Anda di halaman 1dari 7

TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA SECARA UMUM DAN KAITANNYA

DENGAN TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA INDONESIA

Nama Anggota Kelompok 2 :

1. Kadek Anggarita Patni Sekarini 1904551009


2. I Gede Abdhi Satrya Mahardika 1904551010
3. Agita Justisia Br. Tarigan 1904551011
4. Yogi Nugraha Barusu 1904551012
5. A.A. Ayu Wina Putri Mayuni 1904551014
6. I.A. Kade Febriyana Dharmayanti 1904551015
7. Sinta Putri Mandasari 1904551016
8. Putu Agestya 1904551017
9. Ni Wayan Riska Anggreni 1904551018
10. Amethysa Karama Cupu Manik 1904551019

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2019
A. Kaitan Tujuan Negara Secara Umum dengan Tujuan Negara
Indonesia

Tujuan Negara Secara Umum

Teori Secara Klasik


Shang Yang adalah Menteri Tiongkok yang terkenal pula dengan nama Lord Shang,
hidup pada tahun 523-428 SM. Bukunya yang terpenting adalah A Classic of The Chinese
School of Law. Pada masanya, pemerintahan Tiongkok sangat kacau dan pemerintahannya
sangat lemah, dimana daerah-daerah yang diperintah oleh gubernur tidak tunduk pada
pemerintah pusat. Lord Shang menjelaskan bahwa di dalam setiap negara terdapat subyek
yang selalu berhadapan dan bertentangan, yaitu pemerintah dan rakyat. Kalau yang satu
lemah maka yang lainnya kuat. Dalam hal itu sebaiknya pihak pemerintahlah yang lebih kuat
daripada rakyat supaya jangan timbul kekacauan dan anarchism. Jadi tujuan negara yang
utama adalah suatu pemerintahan yang berkuasa penuh terhadap rakyat. Sistem Lord Shang
ini dapat ditemukan pada peraturan yang dibuat oleh tokoh, seperti Dzengis Khan dan Timur
Lenk.
Niccolo Macchiavelli adalah seorang diplomat Italia yang hidup antara tahun 1429-
1527. Bukunya adalah II Principe (kepala Negara). Gagasannya tentang tujuan negara hampir
mirip dengan Lord Shang, yakni negara harus lebih kuat daripada rakyatnya. Tujuan negara
adalah untuk memupuk kekuasaan guna mencapai kemakmuran rakyat. Menurutnya
pemerintah harus selalu berusaha agar tetap berada di atas segala aliran yang ada, ia harus
lebih berkuasa, dan kadang-kadang harus bersikap sebagai singa terhadap rakyat, supaya
rakyat takut kepada pemerintah. Jadi di sini menurut Macchiavelli, dalam upaya untuk
mencapai tujuan negara yaitu "kekuasaan" raja dapat menghalalkan segala cara (ends justifies
means).
Dante Allegheire adalah seorang filosof dan penyair yang hidup antara Tahun 1265-
1321. Teorinya ditulis dalam bukunya Die Monarchia. Tujuan negara menurutnya adalah
menciptakan perdamaian dunia, dengan jalan menciptakan undang-undang yang seragam
bagi seluruh umat manusia. Kekuasaan sebaiknya berada ditangan raja/kaisar supaya
perdamaian dan keamanan terjamin. Dengan demikian maka secara tersirat tujuan negara
menurut Dante adalah menciptakan “kerajaan dunia".
Teori Tujuan Negara Modern
Kant adalah seorang filsuf Jerman yang hidup Antara Tahun 1724-1804, ia menulis
dalam bukunya Mataphysische Afangsrunde (ajaran metafisika dalam hukum). Menurut
pendapatnya manusia dilahirkan sederajat dan segala kehendak, kemauan dalam masyarakat
negara harus berdasarkan pada UU. Peraturan hukum harus dirumuskan secara tertulis dan
menjadi dasar pelaksanaan pemerintahan. Selain itu juga ia memandang perlunya pemisahan
kekuasaan dalam negara, sebagaimana dikemukakan oleh Montesquieu. Tujuan negara
menurut Kant adalah menegakkan hak-hak dan dan kebebasan warga negara atau
kemerdekaan individu. Untuk menjamin kebebasan individu harus berupa jaminan
perlindungan HAM dan harus diadakan pemisahan kekuasaan dalam negara.
Jacobsen dan Lipman, adalah sarjana Belanda yang membedakan tujuan negara.
Dalam bukunya Political Science tujuan dari Negara yaitu:
a. Pemeliharaan ketertiban,
b. Memajukan kesejahtraan individu dan kesejahtraan umum, dan
c. Mempertinggi moralitas.
J.Barents, dalam bukunya De Wetenschap der Politiek (Ilmu Politik), tujuan Negara
dikelompokkan dalam 2 klasifikasi yakni:
1. Tujuan Negara yang sebenarmya (asli dan utama), meliputi: pemeliharaan keteriban dan
keamanan serta pemeliharaan kesejahteraan umum.
2. Tujuan Negara yang tidak sebenarnya yaitu untuk mempertahankan kedudukan kelas yang
berkuasa.
Padmo Wahyono, dalam bukunya "Negara Republik Indonesia", menyatakan ada 4
kelompok teori tujuan Negara yaitu:
1. Teori Kekuasaan, bahwa tujuan negara adalah semata-mata untuk mempertahankan
kekuasaan (machtstaat).
2. Teori Kemakmuran Negara (etatisme). Menurut teori ini pusat segala kehidupan ada pada
Negara, karena itu yang paling penting adalah Negara. Jadi negara itu adalah tujuan itu
sendiri, dan bukan alat untuk mencapai kemakmuran (tipe polizeistaat).
3. Teori Kemakmuran Individu. Menurut teori ini, tujuan negara hanya dapat dicapai melalui
kebebasan individu (HAM) yang dijamin oleh UU.
4. Teori Kemakmuran Rakyat. Tujuan negara mengutamakan kemakmuran rakyat, yang
harus dicapai secara adil. Dengan demikian maka dari segi tujuan negara, tipe negara yang
diidealkan adalah tipe negara hukum-materiil (Social Service State)
Tujuan Negara Indonesia :
Lalu untuk tujuan Indonesia yang termuat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 alinea keempat yang berbunyi sebagai berikut. “Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan,
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut mengandung makna sebagai berikut :
a. Fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu undang-undang dasar.
c. Susunan/bentuk negara adalah kesatuan.
d. Sistem pemerintahan negara adalah republik. Dasar negara yaitu Pancasila.
Mengenai tujuan negara Indonesia, termuat dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-4
yang meyatakan bahwa tujuan dari negara Indonesia sebagai berikut:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa terdapat keterkaitan antara tujuan
negara secara umum dengan tujuan negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari poin-poin
tujuan negara secara umum memiliki kesamaan dengan poin-poin tujuan negara Indonesia.
Seperti teori Kant yang menekankan pada suatu kebebasan dan hak-hak individu, teori
Jacobsen dan Lipman yang menitikberatkan pada memajukan kesejahteraan individu serta
kesejahteraan umum dan yang terakhir teori J. Barents yang menyatakan bahwa tujuan negara
adalah pemeliharaan ketertiban dan keamanan serta pemeliharaan kesejahteraan umum.
Dengan demikian, jika dilihat dari tujuan negaranya maka negara Indonesia adalah negara
yang menginginkan situasi dan kondisi rakyat menjadi bahagia, makmur, adil dan sejahtera.

B. Kaitan Fungsi Negara Secara Umum dengan Fungsi Negara Indonesia


Fungsi Negara Secara Umum
Menurut R. M. Mac Iver dalam bukunya The Modern State (1926) dan The Web of
goverment (1947) berpendapat bahwa fungsi negara adalah sebagai berikut.
a) Fungsi memelihara ketertiban (order) dalam batasan wilayah-wilayah negara.
b) Fungsi konservasi (penyelamatan) dan perkembangan. Negara dengan seluruh alat
perlengkapannya dapat menjalankan fungsi-fungsi yang dapat dinikmati oleh generasi
yang akan datang.
c) Fungsi negara yang tetap dilaksanakan oleh semua negara, misalnya fungsi kepolisian
dan penyelenggaraan pengadilan.
d) Fungsi kultural, fungsi kesejahteraan umum, dan fungsi perekonomian.
Van Vollen Hoven menyatakan bahwa terdapat 4 fungsi negara, yaitu :
a) Regelling : membuat peraturan.
b) Besture : menyelenggarakan peraturan.
c) Rechtpraak : fungsi mengadili.
d) Politic : fungsi ketertiban dan keamanan.
John Locke membagi fungsi negara menjadi tiga bagian, yaitu :
a) Fungsi legislatif, yaitu membuat peraturan.
b) Fungsi eksekitif, yaitu melaksanakan peraturan.
c) Fungsi federatif, yaitu mengurusi urusan luar negeri, urusan perang, dan urusan
perdamaian dengan negara lain.
Montesquieu menyatakan bahwa fungsi negara mencakup tiga tugas pokok, yaitu :
a) Fungsi legislatif, yaitu membuat undang-undang.
b) Fungsi eksekutif, melaksanakan undang-undang.
c) Fungsi yudukatif, mengawasi agar semua peraturan di taati (mengadili).
Teori ini dikenal dengan tema “Trias Politica”.
Goodnos membagi fungsi negara sebagai berikut
a) Policy making, yaitu kebijakan negara pada waktu tertentu untuk seluruh masyarakat.
b) Policy eksecuting, kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mencapai policy making.
Teori ini kemudian dikenal dengan teori “dwipraja”.

Fungsi Negara Indonesia


Fungsi negara di Indonesia menggunakan teori “Trias Politica” sebab Indonesia
merupakan negara yang kedaulatan tertingginya berada ditangan rakyat ( pasal 1 ayat 2 ).
Dalam pengertian pembagian kekuasaan (distribution of power), bukan pemisahan kekuasaan
(separation of power), misalnya seperti berikut.
a) Presiden (eksekutif) mengajukan rancangan UU kepada DPR (legislatif) termasuk
rancangan UU Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
b) Presiden (eksekutif) memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan MA (Yudukatif).
c) Presiden (eksekutif) memberi amnesti dan abolisi (yudikatif) dengan
memperhatikan pertimbangan DPR (legislatif).
Jadi kaitan antara fungsi negara secara umum dengan fungsi negara Indonesia adalah
dalam fungsi-fungsi negara yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli diatas, yang cocok
dan diterapkan di Indonesia adalah fungsi negara menurut Montesquieu yang dikenal dengan
Trias Politika yang membagi kekuasaan negara menjadi 3 yaitu legislatif, eksekutif, dan
yudikatif. Sebab Indonesia kedaulatan tertingginya berada ditangan rakyat sehingga segala
jenis perjalanan pemerintahan baik sistem legislatif, yudikatif, dan eksekutif harus sesuai
dengan keinginan rakyat. Dan dimana trias politika tidak berpusat pada satu tangan saja, dan
untuk mencegah tindakan sewenang – wenang serta untuk menjamin adanya kebebasan
berpolitik.
Daftar Pustaka

Buku :
Suantara, I Nengah dan Made Nurmawati. 2017. Ilmu Negara. Denpasar. Uwais Inspirasi
Indonesia

Makalah :
Farisa Latersiana, dkk. 2017. Makalah Ilmu Negara Kelompok 3 Tujuan Negara. Makalah

Website :
Malik. 2017. Fungsi Negara Menurut Para Ahli Lengkap di
https://mengakujenius.com/fungsi-negara-menurut-para-ahli-lengkap/ (diakses 5 November
2019)

Anda mungkin juga menyukai