
peninggalan purbakala berupa kuburan
batu yang diperkirakan

berusia 500 tahun lebih. Di dalam kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut,
tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia. Hampir semua kubur batu diletakkan
menggantung di tebing atau gua. Selain itu, di beberapa tempat juga terlihat kuburan megah
milik bangsawan yang telah meninggal dunia.Terletak 4 km di bagian tenggara Rantepao, Kete
Kesu terdiri dari padang rumput dan padi yang mengelilingi rumah adat Tana Toraja,
yaitu Tongkonan.Sebagian rumah adat yang terletak di desa ini diperkirakan berumur sekitar 300
tahun dan letakknya berhadapan dengan lumbung padi kecil. Tidak hanya terdiri dari 6
Tongkonan dan 12 lumbung padi, Kete Kesu juga memiliki tanah seremonial yang dihiasi oleh
20 menhir.Di dalam salah satu Tongkonan terdapat museum yang berisi koleksi benda adat kuno
Toraja, mulai dari ukiran, senjata tajam, keramik, patung, kain dari Cina, dan bendera Merah
Putih yang konon disebutkan merupakan bendera pertama yang dikibarkan di Toraja. Selain itu,
di dalam museum ini juga terdapat pusat pelatihan pembuatan kerajinan dari bambu.Masyarakat
yang hidup di desa ini umumnya memiliki keahlian sebagai pemahat dan pelukis, sehingga selain
sebagai objek wisata, tempat ini juga dimanfaatkan untuk menjual berbagai pahatan dan suvernir
tradisional Toraja.Desa Kete Kesu merupakan kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara
adat Toraja yang meliputi pemakaman adat yang dirayakan dengan meriah (Rambu Solo),
upacara memasuki rumah adat baru serta berbagai ritual adat lainnya.Pada bulan Juni -
Desember, berbagai upacara dan perayaat adat umumnya dilakukan oleh masyarakat sekita di
lokasi ini.

2.Wisata kampung lolai

Objek wisata ini berada sekitar


20 kilometer dari Ibukota
Kabupaten Toraja Utara,
Rantepao.
Julukan negeri di atas awan disematkan karena lokasinya berada di ketinggian 1.300 mdpl.
Hingga kini, Kampung Lolai tak pernah sepi pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
Tak jarang pemandangannya mengundang decak kagum wisatawan.
Suguhan pemandangan alam di tempat ini seolah tak ada habisnya. Pengunjung bisa melihat
gundukan awan putih yang memesona. Selain itu, menikmati sunrise pun bisa dilakukan di sini.
Apalagi sambil ditemani oleh manisnya secangkir kopi Toraja. Panoramanya dijamin bisa
membuat pikiran kamu. Di sini kamu bisa merasakan sensasi menginap di rumah adat khas
Toraja, yaitu Tongkonan. Bangunan milik warga setempat ini disewakan sebagai homestay untuk
pengunjung. Harganya pun variatif, tergantung kesepakatan dengan si pemilik. Selain itu,
pengunjung juga bisa mendirikan tenda di sekitar kawasan.segar kembali.

3.Patung religi makale


Wisata Religi Patung Yesus Buntu Burake Tana Toraja - Tana Toraja maupun Toraja Utara
merupakan beberapa kabupaten/kota di sulawesi selatan yang masih kental dengan budaya,adat
ataupun kearifan lokalnya. Maka dari itu kabupaten ini memiliki daya tarik khusus bagi para
wisatawan baik mancanegara maupun domestik. Bukan hanya itu toraja juga adalah tempat yang
mungkin tidak akan bosan anda kunjungi karena tempat ini memiliki segudang daftar tempat
wisata yang sudah terkelolah maupun yang belum tersentuh sekalipun. Kali ini Tana Toraja
memilikia inovasi baru dibidang wisata yaitu wisata religi atau wisata rohani untuk warga toraja
yang mayoritas beraga Kristen, maka dari itu wisata Patung Yesus Raksasa dibangun di Tana
Toraja. Patung Yesus Raksasa terletak di Puncak Buntu Burake, Kelurahan Buntu Burake,
Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

Patung Yesus Raksasa ini dikatakan sebagai "Patung Tuhan Yesus" yang berdiri di puncak bukit
yang bernama Buntu Burake. Patung Yesus Kristus ini dikatakan merupakan patung Yesus
tertinggi kedua di dunia dengan tinggi kurang lebih 40 Meter, dimana Patung Yesus tertinggi
pertama berada di Polandia dengan tinggi kurang lebih 52.5 Meter, dan tertinggi ketiga
merupakan Patung Yesus penebus.
yang sudah sangat terkenal, dimana patung tersebut berada di Rio De Janeiro, Brazil.

Wisata Religi/Wisata Rohani ini mungkin akan mendatangkan berkah tersendiri untuk
pemerintah daerah tana toraja, karena banyak yang mengatakan bahwa patung ini patung yesus
tertinggi di dunia, hal itu menjadi keunikan yang akan membuat semua orang penasaran dan
pasti sangat ingin berkunjung ke tempat ini.

4.Lemo dan Londa


Dalam gelaran Toraja Internasional Festival 2019 pada 19-21 Juli 2019, para pelancong
berkesempatan untuk mengenal tradisi mengubur jenazah di tebing asal Toraja, Sulawesi
Selatan. Tradisi tersebut menjelma menjadi atraksi budaya.
Staf Khusus Menpar Bidang Media dan Komunikasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Don
Kardono menyebut Toraja adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Budaya di Toraja masih
sangat terjaga rapi.

"Toraja sangat kaya akan budaya. Dan telah menjadi atraksi utama di sana. Daya tariknya sangat
luar biasa. Toraja sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Dan atraksi yang wajib dilihat
adalah pemakaman di tebing," dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2019).
Apabila ingin melihat makam di tebing, ada dua destinasi di Toraja yang direkomendasikan
untuk dikunjungi, yaitu Lemo dan Londa.
Bila berkunjung ke Lemo, kalian bisa melihat lokasi pemakaman di tebing yang sangat alamiah.
Lokasinya berada di antara persawahan penduduk. Di deretan
sangat alamiah. Lokasinya berada di antara persawahan penduduk. Di deretan tebing itu,
terpampang deretan patung. Apa makna dari ukiran patung itu?

Salah satu pembuat patung tersebut bernama Anton, warga Kampung Lemo, Toraja. Anton
memiliki showroom tak jauh tebing. Di sana, ia memajang patung hasil pahatannya. Menurutnya,
patung-patung yang terpasang di tebing adalah gambaran jenazah yang dikubur semasa hidup.

"Kalau dulu, bentuknya memang kasar. Tapi kalau sekarang kita buat semirip mungkin. Seperti
wajah asli jenazah saat dia hidup," jelasnya.

Menurutnya, tidak semua jenazah bisa dibuat patung. Hanya bangsawan atau tokoh saja. Proses
pembuatannya juga tidak sebentar. Memakan waktu hingga 2 bulan. Dari pembuatan patung
sampai proses pemakaman memakan biaya hingga Rp20 juta. "Di Toraja, seorang yang
meninggal tidak langsung dikubur. Mereka mengumpulkan biaya. Karena nanti proses
pemakaman harus beserta pemasangan patung," ungkapnya.
Asdep Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan budaya yang ada
di Toraja sangat unik.
"Budaya Toraja sangat berbeda jika dibandingkan budaya di daerah lain. Hal ini membuat value
budaya Toraja sangat tinggi," ujar Ricky.
Nah, jika kalian penasaran dengan bagian dalam tebing, kalian disarankan melanjutkan
perjalanan ke Londa. Di sini, kalian akan menemui goa.

5.wisata gunung sesean

Toraja menawarkan pengalaman lain


dari wisata Toraja pada umumnya,
yakni menikmati Toraja dari
atas ketinggian sebuah gunung. Gunung yang dimaksud adalah Gunung Sesean yang menjadi
titik tertinggi di Toraja.

Gunung sesean terletak di Desa Sesean, Kecamatan Sesean Solora, Toraja Utara dengan


ketinggian 2.100 di atas permukaan laut. Dari atas gunung ini dapat melihat jelas hijaunya
perbukitan yang mengelilingi Toraja dan padatnya permukiman warga di Rantepao yang menjadi
ibu kota kabupaten Toraja Utara. Berkemah adalah pilihan tepat saat mendaki Gunung Sesean.
Pada saat malam hari dengan cuaca mendukung, hamburan bintang dan galaksi bima sakti
(milkyway) dapat disaksikan dengan mata telanjang. Ditambah lagi, keesokannya dapat
menikmati hangat suasana pagi saat sang fajar mulai terbit.

Untuk sampai ke gunung ini, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan mengendarai kendaraan
bermotor dari pusat kota Rantepao, setelah itu mendaki sekitar tiga hingga empat jam untuk
sampai ke puncaknya. Sepanjang perjalanan dari Rantepao akan melewati banyak Tongkonan
yang merupakan rumah adat asli Toraja, perkebunan warga, dan sawah dengan jalanan naik-
turun dan berkelok-kelok.

Titik pendakiannya sendiri dimulai dari sebuah rumah warga yang biasa dijadikan tempat
menitipkan kendaraan.Trek Gunung Sesean terbilang masih bersahabat, tidak terlalu menanjak.
Medannya berupa tanah dengan banyak batu besar hingga sampai puncak.

Sumber airpun tersedia di beberapa titik. Oleh karena itu sangat cocok untuk dijadikan pilihan
untuk menghabiskan waktu saat berkunjung ke Toraja. Berkemah, menikmati kopi hangat di atas
ketinggian, ditambah pemandangan menakjubkan Toraja pastinya akan menjadikan pengalaman
berwisata yang tidak terlupakan.
BAB 111

METODE PENELITIAN

A.Metode kualitatif

Metode kualitatif adalah metoode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis,
mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung serta menghasilkan
suatu teori.

B.Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat yang kami gunakan dalam membuat laporan membuat web ini adalah
di rumah dan pada waktu yang cukup lama

C.BATAS PENELITIAN

1.membuat layout frame


Dalam membuat frame kita membutuhhkan bebrapa tag-tag html yang akan dijadikan
sebagai bagian penting dalam web kali ini, adapun tag-tag html yang saya gunakan
dalam web kali ini adalah sebagai berikut

<html>
<head>
<title>judul</title>
</head>
<body bgcolor="YELLOW">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="link_tombol.css">
<div class="leftlinks">
<table align="right">
<tr>
<td><a href="index.html">Home</a></td>
<td><a href="profil.html">Tempat wisata</td>
<br><td><a href="struktur.html">wisata</a></td>
</tr>
</table>
</div>
</body>
</html>

2.membuat layout judul


Dalam membuat judul di website kali ini terlebih dahulu kami membuat script CSS yang
akan di masukkan dalam layout membuat judul dengan format tombol_1 nantinya,
adapun tag-tag css yang kami gunakan adlah sebagai berikut.
/* CSS Document */

.leftlinks a {
display:block;
margin:10px 20px;
border-top:1px solid #4C86C0;
border-left:1px solid #4C86C0;
border-right:1px solid #22476C;
border-bottom:1px solid #22476C;
padding: 4px 10px;
text-align:center;
background-color:#FFE4B5;
color:#DAA520;
text-decoration:none;
}

.leftlinks a:link
{ color:#000000;
}

.leftlinks a:visited
{ color:#000000;
}

.leftlinks a:hover
{ display:block;
margin:3px 20px;
border-top:1px solid #22476C;
border-left:1px solid #22476C;
border-bottom:1px solid #4C86C0;
border-right:1px solid #4C86C0;
padding: 5px 9px 3px 11px;
text-align:center;
background-color:#DAA520;
color:#000000;
text-decoration:none;
}
Selanjutnya kita membuat tag-tag inti untuk membuat judul dengan memasukkan format
file CSS yang telah dibuat tadi, adpun tag-tagnya sebagi berikut

<head>

<title>judul</title>

</head>

<body bgcolor="BLUE">

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="link_tombol.css">

<div class="leftlinks">
<a href="Sejarah1.html" target="Yondi">Home</a>

<a href="Tempat wisata.html">Informasi</a>

<a href="wisata.html" target="Yondi">tempat wisata</a>

<a href="gambar.html" target="Yondi">gambar</a>

</div>

</body>

</html>

3.membuat list
objek wisata yang akan di masukkan kedalam script html nantinya Untuk membuat list objek
wisata terlebih dahulu kiita membuat script pada wisata yang akan ditampilkan nantinya di list
yang akan dimasukkan kedalam html intinya nanti disini saya akan memperlihatkan salah
satunya saja Karena tag-tag yang digunakan dalam membuat script wisata yang lainnya sama
saja. adpun tag-tag sebagai berikut:

<html>

<head>

<body>

<body bgcolor="blue">

<p align="center">TEMPAT TEMPAT WISATA TANA TORAJA</p>

<table>

<tr>
<h4>KETE KESU</h4>

</tr>

</table>

<table>

<tr>

<td rowspan="2"><img src="KETE KESU.jpg" width="200px" height="200px"


border="3"></td>

<td rowspan="2"><p align="justify">Kete Kesu merupakan salah satu objek


wisata yang terkenal di Kabupaten Toraja Utara. Banyak wisatawan lokal maupun
mancanegara datang berkunjung setiap tahun di objek wisata ini setiap tahunnya.
Disini anda dapat melihat barisan rumah adat masyarakat Toraja (Tongkonan) dan
makam batu yang berusia sekitar 500 tahun.

Rumah Tongkonan yang berdiri di area wisata ini sendiri diperkirakan berumur
400 tahun. Di rumah adat ini, pengunjung dapat melihat bentuk rumah, ukiran –
ukiran khas Toraja, lumbung padi (alang sura), barisan tanduk kerbau yang
terpapang di tiang rumah. Semakin banyak tanduk kerbau yang tersusun, semakin
tinggi pula derajat sosial penghuni rumah adat tersebut. Tak hanya berkunjung dan
melihat tapi anda juga dapat belajar dan mengenal lebih jauh mengenai budaya
Toraja.

Rumah Tongkonan yang berada di kawasan ini dirikan oleh Puang Ri Kesu dan
diwariskan secara turun temurun kepada kerabatnya. Hingga saat ini, keturunan
dari Puang Ri Kesu masih menjaga dan melestarikan rumah adat tersebut.
Kompleks ini sendiri menjadi cagar budaya tetapi terkadang juga digunakan
sebagai tempat upacara pemakaman adat. Kete Kesu di mata dunia adalah potret
kebudayaan megalitik yang lengkap di Kabupaten Toraja Utara.

Berbagai macam suvenir dengan ukiran khas Toraja untuk anda bawa pulang
sebagai cinderamata juga tersedia di kawasan objek wisata ini. Ada nampan,
tatakan gelas, gelang, kalung, patung, hiasan dinding, dan lukisan.

Hamparan sawah nan hijau juga udara bukit yang segar akan menambah
kenikmatan liburan anda bersama keluarga dan teman. Anda juga dapat berfoto
dan melihat sendiri betapa kaya budaya yang dimiliki masyarakat Toraja. Jangan
lupa untuk berfoto bersama kerbau – kerbau khas Toraja baik kerbau hitam (biasa)
maupun kerbau belang (tedong bonga). .</p>

</td></tr>

<tr>

</tr>

</table>

BAB 1V

HASIL PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampikan
informasi data teks, data , dan gambar diam atau gerak, data animasi,suara,video, atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis mmaupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jangan berubah, dan isi
iinformasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website
selalu berubah-ubah, dan isi informasinya aktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna
website.

Banyak orang yang masih bingung perbedaan antara website dan blog. Secara sekilas
website dan blog adalah sama, namun keduanya memiliki perbedaan. Suatu blog bisa termasuk
website, namun website tidak bisa dikatakan sebagai blog.

B. HASIL PENELITIAN
Adapun hasil dari penelitian website yang telah saya lakukan maka dapat di tampilkan
sebagai berikut:
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tana Toraja merupakan salah kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi


Selatan yang memiliki banyak kebudayaan daerah serta tempat wisata yang begitu unik dan
menarik.Budaya masyarakat Tana Toraja memiliki nilai-nilai kehidupan sosial yang telah
diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang kepada generasi selanjutnya yang masih
terjaga hingga saat ini.

Tana Toraja menjadi tempat wisata yang begitu banyak di minati dari berbagai kalangan.
Tempat wisata yang ada di Toraja harus tetap di jaga dan dilestarikan. Terkhusus objek wisata
baby grave, objek wisata yang sangat unik, yang banyak menyimpan misteri.Objek wisata Baby
Grave yang merupakan objek wisata yang hanya ada di Tana Toraja provinsi Sulawesi Selatan
memiliki keunikan tersendiri yang tetap harus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan nenek
moyang masyarakat toraja yang harus selalu dikenang.

B.SARAN

Segala bentuk kebudayaan dan objek wisata yang ada di Toraja hendakanya tetap dijaga
dan dilestarikan, dan hal ini pastinya membutuhkan perhatian serta tidak lepas dari peranan
masyarakat Sulawesi selatan khususnya masyarakat toraja itu sendiri.

Tana toraja adalah daerah yang memiliki potensi wisata yang luar biasa oleh karena itu
objek wisata tersebut juga membutuhkan perhatian dari pemerintah Tana Toraja agar memiliki
kebijakan untuk tetap menjadikan daerah Tana Toraja sebagai tempat wisata yang terkenal, yang
sanggup berkompetisi di dunia kepariwisataan.

Anda mungkin juga menyukai