Anda di halaman 1dari 6

1.

Wasiska Wahyu W
Setelah siswa mengenal huruf alphabeth biasanyakan diajari menulis tegak
bersambung ketika awal masuk SD. Metode atau langkah seperti apa yang bisa
digunakan untuk mengenalkan penulisan huruf tegak bersambung yang benar untuk anak
sd kelas rendah yang pada dasarnya penulisannya berbeda dengan huruf biasa ?

Jawab:

Langkah-Langkah Menulis Tegak Bersambung


1. Memulai menulis dari huruf kecil
a) Mengenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis dengan dimulai dari tepi
bawah baris ke-3.
b) Sebelum menulis, siswa harus bisa membedakan huruf mana yang memiliki
jambul atau ekor.
i. Huruf jambul penuh : (b,h,k,l)
ii. Huruf jambul setengah  : (d,t)
iii. Huruf ekor penuh : (g,j,y)
iv. Huruf ekor setengah : (p,q)
v. Huruf tidak memiliki keduanya : (a,c,e,i,m,n,o,r,s,u,v,w,x,z)
vi. Huruf memiliki keduanya : (f)

2. Menulis Huruf Besar


a) Menulis huruf besar juga dimulai dari tepi bawah baris ke-3 .
b) Tipe huruf besar
i. Tinggi tiga baris. Area menulis yaitu baris pertama sampai ketiga. Tipe ini
dimiliki oleh selain huruf (G) dan (J).
ii. Tinggi lima baris. Area menulis yaitu baris pertama sampai kelima. Tipe
ini dimiliki oleh huruf (G) dan (J).
iii. Jika sudah mahir menulis per huruf, maka dilanjutkan menulis kata
kemudian kalimat.
2. Shobirotul Labibah (1401418112)
Apa yang membedakan abjad dengan alphabet dan berikan contohnya?

Jawab:

Abjad menunjukkan system tulisan yang hurufnya konsonan semua. Sedangkan


alphabet yaitu system peulisan yang terdiri dari konsonan dan vocal. Contoh : huruf k ada
vocal huruf a.

3. Mustika Kurnia Pratiwi (1401418156)


Terkait presentasi kelompok 2 mengenai kesadaran fonologis. Yang mau saya
tanyakan bagaimana cara seseorang dapat mengembangkan kesadaran fonologisnya?

Jawab:

Yaitu engan cara meningkatkan kemampuan fonologis individu tersebut, misalnya


dengan menghadiri pidato membedakan suata, memegang suara dalam memori yang
dapat ditingkatkan agar dapat melakukannya reflex atau tampa sadar.

4. Kristina Nur Aprenti (1401418144)


Telah disebutkan oleh kelompok penyaji bahwa kekurangan pembelajaran
alphabet pada kelas rendah adalah siswa merasa kesulitan saat menemui huruf baru
karena terbiasa menghafal. Pertanyaan saya, adakah metode lain yang dapat digunakan
untuk mengenalkan alphabet pada siswa kelas rendah selain dengan hafalan?

Jawab:

5. Siti Munawaroh (1401418108)


Tadi dijelaskan terdapat kemampuan fonologis dan kesadaran fonologis lalu
apakah kemampuan fonologis setiap individu berbeda-beda dan apakah akan
mempengaruhi kesadaran fonologisnya?

Jawab:
Kemampuan fonologis setiap individu berbeda-beda karena perolehan bahasa dan
perkembangan kemampuan bahasa berbeda beda setiap individu. Dan akan
mempengaruhi kesadaran fonologisnya karena kemampuan fonologis merupakan prasarat
untuk pengembangan kesadaran fonologis. Contohnya, anak yang kesadaran
fonologisnya tinggi akan menyadari bahwa “makan” dan “bukan” punya sibel akhir yang
sama. Bunyi “kan” merupakan kesatuan bunyi dari fonem “k” , “a” ,dan “n” ecara
berurutan

6. Merliana Setya Pertiwi (1401418118)


Telah dipaparkan di dalam PPT bahwa kesadaran fonologis melibatkan struktur
suara, antara lain : suku kata; onset, dan ritme; serta fonem. Mohon jelaskan lebih detail
tentang pernyataan tersebut.

Jawab:

Menurut Antony & francis. 2005 (dalam Mlachan,2003) menjelaskan bahwa


perkembangan awal dari kesadaran fonologi adalah suku kata kemudian kesadaran ritme
dan fonem. Jadi bisa digaris bawahi bahwa perkembangan kesadaran fonologi anak
mengikiti kesadaran kata, kesadaan suku kata, kesadaran onset (bunyi awal) & ritme
( bunyi akhir) dan kesadaran bunyi.

7. Daifa Faliqulhusna (1401418109)


Siswa kelas rendah padahalnya kesulitan membedakan huruf yang mirip, baik
bentuk hurufnya atau kemiripan bunyi pengucapannya. Misalnya huruf “B” dengan “D”
dan huruf “F” dengan “V". Bagaiamna kita sebagai guru menjelas pada peserta didik
agar memahami dan membedakannya?

Jawab:

Sebagai seorang guru kita bisa mengajarkan peserta didik untuk memahami dan
membedakan huruf melalui media yang mudah dipahami oleh pesera didik. Guru contoh
suku kata yang menggunakan huruf p,d dan b, yang menggunakan media kartu huruf.
guru menggunakan strategi bermain misalnya melalui lomba mengelompokkan huruf
yang sama. Bisa dengan mengelompokan pemakaian huruf b dimana warnanya diberi
warna biru semua, huruf p di beri warna putih semua dan d berwarna yang lain.

8. Izzah Maulida Yahya (1401418122)


Saya ijin bertanya, mengapa siswa masih mengalami kesulitan dlm mempelajari
alphabet? Bagaimana cara guru mengatasi hal tersebut?

Jawab:

Siswa kesulitan dalam mempelajari alphabet dapat dipengaruhi oleh factor kurang
sabarnya guru dalam menangani siswa yang kesulitan dalam mempelajari alphabet yang
kemudian memyebabkan siswa menjadi stress, kurang percaya diri, dan motivasi yang
kurang. Selain itu juga dapat disebabkan oleh kurangnya bimbingan orang tua. Cara
mengatasinya dengan cara guru memberikan tratmen atau perlakuan dengan memberi
bantuan dengan anak didik yang mengalami kesulitan dalam belajar sesuai dengan
program yang telah disusun, misalnya dengan bimbingan belajar individual, bmbingan
belajar kelompok, remedial maupun bimbingan orang tua. Bimbingan orang tua sangat
dibutuhkan untuk kemajuan siswa.

9. Luluk Anggrayni (1401418150)


Disleksia merupakan salah satu jenis gangguan /kesulitan belajar yang pada
umumnya mempengaruhi kemampuan membaca dan mengeja seseorang. Lalu apakah
pengajaran dengan metode bunyi/fonik yang memanfaatkan kamampuan visual dan
auditori anak dapat menangani kesulitan belajar pada disleksia?

Jawab:

Metode yang memanfaatkan kemampuan visual dan auditori bisa digunakan


untuk membantu anak yang mempunyai ganguan atau kesulitan belajar (disleksia) yaitu
dengan cara menamai huruf sesuai dengan bunyi bacaannya. Contohnya huruf B yang
dibunyikan eb, huruf C dibunyikan ec, dan lain sebagainya.

10. Dewi Fatimah Az Zahro (1401418116)


Mengapa bunyi bahasa yang secara fonetis mirip harus digolongkan ke dalam
kelas fonem yang berbeda?
Jawab:

Karena bunyi cenderung fluktuaif menyangkut dua hal yaitu artikulatori


(pengartikulasian) dan auditori (pendengaran). Sehingga mendapat pertentangan didalam
lingkungan yang sama tapi mirip. Contohnya “parang” dengan “barang”, “tiri” dengan
“diri”

11. Dina Septiana (1401418100)


Apa peranan kesadaran fonologis terhadap ketrampilan belajar membaca anak?

Jawab:

12. Cindi Mei A (1401418153)


Ijin bertanya, Apakah kesadaran fonologis dapat meningkatkan kemampuan
literasi siswa ?

Jawab:

Kesadaran fonologis sangat berkaitan dengan pembelajaran membaca. Dengan


kesadarn fonologis , anak akan lebih mampu membaca. Melatih keterampilan membaca
merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan literasi anak. Jadi kesadaran
fonologis dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa
13. Erika Soniya (1401418103)
Apakah metode SAS tepat dalam mengajarkan materi alfabet pada kelas rendah?

Jawab:

14. Annetta Kirana Dewi (1401418147)


Mengapa dalam pembacaan huruf "E" dalam kata "ember" dan "embun" berbeda?
Mengapa di Bahasa Indonesia hanya menggunakan 1 huruf "E" namun berbeda bunyi?
Mengapa tidak ada penggunaan huruf seperti "É" di Bahasa Indonesia?

Jawab:
15. Ferra Lestari (1401418115)
dalam makalah yang penyaji buat, terdapat paragraf yang mengatakan bahwa
"Dalam kelas rendah prinsip alphabet sangat penting dalam membaca permulaan, karena
membaca permulaan adalah mata pelajaran pokok di sekolah dasar kelas rendah". Yang
saya tanyakan, bagaimana cara kita mengajarkan alfabet kepada peserta didik ?

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai