1. Konjungtivitis Peradangan konjungtiva E: bakteri, virus, alergi, klamidia DD: Treat sesuai penyebab
- Viral conjunctivitis
- Hiperemia /injeksi (mata merah) - Bacterial
- Lakrimasi (berair) conjunctivitis
- Eksudat, sekret lebih nyata di pagi hari - Fungal & parasitic
- Pseudoptosis (kelopak bengkak) conjunctivitis
- Chemosis (konjungtiva bengkak) - Allergic conjunctivitis
- Hipertrofi papil, folikel, membran, - Chlamydial
pseudomembran, granulasi, flikten di conjunctivitis
bawah kelopak mata
- Mata merasa seperti ada benda asing
a. Bakteri - Sekret mukopurulen & purulent, banyak E: staphylococcus aureus, Antibiotik spectrum luas dlm bentuk tetes mata,
- Air mata sedikit streptococcus pneumoniae, setiap jam ATAU salep mata 4-5x/hari:
- Kemosis konjungtiva hemophilus influenza, Neisseria, - Neosporin
- Edema kelopak pseudomonas, corynebacterium - Basitrasin
- Bisa menular ke mata sebelah diptherica - Gentamisin
- Papil ±, kornea jernih - Kloramfenikol
- Folikel (-) PP: - Tobramisin
- Preauricular adenopathy - Pewarnaan usapan: PMN, - Eritromisin
leukosit - Sulfasetamid 10-15%
- Gram staining Sikloplegik bila terjadi penyulit pd kornea
Gonore - Sekret purulent padat E: Neisseria gonorrhea Komplikasi: Bayi:
- Perdarahan subkonjungtiva Bayi: dari ibu melalui jalan lahir Tukak kornea, perforasi, - Penicillin salep dan suntikan 50.000 IU/kgBB
- Konjungtivitis kemotik Dewasa: STD keratitis, endoftalmitis, selama 7 hari dan kloramfenikol tetes mata
panoftalmitis, kebutaan 0,5-1 %
Stadium infiltratif: - Bayi 1-3 hari: opthalmia total
- Kelopak mata bengkak & kaku, sulit dibuka neonatorum Dewasa:
- Pseudomembran di konjungtiva tarsal - Bayi >10 hari: konjungtivitis Pencegahan: - Sekret dibersihkan dengan kapas yg dibasahi
superior gonore infantum Bersihkan mata bayi baru air bersih atau dengan garam fisiologik setiap
- Kojungtiva bulbi merah, kemotik menebal - Dewasa: konjungtivitis gonore lahir dgn larutan botisi ¼ jam
- Sakit mata (+) adultorum dan salep kloramfenikol - Kemudian diberikan salep penisilin setiap ¼
jam
Stadium supuratif: PP: - Penisilin tetes mata (Penicillin G 10.000-
- Sekret kental (bayi) - Pemeriksaan sekret dengan 20.000 unit/mL setiap 1 min, sampai 30 min)
- Sekret tidak kental (dewasa) pewarnaan metilen biru ada (+) - Kemudian salep diberikan setiap 5 menit,
diplococcus di dalam sel leukosit sampai 30 menit
Stadium penyembuhan - Gram stain: gram (-) bakteri di - Disusul pemberian salep penisilin setiap 1
- Semua gejala berkurang intraselular dan extraselular jam, selama 3 hari.
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
- Pemeriksaan mikroskopik dilakukan setiap
hari, bila 3 kali berturut-turut negative à
stop pengobatan
b. Viral - Sekret jernih, sedikit
- Watery eyes (air mata banyak)
- Disertai sakit tenggorokan ± panas
- Kemosis konjungtiva ±
- Edema kelopak
- Bisa menular ke mata sebelah
- Papil (-), kornea jernih
- Folikel (+)
- Preauricular adenopathy (+)
Demam faringokonjungtiva Anak, melalui droplet atau kolam renang E: adenovirus tipe 3,4,7 Komplikasi: keratitis Suppotif: kompres, astringen, lubbrikasi
- Gejala demam, faringitis superfisial Pada kasus berat, antibiotic dengan steroid
- Hyperemia konjungtiva topikal
- Sekret serous, berair, sedikit Antibiotic untuk pencegahan infeksi sekunder
- Fotofobia
- Kelopak bengkak dengan pseudomembran
- Folikel
- Preauricular lymphadenopathy
Keratokonjungtivitis epidemi Bilateral E: adenovirus 8,19,29,37
Orang dewasa: mata aja
Anak: gejala sistemik (demam, sakit tenggorok,
otitis media, etc)
Konjungtivitis herpetic - Vesikel pada kelopak, konjungtiva dan E: Herpes simplex virus (HSV)
daerah periorbital
- Infeksi unilateral, iritasi, sekret mukosa,
nyeri dan fotofobia ringan, nyeri tekan
- Folikel
- Disertai keratitis herpes simpleksà
gambaran dendritik
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
Konjungtivitis varisela-zoster / - Tidak melampaui garis median kepala E: Varicella zoster virus (VZV) Komplikasi: jaringan parut Kompres dingin
Herpes Zoster Opthalmicus - Hyperemia, vesikel, pseudomembran, Terkena di ganglion trigeminal cabang di palpebral, entropion, Acyclovir 400 mg/hari selama 5 hari
papil, pembesaran kelenjar preaurikel opthalmikus trikiasis, neuralgia, Analgesik
katarak, glaucoma,
PP: sel raksasa pd pewarnaan Giemsa, kelumpuhan saraf III, IV, Pada kelainan permukaan diberikan salep
sel inklusi intranuklear VI, atrofi saraf optik, tetrasiklin
kebutaan Steroid tetes dexamethasone 0.1% untuk
episkleritis, skleritis, iritis
Konjungtivitis iatrogenic E: pengobatan yang diberikan dokter
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
Sindrom Steven Johnson (SJS) Demam, kelemahan umum, nyeri sendi Kulit: E: reaksi alergi pada orang yang Kortikosteroid sistemik
- Lesi eritema yang timbul mendadak dan mempunyai predisposisi alergi Infus cairan antibiotic
tersebar secara simetris, vesikel, bula terhadap obat sulfonamide,
- Stomatitis ulseratif barbiturate, salisilat Mata:
Mata: - Bersihkan sekret
- Mata merah, vaskularisasi, tukak & - Midriatika
perforasi kornea, parut konjungtiva, - Steroid topikal
konjungtiva kering, simblefaron
Mukosa:
- Konjungtivitis pseudomembran
Konjungtivitis atopik Demam, mata berair, bengkak, belek E: reaksi alergi terhadap polen
d. Lain-lain:
Konjungtivitis Folikularis : Akut & Kronis
- Akut: keratokonjungtivitis epidermika, demam faringokonjungtiva, herpes simplex, herpres zoster, konjungtivitis inklusi, eksaserbasi akut trakoma, konjungtivitis hemoragika akut, dll
- Kronis: Konjungtivitis inklusi trakoma, moluskum kontagiosum, reaksi kimia & toxic fisostigmin pilokarpin dan isoflurophate (jarang)
Konjungtivitis Folikularis kronis - Folikel terbentuk krn reaksi konjungtiva E: virus, allergen toxic (ex: klamidia, Komplikasi: Sesuai penyebab
terhadap virus dan allergen toxic fisostigmin, iododioksiurin, bakteri, dll) - Blefaritis
- Ektropion
- Benjolan kecil (folikel) berwarna merah PP: kerokan tidak karakteristik pada
muda pucat, mengkilat dengan pembuluh pulasan
darah kecil di atasnya, tersusun teratur spt
deretan “beads” pada lipatan retrotarsal
- Sekret mucoid/purulen
Trakoma - Fotofobia, gatal (+), berair E: Chlamydia trachomatis Komplikasi: Tetrasiklin 1-1,5g/hari PO, diberikan 4 dosis
- Eksudasi, edema palpebral, kemosis - Entropion selama 3-4 minggu
konnjungtiva bulba, hipertrofi papil PP: - Trikiasis Doxycycline 100 mg PO, diberikan 2x sehari
- Papula kecil/bercak merah bertaburan Pewarnaan Giemsa terlihat sel PMN, - Simblefaron selama 3 minggu
dengan bintik putih-kuning (Folikel sel limfoblas - Kekeruhan kornea Erythromycin 1g/hari PO, dibagi dalam 4 dosis
Trakoma) pada konjungtiva tarsal - Xerosis/keratitis sika selama 3-4 minggu
- Granula (mirip butir sago) dan jar. parut
- Sekret spt kotoran air berbusa (frothy) pd
stadium lanjut
Konjungtivitis Dry Eyes Permukaan kornea dan konjungtiva yang kering E: mata kering Komplikasi: Air mata buatan
(keratokonjungtivitis sika) karena berkurangnya fungsi air mata - Ulkus kornea
PP: Schirmer test - Infeksi sekunder
- Gatal (+), mata spt berpasir, silau, Bila resapan air mata pada kertas - Parut kornea
pengelihatan kabur, mata kering schirmer < 5min = abnormal - Neovaskularisasi
- Sekresi mucus berlebihan kornea
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
- Sulit menggerakan kelopak mata
- Konjungtiva bulbi edema, hiperemik
menebal dan kusam
2. Pterigium - Orang tua> E: iritasi kronis karena debu, cahaya DD: - Tidak perlu pengobatan, bersifat rekuren
- Pertumbuhan jaringan fibrovaskular di sinar matahari, udara yang panas - Pseudopterigium - Bila meradangà steroid atau tetes mata
konjungtiva, biasa di celah telopak bagian Degeneratif - Pannus dekongestan, air mata buatan
nasal/temporal, meluas ke kornea - Kista dermoid - Bila terjadi komplikasi à pembedahan
- Bentuk segitiga Probe test (-), tidak bisa diselipkan - Kacamata pelindung
- Bisa iritasi/meradangà mata merah sonde dibawahnya Komplikasi:
- Bisa asimptomatik juga astigmatisme irregular,
- Bersifat progresif pterygium menutupi
media pengelihatan
3. Pseudopterigium - Semua usia E: akibat ada kelainan kornea DD:
- Perlekatan konjungtiva dengan kornea sebelumnya - Pseudopterigium
yang cacat, biasa krn proses penyembuhan Inflammatory - Pannus
ulkus kornea - Kista dermoid
- Terletak di konjungtiva yang terdekat Probe test (+), bisa diselipkan sonde
dengan proses kornea sebelumnya, tidak dibawahnya
harus di celah kelopak
- Tidak progresif
4. Pinguekula Orang tua> E: sinar matahari, debu, angin panas Tidak perlu diberikan pengobatan
Benjolan pada konjungtiva bulbi akibat Bila terjadi pinguekulitisà obat antiradang
degenerasi hilain di jaringan submucosa
konjungtiva
Bila terjadi peradangan à pinguekulitis
5. Hematoma Perdarahan subkonjungtiva E: Pembuluh darah rapuh (RF: usia, HT, Tidak perlu pengobatan, akan diserap dengan
subkonjungtiva arteriosclerosis,anemia,antikoagulan), spontan dlm waktu 1-3 minggu
trauma
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
6. Episkleritis Reaksi radang jaringan ikat vaskular yang E: reaksi hipersensitivitas pada Komplikasi: skleritis Vasokonstriktor
terletak antara konjungtiva dan permukaan penyakit sistemik (ex: TBC, RA, SLE,
sklera sifilis), spontan dan idiopatik Berat:
P>, unilateral, recurrent Kortikosteroid tetes mata/sistemik
- Mata kering, rasa sakit ringan spt Salisilat
mengganjal
- Konjungtiva kemotik Dapat sembuh sempurna atau residif (recurrent)
- KHAS: benjolan setempat dgn batas tegas
dan warna merah-ungu dibawah
konjungtiva
- Bila ditekan benjolan tsbà sakit menjalar
ke sekitar mata
- Pelebaran pembuluh darah di bawah
kongjungtivaà mata merah satu sector,
mengecil bila diberikan fenil efrin 2.5%
topikal
7. Skleritis Peradangan sklera à difus/nodular E: disebabkan penyakit sistemik (ex: Bila terjadi penyembuhan, Obat antiinflamasi (steroid, imunosupressant)
P>, bilateral connective tissue disease, post- terjadi penipisan sklera yg
- Sakit, dapat menyebar ke dahi, alis dan herpes, syphilis, gout, TB, gak kuat nahan tekanan
dagu, terbangun di malam hari pseudomonas, sarcoidosis, HT) bola mataà jaringan
- Mata merah, berair, fotofobia, visus bisa dalam keluar ke skleraà
turun staphyloma sclera (titik
- Konjungtiva kemotik hitam di gbr)
- Benjolan berwarna sedikit lebih biru jingga
(scleral translucency)
- Pelebaran pembuluh darah besar yang
tidak mengecil & menjadi putih bila
diberikan fenil efrin 2.5%
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
MATA TENANG, VISUS MENURUN PERLAHAN
1. Katarak Lensa yang keruh akibat hidrasi E: kelainan sistemik/metabolic Pembedahan lensa
(penambahan cairan) lensa & (ex: DM, galaktosemi), penyakit Kacamata afakia, lensa kontak, lensa
denaturasi protein lensa; progresif mata (glaucoma, uveitis, retinitis tanam intraokular
- Visus menurun pigmentosa), toksik kimia & fisik
- Mata terasa silau
- Berkabut, berasap PP:
- Sukar melihat di malam hari Slitlamp, funduscopy, tonometri
atau penerangan redup
- Double vision, melihat warna
terganggu
- Melihat halo sekitar sinar
a. Katarak kongenital Katarak pada usia <1 tahun E: Komplikasi: Operasi à dilakukan bila reflex fundus
- Penyakit herediter - Strabismus tidak tampak
- Terlihat bercak putih (mikroftalmus, lensa ektopik) - Nistagmus - Disisio lensa
(leukokoria) - Penyakit dari ibu (rubella, - Ambliopia sensoris - Ekstraksi linear
galaktosemia, homositeinuri, (macula lutea tidak - Ekstraksi dengan aspirasi
DM) cukup mendapat
- Tidak diketahui rangsangan, tidak - Katarak total bilateralà
berkembang sempurna) pembedahan segera
- Katarak total unilateralà
pembedahan 6 bulan setelah
terlihat/segera sblm terjadinya
juling (amblyopia)
- Katarak bilateral partialà
konservatif: kacamata/midriatika
b. Katarak juvenil Katarak pada usia > 1 tahun E: Biasa kelanjutan dari katarak
kongenital atau penyulit sistemik
c. Katarak senil Katarak > 50 tahun E: tidak diketahui Pembedahan
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
Stadium katarak senil:
Insipien Imatur Intumesen Matur Hipermatur Morgnani
Katarak insipien: Katarak imatur: Katarak intumesen: Katarak matur: Katarak hipermatur:
- Keruh ringan mulai dari tepi - Sebagian keruh, blm - Kekeruhan disertai - Seluruh lensa keruh, - Kekeruhan masif, katarak dapat
ekuator berbentuk jeriji menuju mengenai seluruh lapis lensa pembengkakan lensa akibat cairan lensa akan keluar menjadi keras atau lembek dan
korteks anterior and posterior - Cairan lensa bertambah lensa degeneratif menyerap & bentuk kembali ke cair
(katarak kortikal) - Iris terdorong air semula Masa lensa degenerasià keluar
- Cairan lensa normal - Bilik mata depan dangkal - Iris terdorongà bilik mata - Cairan lensa normal dari kapsul lensaàlensa
- Iris normal - Sudut bilik mata sempit jadi dangkalà bisa terjadi - Iris normal mengecil, kuning & kering
- Bilik mata depan normal - Shadow test (+) glaucoma - Bilik mata depan normal - Cairan lensa berkurang, air dan
- Sudut bilik mata normal - Lensa mencembungà - Sudut bilik mata normal massa lensa keluar
- Shadow test (-)à tidak dapat myopia - Shadow test (-) - Iris tremulans
bayangan iris pada lensa yang - Bisa terjadi glaukoma Bila dibiarkan akan - Bilik mata depan dalam
keruh mengakibatkan kalsifikasi - Sudut bilik mata terbuka
lensa - Shadow test (+) àpsuedopositif
- Bisa terjadi uveitis + glaucoma
Katarak Morgagni:
Kapsul menebal, korteks degenerasi,
cair tdk dapat keluar sehingga nucleus
terbenam (displaced) di dalam korteks
lensa karena lebih berat à free
movement of nucleus within capsular
bag
Proliferative diabetic retinopathy - Neovaskularisasi: Fundus: Komplikasi: ablasi retina - Kontrol diabetes mellitus
(PDR) Berkurangnya oksigen dalam 1. Mikroaneurisma traksi, perdarahan badan - Fotokoagulasi dilakukan pada
retina à masuknya pembuluh 2. Perdarahan retina kaca daerah retina iskemia dengan
darah baru yang rapuh 3. Exudate laser dan xenon
kedalam retina dan badan kaca 4. Neovaskularisasi retina
di dalam bola mataà pecahà 5. Jaringan proliferasi di
darah keluarà pengelihatan retina atau badan kaca
kabur & merusak retina
- Proliferasi fibrovaskular:
Mengakibatkan traksi ablasi
retina
- Pembuluh darah baru dapat
masuk kedalam sudut bilik
mata dan mengakibatkan
neovaskularisasi glaucoma
- Perdarahan vitreous
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
c. Retinopati hipertensi Kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi
1. Eksudat retina Bila terjadi sklerosis pembuluh Bila terjadi eksudat retina, dapat
2. Edema retina darah, tampak: berbentuk:
3. Perdarahan retina - Refleks Cooper Wire: - Cotton wool patches: edema
4. Kelainan pembuluh darah dapat Arteriosclerosis with moderate serat saraf retina akibat
berupa: vascular wall thickening mikroinfark setelah
- Arteri yg besarnya tidak teratur - Refleks Silver Wire: penyumbatan arteriole
- Penyempitan pembuluh darah More severe vascular wall Biasanya terletak sekitar 2-3
umum /setempat, tampak: hyperplasia & thickening diameter papil di dekat
- Percabangan pembuluh darah - Sheating kelompok pembuluh darah
yg tajam (Crossing - Lumen pembuluh irregular utama sekitar papil
Phenomenon) - Crossing phenomenon: - Edema pungtata tersebar
- Sklerosis pembuluh darah AV crossing abnormalities/ - Edema putih pada daerah yg
“arteriovenous nicking” tak tertentu & luas
Bila terjadi penyempitan pembuluh 1. Elevasi: pengangkatan
darah, tampak: vena oleh arteri yg ada Bila terjadi perdarahan:
- Pembuluh darah (terutama dibawahnya - Perdarahan pd lapisan dekat
arteriol retina) berwarna lebih 2. Deviasi: penggeseran papil & sejajar dgn
pucat posisi vena oleh arteri yg permukaan retina
- Kaliber pembuluh menjadi lebih bersilangan dgn vena tsb, - Perdarahan/eksudat retina di
kecil/irregular (spasme lokal) sudut persilangan jadi daerah makulaà Star Figure
- Percabangan arteriol yg tajam lebih kecil (spt bintang)
3. Kompresi: penekanan yg Perdarahan vena akibat
kuat oleh arteri diapedesis biasanya kecil &
menyebabkan bendungan berbentuk Flame-Shaped (spt
vena lidah api)
Copper/silver wire reflex Crossing phenomenon
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
Klasifikasi Retinopati Hipertensi berdasarkan I.P. Mata, RSCM:
Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4 NOTE! *
- Fundus hipertensi ± retinopati, - - Fundus dengan retinopati
Fundus hipertensi ± retinopati - Hipertensi yang progresif Papilledema ditandai oleh:
tidak ada sklerose, terdapat hipertensi
sklerose senil, terdapat pada dengan FUNDUSCOPY: - Paton’s linesà radial retinal
pada orang muda orang tua arteriosclerosis, terdapat - Edema papil lines cascading from the optic
FUNDUSCOPY: FUNDUSCOPY: pada orang muda - Cotton wool patches dics
- Arteri menyempit & pucat - Pembuluh darah tampak FUNDUSCOPY: - Hard Exudate - Elevation of optic disc
- Arteri meregang & percabangan mengalami - Penyempitan arteri
penyempitan, - Star figure exudate yang - Blurring of the optic disc
tajam pelebaran dan - Kelokan bertambah (crossing
sheating nyata margins
- Perdarahan ± setempat phenomenon) - Venous engorgement (first
- Eksudat ± - Perdarahan ± - Perdarahan multiple signs)
- Edema papil (-) - Cotton wool patches - Hemorrhages over and/or
- Makula star figure adjacent to the optic disc
Grading Retinopati Hipertensi:
Stadium 0 Stadium I Stadium II Stadium III Stadium IV
- Pasien terdiagnosa dengan - Mild generalized arteriole - Moderate to severe retinal - In this stage, acute in BP - Malignant Hypertension
hipertensi sclerosis with increased vascular changes causes a breakdown of - accelerated high BP ³
- No visible retinal vascular arteriole light reflex - AV Nicking, Crossing blood-retina barrier. 200/140 mmHg
abnormalities - Arteriolar thickening, Phenomenon - Cotton wool spots - Pasien mengeluh ada
tortuosity, Copper & Silver Thickened arterioleà - Retinal edema penurunan pengelihatan,
wire reflex compression of veinàblood - Hard Exudates, Hemorrhage sakit kepala, diplopia,
- Terdapat penciutan setempat flow keganggu - Perdarahan terjadi akibat scotoma, fotofobia
pada pembuluh darah kecil - Penciutan pembuluh darah diastole > 120 mmHg - Seperti stadium III +
arteri menyeluruh - Kadang vision ¯ *papilledema (optic disc
swelling) & star
figure/macular edema
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
Treatment based on staging Close observation, management of high blood pressure and regular dilated fundus exams clinical emergency
Prognosis (dalam periode 8 tahun) 4% meninggal 20% meninggal 80% meninggal 90% meninggal
d. Retinopati hipotensi Kelainan retina dan pembuluh Komplikasi:
darah retina akibat tekanan darah - Neovaskularisasi
rendah - Glaukoma
- Penurunan tekanan darahà - Retinitis proliferatif
dilatasi arteriol dan vena retina
àhipoperfusià iskemia saraf
optic, retina dan choroid
e. Retinopati Purtscher Kerusakan retina karena trauma E: tidak diketahui Funduscopy: iskemia polus - Steroid/triamcinolone
berat, trauma tumpul toraks dan posterior dengan bercak edema - Pengobatan emboli bila
kepala, gagal ginjal atau penyakit retina, perdarahan sekitar papil disebabkan oleh penyakit
sistemik tanpa traumaà Emboli saraf optic, atrofi papil, cotton sistemik/emboli sebagai
pembuluh darah perpapil wool spots setelah trauma toraks penyebabnya
- Pengelihatan ¯mendadak Angiografi fluorescein:
setelah trauma kepala perlambatan pengaliran darah di
daerah retina yg pucat
f. Retinopati leukemia E: Infiltrasi sel ganas ke retina
Progresi:
- Perdarahan tersebar, di bagian tengah ada bintik putih akibat penimbunan leukosit
- Fundus berwarna pucat & jingga
- Perdarahan & cotton wool spots & hard exudate pada subretina
- Vena melebar & berkelok-kelok (anemia), mikroaneurisma
- Arteri normal
- Edema polus posterior yg kena retina dan papil
- Perdarahan berbentuk nyala api dengan bintik putih di tengah (Roth’s Spot)
- Pelebaran arteri retina
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
4. Age-related Macular >P, >70-80 thn, degenerasi KHAS: Drusen (+) Pencegahan:
Degeneration (ARMD) progresif makula karena penuaan - Bintik kuning atau timbunan - Suplemen mengandung lutein
dibawah retina, drusen sering & zeaxanthin
- Progressive loss of central ditemukan >60thn dan tidak - 500mg vitamin C
vision mengganggu pengelihatan - 400 IU Vitamin E
- ¯visus (normal) - 15 mg beta-carotene = 25,000
- Central scotoma, shadows or Bila drusen besar & banyakà IU Vitamin A
missing areas of vision resiko terbentuk dry AMD/wet - 80mg zinc as zinc oxide
- Photostress test: Slow AMD - 2mg copper as cupric oxide
recovery of visual function
after exposure to bright light
a. Dry type (non-neovascular/ 90%, bilateral (kena satu mata dulu, lama” bilateral)
non-exudative)à early, Gradual vision loss
intermediate AMD, - Akumulasi drusen between retina & choroidà retina atrophy &
geographic atrophy scarring
(advanced dry AMD)
Penatalaksanaan: tidak ada
b. Wet type (neovascular/ 10% PP: Amsler grid Laser coagulation therapy
exudative) Rapid vision loss (due to leakage & bleeding of abnormal blood vessels) Metamorphopsia: Bentuk garis Photodynamic therapy
- Dry AMD berlanjutà pertumbuhan pembuluh darah baru lurus menjadi bergelombang Anti-VEGF treatments
abnormal (neovaskularisasi) dari koroid ke belakang retina atau
makula à
- Dinding pembuluh darah baru rentan pecah/lemah àPerdarahan
& leak exudate & cairan dibawah makula lutea, masuk ke dlm
retina
- Pembentukan jaringan parut
- Kerusakan makula luteaà gg. Pengelihatan sentral nyata pd waktu
singkat
Severity of ARMD:
Early AMD: numerous small (<63 microns “hard”) or intermediate (³63 microns but<125 microns “soft”) drusen; asymptomatic
Intermediate AMD: extensive drusen of small/intermediate/large size (³125 microns) ± any retinal pigment abnormalities; asymptomatic or some vision loss
Late AMD: symptomatic central vision loss, late AMD is divided into twoà Geographic atrophy (advanced dry AMD) & Wet AMD
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
RINGKASAN MATA- Cindy Sidarta
MATA TENANG, VISUS MENURUN MENDADAK
- -
- -
- -
-
-
- -
- -
-
- -
- -
- -
- -
-
-