Makalah Sistem Reproduksi
Makalah Sistem Reproduksi
Bab I
Pendahuluan
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis,
ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Pengetahuan tentang Anatomi dan Fisiologi sistem
reproduksi pada manusia merupakan ilmu yang paling dasar/basic bagi setiap pelaku
kesehatan reproduksi khususnya para wanita. Dalam makalah ini akan dibahas dua hal yaitu
tentang ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI yang menerangkan tentang
Anatomi Saluran Reproduksi Laki-laki dan Anatomi Saluran Reproduksi Wanita.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Bab II
Isi
· Organ reproduksi membentuk traktus genetalis yang berkembang setelah traktus
urinarius. Kelamin laki-laki maupun wanita semenjak lahir sudah dapat ditentukan, tetapi
sifat-sifat kelamin belum dapat dikenal (Syaifudin,1997).
· Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke
dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab
infeksi.Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar,
sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi
kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. (evelyn
pearce, 2002).
· Cara oragan reproduksi sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki,
maupun sel benih ovarium pada perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Kejadian,
bagaimana sel reproduksi ini digerakkan ke daerah tempat yang telah ditentukan, yaitu
ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia agung dan indah. (evelyn pearce, 2002)
· Organ reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia
interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama, sedangkan
organ genetalia interna untuk ovulasi,tempat pembuahan sel telur,translasi
blastokis,implantasi, dan tumbuh kembang janin. Endometrium adalah lapisan epitel yang
melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas selapis sel kolumnar yang bersilia dengan
kelenjar sekresi mukosa rahim yang berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar
dan stroma mengalami perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan
pertumbuhan baru setiap sekitar 28hari. Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa,
ovum,pembuahan ovum(kontasepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap
spermatozoaterdiri atas tiga bagianyaitu kaput(kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng
dan mengandung bahan nukleus,ekor dan bagian yang silindrik(leher) yang menghubungkan
kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa dapat bergerak cepat. (Sarwono
Prawirohardjo, 2012)
· Masa reproduksi adalah masa pada perempuan umur 15-45 tahun. Selama masa
reproduksi akan terjadi maturasi folikel yang khas, termasuk ovulasi dan pembentukan
korpus luteum. Proses ini terjadi akibat interaksi hipotalamus-hipofisis-gonad dimana
melibatkan filokel dan korpus luteum, hormone steroid, gonadotropin hipofisis dan faktor
autokrin ataupun parakrin bersatu menimbulkan ovulasi. Proses fertilisasi dan kesiapan
ovarium untuk menyediakan hormon, memerlukan pengaturan endokrin, autokrin,
parakrin/intrakrin , neuron dan system immun. ( Buku Ilmu Kandungan Edisi Ketiga
Sarwono Prawirohardjo , tahun 2011)
· Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian yaitu ;
BAB III
Pembahasan
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan
testis (buah zakar).
1. Penis
Penis terdiri jaringan kavernosa (erektil) dan dilalui uretra. Ada dua permukaan yaitu
permukaan posterior penis teraba lunak (dekat uretra) dan permukaan dorsal. Ujung penis
disebut glans. Penis berfungsi sebagai penetrasi. Penetrasi pada wanita memungkinkan
terjadinya deposisi semen dekat serviks uterus. 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan. Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku
dan tegak (mengalami ereksi).
2. Skrotum
Skrotum pada dasarnya merupakan kantung kulit khusus yang melindungi testis dan
epididimis dari cedera fisik dan merupakan pengatur suhu testis. Spermatozoa sangat
sensitive terhadap suhu karena testis dan epididimis berada di luar rongga tubuh, suhu di
dalam testis biasanya lebih rendah daripada suhu di dalam abdomen.
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm
dan diameter sekitar2.5 cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu kantung
ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan testis dengan
epididimis disebut tunika vaginalis.
Duktus Duktuli
1. Epididimis
Merupakan suatu struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis.
Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi
lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm,
berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di
ejakulasi, dan memproduksi semen.
3. Uretra.
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
Struktur dalam organ reroduksi pria terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis.
Vas deferens merupakan lanjutan langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal
dari ujung bawah epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk gulungan-
gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus ini melewati korda
spermatika menuju abdomen.
2. Uretra
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas
4 lobus yaitu:
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini
terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir sama dengan
kelenjar prostat.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan
semen
a. FSH
Menstimulir spematogenesis.
b. LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Sebelum lahir:
Efek reproduksi
2.2. Spermatogenesis
b. Labia Mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang
merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora
pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan
nullipara à kedua labia mayora sangat berdekatan.
c. Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa rambut.
Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna
kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium dan frenulum
clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi orifisium vagina bawahnya akan
bersatu membentuk fourchette
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula terdapat 6
buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar
Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk
mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar
dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir
keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk
seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung
jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi
robekan, biasanya pada bagian posterior
g. Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari
sphincter ani.
A. Fase Menstruasi : Bila sel telur tidak dibuahi,maka setelah berusia tertentu korpus
lenteum tertentu yang merupakan pemproduksi hormon estrogen dan progresteron
menghentikan aktifitasnya,akibat kadar hormon tersebut di dalam darah mengalami reduksi
mendadak. Peristiwa ini terjadi 5hari awal menstruasi. Turunya kadar estrogen dan
progesteron secara mendadak berakibat lepasnya ovum dan robeknya endoterium yang
menebal. Robek dan hancurnya endoterium menyebabkan tipisnya dinding rahim.
D. Fase pasca-ovulasi : fase ini adalah antara fase ovulasi dengam menstruasi berikutnya.
Jadi berlangsung dari hari ke 15 hingga hari ke 28. Hormone yang berperan pada fase ini
adalah hormone progestron dan estrogen yang dihasilkan korpus luteum. Bila, tidak terjadi
pembuahan korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikans ‘9badan berwarna
putih)yang kemampuan memproduksi esterogen dan progestron rendah. Akibatnya, kadar
kedua hormone ini di dalam dareah menurun. Keadaaan ini menyebabkan hipofisis aktif
memproduksi FSH dan selanjutnya LH. Fase menstruasi ini bersambung dengan fase
berikutnya, sehiingga terjadi siklus menstruasi.
a) Esterogen dan progestron hingga kehamilan trimester ke-1 hormone ini di produksi oleh
korpus luteum. Secara berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh plasenta.
b) Prolaktin, yakni hormone yang merangsang kerja kelenjar susu, sehingga pada saat
diperluka sudah siap berfungsi. Hormone ini juga berfungsi mengatur metabolisme ibu dapat
dikurangi dan dialirkan ke janin. Hormone ini di produksi oleh plasenta.
Apabila di tuba falopi terjadi pembuahan dan dihasilkan zigot, maka zigot yang terbentuk ini
akan bergerak ke arah rahim untuk menempel pada dinding rahim. Di rahim zigot akan
berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi janin. Agar dapat tumbuh dan
berkambang janin membutuhkan maknan. Maknan tersebut berasal dari tubuh induk dengan
perantara plasenta.
b) Membantu proses pernapasan dan ereksi dan fungsi-fungsi lainya selama kehidupan di
dalam rahim.
Selaput pembungkus embrio ini terdiri atas amnion, korion, sakus, sikus vitelinus,dan
alantois.
Sakus vitelinus (kantong kuning telur) yang terletak anatara amnion dan plasenta, merupakan
tempat pemunculan sel-sel darah dan pembulu-pembuulu darah yang pertama.
Amnion merupakan selaput yang membatasi ruang amnion dimana terdapat embrio. Dinding
amnion menghasilkan getah ketuban yang berguna untuk menjaga embrio tetap basah dan
tahan goncangan.
Korion merupakan selaput yang berada di sebelah luar amnion. Koroin dan alantois akan
tumbuh keluar membentuk jonjot dan akan
Alantois terdapat di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilan dan yang menetap
pembulu-pembulu darah yang berfungsi untuk menghubungkan sirkulasi embrio dan
plasenta. Plasenta dan embrio dihubungkan oleh tali pusat. Didalmnya terdapat dua buah
pembulu nadi dan sebuah pembulu balik yang berhubungan dengan pembulu-pembulu darah
didalam plasenta. Pengangkutan sari-sari makanan dan oksigen berlangsung dari pembulu
darah induknya melalui plasenta ke tali pusat selanjutnya ke pembulu darah embrio.
Sedangkan, zat sisa (limba) dan CO2 berlangsung dari pembulu darah embrio ke pusat terus
ke plasenta dan akhirnya kembali di alirkan ke pembulu darah ibu.
3.7 Siklus Kelahiran.
Setelah tumbuh didalam rahim lebih kurang selama 40minggu, maka bayi dalam rahim sudah
sempurna dan siap lahir. Hormone yang berperan dalam proses kelahiran ini adalah ;
c) Hormon protaglaudin, berperan mangatasi pengaruh hormon progrestron. Hormon ini
diproduksi oleh semua sel.
Pada menopouse atau masa klimakterium dalam hidup seorang wanita terjadi kira-kira umur
45-50tahun. Tetapi juga bisa lebih awal atau lebih kemudian. Menstruasi berhenti biasanya
diiringi gejala-gejala tertentu seperti perubahan vasomotorik dengan banyak keringat, muka
rasa panas. Jaringan buah dada sering mengkerut,tetapi bila terjadi kencenderungan menjadi
gemuk, jaringat tersebut bisa diganti dengan lemak. Perubahan ke arah senil terjadi di dalam
ovarium, yaitu menjadi kecil dan hormon tidak dibuat lagi.
• Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan, mata,
persendian dan selaput otak pada bayi
• Tanda dan gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas
(terbakar) saat buang air kecil
Sifilis
• Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang
hati,susunan syaraf dan otak
Herpes genital
• Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas vaginalis,
bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang mengandung gula dan hangat,
sering ditemukan pada wanita hamil dan penderita diabetes melitus. Akibat: gangguan pada
organ reproduksi wanita
• Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini menyerang
sel-sel darah putih
• Penyebaran: kontak cairan tubuh dengan penderita AIDS. Orang yang terinfeksi virus
HIV akan menderita AIDS setelah 6 bulan atau lebih tergantung daya tahan tubuh
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan.
Saran.
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan pengetahuan
serta kekurangan dalam penulisan. Hal tersebut terjadi karena penulis masih dalam tahap
pembelajaran sehingga diharapkan untuk kritik dan saran dari Ibu Greace untuk dapat
membimbing dan membantu pembelajaran lebih lanjut.
Daftar Pustaka.