Gaya Antar Molekul
Gaya Antar Molekul
Gaya antar molekul adalah gaya tarik menarik antar molekul-molekul yang jaraknya
berdekatan. Secara teori, gaya antar molekul memiliki gaya tarik yang lebih lemah
dibandingkan dengan gaya intra molekul (gaya di dalam molekul). Selain itu gaya antar
molekul mempengaruhi kepolaran masing-masing molekul dan sifat fisisnya seperti titik
beku, titik didih dan titik leleh.
Pada atom bebas dan molekul yang bersifat nonpolar, gaya tarikan ini sangat lemah, yang
disebut dengan gaya London. Gaya London terjadi di semua partikel. Namun, untuk senyawa
ion, pengaruhnya bisa dibilang sangat kecil jika dibandingkan dengan gaya tarik menarik
yang terjadi antar ion.
Gambar 3. Gaya Van der Waals pada dipol-dipol sehingga dinamakan gaya dipol-dipol
Gaya Van der Waals ini bila terjadi ini apabila terjadi pada molekul polar atau molekul-
molekul dipol permanen, maka dinamakan sebagai gaya dipol-dipol. Nah, semakin besar nilai
momen dipol yang dimiliki molekul-molekulnya, maka akan semakin besar gayanya.
Contoh lainnya adalah antara molekul-molekul yang bersifat polar dimana terjadi dipol
secara permanen. Hal ini menyebabkan senyawa polar dapat larut ke dalam pelarut polar.
Sebagai contoh, asam asetat dapat larut di dalam air.
Terjadinya gaya ini yaitu sebagai berikut, mulaya dipol yang permanen tersebut mulai
menginduksi lawan elektron molekul yang bersifat non polar. Akibatnya terbentuk dipol
terinduksi. Adanya dipol terinduksi tersebut menyebabkan molekul yang bersifat non polar
bisa larut ke dalam pelarut polar meskipun sedikit. Contoh, oksigen yang larut di dalam air.