Disusun oleh:
Muhammad Iqbal (1871040005)
KELAS E
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya
sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah
yang berjudul “SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI” disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Aliran Psikologi yang diampu
oleh ibu HAERANI NUR, S.Psi.,M.Si
Penulis
BAB I
Yaitu catatan historis yang tidak lengkap karena datanya hilang, yang
terkadang memang disengaja sehingga data-data tersebut harus hilang
selamanya dari sejarah psikologi.
Kadang data juga diletakkan pada tempat yang salah. Pada 2006 lebih
dari 500 halaman tulisan tangan ditemukan pada sebuah lemari alat dapur
di inggris. Tulisan itu ternyata adalah catatan acara pertemuan resmi
Royal Society sejak tahun 1661 1682 yang ditulis uleh Robert Hooke.
Data lain mungkin saja dengan sengaja disembunyikan dari pandangan
public atau untuk melindungi reputasi dari orang-orang tertentu. Penulis
biografi Sigmund freud yang pertama,Ernest Jones, dengan sengaja telah
meminimalkan fakta penggunaan kokain oleh freud.
Disini datanya telah tersedia, tetapi telah berubah dalam cara tertentu,
yang mungkin karena pemilihan kata penerjemahan yang keliru antar
Bahasa atau distorsi yang disengaja atau karena kecerobohan partisipan
atau pengamat yang merekam peristiwa-peristiwa yang relevan
Sebagai contoh dampak menyesatkan dalam penerjemahan pada kasus
Sigmund Freud. Tidak banyak psikolog yang fasih berbahasa jerman
untuk bias membaca tulisan-tulisan asli Freud dengan akurat, seperti pada
kasus tiga buah konsep fundamental dalam teori kepribadian freud yaitu
id, ego, dan superego.
3. Data Yang Mendahulukan Kepentingan Pribadi
1. Kesempatan ekonomi
2. Perang dunia
Teori personalistik
Teori naturalistik
Teori naturalistik mengusulkan bahwa waktulah yang menciptakan tokoh,
atau setidaknya yang telah memungkinkan adanya rekognisi terhadap apa
yang telah dikatakan orang tersebut. Membuat kita melihat bahwa
pemikiran yang mengatakan bahwa oranglah yang menciptakan masa
tidak sepenuhnya benar. Teori naturalistik memiliki pandangan bahwa
kemajuan dan perubahan dalam sejarah ilmiah dapat dikaitkan pada
Zeitgeist, yang membuat budaya menerima beberapa ide tetapi tidak
untuk orang lain.
Dalam mempelajari setiap ilmu pengetahuan tak akan lepas dari sejarah
yang membentuk ilmu tersebut sehingga menjadi ilmu yang kompleks dan
terus berkembang. Karena sejarah dapat digunakan untuk menempatkan
peristiwa masa lalu untuk menjelaskan perspektifdi masa sekarang.
Proses sejarah psikologi yang menjadikan psikologi mampu bersaing
sebagai ilmu pengetahuan di masa kini menjadi perlu untuk dikaji
terutama bagi mahasiswa psikologi sebagai literatur dalam mempelajari
hubungan antara berbagai macam pemikiran, teori dan usahausaha
penelitian.(Schultz, 2014)