Anda di halaman 1dari 3

Inquiry Based Learning

I nquiry based learning (IBL) merupakan suatu pendekatan pedagogik dalam kegiatan belajar mengajar
yang menjadikan “pertanyaan, ide dan observasi” peserta didik sebagai fokus utama pengalaman
belajarnya. Fokus dari IBL adalah mencari penyelesaian suatu persoalan atau permasalahan oleh peserta
didik. Dalam mencari kesimpulan, peserta didik harus menggunakan alasan berbasis bukti dan
kreatifitasnya dalam penyelesaian suatu persoalan yang mana harus mereka pertahankan atau kemukakan.
IBL bukan menuntut peserta didik untuk menjawab pertanyaan saja, tetapi juga menuntut mereka untuk
menginvestigasi, mengeksplorasi, mencari, menyelidiki, meresearch dan mempelajari persoalan tersebut.
Kemampuan menyelesaikan suatu permasalahan dapat ditingkatkan dengan interaksi dengan kolegannya
maupun komunitas belajarnya.

Untuk menerapkan model pembelajaran ini, dapat digunakan beberapa macam aktivitas seperti studi
kasus, proyek berkelompok, proyek research, dan sebagainya, asalkan itu dapat memperkenankan peserta
didik untuk mengembangkan strateginya sendiri untuk memecahkan suatu permasalahan. Untuk
mempermudah peserta didik masuk ke dunia permasalahannya yang ia harus selesaikan, agar mereka dapat
lebih cepat untuk mengembangkan strategi dan kreativitasnya sendiri, maka, tugas guru adalah
memunculkan rasa ingin tahu dari peserta didik dengan cara melancarkan kegiatan inquiry yang
menyenangkan, seperti menampilkan video yang terkait dengan permasalahan yang peserta didik harus
selesaikan, ini merupakan salah satu cara untuk merangsang rasa ingin tahu nya secara intelektual.

Beberapa kelebihan dari model pembelajaran IBL ini yaitu meningkatkan pengalaman belajar peserta
didik, memperdalam pengetahuannya dalam sebuah materi, meningkatkan kemampuannya bekerja dalam
kelompok, membangun ingatan pengetahuannya dalam jangka waktu yang lama dan meningkatkan rasa
cintanya akan belajar. Setiap kelebihan pasti ada kekurangan, begitu juga dengan model pembelajaran ini
yang juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain tidak semua peserta didik memiliki kapasitas yang
sama dalam berhadapan dengan suatu permasalahan, ketidaksiapan guru dengan model pembelajaran IBL,
tidak cocok bagi peserta didik yang tidak memiliki daya pikir yang tanggap.

Model pembelajaran IBL merupakan model belajar yang terpusat pada peserta didik dengan pendekatan
pedagogik. IBL bukan hanya menuntut peserta didik untuk mengerti isi dari suatu materi saja, tapi juga
menuntut kerjasama antar peserta didik, diskusi, penyelesaian suatu masalah dan kreativitas peserta didik.
IBL memiliki kelebihan dan kekurangannya, namun, jika dijalankan secara benar, model pembelajaran
IBL akan berjalan efektif dan tujuan dari model pembelajaran IBL itu sendiri dapat tercapai.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Pertemuan ke : XI/15/1


Mata Pelajaran : Fisika Materi Pokok : Momentum dan Impuls
Tahun Pelajaran : 2019/2020 Kelas/Semester : XI/2

A. Tujuan Pembelajaran  Guru membuka sesi tanya jawab


Setelah Pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu:  Guru mempersilahkan peserta didik membentuk
1. Mengidentifikasi gejala pemanasan global kelompok
2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global  Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-
setelah diberikan suatu simulasi berupa video tentang masing kelompok
pemanasan global  Guru mempersilahkan peserta didik untuk pergi ke
3. Memahami gejala pemanasan global dan dampaknya lapangan
bagi ekosistem  Guru menunjuk 2 orang perwakilan untuk
memperagakan eksperimen impuls dengan tongkat dan
B. Kompetensi Dasar bola baseball
3.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta  perwakilan peserta didik melakukan eksperimen
hukum kekekalan momentum dalam kehidupan  Guru mempersilahkan peserta didik masuk kelas dan
sehari-hari mengerjakan lembar kerja siswanya bersama
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kelompoknya masing-masing
kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas ke  Kelompok mulai mengerjakan lembar kerja siswa
lantai dan roket sederhana  Guru keliling ruang kelas untuk mengambil penilaian
C. Indikator Pencapaian Kompetensi kinerja kelompok
3.10.1 Menjelaskan pengertian momentum dan impuls  Masing-Masing kelompok menunjuk perwakilannya untuk
3.10.2 Menentukan besarnya momentum dan impuls memaparkan hasil jawaban dan pernyataannya
3.10.3 Menganalisis hubungan antara impuls dan  Guru membuka sesi tanya jawab antara perwakilan
perubahan momentum kelompok yang sedang memaparkan jawabannya dengan
kelompok lain
D. Materi Pembelajaran  Guru memperbaiki dan menambahkan jawaban dari
 Pengertian momentum dan impuls paparan jawaban oleh peserta didik yang masih belum
 Besar impuls dan momentum tepat
 Hubungan impuls dan momentum
Penutup
E. Metode Pembelajaran  Membuat kesimpulan
 Inquiry based Learning  Melakukan refleksi/tanya-jawab/diskusi, penugasan dan
 Diskusi informasi awal materi selanjutnya.
 Ceramah  Salam dan Doa

F. Media Pembelajaran
 Komik I. Penilaian Hasil Pembelajaran
 bat baseball dan bola baseball Non tes
 Kelereng  Sikap melalui observasi dan pengamatan.
 Lembar Kerja Siswa Tes (Pengetahuan)
 Essay
G. Sumber Belajar  Unjuk kerja melalui penugasan
 Buku SMA Fisika Kelas XI
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Salam dan Doa
 Melafalkan jargon Fisika
 Apersepsi: Menyinggung tentang fenomena tumbukan
dan impuls dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan Inti
 Guru menampilkan komik tentang tumbukan dan impuls
dengan laptop melalui proyektor

Catatan Supervisor Mengetahui, Jakarta, 10 Januari 2020


 Guru memperagakan fenomena tumbukan pada kelereng Kepala SMA ... Guru Mata Pelajaran

…………………………………… ……………………………………
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai