1 Senyawa Fenolik PDF
1 Senyawa Fenolik PDF
Fenolik pada Sayura
an Indigenous
I. SENYAWA FENOLIK
Senyawa fenoolik adalah senyaawa yang memiliiki satu atau
lebih gugus hidroksil yang menempeel di cincin aromatik. Dengan
kata lain, senyawaa fenolik adalah senyawa yan ng sekurang‐
kurrangnya memiliki satu gugus fenol (Gambar 1.1) (V Vermerris dan
Niccholson 2006). Terkait dengan senyyawa fenolik, seringkali terjadi
kerrancuan pada peengertian istilah ‘polifenol’. Istillah polifenol
kaddang disalahartikkan sebagai beentuk polimerisaasi senyawa
fen
nolik, padahal po
olifenol hanya meerupakan satu seenyawa yang
memiliki lebih dari satu gugus fenol.
©SEAFAST Center 2012
Gambar 1.1. Fenol.
Banyaknya vaariasi gugus yangg mungkin tresu ubtitusi pada
kerrangka utama fenol menyebabkan kelompok feno olik memiliki
bannyak sekali anggo ota. Terdapat lebbih dari 8.000 je
enis senyawa
yan
ng termasuk dalam m golongan senyaawa fenolik. Angggota senyawa
fen
nolik mulai dari yang
y paling sedeerhana dengan be erat molekul
yan
ng kecil hingga seenyawa yang kom mpleks dengan berat molekul
lebih dari 30.000 Daa (Marinova et al.. 2005). Oleh karena senyawa
mia yang tergolo
kim ong sebagai senyyawa fenolik sangat banyak
macamnya, berbagaai cara klasifikasi d dilakukan oleh baanyak ilmuan.
1
Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous ____________________________________
alkohol
C6‐C3 Koumarin, isokoumarin, dan kromon
C15 Kalkon, auron, dihidrokalkon
C15 Flavan
C15 Flavon
C15 Flavanon
C15 Flavanonol
C15 Antosianidin
C15 Antosianin
C30 Biflavonil
C6‐C1‐C6, C6‐C2‐C6 Benzofenon, xanton, stilben
C6, C10, C14 Kuinon
C18 Betasianin
Lignan, neolignan Dimer atau oligomer
Lignin Polimer
Tanin Oligomer atau polimer
Phlobaphene Polimer
* Vermerris dan Nicholson (2006).
A. C6 : Fenolik Sederhana
2
_______________________________________Senyawa F
Fenolik pada Sayura
an Indigenous
(a) (b)
Gammbar 1.2. (a) Floroglukinol (1 1,3,5‐trihidroksibe enzen); (b)
Resorkinol (1,3‐dihidroksibenzen) (Veermerris dan
Nicholson 2006).
Contoh fenol sederhana lainnyya adalah p‐kresol, 3‐etilfenol,
3,4‐dimetilfenol, daan hidrokuinon. Senyawa
S p‐kresol merupakan
moonofenol yang ditemukan pada beberapa
b jenis buah,
b seperti
rasberi dan blackbeerry. Keberadaan senyawa 3‐etilfeenol dan 3,4‐
dim
metilfenol merupaakan penyebab tim mbulnya cita rasa asap (smoky
taste) pada beberrapa biji coklat. Berbeda denggan p‐kresol,
hidrokuinon merupaakan difenol dan n merupakan angggota fenolik
sed
derhana yang paling banyak tersebar di tumbuhan (H Ho 1992).
3
Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous ____________________________________
B. C6‐C1 : Asam Fenolat dan Senyawa yang Berhubungan
Lainnya (Aldehid)
Senyawa fenolik dari golongan asam fenolat adalah fenol
yang tersubtitusi oleh gugus karboksil. Contoh asam fenolat
adalah asam galat (Gambar 1.3a). Asam galat merupakan trifenol
yang biasa terdapat di daun teh dalam bentuk teresterifikasi
bersama dengan katekin. Selain gugus karboksil, gugus lainnya
seperti aldehid juga dapat tersubtitusi di gugus fenol. Contoh
senyawa dari jenis ini adalah vanilin (Gambar 1.3b). Vanillin
berasal dari kacang vanilla dan merupakan flavor paling terkenal di
dunia (Ho 1992).
©SEAFAST Center 2012
Karboksil
Aldehid
(a) (b)
Gambar 1.3. (a) Asam galat; (b) Vanilin (Vermerris dan Nicholson
2006).
C. C6‐C2 : Asetofenon dan Asam Fenilasetat
Asetofenon dan asam fenilasetat adalah golongan senyawa
fenolik yang jarang ditemukan di alam. Asetofenon dikenali dengan
4
_____________________________________Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous
(a)
(a) (b
Gambar 1.4. (a) 2‐hidroksiasetofenon; (b) Asam 2‐hydroksifenil
asetat (Vermerris dan Nicholson 2006).
D. C6‐C3 : Asam Sinamat, Sinamil Aldehid, dan Sinamil
Alkohol
Keberadaan senyawa fenolik dengan struktur C6‐C3
berlimpah di tanaman. Fungsi dari senyawa ini di tanaman adalah
sebagai sistem pertahanan. Di tumbuhan, senyawa ini berada
5
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
dalam bentuk bebas atau sebagai po olimer di dindingg sel. Asam
sinammat dicirikan deengan rangka cin
ncin benzen yangg berikatan
denggan dua atom kaarbon yang memiiliki gugus karbokksil. Contoh
senyyawa dari golongaan ini adalah asamm p‐koumarat (Gaambar 1.5a).
Sinamil aldehid dan ssinamil alkohol m memiliki kerangkaa yang mirip
denggan asam sinamatt namun dengan gugus karboksil yyang diganti
denggan gugus aldehid dan hidroksil. Contoh sinamil aldehid
a dan
mil alkohol berturut‐turut adalah p
sinam p‐koumaril aldeh hid (Gambar
1.5b) dan p‐koumaril alkohol (Gam mbar 1.5c) (Vermerris dan
Nicholson 2006).
©SEAFAST Center 2012
Gammbar 1.5. (a) Asam p‐koumarat; (b) p‐koumaril alddehid; (c) p‐
koumarril alkohol (Vermeerris dan Nicholsoon 2006).
Selain p‐koumaarat, asam kafeatt juga merupakan
n salah satu
conttoh senyawa daari golongan asam sinamat. Assam kafeat
memmiliki struktur kimia yang mirip dengan asam p‐koumarat
kecu
uali pada jumlah ggugus hidroksilnyya. Asam kafeat m memiliki dua
guguus hidroksi padaa cincin benzenaa. Asam kafeat merupakan
inhib
bitor enzim DOPA‐dekarboksil
D ase dan 5‐lip poksigenase.
Senyyawa ini tersebar di berbagai taanaman hijau daan biji kopi
6
_____________________________________Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous
ester. Keberadaan sinapoil ester di produk pangan kurang disukai.
Hal ini karena sinapoil ester dapat menimbulkan rasa pahit dan
warna yang tidak menarik pada makanan (Cartea et al. 2011).
E. C6‐C3 : Koumarin
Koumarin memiliki kerangka yang mirip dengan asam
sinamat. Perbedaan antara koamarin dan asam sinamat adalah
atom oksigen pada gugus karboksil koumarin mengalami siklisisasi
(Gambar 1.6) (Vermerris dan Nicholson 2006). Di tanaman,
koumarin berperan dalam pertahanan terhadap penyakit dan
serangan hama karena memiliki aktivitas antimikrobial dan
fungisidal. Distribusi koumarin di tanaman sangat luas. Senyawa ini
banyak terkandung di tanaman Rubiaceae—Asperula; Poaceae—
Avena; Fabaceae—Medicago, Melilotus; Rutaceae—Ruta, Citrus
spp., Murraya; Apiaceae—Angelica, Ammi (Pengelly 2004). Contoh
koumarin yang sederhana adalah umbelliferon (Gambar 1.6).
7
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
A
Atom O yang
t
tersiklisasi
Gambar 1.6. Um
mbelliferon (Verm
merris dan Nicholso
on 2006).
F. Flavonoid (C
F 15)
Flavonoid dikettahui terdistribussi secara luas pad da tanaman.
Peranan senyawa in ni di tanaman cukup
c beragam, mulai dari
mem mproduksi pigmen berwarna kuning, merah, atau u biru pada
bungga, hingga sebaggai penangkal terrhadap mikroba dan d insekta
©SEAFAST Center 2012
8
_____________________________________Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous
C3
C3
C3
©SEAFAST Center 2012
Gambar 1.7. (a) Kalkon; (b) Auron; (c) Flavonoid (Vermerris dan
Nicholson 2006).
1. Kalkon
Kalkon dan dihidrokalkon (tidak memiliki ikatan rangkap
pada posisi α‐β seperti yang terdapat di kalkon (Gambar 1.7a))
merupakan senyawa yang berperan sebagai prekursor utama
untuk pembentukan senyawa berstruktur C6‐C3‐C6 lainnya
(Marais et al. 2006). Contoh senyawa dari golongan kalkon dan
dihidrokalkon secara berturut‐turut adalah butein dan
phloridzin (phloretin‐2’‐O‐D‐glukosida). Butein merupakan
pigmen berwarna kuning yang banyak terdapat di berbagai
macam bunga. Phloridzin ditemukan di daun apel dan
dilaporkan memiliki aktivitas anti‐tumor (Vermerris dan
Nicholson 2006).
9
Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous ____________________________________
©SEAFAST Center 2012
Gambar 1.8. (a) 2‐fenilbenzopiran; (b) 3‐fenilbenzopiran; (c) 4‐
fenilbenzopiran (Marais et al. 2006).
2. Auron
Auron merupakan senyawa turunan kalkon yang
mengalami siklisasi (Chopra et al. 2006). Seperti halnya kalkon,
auron juga mengekspresikan warna kuning. Di antara semua
jenis flavonoid, auron dan kalkon termasuk jenis flavonoid yang
jarang dijumpai (Vermerris dan Nicholson 2006). Contoh
senyawa kimia yang termasuk ke dalam golongan auron adalah
aureusidin. Senyawa ini dapat ditemukan di bunga Antirrhinum
majus dan bunga dahlia (Dahlia variabilis) (Landolino dan Cook
2010).
3. Flavonoid
a. Flavonoid (2‐fenilbenzopiron)
Berdasarkan tingkat oksidasi dan kejenuhan pada cincin C
pada flavonoid (Gambar 1.7c), flavonoid dapat dibagi menjadi
delapan jenis, yaitu flavan, flavanon, flavon, flavonol,
10
_____________________________________Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous
Gambar 1.9. Flavonoid (Marais et al. 2006)
b. Isoflavonoid (3‐fenilbenzopiron)
Seperti halnya flavonoid, cincin yang terbentuk dari tiga
atom karbon dan satu atom oksigen (cincin C) pada isoflavonoid
juga dapat mengalami modifikasi. Modifikasi ini menyebabkan
senyawa fenolik dari golongan isoflavonoid beragam. Gambar
11
Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous ____________________________________
Gambar 1.10. Isoflavonoid (Marais et al. 2006)
c. Neoflavonoid (4‐fenilbenzopiron)
Neoflavonoid memiliki struktur dan sifat biogenetik yang
mirip dengan flavonoid dan isoflavonoid. Senyawa dari
12
_____________________________________Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous
golongan neoflavonoid dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu
4‐arilkoumarin (4‐aril‐2H‐1‐benzopiran‐2‐one), 3,4‐dihidro‐4‐
arilkoumarin, dan neoflaven. Gambar 1.11 menyajikan rumus
struktur untuk ketiga kelompok tersebut.
©SEAFAST Center 2012
Gambar 1.11. Neoflavonoid (Marais et al. 2006).
G. C30 : Biflavonil
Biflavoil merupakan senyawa fenolik yang memiliki rangka
yang disusun atas 30 atom karbon dan merupakan dimer dari
flafon. Flafon adalah salah satu anggota dari flavonoid. Biflavonil
yang paling familiar adalah ginkgetin (Gambar 1.12) yang terdapat
di tanaman Ginkgo biloba (Vermerris dan Nicholson 2006).
Senyawa ini dapat digunakan pada penyembuhan penyakit
demensia dan kelainan pada otak lainnya. Selain itu, ginkgetin
pada Ginkgo biloba juga dapat melegakan pernapasan penderita
asma (Li 2008).
13
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
Flavon
Gambar 1.12. G
Ginkgetin (Vermeerris dan Nicholson 2006).
©SEAFAST Center 2012
H. C6‐C1‐C6, C6‐C2‐C
C6 : Benzofenon, Xanton, dan Stilben
Benzofenon daan xanton memilikki struktur keranggka C6‐C1‐C6,
sedaangkan stilben memiliki struktur kerangka
k C6‐C2‐C6 6 (Vermerris
dan Nicholson 2006 6). Garcinia morella dan G. xa anthocymus
mengandung benzofeenon. Dua jenis beenzofenon pada ttanaman ini,
yaituu guttiferon daan gambogenon, diketahui meemiliki sifat
sitottoksik pada kankeer usus SW‐480. Xanton merupakkan pigmen
berwwarna kuning yaang biasanya teerdapat di bungga‐bungaan.
Xantton yang ditemu ukan di tanaman n Garcinia dulciis diketahui
mem miliki kemampu uan dalam menghambat
m peertumbuhan
Plasm modium falciparum (Li 2008). Stilben
S merupakaan senyawa
fenoolik yang sering teerdapat di batangg kayu. Senyawa ini memiliki
aktivvitas antifungal. Jenis stilben yaang paling terkeenal adalah
resveratol yang dap pat ditemukan pada
p Veratrum album var.
granndiflorum. Resveratol memiliki fungsi
f sebagai antioksidan,
a
antiinflamatori, antipplatelet, dan antialergi pada mannusia. Selain
itu, resveratol jugga menunjukkan kemampuann nya dalam
mencegah terjadinyaa kanker (Pengeelly 2004). Gam mbar 1.13a,
14
_______________________________________Senyawa F
Fenolik pada Sayura
an Indigenous
Gam
mbar 1.13. (a) Benzofenon; (b) Xannton; (c) Stilben (V
Vermerris
dan Nicholson 2006).
I. C6, C10, C14 : Ku
uinon
Kuinon berdasarkan jumlah ato om karbon keranggkanya dapat
digolongkan menjaadi tiga jenis, yaitu benzokkuinon (C6),
d antrakuinon (C14). Benzokuinon, misalnya
nafftakuinon (C10), dan
2,6‐dimetoksibenzokuinon (Gambar 1.14a), biasanyaa terdapat di
akaar jagung. Naftaku uinon merupakan n senyawa fenolikk yang jarang
diju
umpai. Juglon (Gambar
( 1.14b) adalah salah satu contoh
nafftakuinon yang cuukup dikenal. Sen
nyawa ini dapat ditemukan
d di
walnut. Antrakuinon n merupakan kuin non yang paling b banyak dapat
dite
emukan di tanam man tingkat tinggi maupun di jamu ur. Salah satu
conntoh antrakuinon adalah emodin (G Gambar 1.14c) (V Vermerris dan
Niccholson 2006).
15
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
©SEAFAST Center 2012
mbar 1.14. (a) 2,6‐dimetoksibenzokuinon; (b) Juglon;; (c) Emodin
Gam
(Vermeerris dan Nicholson 2006).
J. C18 : Betasianin
Betasianin adaalah pigmen merrah dan merupakkan pigmen
ma yang ada padaa buah bit merah.. Spektrum warnaa betasianin
utam
mirip
p dengan antosianin (anggota flavonoid) namun n betasianin
mem miliki oleh antosianin. Contoh
miliki atom nitrogeen yang tidak dim
betasianin adalah bettanidin yang rumu us strukturnya dissajikan pada
Gammbar 1.15 (Vermerrris dan Nicholsonn 2006).
16
_______________________________________Senyawa F
Fenolik pada Sayura
an Indigenous
Gambar 1.15. B
Betasianin (Vermeerris dan Nicholso
on 2006).
K. Lignan, Neolignaan, dan Lignin
©SEAFAST Center 2012
Lignan merup pakan dimer atau oligomer dari monolignol.
Moonolignol yang dimaksud antarra lain p‐koumaril alkohol
(Gaambar 1.5c), kon niferil alkohol (Gambar
( 1.16a), dan sinapil
alkohol (Gambar 1.16b). Koniferil alkohol merupakan n monolignol
yan
ng paling sering digunakan
d dalam biosintetis lignaan (Vermerris
dann Nicholson 2006)).
(a) (b)
mbar 1.16. (a) Koniferil alkohol; (b) Sinapil alkohol (V
Gam Vermerris
dan Nicholson 2006).
17
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
Konniferil
alko
ohol
Koniferil
K
alkohol
a
G
Gambar 1.17. (+)‐pinoresinol (Verm
merris dan Nichollson 2006).
L. Tanin
T
18
_____________________________________Senyawa Fenolik pada Sayuran Indigenous
19
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
Katekin
©SEAFAST Center 2012
Gambar 1.18. Prosiaanidin B2 (epikateekin‐(4β→8′)‐epikkatekin)
(Veermerris dan Nich
holson 2006).
Asam
m galat
Polio
ol
Ikatan meta‐ddepside
Gam
mbar 1.19. 2‐O‐diggalloil‐1,3,4,6‐tetrra‐Ogalloil‐β‐D‐glu
ukopiranosa
(Vermeerris dan Nicholson 2006).
20
_______________________________________Senyawa F
Fenolik pada Sayura
an Indigenous
C‐C
(a) (b)
Gammbar 1.20. HHDP: (a) konfigurasi SS; (b) konfigurasi R (Vermerris
dan Nicholson 2006).
Tanin kompleek, sesuai dengann namanya mem miliki struktur
yan
ng komplek. Tanin jenis ini merrupakan hasil dari glikosidasi
gallotanin atau ellaagitanin dengan unit katekin. Contoh
C tanin
kom
mplek adalah Aku utissimin A (Gamb bar 1.21).
M. Phlobaphene
Struktur phloobaphene masih h kurang dipahaami. Diduga
sennyawa ini merupaakan polimer darii flavan‐4‐ol. Contoh flavan‐4‐
ol yyang terlibat adalah seperti apifero
ol dan luteoferol.. Ikatan antar
flavvan‐4‐ol yang terjadi merupakan ikkatan yang kuat antara atom C
21
Seny
yawa Fenolik pada S
Sayuran Indigenou
us _____________________________________
nommor 4 dan C nomo or 8’. Contoh perkiraan struktur phlobaphene
disajjikan pada Gambaar 1.22 (Vermerriss dan Nicholson 2006).
©SEAFAST Center 2012
Katekin
Ellagitani
G
Gambar 1.21. Aku tissimin A (Vermeerris dan Nicholso
on 2006).
Flavan‐4‐ol
F
Gambar 1.22. P
Phlobaphen (Verm
merris dan Nicholsson 2006)
22