Mamikos Design
Alzea Arafat
Alzea Arafat
Disclaimer
Tulisan ini saya buat murni sebagai Exploratory Research dan saya kerjakan diwaktu senggang atau
diluar jam kerja saya sebagai UI/UX desainer Mamikos. Sebernarnya masih banyak yang bisa saya
explore dari studi kasus ini, tapi karena k̶e̶m̶a̶l̶a̶sa̶ ̶n̶ kesibukan saya, maka saya hanya akan membuat
beberapa bagian saja. Enjoy!
Background
Sebelum saya bergabung ke Mamikos sekitar setengah tahun lalu, saya tidak pernah mendengar tentang
Mamikos forum. Saya justru baru tahu setelah bergabung dengan Mamikos.
Ketidaktahuan ini menggelitik saya, mengingat Mamikos sebenarnya cukup populer dikalangan penggiat
Startup atau anak IT pada umum-nya, bahkan masyarakat umum. Tapi kenapa forum nya justru banyak
yang tidak tahu? Apa yang salah disini? Apa yang bisa saya perbuat?
Kebanyakan calon penghuni kos bertanya soal mencari kos lewat grup Facebook atau aplikasi sejenisnya.
Walaupun Facebook memang sangat memudahkan, tetapi menurut saya Mamikos sebenarnya punya
fondasi yang cukup bagus untuk mempunyai komunitas nya sendiri, sehingga orang-orang tidak melulu
hanya menggunakan facebook untuk bertanya.
What if…
Saya membayangkan, bagaimana jika Mamikos mempunyai community app nya sendiri yang lebih
sophisticated dibandingkan forum yang ada sekarang? Bagimana jika aplikasi ini benar-benar menjadi
sebuah komunitas yang aktif daripada hanya sekedar forum QnA (Question and Answer) saja?
Bagaimana, instead of forum web yang sekarang, aplikasi ini adalah mobile app dimana setiap orang bisa
menggunakan nya dengan mudah kapan saja dimana saja?
Well, mari kita coba telusuri ide-ide diatas dengan membuat sebuah konsep aplikasi nya… Shall we? :)
Exploratory research
Seperti yang sudah saya sebutkan pada Disclaimer. Pada tulian kali ini saya akan menggunakan metode
Exploratory research. Exploratory research adalah salah satu metode riset pengguna dimana si UX
desainer sedikit sekali tahu (atau bahkan tidak tahu sama sekali) tentang issue yang secara real
dirasakan pengguna.
Contoh dalam kasus ini, saya tidak mengalami kesulitan pengguna dalam menggunakan forum Mamikos,
karena saya sendiri tidak menggunakan nya, atau tidak punya urgensi untuk menggunakan nya. Tetapi
lain hal nya pengguna yang mungkin sangat butuh adanya forum ini.
Walaupin demikian, saya mencoba mendalami dan memahami kesulitan pengguna dengan melakukan
Exploratory research ini.
Use exploratory research to “build a bridge” when your local knowledge is lacking.
Exploratory research dapat membantu saya untuk melakukan explorasi (sesuai nama-nya), mencari
insight baru dan menciptakan solusi dari issue-issue yang mungkin lebih besar dari yang sudah ada,
dengan cara menciptakan ide-ide baru melalui desain.
Saya melakukan riset kecil-kecilan dengan menanyai beberapa teman saya pendapat mereka tentang
forum Mamikos. Walaupun jawaban mereka sedikit berbeda-beda, berikut ini “benang merah” yang bisa
saya uraikan dari riset tersebut.
Pain Points:
UI kurang menarik
Hanya forum QnA. Kalau pertanyaan sudah dijawab, tidak ada alasan lagi untuk kembali ke forum
Sebenarnya masih banyak pain points lain yang bisa saya gali, tapi untuk tulisan ini saya batasi 3 saja.
Berdasarkan 3 pain points di atas, saya coba meramu konsep untuk men-solve problem-problem
tersebut. Berikut diantaranya:
Harus dibuat veri mobile app-nya, agar mudah diakses kapan saja dan dimana saja
Menjadikan forum Mamikos menjadi sebuah community app yang lengkap dan menarik, tidak hanya
sekedar QnA. Sehingga user akan terus kembali menggunakan app nya.
User-flow
Alur registrasi
Untuk mendapatkan nama, foto dan nutuk membuat proses registrasi se-painless mungkin, maka saya
memilih menggunakan media sosial facebook. Dengan asumsi saat ini semua orang sudah memiliki akun
facebook.
Flow registrasi
Setelah berhasil login dengan facebook, user harus memilih kategori kota untuk memulai. Hal ini untuk
memudahkan user dalam menavigasi forum pilihan nya. User hanya perlu fokus ke kota tujuan nya saja
dan berdikusi dengan user-user dikota tersebut.
Selain itu, user juga harus memasukan nomor telepon untuk proses verifikasi. Icon di paling ujung field
adalah agar sistem bisa langsung mendeteksi nomor yang sedang digunakan user.
Untuk membuat app ini lebih dari sekedar QnA, maka diperlukan editor yang lebih lengkap, daripada
hanya sekedar text field
Dimulai dari halaman dashboard ketika user login, disini user bisa men-tap “Mulai Posting” untuk
membuat posting baru. Setelah itu user akan diarahkan ke halaman editor.
Halaman editor saya buat se-minimalis mungkin agar usar tidak ter-distraksi dengan hal lain selain
menulis. Saya juga membuat inline editor agar lebih memudahkan user dalam melakukan editing tulisan
nya.
Setelah menulis, user harus memilih di kategori kota apa dia ingin memposting tulisan nya. Setiap
kategori kota memiliki komunitas dan tulisan-tulisan nya masing-masing.
Halaman feed saya buat se-clean mungkin dengan tetap menyertakan informasi-informasi penting
seperti poster, featured image dan jumlah like/komentar.
Pada halaman komentar, user bisa melihat seluruh komentar dan juga komentar pilihan. Komentar
pilihan adalah komentar-komentar yang dipilih sendiri oleh Thread Starter (TS), yang menurut dia paling
berguna/bermanfaat.
User yang komentarnya sering dipilih, akan mendapatkan poin dan menjadi “Good Senior”. Saya belum
sempat mengembangkan bagian ini, mungkin lain waktu… Hehehe…
Pada bagian profil, user bisa melihat jumlah post, follower dan following dari masing-masing user. Dia
juga bisa mem-follow atau mem-message orang tersebut. Selain itu dia juga bisa melihat semua post
yang dilakukan user tersebut.
Penutup
Ini hanyalah ide aplikasi, dimana sebagian besar analisa hanya berdasar asumsi dan riset “dadakan”.
Saya berencana untuk mengembangkan ide ini lebih jauh lagi kalau ada waktu selow, hehe…
jika ada pertanyaan maupun saran bisa dituliskan di kolom komentar dibawah :)