Rancangan Bentuk Sediaan Obat
Rancangan Bentuk Sediaan Obat
Oleh sebab itu agar supaya bahan aktif obat dapat dibuat
suatu bentuk sediaan yang baik perlu terlebih dahulu
dipertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
sasaran yang ingin dicapai. Secara garis besar , faktor tsb dapat
dikelompokkan atas 3 yaitu:
1. Pertimbangan biofarmasetik, termasuk faktor yang
mempengaruhi absorbsi bahan aktif obat dari berbagai
rute pemberian
2. Faktor obat, seperti sifat kimia, dan fisika bahan aktif
obat
3. Pertimbangan terapeutik, termasuk pertimbangan
penyakit yang akan diobati dan pasien
2. Rute rektal
Obat yang diberikan secara rektal kebanyakan untuk tujuan
lokal, akan tetapi kadang-kadang juga untuk tujuan sistemik.
Suppositoria adalah bentuk sediaan padat untuk dimasukkan
kedalam liang tubuh ( biasanya rektal, tetapi juga pada vaginal
=ovula dan uretra ) dimana masanya akan meleleh melepaskan
obat dan karena itu pemilihan basis suppositoria atau pembawa
obat dapat sangat mempengaruhi tingkat dan kecepatan pelepasan
obat . Rute pemberian ini terutama dipilih bila obat diinaktivasi
oleh cairan salur cerna bila diberikan secara oral atau pada pasien
yang tidak mungkin diberikan obat secara oral karena muntah atau
3. Rute parenteral
4.Rute topikal
Rute topikal pada kulit, terutama untuk tujuan lokal. Rute ini
dapat pula dimanfaatkan untuk bentuk sediaan sistemik, biasanya
absorbsi secara perkutan tidak begitu baik. Obat diabsorbsi melalui
kelenjar keringat, folikel rambut, kelenjar sebaseus dan melalui
stratum corneum. Basis sediaan topikal memberi peranan penting
pada pelepasan bahan aktif obat dari bentuk sediaan topikal.
Sediaan topikal lain adalah sediaan untuk pengobatan mata, telinga
dan hidung.
Untuk zat yang sama tapi berasal dari batch yang berbeda
mungkin saja terjadi perbedaan yang sangat berarti pada sifat
fisiko kimianya . Hal tersebut bisa terjadi karena perbedaan
perlakuan selama proses sehingga diperlukan penyesuaian dalam
persyaratan formulasi dan proses dalam perakitan. Sebagai contoh
zat sukar larut yang digiling sampai halus dapat merubah
karakteristik pembasahan dan disolusi dari zat tersebut, yang
berarti juga sifat penting selama granulasi dan penampilan dari
sediaan.
Sifat Organoleptik
Obat mutakhir mengharuskan agar supaya bentuk sediaan
dapat diterima penderita. Akan tetapi dalam kenyataan banyak
sekali bahan aktif obat yang digunakan sekarang berasa tidak enak
dan tidak menariksehingga bentuk sediaannya terutama sediaan
oral yang mengandung bahan aktif tersebut memerlukan zat
Kelarutan
Disolusi