Anda di halaman 1dari 4

MODUL KERJA PELAT

Ezra Bagus Pradipta (13117147)


Syfa Nur’aini Septianingsih (13117021)
Zahra Rizkita P (13117211)
Asisten: Andrew (13116080)
Tanggal Percobaan: 13 September 2019
MS3130 - Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Teknik Produksi – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB

1. ABSTRAK pengerjaan membentuk dan menyambung logam


Kerja Pelat merupakan proses lembaran sehingga sesuai dengan bentuk dan
pengolahan bahan awal yang ukuran yang sudah direncanakan. Proses ini dapat
berbentuk pelat yang berbahan dasar dilakukan dengan menggunakan mesin, tangan
logam yang akan dibentuk dengan manusia, atau keduanya yang meliputi
menggunting, melipat, melubangi, menyambung,
berbagai macam proses. Proses yang
dan lain-lain. Pada modul ini akan dilakukan
dapat dilakukan antara lain
proses memotong, melubangi, melipat, dan
pemotongan, pengeboran, melipat, dan menyambung.
lain-lain. Untuk menyatukan pelat
dapat dilakukan proses pengelingan, 3.1 Pemotongan Pelat
pengelasan, dan lain lain. Pemotongan pelat dapat dilakukan dengan
Kata Kunci: Pelat, Pemotongan, menggunakan mesin potong atau dengan
Pelipatan, Pengelingan menggunakan gunting khusus. Pada gunting pelat
ini memiliki berbagai spesifikasi antara lain S
untuk memotong lurus, R untuk bagian sebalah
2. PENDAHULUAN
kanan yang dinginkan, dan L untuk bagian sebelah
2.1 Latar Belakang kiri
Pelat logam merupakan bahan yang sering
digunakan untuk membuat produk sederhana
dengan proses yang sederhana juga, seperti
dipotong, dilipat. Dalam perindustrian,
pemotongan, dan pelipatan dilakukan dengan
menggunakan mesin untuk efisiensi karena
produksi dilakukan dengan jumlah yang banyak.
Disetiap langkah dibutuhkan presisi bentuk dan
ukurannya. Pemrosesan ini perlu diketahui
praktikan untuk mengetahui proses-proses apa saja
yang dapat dilakukan dengan kerja pelat dan
mengetahui parameter-parameter yang perlu
diperhatikan saat proses berlangsung.
yang

2.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
 Membentuk produk berupa wadah dengan
sekat dari pelat
 Mengetahui proses-proses yang dapat
dilakukan pada pelat pada praktikum ini

3. STUDI PUSTAKA
Pelat logam merupakan benda kerja yang
dibuat dari logam yang diproses melalui proses diinginkan.
rolling. Yang dimaksud dengan kerja pelat adalah

1
Laporan Praktikum – Laboratorium Teknik Produksi – FTMD ITB
dimana satu bagian akan mengalami deformasi
sehingga paku tersebut dapat mengunci pelat dan
menahan 2 atau lebih pelat tersebut

4. METODOLOGI
4.1 Alat dan bahan
 Pelat baja
3.2 Penekukan Pelat  Kunci L
Penekukan pelat merupakan proses untuk  Gunting Pelat S, L, R
merubah bentuk pelat atau membengkokan pelat  Palu Besi
sesuai yang diinginkan. Proses ini dilakukan  Paku Keling
dengan menggunakan alat penekuk dimana benda  Riveter
kerja akan dijepit dan akan dilipat menggunakan
alat
yang Gambar 3.2 Gunting Pemotong 4.2 Prosedur

Mulai

Menggambar
Pola sesuai
gamtek

memiliki massa yang lebih besar Memotong Pelat

3.3 Penyambungan Pelat Melubangi


Proses penyambungan merupakan proses
Pelat
untuk menyatukan 2 atau lebih pelat. Pada
praktikum ini proses yang digunakan yaitu dengan
menggunakan paku keling atau riveter. Paku
keling adalah paku yang terdiri dari 2 bagian yang Melipat Pelat

Gambar 3.3 Mesin Penekuk Memasang Rivet


Gambar 3.4 Mesin Penekuk

Selesai
o

5. HASIL DAN ANALISIS


Gambar 3.5 Pemasangan paku keling 5.1 Analisis Benda Kerja
Benda kerja yang telah diberi pola dilakukan
proses potong dengan menggunakan mesin alat
potong dan juga dengan menggunakan gunting

2
Laporan Praktikum – Laboratorium Teknik Produksi – FTMD ITB
khusus sehingga profil dar benda kerja dapat
terlihat.

5.2 Prameter Proses

 Gambar 5.2 Benda


Pemotongan kerja
dengan akhir
mesin
Pemotongan menggunakan mesin, semakin
cepat tuas mesin pemotong ditarik
kebawah, sehingga hasilnya akan menjadi
lebih rapi dan tidak adanya deformasi
tekukan disekitarnya
 Ketebalan pelat
Gambar 5.1 Benda kerja setelah di potong
Semakin tebal pelat maka akan diperlukan
gaya yang lebih pada saat memotong dan
Setelah profil terbentuk kemudian dilakukan juga pada saat menekuk.
proses pelubangan sebagai tempat untuk rivet dan  Diameter paku keling
juga penekukan sehingga profil dari kotak yang Semakin besar diameter paku keling, maka
akan dibuat terlihat. Kemudian, untuk gaya yang dapat ditahan oleh paku akan
menyatukannya digunakan paku keling sehingga semakin besar
bentuk dapat dipertahankan dan menjadi lebih  Ketepatan memotong
Saat memotong, semakin tepat dengan pola
yang diinginkan akan semakin mudah
pelat untuk dibentuk dan tidak terjadi
masalah saat proses penekukan
5.3 Fenomena
 Pada saat proses penekukan, dikarenakan
pemotongan yang kurang rapi dan kurang
menyesuaikan dengan pola, sehingga saat
penekukan pelat sedikit bengkok
 Lubang pada 2 sisi yang tidak sesuai
karena lubang dibuat terlebih dahulu tidak
menyesuaikan terhadap salah satu lubang
kokoh
 Pelat setelah ditekuk 90 derajat akan
mundur sedikit karena sifat elastis pelat

Gambar 5.2 Paku keling yang terpasang

3
Laporan Praktikum – Laboratorium Teknik Produksi – FTMD ITB
6. KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
 Proses yang dapat dilakukan pada kerja
pelat adalah Pemotongan menggunakan
mesin dan gunting khusus, penekukan
dengan mesin penekuk, dan
penyambungan dengan menggunakan
paku keling
6.2 Saran
 Menggunakan penyangga untuk proses
pengeboran supaya lebih stabil dan pelat
dapat terlubangi
 Lubang yang dibuat sebaiknya pada 1
bagian saja dan yang lainnya
menyesuaikan agar lubang tidak tumpang
tindih
 Pada pemotongan, dilakukan serapi
mungkin agar tidak bermasalah pada
proses berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kalpakjian S, Steven Schmid.
Manufacturing Engineering and
Technology, 6 th ed.,Prentice Hall, 2009

4
Laporan Praktikum – Laboratorium Teknik Produksi – FTMD ITB

Anda mungkin juga menyukai