Penerapan Konsep Termodinamika Pada Mesi PDF
Penerapan Konsep Termodinamika Pada Mesi PDF
Disusun oleh
Yudi Susanto 1510631140144
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penerapan Termodinamika pada Mesin Pendingin
(Kulkas). Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas Fisika Dasar I.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas Fisika Dasar I ini, dan terutama
kepada yang terhormat :
1. Rianita Puspa Sari, ST. Selaku dosen dan pembimbing mata kuliah Fisika Dasar I.
2. Rekan-rekan jurusan Teknik Industri angkatan 2015.
3. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik berupa moral ataupun materil dalam
proses penyelesaian makalah ini.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan yang
telah diberikan. Serta penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
sendiri, umumnya bagi semua pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................................1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................2
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................................3
2.1 Termodinamika..........................................................................................................................3
2.2 Kalor ..........................................................................................................................................3
2.3 Suhu ...........................................................................................................................................3
2.4 Energi ........................................................................................................................................3
2.5 Usaha dan Proses dalam Termodinamika ..................................................................................3
2.7 Hukum kedua Termodinamika ..................................................................................................4
2.8 Koefisien Performansi ...............................................................................................................4
2.9 Entropi .......................................................................................................................................4
2.10 Mesin Pendingin (Refrigator) ..................................................................................................4
2.11 Kulkas ......................................................................................................................................4
2.12 Penguraian Konsep Termodinamika .......................................................................................5
2.12.1 Klasifikasi Sistem Termodinamika ......................................................................................5
2.12.2 Proses-Proses dalam Termodinamika ...................................................................................6
2.12.3 Hukum Kedua Termodinamika ............................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................11
3.1 Penerapan Hukum kedua Termodinamika pada Kulkas..........................................................11
3.2.1 Komponen-Komponen pada Kulkas ....................................................................................11
3.1.1 Prinsip Kerja pada Kulkas ....................................................................................................14
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan ..............................................................................................................................16
4.2 Saran ........................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................17
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem
di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di antara
mereka dan lingkungan.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum kedua
termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang dikeluarkan oleh
kelvin-plank dan clausius. Pernyataan clausius: tidak mungkin suatu sistem apapun bekerja
sedemikian rupa sehingga hasil satu-satunya adalah perpindahan energi sebagai panas dari sistem
dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang lebih tinggi. Pernyataan kelvin-
planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus termodinamika dan memberikan
sejumlah netto kerja kesekeliling sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.(sumber
Fundamentals of engineering thermodynamics (Moran J., Shapiro N.M. - 6th ed. - 2007 - Wiley)
Bab5). "total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat
seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya hal ini disebut dengan prinsip
kenaikan entropi" merupakan korolari dari kedua pernyataan diatas (analisis Hukum kedua
termodinamika untuk proses dengan menggunakan sifat entropi).
Di masa sekarang ini hukum kedua termodinamika banyak diterapkan di bidang teknologi,
khususnya pada mesin pendingin (refrigator), contohnya kulkas.
Dari latar belakang di atas maka masalah dapat di rumuskan sebagai berikut:
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Sebagai sumber bacaan (referensi) bagi para akademisi yang sedang menjalani
pendidikan.
2. Sebagai pemahaman mengenai Termodinamika dan penerapannya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika
banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau
disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (diluar) sistem disebut lingkungan.
2.2 Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi sama halnya dengan energi kimia, potensial maupun
kinetik. Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
2.3 Suhu
Kata suhu sering diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan derajatpanas atau
dinginnya suatu benda.
2.4 Energi
Dalam fisika, energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat
berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapatdiubah bentuknya namun tak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan
pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1
newton.
Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha dikenal dua
istilah yaitu sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem,
sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.Usaha yang
dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkunganya bergantung pada proses proses–proses dalam
termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik, isotermik dan adiabatik.
3
telah menjadi salah satu hukum terpenting dalam fisika dan berbagai cabang ilmu lainnya yang
berhubungan dengan termodinamika. Hukum-hukum ini sering dikaitkan dengan konsep-konsep
yang jauh melampau hal-hal yang dinyatakan dalam kata-kata rumusannya.
Koefisien performansi merupakan hasil bagi kalor Q2 yang dipindahkan dari reservoir dingin
dengan usaha W yang dibutuhkan untuk memindahkan kalor ini.
2.9 Entropi
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per
satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha.
Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan dengan mesin
kalor. Pada mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu rendah ke reservoir bersuhu
tinggi dengan melakukan usaha pada sistem.
2.11 Kulkas
Kulkas atau lemari es atau lemari pendingin adalah sebuah alat rumah tangga listrik yang
menggunakan refrigerasi (proses pendingin) untuk menolong pengawetan makanan.
4
2.12 Penguraian Konsep Termodinamika
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah diketahui bahwa energi didalam alam
dapat terwujud dalam berbagai bentuk, selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi
listrik, energi nuklir, energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat dibangkitkan atau
dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada
pengurangan atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan
energi. Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami dalam kehidupan
sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang elektromagnetik dari matahari, dan
dibumi energi tersebut berubah menjadi energi panas, energi angin, gelombang laut, proses
pertumbuhan berbagai tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri
manusia juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia dalam
maka nan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan energi yang sangat
bernilai yaitu energi pikiran kita. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
prinsip alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk
mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya.
5
1. Sistem tertutup
Merupakan sistem massa tetap dan identitas batas sistem ditentukan oleh ruang zat
yang menempatinya.
2. Sistem terbuka
Pada sistem ini, zat melewati batas sistem. Panas dan kerja bisa juga melewati batas
sistem.
3. Sistem terisolasi
Adalah sebuah sistem yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh lingkungannya.
Sistem ini massanya tetap dan tidak ada panas atau kerja yang melewati batas sistem.
Terdapat empat proses dalam gas pada bahasan termodinamika. Usaha yang terdapat
pada gas yang mengalami proses-proses termodinamika tersebut akan diuraikan sebagai
berikut :
1. Proses isotermal
Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga persamaan W =
p ΔV tidak dapat langsung digunakan. Untuk menghitung usaha sistem dalam
proses isotermal ini digunakan cara integral. Misalkan, pada sistem terjadi
perubahan yang sangat kecil sehingga persamaan usahanya dapat dituliskan sebagai
6
Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang nilainya tetap dikeluarkan dari
integral, akan diperoleh :
2. Proses isokhorik
3. Proses isobarik
7
V/T = konstan atau V1/T1 = V2/T2
Oleh karena volume sistem berubah, sedangkan tekanannya tetap, usaha yang
dilakukan oleh sistem dinyatakan dengan persamaan :
4. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak ada
kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan
dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah
menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik.
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka Persamaan
(9–4) dapat ditulis :
8
2. Suhu, tekanan, maupun volume pada proses adiabatik tidak tetap. Oleh karena
sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses adiabatik
Q sama dengan nol.
Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi
dalam sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut dinyatakan
dengan persamaan berikut :
1. Rumusan Kelvin–Planck
Menyatakan bahwa tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
suatu siklus secara terus menerus, menerima kalor dari suatu reservoir dan
mengubah kalor tersebut seluruhnya menjadi usaha luar.
2. Rumusan Clausius
Menyatakan bahwa tidak mungkin membuat mesin yang bekerja menurut
satu siklus, mengambil kalor dari reservoir bersuhu rendah dan
memberikannya pada tandon bersuhu tinggi tanpa dilakukan kerja dari luar.
9
arah perubahan proses di alam. Dalam bentuknya yang paling umum, hukum kedua
termodinamika dirumuskan dengan mempergunakan suatu fungsi keadaan yang
disebut entropi.
Jika ∆ S as ialah perubahan entropi yangterjadi di alam semesta, maka bagi setiap
proses spontan berlaku, ∆S as > 0. Dengan memandang alam semesta itu sebagai sistem
dan lingkungan, maka dapat pula dikatakan bahwa untuk semua proses spontan berlaku,
∆S Sistem + ∆S lingkungan > 0 dengan ∆S sistem ialah perubahan entropi sistem dan ∆S
lingkungan ialah perubahan entropi lingkungan.
Ukuran penampilan dari sebuah mesin pendingin disebut koefisien performansi (diberi
lambang Cp). Koefisien performansi merupakan hasil bagi kalor Q2 yang dipindahkan dari
reservoir dingin dengan usaha W yang dibutuhkan untuk memindahkan kalor ini. Sehingga
dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑄2
𝐶𝑝 =
𝑊
Dengan W = Q1 – Q2 sehingga :
𝑄2
𝐶𝑝 =
𝑄1 − 𝑄2
10
BAB III
PEMBAHASAN
1. Kompresor
· 2. Kondensor
Kondensor adalah alat penukar kalor untuk mengubah wujud gas bahan
pendingin pada suhu dan tekanan tinggi menjadi wujud cair. Jenis kondensor yang
banyak digunakan pada teknologi kulkas saat ini adalah kondensor dengan
pendingin udara. Yang digunakan pada sistem refrigrasi kulkas kecil maupun
11
sedang. kondensor seperti ini memiliki bentuk yang sederhana dan tidak
memerlukan perawatan khusus .saat lemari es bekerja kondensor akan terasa hangat
bila dipegang.
· 3. Filter
Filter (saringan) berguna menyaring kotoran yang mungkin terbawa aliran bahan
pendingin yang keluar setelah melakukan serkulasi agar tidak masuk kedalam
konpresor dan pipa kapiler. Selain itu , bahan pendingan yang akan disalurkan pada
proses berikutnya lebih bersih sehingga dapat menyerap kalor lebih maksimal.
· 3. Evaporator
· 4. Thermostat
Thermostat memiliki banyak sebutan antara lain temperatur kontrol dan cool
control. Apapun sebutannya, thermostat berfungsi mengatur kerja kompresor
secara otomatis bedasarkan batasan suhu pada setiap bagian kulkas. Bisa dikatakan,
thermostat adalah saklar otomatis berdasarkan pengaturan suhu. Jika suhau
evaperator sesuai dengan pengatur suhu thermostat, secara otomatis thermostat
akan memutuskan listrik ke kompresor.
· 4. Heater
Hampir keseluruan kulkas nofrost dan sebagian kecil kulkas defrost dilengkapi
dengan pemanas ( heater ). Pemanas berfungsi mencairkan bunga es yang terdapat
di evaporator . selain itu pemanas dapat mencegah terjadinya penimbunan bunga
es pada bagian rak es dan rak penyimpan buah di bawah rak es.
· 5. Fan motor
Fan motor atau kipas angin berguna untuk menghembuskan angin . pada kulkas
ada dua jenis fan
12
1. Fan motor evaporator
Berfungsi menghembuskan udara dingin dari evaporator keseluruh bagian
rak (rak es , sayur ,dan buah).
2. Fan motor kondensor
Kipas angin ini diletakkan pada bagian bawah kulkas yang memiliki
kondensor yang berukuran kecil yang berfungsi mengisap atau mendorong
udara melalui kondensor dan kompresor . selain itu berfungsi mendinginkan
kompresor.
Refrigerant adalah zat yang mudah diubah wujudnya dari gas menjadi cair,
ataupun sebaliknya. Jenis bahan pendingin sangat beragam. Setiap jenis bahan
pendingin memiliki karakteristik yang berbeda.
13
3.1.1 Prinsip Kerja pada Kulkas
Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah menguap
pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil dari ruang
pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan berlangsung dalam
evaporator yang ditempatkan dalam ruang pendingin. Karena sirkulasi udara, ruang
pendingin ini akan menjadi dingin seluruhnya.
Sistem lemari Es yang khas, motor kompresor memaksa gas pada temperatur tinggi
melalui penukar kalor (kondensor) di dinding luar lemari Es dimana Qh dikeluarkan dan
gas mendingin untuk menjadi cair. Cairan lewat dari daerah yang bertekanan tinggi ,
melalui katup, ke tabung tekanan rendah di dinding dalam lemari es, cairan tersebut
14
menguap pada tekanan yang lebih rendah ini dan kemudian menyerap kalor (Q L) dari
bagian dalam lemari es. Fluida kembali ke kompresor dimana siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang sempurna (yang tidak membutuhkan kerja untuk mengambil kalor
dari daerah temperatur rendah ke temperatur tinggi) tidak mungkina ada. Ini merupakan
pernyataan Clausius mengenai hukum Termodinamika kedua. Kalor tidak mengalir secara
spontan dari benda dingin ke benda panas. Dengan demikian tidak akan ada lemari Es
yang sempurna.
Jadi kesimpulannya, kulkas menggunakan penerapan Hukum kedua Termodinamika,
dan bisa dikatakan kulkas menggunakan salah satu konsep Termodinamika.
1. Cara Kerja Instalasi Mesin Kulkas
Setelah ke dalam kompresor diisi gas freon , maka gas itu dapat dikeluarkan kembali
dari silinder oleh kompresor untuk diteruskan ke kondensor, setelah itu menuju saringan,
setelah itu menuju ke pipa kapiler dan akan mengalami penahanan. Adanya penahanan ini
akan menimbulkan suatu tekanan di dalam pipa kondensor. Sebagai akibatnya gas tersebut
menjadi cairan di dalam pipa kondensor. Dari pipa kapiler cairan tersebut terus ke
evaporator dan terus menguap untuk menyerap panas. Setelah menjadi gas terus dihisap
lagi ke kompresor. Demilian siklus kembali terulang.
2. Jenis Aliran Udara Pendingin
Jenis aliran udara pada lemari es ada 2 macam :
Secara alamiah tanpa fan motor, di dalam lemari es udara dingin pada bagian atas
dekat evaporator mempunyai berat jenis lebih besar. Dari beratnya sendiri udara
dingin akan mengalir ke bagian bawah lemari es. Udara panas pada bagian bawah
lemari es karena berat jenisnya lebih kecil dan di desak oleh udara dingin dari atas,
akan mengalir naik ke atas menuju evaporator. Udara panas oleh evaporator
didinginkan menjadi dingin dan berat lalu mengalir ke bawah lagi. Demikianlah
terjadi terus menerus secara alamiah.
Aliran udara di dalam lemari es dengan di tiup oleh fan motor, lemari es yang
memakai fan motor, dapat terjadi sirkulasi udara dingin yang kuat dan merata ke
semua bagian dari lemari es. Udara panas di dalam lemari es dihisap oleh fan
motor lalu dialirkan melalui evaporator. Udara menjadi dingin dan oleh fan motor
di dorong melalui saluran atau cerobong udara, di bagi merata ke semua bagian
dalam lemari es.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang
hubungan antara energi panas dengan kerja.
2. Hukum-hukum termodinamika pada prinsipnya menjelaskan peristiwa
perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.
3. Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Tidak ada bunyi untuk hukum
kedua termodinamika yang ada hanyalah pernyataan kenyataan eksperimental yang
dikeluarkan oleh kelvin-plank dan clausius.
4. Klasifikasi pada sistem dibagi 3, yaitu : sistem terbuka, sistem tertutum, dan sistem
terisolasi
5. Kulkas adalah salah satu contoh penerapan termodinamika di bidang teknologi
yang dapat kita temukan sehari-hari.
6. Prinsip kerja kulkas menerapkan hukum kedua termodinamika.
4.2 Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.org
Prinsipkerja.com
Micheal E. Browne, “Theory and Problem of Physics for Engineering and Scince” Schaum’s
Outline Series
Tim Fisika SMK Teknik. 2005 “ Fisika Tingkat 2” Jakarta : PT Galaxy Puspa Mega
Putri, Intania. 2015 “Ringkasan Pintar Fisika SMA” Jakarta : Pustaka Ilmu Semesta
17