5 Takwa Dalam Kehidupan Kelompok 5
5 Takwa Dalam Kehidupan Kelompok 5
Dosen Pembimbing:
NAMA NIM
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Agama Islam
dengan judul “Takwa dalam Kehidupan”.
Kami sebagai penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
Pendahuluan 1
BAB II 2
ISI 2
BAB III 13
PENUTUP 13
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Saran 14
Daftar Pustaka 15
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
Taqwa merupakan salah satu bukti kecintaan kita kepada Allah SWT,
Orang yang bertaqwa bisa kita lihat dengan apa yang dia lakukan sehari-hari,
yakni selalu melakukan apa yang telah diperintahkan Allah untuk dikerjakan
dan menjauhi segala yang dilarang Allah itu adalah bukti kecintaan kepada
Allah SWT.
Pengertian Taqwa dari segi bahasa taqwa berasal dari bahasa Arab yang
berarti memelihara diri dari siksaan Allah SWT, yaitu dengan mengikuti segala
5
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (Imtitsalu awamirillah
wajtinabu nawahihi).
Pemahaman Taqwa sangatlah penting karena kita sebagai umat islam inilah
salah satu bukti bahwa kita mensyukuri nimat Allah dan selalu mengharafkan
ridho-Nya. Semoga kita bisa menjadi sebaik-baik hambah-Nya.
6
BAB II
ISI
1
Toto Suryana dkk. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Tiga
Mutiara, Bandung :1997.
7
1. Iman kepada Allah, para Malaikat, Kitab-Kitab dan para Nabi. Dengan kata
lain, instrumen ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan
memelihara fitrah iman.
3. Mendirikan salat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain memelihara
ibadah formal.
5. Sabar di saat kesusahan dan di waktu perang atau dengan kata lain memiliki
semangat perjuangan.
Adapun tokoh yang ditunjukkan dalam ayat diatas dengan 5 indikator, pada
dasarnya dapat disimpulkan dalam dua kecenderungan sikap yaitu:
a. Sikap konsisten dan memelihara hubungan secara vertikal dengan Allah swt.,
Yang diwujudkan melalui iktikad dan keyakinan yang lurus, ketulusan dalam
menjalankan ibadah dan kepatuhan terhadap ketentuan dan aturan yang
dibuat-Nya.
b. Memelihara hubungan secara horizontal, yakni cinta dan kasih sayang kepada
sesama umat manusia yang diwujudkan dalam segala tindakan kebajikan.
8
2.2 Dalil Mengenai Takwa2
1.
Artinya:
2.
Artinya:
3.
2
Imam An-Nawawi. Terjemah Riyadhus Shalihin. Pustaka Nuun, Semarang:2013.
Hlmn 208
9
Artinya:
Artinya:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali-Imran 3:31)3
3
Dr.Ahmad Lutfi Fathullah, MA. Selangkah Lagi Anda Masuk Surga. Niaga
Swadaya. Jakarta. Hlmn 114
4
Azra, Azyumardi. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi
Umum. Dapertemen Agama RI, Jakarta : 2002.
10
Hubungan dengan Allah dalam arti perhambaan terhadap-Nya merupakan
titik tolak terwujudnya ketakwaan. Seseorang yang bertakwa (muttaqi) adalah
orang yang menghambakan dirinya kepada Allah dan selalu menjaga
hubungan dengan-Nya setiap saat serta memelihara hubungan dengan Allah
terus-menerus akan menjadi kendali dirinya sehingga dapat menghindar dari
kejahatan dan kemungkaran dan membuatnya konsisten terhadap aturan-
aturan Allah karena itu inti ketakwaan adalah melaksanakan perintah Allah
dan menjauhi larangannya.
Selain ibadah formal, segala amal perbuatan baik yang diajar dengan
berlandaskan iman dinilai sebagai ibadah. Jadi, setiap manusia yang
menghamburkan dirinya kepada Allah awt. dan berbuat sebanyak-banyak
kebajikan di dalam segala aspek kehidupannya maka akan dinilai ibadah di
mata Allah swt. Hubungannya dengan Allah di aktualisasikan pula dalam
hubungan manusia dengan Rasulullah, yaitu mengembangkan kecintaan
kepada rasul melalui cara yang diperintahkan Allah. Hubungan dengan
Rasulullah dilaksanakan melalui cara-cara memberi shalawat, mengunjungi
makamnya, serta memuliakan namanya dengan menjaga dan menjauhkannya
dari sikap-sikap yang dapat menjatuhkan atau merendahkan derajatnya.
11
muslim akan memuliakan rasulnya serta meletakkannya sebagai teladan hidup
yang terbaik. aktualisasi hubungan dengan Rasulullah dalam kehidupan
seorang muslim adalah membuktikan kecintaan dalam bentuk ketaatan dan
kepatuhan terhadap ajaran-ajaran dan sunnah-sunnahnya.
Taat kepada Allah dan taat kepada Rasul merupakan rangkaian yang tidak
bisa dipisahkan, taat kepada Rasul berarti taat kepada Allah pembuktian
ketaatan kepada Allah dan Rasul ini diwasiatkan Rasulullah dalam haditsnya
yang artinya "aku tinggalkan bagi kalian dua hal, apabila kalian berpegang
teguh kepada keduanya, maka kalian tidak akan sesat. Dua hal tersebut adalah
kitab Allah dan Sunnah rasul-Nya". Dengan demikian instrumen ketaqwaan
yang paling utama adalah iman yang diwujudkan melalui kecenderungan
untuk menghambakan diri kepada Allah semata dan menyelaraskan kita hidup
secara konsisten konsisten kepada Islam yakni dengan berpegang teguh dan
berpedoman secara utuh dan menyeluruh kepada Alquran serta sunnah Rasul-
Nya.
12
Berbuat baik kepada ibu bapak adalah menaati perintah,
menyenangkan dan menghormati mereka dengan sungguh-sungguh serta
menyantuni nya dan merawat mereka pada saat mereka dalam keadaan
sakit, lemah atau sudah tua. Jika orang tua telah meninggal dunia berbuat
baik dapat dilakukan dengan cara mendoakan meminta ampunan Allah
untuk mereka, menepati janjinya, memelihara dan meneruskan
silaturahmi serta menghormati teman temannya sewaktu mereka hidup.
b. Menyayangi keluarga
● Menegakkan keadilan
13
hak asasi ini dengan cara berpihak kepada keadilan dan berusaha
menegakkan keadilan ditengah-tengah masyarakat.
14
Dalam hubungan dengan diri sendiri ini yang menjadi penekanan
adalah mengendalikan dorongan dorongan nafsu yang membawa manusia
ke dalam suatu tindakan yang jelek. Maksud terdapat dalam diri setiap
orang karena itu orang yang mampu mendidik dirinya dengan mengolah
dan mengendalikan nafsu yang akan mampu menampilkan sosok
kepribadian seseorang manusia yang memiliki kehormatan dirinya
sebagai makhluk Allah yang mulia.
b. Sabar
c. Syukur
15
Bersyukur yang paling tinggi nilainya adalah mensyukuri nikmat
Allah melalui perbuatan yaitu menggunakan nikmat yang diberikan Allah
sesuai dengan keharusannya. Bersyukur terhadap kebaikan orang lain
adalah mengungkapkan terima kasih terhadap orang yang memberikan
kebaikan itu paling sedikit dengan mengucapkan terimakasih dan lebih
jauh lagi dianjurkan untuk membalas kebaikan itu dengan kebaikan yang
lain
d. Tawakal
e. Istiqomah
16
Bagi orang yang taqwa lingkungan alam adalah nikmat Allah yang
harus disyukuri dengan cara memanfaatkannya sesuai dengan keharusannya
dan memelihara dengan sebaik-baiknya. Di samping nikmat Allah, alam ini
juga adalah amanat yang harus dipelihara dan dirawat dengan baik.
mensyukuri nikmat Allah dengan cara yang demikian itu akan menambah
kadar dan kualitas nikmat yang akan diberikan Allah kepada manusia.
Tambah nikmat itu dalam bentuk nilai tambah manfaat dari lingkungan alam.
Sebaliknya orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah akan diberi
azab yang menyedihkan. azab Allah dalam kaitan ini adalah bencana alam
akibat eksploitasi alam yang tanpa batas karena kerakusan manusia.
17
2) Dihapuskannya dosa-dosa kecil.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sudah jelas bahwa kedudukan takwa dalam islam sangatlah penting dimana
merupakan pokok pekerjaan dalam agama islam. Adapun pengertian dari takwa itu
sendiri adalah melindungi, menjaga, menghindari dari segala bentuk larangan Allah
SWT agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa-dosa dengan dalil nya terdapat
dalam beberapa surah seperti Ali-Imran, Al-Azhab,dan Al-Anfal.Untuk lingkup ruang
dari takwa itu ada yang berasal dari keluarga, masyarakat, alam sekitar, bahkan diri
sendiri. Manfaat yang kita dapat jika kita bertakwa kepada Allah SWT adalah
dihapuskannya dosa-dosa kecil, dosa-dosa besar dan bagi orang yang bertakwa akan
dibedakan antara haq dan bathil nya.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini akan membuat kita selalu bertakwa
kepada Allah SWT dengan mengingat dan menjauhi larangan-larangannya agar
mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa.
19
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan
Tinggi Umum. Jakarta : Dapertemen Agama RI.
Fathullah, Ahmad Lutfi. 2014. Selangkah Lagi Anda Masuk Surga. Jakarta :
Almahira.
Suryana, Toto dkk. 1997. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi.
Bandung : Tiga Mutiara.
20