DI SUSUN OLEH
NAMA : YONDI
NIM : 1804411375
KELAS : 3K
PENDAHULUAN...................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG....................................................................................2
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................3
C. TUJUAN..........................................................................................................3
BAB 11...................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................4
A. Tinjauan teori...................................................................................................4
1.kete kesu........................................................................................................4
BAB 111................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................10
A.Metode kualitatif............................................................................................10
C.BATAS PENELITIAN...................................................................................10
3.membuat list.................................................................................................13
BAB 1V..................................................................................................................16
HASIL PEMBAHASAN.......................................................................................16
A. PEMBAHASAN............................................................................................16
B. HASIL PENELITIAN................................................................................16
BAB V....................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
A. KESIMPULAN.............................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tana Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, dihuni oleh Suku Toraja yang
mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih
menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini
merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan yang sangat menarik dan tidak boleh
anda lewatkan.Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi
Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan 500.000 di antaranya
masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa.
Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan
kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah
mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.
Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas".
Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini Toraja pada tahun 1909. Suku Toraja terkenal
akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Ritual pemakaman Toraja
merupakan peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung
selama beberapa hari.
Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom. Mereka masih menganut
animisme dan belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal tahun 1900-an, misionaris Belanda
datang dan menyebarkan agama Kristen. Setelah semakin terbuka kepada dunia luar pada tahun
1970-an, kabupaten Tana Toraja menjadi lambang pariwisata Indonesia. Tana Toraja
dimanfaatkan oleh pengembang pariwisata dan dipelajari oleh antropolog. Masyarakat Toraja
sejak tahun 1990-an mengalami transformasi budaya, dari masyarakat berkepercayaan tradisional
dan agraris, menjadi masyarakat yang mayoritas beragama Kristen dan mengandalkan sektor
pariwisata yang terus meningkat.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
Untuk menuju Tana Toraja dari Kota Makassar dapat di tempuh dengan jalur Darat maupun jalur
Udara. Jalur darat umumnya dapat memakan waktu sekitar 8 – 9 jam perjalanan menggunakan
bus atau mobil pribadi. Sedangkan jalur udara hanya memakan waktu 45 menit saja namun dari
sisi harga pasti nya lebih mahal mungkin sekitar 4x.
Jika Anda punya rencana liburan ke Tana Toraja, Kabupaten ini menawarkan cukup banyak
wisata pilihan untuk Anda dikunjungi. Selain Budayanya, Tana Toraja juga memiliki banyak
tempat-tempat wisata yang bernuansa alam, Religi maupun Kuliener yang tak kalah dengan
wisata bandung, Jogja ataupun kota besar lainnya.
Untuk memudahkan Anda menemukan tempat wisata di Tana Toraja yang paling indah dan di
rekomendasikan untuk di datangi. Berikut saya ulas secara singkat 5 Tempat Wisata di Tanah
Toraja Terbaru yang Paling menarik untuk anda kunjungi:
1.kete kesu
berusia 500 tahun lebih. Di dalam kubur batu yang menyerupai sampan atau perahu tersebut,
tersimpan sisa-sisa tengkorak dan tulang manusia. Hampir semua kubur batu diletakkan
menggantung di tebing atau gua. Selain itu, di beberapa tempat juga terlihat kuburan megah
milik bangsawan yang telah meninggal dunia.Terletak 4 km di bagian tenggara Rantepao, Kete
Kesu terdiri dari padang rumput dan padi yang mengelilingi rumah adat Tana Toraja,
yaitu Tongkonan.Sebagian rumah adat yang terletak di desa ini diperkirakan berumur sekitar 300
tahun dan letakknya berhadapan dengan lumbung padi kecil. Tidak hanya terdiri dari 6
Tongkonan dan 12 lumbung padi, Kete Kesu juga memiliki tanah seremonial yang dihiasi oleh
20 menhir.Di dalam salah satu Tongkonan terdapat museum yang berisi koleksi benda adat kuno
Toraja, mulai dari ukiran, senjata tajam, keramik, patung, kain dari Cina, dan bendera Merah
Putih yang konon disebutkan merupakan bendera pertama yang dikibarkan di Toraja. Selain itu,
di dalam museum ini juga terdapat pusat pelatihan pembuatan kerajinan dari bambu.Masyarakat
yang hidup di desa ini umumnya memiliki keahlian sebagai pemahat dan pelukis, sehingga selain
sebagai objek wisata, tempat ini juga dimanfaatkan untuk menjual berbagai pahatan dan suvernir
tradisional Toraja.Desa Kete Kesu merupakan kawasan cagar budaya dan pusat berbagai upacara
adat Toraja yang meliputi pemakaman adat yang dirayakan dengan meriah (Rambu Solo),
upacara memasuki rumah adat baru serta berbagai ritual adat lainnya.Pada bulan Juni -
Desember, berbagai upacara dan perayaat adat umumnya dilakukan oleh masyarakat sekita di
lokasi ini.
Patung Yesus Raksasa ini dikatakan sebagai "Patung Tuhan Yesus" yang berdiri di puncak bukit
yang bernama Buntu Burake. Patung Yesus Kristus ini dikatakan merupakan patung Yesus
tertinggi kedua di dunia dengan tinggi kurang lebih 40 Meter, dimana Patung Yesus tertinggi
pertama berada di Polandia dengan tinggi kurang lebih 52.5 Meter, dan tertinggi ketiga
merupakan Patung Yesus penebus.
yang sudah sangat terkenal, dimana patung tersebut berada di Rio De Janeiro, Brazil.
Wisata Religi/Wisata Rohani ini mungkin akan mendatangkan berkah tersendiri untuk
pemerintah daerah tana toraja, karena banyak yang mengatakan bahwa patung ini patung yesus
tertinggi di dunia, hal itu menjadi keunikan yang akan membuat semua orang penasaran dan
pasti sangat ingin berkunjung ke tempat ini.
"Toraja sangat kaya akan budaya. Dan telah menjadi atraksi utama di sana. Daya tariknya sangat
luar biasa. Toraja sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Dan atraksi yang wajib dilihat
adalah pemakaman di tebing," dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2019).
Apabila ingin melihat makam di tebing, ada dua destinasi di Toraja yang direkomendasikan
untuk dikunjungi, yaitu Lemo dan Londa.
Bila berkunjung ke Lemo, kalian bisa melihat lokasi pemakaman di tebing yang sangat alamiah.
Lokasinya berada di antara persawahan penduduk. Di deretan
sangat alamiah. Lokasinya berada di antara persawahan penduduk. Di deretan tebing itu,
terpampang deretan patung. Apa makna dari ukiran patung itu?
Salah satu pembuat patung tersebut bernama Anton, warga Kampung Lemo, Toraja. Anton
memiliki showroom tak jauh tebing. Di sana, ia memajang patung hasil pahatannya. Menurutnya,
patung-patung yang terpasang di tebing adalah gambaran jenazah yang dikubur semasa hidup.
"Kalau dulu, bentuknya memang kasar. Tapi kalau sekarang kita buat semirip mungkin. Seperti
wajah asli jenazah saat dia hidup," jelasnya.
Menurutnya, tidak semua jenazah bisa dibuat patung. Hanya bangsawan atau tokoh saja. Proses
pembuatannya juga tidak sebentar. Memakan waktu hingga 2 bulan. Dari pembuatan patung
sampai proses pemakaman memakan biaya hingga Rp20 juta. "Di Toraja, seorang yang
meninggal tidak langsung dikubur. Mereka mengumpulkan biaya. Karena nanti proses
pemakaman harus beserta pemasangan patung," ungkapnya.
Asdep Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan budaya yang ada
di Toraja sangat unik.
"Budaya Toraja sangat berbeda jika dibandingkan budaya di daerah lain. Hal ini membuat value
budaya Toraja sangat tinggi," ujar Ricky.
Nah, jika kalian penasaran dengan bagian dalam tebing, kalian disarankan melanjutkan
perjalanan ke Londa. Di sini, kalian akan menemui goa.
Untuk sampai ke gunung ini, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan mengendarai kendaraan
bermotor dari pusat kota Rantepao, setelah itu mendaki sekitar tiga hingga empat jam untuk
sampai ke puncaknya. Sepanjang perjalanan dari Rantepao akan melewati banyak Tongkonan
yang merupakan rumah adat asli Toraja, perkebunan warga, dan sawah dengan jalanan naik-
turun dan berkelok-kelok.
Titik pendakiannya sendiri dimulai dari sebuah rumah warga yang biasa dijadikan tempat
menitipkan kendaraan.Trek Gunung Sesean terbilang masih bersahabat, tidak terlalu menanjak.
Medannya berupa tanah dengan banyak batu besar hingga sampai puncak.
Sumber airpun tersedia di beberapa titik. Oleh karena itu sangat cocok untuk dijadikan pilihan
untuk menghabiskan waktu saat berkunjung ke Toraja. Berkemah, menikmati kopi hangat di atas
ketinggian, ditambah pemandangan menakjubkan Toraja pastinya akan menjadikan pengalaman
berwisata yang tidak terlupakan.
BAB 111
METODE PENELITIAN
A.Metode kualitatif
Metode kualitatif adalah metoode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis,
mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung serta menghasilkan
suatu teori.
C.BATAS PENELITIAN
<html>
<head>
<title>judul</title>
</head>
<body bgcolor="YELLOW">
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="link_tombol.css">
<div class="leftlinks">
<table align="right">
<tr>
<td><a href="index.html">Home</a></td>
<td><a href="profil.html">Tempat wisata</td>
<br><td><a href="struktur.html">wisata</a></td>
</tr>
</table>
</div>
</body>
</html>
.leftlinks a {
display:block;
margin:10px 20px;
border-top:1px solid #4C86C0;
border-left:1px solid #4C86C0;
border-right:1px solid #22476C;
border-bottom:1px solid #22476C;
padding: 4px 10px;
text-align:center;
background-color:#FFE4B5;
color:#DAA520;
text-decoration:none;
}
.leftlinks a:link
{ color:#000000;
}
.leftlinks a:visited
{ color:#000000;
}
.leftlinks a:hover
{ display:block;
margin:3px 20px;
border-top:1px solid #22476C;
border-left:1px solid #22476C;
border-bottom:1px solid #4C86C0;
border-right:1px solid #4C86C0;
padding: 5px 9px 3px 11px;
text-align:center;
background-color:#DAA520;
color:#000000;
text-decoration:none;
}
Selanjutnya kita membuat tag-tag inti untuk membuat judul dengan memasukkan format
file CSS yang telah dibuat tadi, adpun tag-tagnya sebagi berikut
<head>
<title>judul</title>
</head>
<body bgcolor="BLUE">
<div class="leftlinks">
<a href="Sejarah1.html" target="Yondi">Home</a>
</div>
</body>
</html>
3.membuat list
objek wisata yang akan di masukkan kedalam script html nantinya Untuk membuat list objek
wisata terlebih dahulu kiita membuat script pada wisata yang akan ditampilkan nantinya di list
yang akan dimasukkan kedalam html intinya nanti disini saya akan memperlihatkan salah
satunya saja Karena tag-tag yang digunakan dalam membuat script wisata yang lainnya sama
saja. adpun tag-tag sebagai berikut:
<html>
<head>
<body>
<body bgcolor="blue">
<table>
<tr>
<h4>KETE KESU</h4>
</tr>
</table>
<table>
<tr>
Rumah Tongkonan yang berdiri di area wisata ini sendiri diperkirakan berumur
400 tahun. Di rumah adat ini, pengunjung dapat melihat bentuk rumah, ukiran –
ukiran khas Toraja, lumbung padi (alang sura), barisan tanduk kerbau yang
terpapang di tiang rumah. Semakin banyak tanduk kerbau yang tersusun, semakin
tinggi pula derajat sosial penghuni rumah adat tersebut. Tak hanya berkunjung dan
melihat tapi anda juga dapat belajar dan mengenal lebih jauh mengenai budaya
Toraja.
Rumah Tongkonan yang berada di kawasan ini dirikan oleh Puang Ri Kesu dan
diwariskan secara turun temurun kepada kerabatnya. Hingga saat ini, keturunan
dari Puang Ri Kesu masih menjaga dan melestarikan rumah adat tersebut.
Kompleks ini sendiri menjadi cagar budaya tetapi terkadang juga digunakan
sebagai tempat upacara pemakaman adat. Kete Kesu di mata dunia adalah potret
kebudayaan megalitik yang lengkap di Kabupaten Toraja Utara.
Berbagai macam suvenir dengan ukiran khas Toraja untuk anda bawa pulang
sebagai cinderamata juga tersedia di kawasan objek wisata ini. Ada nampan,
tatakan gelas, gelang, kalung, patung, hiasan dinding, dan lukisan.
Hamparan sawah nan hijau juga udara bukit yang segar akan menambah
kenikmatan liburan anda bersama keluarga dan teman. Anda juga dapat berfoto
dan melihat sendiri betapa kaya budaya yang dimiliki masyarakat Toraja. Jangan
lupa untuk berfoto bersama kerbau – kerbau khas Toraja baik kerbau hitam (biasa)
maupun kerbau belang (tedong bonga). .</p>
</td></tr>
<tr>
</tr>
</table>
BAB 1V
HASIL PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN
Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampikan
informasi data teks, data , dan gambar diam atau gerak, data animasi,suara,video, atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis mmaupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan
halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jangan berubah, dan isi
iinformasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website
selalu berubah-ubah, dan isi informasinya aktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna
website.
Banyak orang yang masih bingung perbedaan antara website dan blog. Secara sekilas
website dan blog adalah sama, namun keduanya memiliki perbedaan. Suatu blog bisa termasuk
website, namun website tidak bisa dikatakan sebagai blog.
B. HASIL PENELITIAN
Adapun hasil dari penelitian website yang telah saya lakukan maka dapat di tampilkan
sebagai berikut:
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tana Toraja menjadi tempat wisata yang begitu banyak di minati dari berbagai kalangan.
Tempat wisata yang ada di Toraja harus tetap di jaga dan dilestarikan. Terkhusus objek wisata
baby grave, objek wisata yang sangat unik, yang banyak menyimpan misteri.Objek wisata Baby
Grave yang merupakan objek wisata yang hanya ada di Tana Toraja provinsi Sulawesi Selatan
memiliki keunikan tersendiri yang tetap harus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan nenek
moyang masyarakat toraja yang harus selalu dikenang.
B.SARAN
Segala bentuk kebudayaan dan objek wisata yang ada di Toraja hendakanya tetap dijaga
dan dilestarikan, dan hal ini pastinya membutuhkan perhatian serta tidak lepas dari peranan
masyarakat Sulawesi selatan khususnya masyarakat toraja itu sendiri.
Tana toraja adalah daerah yang memiliki potensi wisata yang luar biasa oleh karena itu
objek wisata tersebut juga membutuhkan perhatian dari pemerintah Tana Toraja agar memiliki
kebijakan untuk tetap menjadikan daerah Tana Toraja sebagai tempat wisata yang terkenal, yang
sanggup berkompetisi di dunia kepariwisataan.