Anda di halaman 1dari 28

SOAL-SOAL

ALJABAR LINIER 2

OLEH :
NUR ERAWATY

Dibiayai oleh Dana BOPTN Unhas Tahun Anggaran 2015


Dengan Kontrak No. 1456/UN4.20/PM.05/2015 LP2M UNHAS

PRODI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2015
Soal-soal Hasil Kali Dalam
Soal 1:
Misal u = (𝑢1 , 𝑢2 ), v = (𝑣1 , 𝑣2 ) adalah vektor – vektor pada 𝑅2 . Tunjukkan
bahwa
<u,v> = 3𝑢1 𝑣1 + 2 𝑢2 𝑣2
adalah ruang hasil kali dalam
Jawab:
Akan dibuktikan bahwa <u,v> memenuhi keempat aksioma di atas
(1). <u,v> = 3𝑢1 𝑣1 + 2 𝑢2 𝑣2 = 3𝑣1 𝑢1 + 2 𝑣2 𝑢2 = <v,u>
(2). Jika w = (𝑤1 ,𝑤2 ), maka <u + v,w> = 3(𝑢1 + 𝑣1 ) 𝑤1 + 2 (𝑢2 +𝑣2 ) 𝑤2
= 3𝑢1 𝑤1 + 3 𝑣1 𝑤1 + 2 𝑢2 𝑤2 + 2 𝑣2 𝑤2
= (3𝑢1 𝑤1 + 2 𝑢2 𝑤2 ) + (3 𝑣1 𝑤1 + 2 𝑣2 𝑤2 )
= <u,w> + <v,w>
(3). <ku,v> = 3 (k𝑢1 ) 𝑣1 + 2 (k𝑢2 ) 𝑣2
= k (3𝑢1 𝑣1 + 2 𝑣2 𝑢2 )
= k<u,v>
(4). <v,v> = 3 𝑣1 𝑣1 + 2𝑣2 𝑣2 = 3𝑣12 + 2𝑣22 ≥ 0
dan <v,v> = 3 𝑣1 𝑣1 + 2𝑣2 𝑣2 = 3𝑣1 2 + 2𝑣2 2 jika hanya jika 𝑣1 = 𝑣2 = 0 atau v = 0
jadi, <u,v> = 3 𝑢1 𝑣1 + 2 𝑢2 𝑣2 adalah ruang hasil kali dalam.

Soal 2:
Tunjukkan bahwa < u, v > = u1v1 + 2u2v2 – 3u3v3 bukan merupakan hasil

kali dalam
Jawab :
Misalkan u= (u1, u2, u3) ∈ W
2 2 2
Perhatikan < u, u > = u1 + 2u2 – 3u3
2 2 2
Jelas bahwa saat : 3u3 > u1 + 2u2 maka < u, u > < 0

Ini menunjukkan tidak memenuhi sifat positifitas


Jadi < u, v > = u1v1 + 2u2v2 – 3u3v3 bukan merupakan hasil kali dalam.
Soal 3:
Diketahui <u,v> = ad + cf
dimana u = (a, b, c) dan v = (d, e, f),
Apakah <u,v> merupakan hasil kali dalam?
Jawab :
1. Sifat Simetris
<u,v> = ad + cf = da + fc
=<v,u>………………………….(terpenuhi)
2. Sifat Aditivitas
Misalkan w = ( g, h, i )
<u+ v,w> = <( a + d, b + e, c + f ), ( g, h, i )>
= ( a + d )g + ( c + f )i
= (ag + ci ) + (dg + fi )
= <u,w> + <w,v> …….............….(terpenuhi)
3. Sifat Homogenitas
<ku,v> = ( kad + kcf)
= k (ad + cf)
= k <u,v>…………..………………(terpenuhi)
4. Sifat Positivitas
2 2
<u,u>= ( a + c ) ≥ 0
Tetapi ada u≠0 sedemikian hingga <u,u>= 0
Karena saat u = ( 0, 2, 0 ) diperoleh < u, u > = 0.
Aksioma terakhir tidak terpenuhi.
Jadi <u,v> = ad + cf bukan merupakan hasil kali dalam.
Soal 4.
Tunjukkan bahwa {u,v,w} merupakan himpunan yang ortonormal, dengan u =
1 1 1 1
(0,1,0), v = ( , 0, ), w = ( , 0, )!
2 2 2 2

Penyelesaian:
1 1 1 1
Misal u = (0,1,0), v = ( , 0, ), w = ( , 0, )
2 2 2 2

<u,v> = 0, <u,w> = 0 , <v,w> = 0


jadi {u,v,w} himpunan yang ortogonal.
||u ||= 1, ||v|| = 1, ||w|| = 1
sehingga {u,v,w} himpunan yang ortonormal.

Soal 5:
Hitunglah <u,v> :
2 −1 0 4
a. u = v=
3 7 2 2
1 2 4 6
b. u = v=
−3 5 0 8

Penyelesaian:
Misalkan hasil kali dalam yang didefinisikan di M2(R) sebagai berikut
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
Untuk setiap u = v= maka <u,v> = ae+bf+cg+dh
𝑐 𝑑 𝑔 𝑕
2 −1 0 4
Sehingga jika u = v= maka
3 7 2 2
<u,v> = 2.0 + (-1).4 + 3.2 +7.2 = 16
1 2 4 6
Dan jika u = v= maka
−3 5 0 8
<u,v> = 1.4 + 2.6 + (-3).0 + 5.8 = 56.
6. Misal u = (2,-1), v = (0,-5), k = -3. hitunglah:
a. <u,v>
b. <u + v,w>
c. <ku,v>
Penyelesaian :
Untuk hasil kali dalam Euclid,
a. <u,v> =

b. <u + v,w> =

c. <ku,v> =

7. Hitunglah <u,v> :
2 −1 0 4
a. u = v=
3 7 2 2
1 2 4 6
b. u = v=
−3 5 0 8
Penyelesaian:
Misalkan hkd yang didefinisikan di M2(R) sebagai berikut
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
Untuk setiap u = v= maka <u,v> = ae+bf+cg+dh
𝑐 𝑑 𝑔 𝑕
2 −1 0 4
Sehingga jika u = v= maka <u,v> =
3 7 2 2
1 2 4 6
Dan jika u = v= maka <u,v> =
−3 5 0 8
8. Jika <u,v> = 3 u1 v1 + 2 u2 v2 adalah ruang hasil kali dalam di 𝑹𝑛 , hitunglah
<u,v> untuk u = (-2,1), v = (1,4)
Penyelesaian :
u = (𝑢1 , 𝑢2 ) = (-2,1) dan v = ( 𝑣1 , 𝑣2 ) (1,4)
<u,v> = 3... ... + 2 ... ... =

9. Tentukan ||w|| untuk w = (-1,3), Jika w terdefinisi untuk:


a. hasil kali dalam Euclid
b. hasil kali dalam Euclid yang didefinisikan oleh <u,v> = 3 𝑢1 𝑣1 - 2𝑢2 𝑣2
Penyelesaian
a. Untuk hasil kali dalam Euclid ||u ||= <u,u>1/2 = (𝑢12 + 𝑢22 + … + 𝑢𝑛2 ) =
((… )2 + …2 ) = ….

b. Untuk hasil kali dalam <u,v> = 3 𝑢1 𝑣1 - 2𝑢2 𝑣2 = 3 ... ... – 2 ... ... = ...

10. Hitunglah d(u,v) jika u = (-1,2), v = (2,5)


Penyelesaian :
d(u,v) = ||u -v ||= (𝑢1 − 𝑣1 )2 + (𝑢2 − 𝑣2 )2 + … + (𝑢𝑛 − 𝑣𝑛 )2 )
=

11. Misalkan 𝑹2 , 𝑹3 , 𝑹4 mempunyai hasil kali dalam Euclid. Carilah cosinus


sudut antara
u dan v
a. u = (1,-3), v = (2,4)
b. u = (-1,5,2), v = (2,4,-9)
c. u = (1,0,1,0), v = (-3,-3,-3,-3)
Penyelesaian :
<𝑢,𝑣>
Untuk hasil kali dalam Euclid, cos θ = 𝑢 .|𝑣||, 0 ≤ θ ≤ π

12. Misalkan 𝑹3 mempunyai hasil kali dalam Euclid. Tentukan nilai k sehingga u
dan v ortogonal.
a. u = (2,1,3), v = (1,7,k)
b. u = (k,k,1), v = (k,5,6)
Penyelesaian :
a. Dengan hasil kali dalam Euclid, <u,v> = .... ... + ... ... + ... ... = 0,
jadi k = ...
b. Dengan hasil kali dalam Euclid, <u,v> = .... ... + ... ... + ... ... = 0
Jadi k = ...

13. Misalkan 𝑹3 mempunyai hasil kali dalam Euclid. Manakah himpunan vektor
berikut
yang ortonormal.
1 1 1 1 1 1 1
a. ( 2 , 0, 2 ), ( 3 , 3 , 3 ), ( 2 , 0, 2 )
b. (2/3,-2/3,1/3), (2/3,1/3,-2/3), (1/3,2/3,2/3)
1 1
c. (1,0,0),(0, 2 , 2 ), (0,0,1)
1 1 −2 1 1
d. ( 6 , 6 , 6 ), ( 0, 2 , 2 )
Penyelesaian :
Periksa apakah hasil kali dalam setiap dua vektor ortogonal dan memiliki norm
=1

1 1 2 3
14. Misalkan u = ( ,, ), v = ( ,, )
5 5 30 30
Tunjukkan bahwa <u,v> ortonormal jika 𝑹2 mempunyai hasil kali dalam <u,v>
= 3 u1 v1 + 2 u2 v2, tetapi tidak ortonormal jika 𝑹2 mempunyai hasil kali dalam
Euclid.
Penyelesaian :
Dengan hasil kali dalam <u,v> = 3 u1 v1 + 2 u2 maka <u,v> = ...

Dengan hasil kali dalam Euclid, maka <u,v> = ...

Kesimpulan ...

15. Periksa apakah operasi berikut merupakan hasil kali dalam


a. <u,v> = 𝑢12 𝑣1 + 𝑢2 𝑣22 di 𝑹2
2
b. <u,v> = u1v1 + 2u2v2 – u3v3 di R
3
c. <u,v> = u1v3 + u2v2 + u3v1 di R
Penyelesaian :
Periksa apakah keempat aksioma hasil kali dalam terpenuhi untuk semua u , v,
w di V dan semua skalar k:
(1). <u,v> = <v,u>
(2). <u + v,w> = <u,v> + <v,w>
(3). <ku,v> = k<u,v>
(4). <v,v> ≥ 0 dan <v,v> = 0 jika hanya jika v = 0

Soal soal Komplemen Orthogonal


1. Jika M22 dengan hasil kali dalam sebagai berikut’
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
Jika U = dan V = maka <U,V> = ae+bf+cg+dh
𝑐 𝑑 𝑔 𝑕
1 0 0 2
Tunjukkan bahwa A = dan B = orthogonal!
1 1 0 0
Penyelesaian:
1 0 0 2
Dan jika A = dan B = maka <A,B>= 1.0+0.2+1.0+1.0 = 0
1 1 0 0
sehingga dikatakan A dan B orthogonal.

2. Misal W subruang R5 yang dibangun oleh vektor-vektor


w1 = (2,2,-1,0,1) w2 = (-1,-1,2,-3,1)
w3 = (1,1,-2,0,-1) w4 = (0,0,1,1,1)
Tentukan basis untuk komplemen orthogonal W.
Penyelesaian
Ruang W yang dibangun oleh w1, w2, w3, dan w4 sama dengan ruang baris
matriks

2 2 −1 0 1
A = −1 −1 2 −3 1
1 1 −2 0 −1
0 0 1 1 1

Ruang null A merupakn komplemen orthogonal A. Mahasiswa dapat


menunjukkan bahwa

−1 −1
1 0
v1 = 0 dan v2 = −1
0 0
0 1

merupakan basis ruang null A. Sehingga dapat disimpulkan v1 dan v2


membentuk basis untuk komplemen orthogonal W.
3. Manakah di antara himpunan vektor berikut ini yang merupakan himpunan
ortogonal, merujuk pada hasilkali dalam Euclidean pada 𝑅2
a. 0,1 , (2,0)
1 1 1 1
b. − , , ,
2 2 2 2
1 1 1 1
c. − ,− , ,
2 2 2 2

d. 0,0 , (0,1)
4. Manakah di antara himpunan-himpunan vektor pada soal nomor 1 yang
merupakan himpunan ortonormal, merujuk pada hasilkali dalam Euclidean
pada 𝑅2 ?
5. Manakah di antara himpunan-himpunan vektor berikut ini yang
merupakan himpunan ortogonal, merujuk pada hasilkali dalam Euclidean
pada 𝑅2 ?
1 1 1 1 1 1 1
a. , 0, , , ,− , − , 0,
2 2 3 3 3 2 2
1 1
b. 1,0,0 , 0, , , (0,0,1)
2 2
2 2 1 2 1 2 1 2 2
c. ,−3,3 , , ,−3 , , ,
3 3 3 3 3 3
1 1 2 1 1
d. , ,− , ,− ,0
6 6 6 2 2

6. Manakah di antara himpunan-himpunan vektor pada Latihan 3 yang


merupakan himpunan ortonormal, merujuk pada hasilkali dalam Euclidean
pada 𝑅3 ?
7. Manakah di antara himpunan-himpunan polinomial berikut ini yang
merupakan himpunan ortonormal, merujuk pada hasilkali dalam 𝑃2
(jumlahan semua hasil kali komponen yang sesuai)?
2 2 1 2 1 2 1 2 2
a. − 3 𝑥 + 3 𝑥 2, 3 + 3 𝑥 − 3 𝑥 2, + 3 𝑥 + 3 𝑥2
3 3
1 1
b. 1, 𝑥+ 𝑥 2, 𝑥 2
2 2

8. Manakah di antara himpunan-himpunan matriks berikut ini yang


merupakan himpunan ortonormal, merujuk pada hasilkali dalam
𝑀22 (jumlahan semua hasil kali komponen yang sesuai)?
2 2 1
1 0 0 3
0 3
0 3
a. , , ,
0 0 1 −3
2
−3
2 1 2 2
3 3 3 3
1 0 0 1 0 0 0 0
b. , , , ,
0 0 0 0 1 1 1 −1
9. Buktikan bahwa himpunan-himpunan vektor yang diberikan di bawah ini
adalah himpunan ortogonal, merujuk pada hasilkali dalam Euclidean,
kemudian konversikan setiap himpunan sebuah himpunan ortonormal
dengan menormalisasi vektor-vektornya.
a. −1,2 , (6,3)
b. 1,0, −1 , 2,0,2 , 0,5,0
1 1 1 1 1 1 1 2
c. , , , −2,2,0 , , ,−3
5 5 5 3 3

10. Buktikan bahwa himpunan vektor-vektor 1,0 , 0,1 adalah ortogonal,


merujuk pada hasilkali dalam 𝒖, 𝒗 = 4𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 pada 𝑅2 , kemudian
konversikan himpunan ini menjadi sebuah himpunan ortonormal dengan
menormalisasikan kedua vektornya.

Soal-Soal Proses Gram-Schmidt

1. Misalkan
𝒗1 = 0,1,0
4 3
𝒗2 = − , 0,
5 5
3 4
𝒗3 = , 0,
5 5
adalah mudah untuk membuktikan bahwa 𝑆 = 𝒗𝟏 , 𝒗𝟐 , 𝒗𝟑 adalah basis
ortonormal untuk 𝑅3 dengan hasilkali dalam Euclid. Nyatakan vektor
𝒖 = (1,1,1) sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor di dalam 𝑆, dan
tentukan vektor-vektor koordinat (𝒖)𝑠 .
Penyelesaian.
𝒖, 𝒗𝟏 = 1
1
𝒖, 𝒗𝟐 = −
5
7
𝒖, 𝒗𝟑 =
5
Oleh karena itu, diperoleh :
1 7
𝒖 = 𝒗𝟏 − 𝒗2 + 𝒗3
5 5
yaitu,
1 4 3 7 3 4
1,1,1 = 0,1,0 − − , 0, + , 0,
5 5 5 5 5 5
Vektor koordinat dari 𝒖 relatif terhadap 𝑆 adalah
1 7
𝒖 𝑠 = 𝒖, 𝒗𝟏 , 𝒖, 𝒗𝟐 , 𝒖, 𝒗𝟑 = 1, − ,
5 5
2. Hitung norm dari vektor 𝒖 = (1,1,1) secara langsung, kemudian tuliskan
vektor u dalam kordinat relatif terhadap basis S. Dimana S = { 𝒗1 =
4 3 3 4
0,1,0 , 𝒗2 = − 5 , 0, 5 , 𝒗3 = , 0, 5 }. Selanjutnya hitung norm u
5

dengan kordinat relatif terhadap basis S! Bandingkan hasilnya.


Penyelesaian:
Jika 𝑅3 memiliki hasilkali dalam Euclid, maka norm dari vektor 𝒖 =
(1,1,1) adalah
1
𝒖 = (𝒖 ∙ 𝒖)2 = 12 + 12 + 1 2 = 3
Akan tetapi, jika 𝑅3 memiliki basis ortonormal 𝑆 seperti di atas, maka
vektor koordinat dari 𝑢 relatif terhadap 𝑆 adalah
1 7
𝒖 𝑠 = 1, − ,
5 5
Norm 𝒖 juga dapat dihitung dan vektor ini, perhitungan ini menghasilkan

2 2
1 7 75
𝒖 = 12 + − + = = 3
5 5 25

Kesimpulannya norm u sama untuk vektor kordinat relatif terhadap basis


apa saja.
3. Misalkan 𝑅3 memiliki hasilkali dalam Euclid, dan 𝑊 adalah subruang

yang direntang oleh vektor-vektor ortonormal 𝒗1 = (0,1,0) dan 𝒗2 =


4 3
− 5 , 0, 5 . Tentukan proyeksi ortogonal dari vektor 𝒖 = 1,1,1 pada 𝑊

dan komponen 𝒖 yang ortogonal terhadap 𝑊.

Penyelesaian:
Misalkan 𝑅3 memiliki hasilkali dalam Euclid, dan 𝑊 adalah subruang

yang direntang oleh vektor-vektor ortonormal 𝒗1 = (0,1,0) dan 𝒗2 =


4 3
− 5 , 0, 5 . Proyeksi ortogonal dari vektor 𝒖 = 1,1,1 pada 𝑊 adalah

𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 𝒖 = 𝒖, 𝒗𝟏 𝒗𝟏 + 𝒖, 𝒗𝟐 𝒗𝟐

1 4 3
= 1 0,1,0 − − ,0,
5 5 5

4 3
= , 1, −
25 25

Komponen 𝒖 yang ortogonal terhadap 𝑊 adalah

4 3 21 28
𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 ⊥ 𝒖 = 𝒖 − 𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 𝒖 = 1,1,1 − , 1, − = , 0,
25 25 25 25

4. Terapkan proses Gram-Schmidt untuk mengubah vector-vektor basis


𝒖1 = 1,1,1,1 , 𝒖2 = 0,1,1,1 , 𝒖𝟑 = 0,0,1,1 , 𝒖𝟒 = 0,0,0,1
menjadi sebuah basis orthogonal 𝒗𝟏 , 𝒗𝟐 , 𝒗𝟑 , 𝒗𝟒 ; kemudian
normalisasikan vector-vektor basis orthogonal untuk memperoleh sebuah
basis ortonormal 𝒒𝟏 , 𝒒𝟐 , 𝒒𝟑 , 𝒒𝟒 !

Penyelesaian :

 Langkah 1. 𝒗𝟏 = 𝒖1 = 1,1,1,1
 Langkah 2.
𝒗𝟐 = 𝒖𝟐 − 𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 1 𝒖𝟐

𝒖𝟐 ,𝒗𝟏
= 𝒖𝟐 − 𝟐
𝒗𝟏
𝒗𝟏

3
= 0,1,1,1 − 4 1,1,1,1
3 3 3 3
= 0,1,1,1 − (4 , 4 , 4 , 4)
3 1 1 1
= (− 4 , 4 , 4 , 4)

 Langkah 3.
𝒖𝟑 , 𝒗𝟏 𝒖𝟑 , 𝒗𝟐
𝒗𝟑 = 𝒖𝟑 − 𝒑𝒓𝒐𝒋𝒘𝟐 𝒖𝟑 = 𝒖𝟑 − 𝒗𝟏 − 𝒗
𝒗𝟏 𝟐 𝒗𝟐 𝟐 𝟐
2
1 4 3 1 1 1
= 0,0,1,1 − 2 1,1,1,1 − (− 4 , 4 , 4 , 4 )
3
4

1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
= 0,0,1,1 − , , , − − 2 , 6 , 6 , 6 = (0, 3 , 3 , 3 )
2 2 2 2

 Langkah 4.
𝒗𝟒 = 𝒖𝟒 − 𝒑𝒓𝒐𝒋 𝒘𝟑 𝒖𝟒
𝒖𝟒,𝒗𝟏 𝒖𝟒,𝒗𝟐 𝒖𝟒,𝒗𝟑
= 𝒖𝟒 − 𝒗𝟏 − 𝒗𝟐 − 𝒗𝟑
𝒗𝟏 𝟐 𝒗𝟐 𝟐 𝒗𝟑 𝟐

1 1
1 4 3 1 1 1 3 2 1 1
= 0,0,0,1 − 4 1,1,1,1 − 3 − 4 , 4 , 4 , 4 − (0, − 3 , 3 , 3
2 )
4 3

1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
= 0,0,0,1 − , , , — 12 , 12 , 12 , 12 − (0, − 3 , 6 , 6)
4 4 4 4

1 1
= (0,0, − 2 , 2)

3 1 1 1 2 1 1
Sehingga ,𝒗1 = 1,1,1,1 , 𝒗2 = − 4 , 4 , 4 , 4 , 𝒗3 = 0, − 3 , 3 , 3 , 𝒗𝟒 =
1 1
(0,0, − 2 , 2 ) membentuk sebuah basis orthogonal untuk 𝑅𝑛 . Norma vektor-

vektor ini adalah

3 6 2
𝒗1 = 2 , 𝒗𝟐 = , 𝒗𝟑 = , 𝒗𝟒 =
2 3 2

Sehingga basis ortonormal untuk 𝑅4 adalah :

𝒗1 1 1 1 1
𝒒𝟏 = = , , ,
𝒗𝟏 2 2 2 2

𝒗𝟐 1 1 1 1
𝒒𝟐 = = − , , ,
𝒗𝟐 2 6 6 6

𝒗𝟑 1 1 1
𝒒𝟑 = = 0, − , ,
𝒗𝟑 3 6 6

𝒗𝟒
𝒒𝟒 = = 0,0, −1,1
𝒗𝟒

5. Tentukan dekomposisi 𝑄𝑅 dari matriks

1 0 0
𝐴= 1 1 0
1 1 1
Penyelesaian.
Vektor-vektor kolom dari 𝐴 adalah
1
𝒖1 = 1
1
0
𝒖𝟐 = 1
1
0
𝒖𝟑 = 0
1
dengan menerapkan proses Gram-Schmidt yang diikuti dengan
normalisasi pada vektor-vektor kolom ini akan menghasilkan vektor-
vektor ortonormal (lihat Contoh 3.7)
1
3
1
𝒒𝟏 =
3
1
3

2

6
1
𝒒𝟐 =
6
1
6

0
1

𝒒𝟑 = 2
1
2

dan dari 9 matriks 𝑅 adalah

3 2 1
3 3 3
𝒖𝟏 , 𝒒𝟏 𝒖𝟐 , 𝒒𝟏 𝒖𝟑 , 𝒒𝟏
2 1
𝑅= 0 𝒖𝟐 , 𝒒𝟐 𝒖𝟑 , 𝒒𝟐 = 0
0 0 𝒖𝟑 , 𝒒𝟑 6 6
1
0 0
2
6. Dengan demikian, dekomposisi 𝑄𝑅 dari matriks 𝐴 adalah
Dengan demikian, dekomposisi 𝑄𝑅 dari matriks 𝐴 adalah
𝐴 = 𝑄𝑅

1 2 3 2 1
− 0
3 6 3 3 3
1 0 0 1 1 1 2 1
1 1 0 = − 0
1 1 1 3 6 2 6 6
1 1 1 1
0 0
3 6 2 2

3 4 4 3
7. Buktikan bahwa vektor-vektor 𝒗1 = − 5 , 5 , 0 , 𝒗2 = , , 0 , 𝒗3 =
5 5

0,0,1 membentuk sebuah basis ortonormal untuk 𝑅3 yang memiliki


hasilkali dalam Euclidean; kemudian nyatakan tiap-tiap vektor di bawah ini
sebagai kombinasi linear dari 𝒗1 , 𝒗2 , 𝒗3 .
a. 1, −1,2
b. 3, −7,4
1 3 5
c. ,−7,7
7

8. Buktikan bahwa vektor-vektor


𝒗1 = 1, −1,2, −1 ,
𝒗2 = −2,2,3,2 ,
𝒗3 = 1,2,0, −1 ,
𝒗4 = 1,0,0,1
membentuk sebuah basis ortogonal untuk 𝑅4 yang memiliki hasilkali dalam
Euclidean; kemudian nyatakan tiap-tiap vektor di bawah ini sebagai
kombinasi linear dari 𝒗1 , 𝒗2 , 𝒗3 , dan 𝒗4 .
a. 1,1,1,1
b. 2, −3 2, 5 2, − 2
1 2 1 4
c. −3,3,−4,3

9. Pada setiap bagian di bawah ini diberikan sebuah basis ortonormal yang
relative terhadap hasilkali dalam Euclidean. Tulis vektor koordinat 𝒘 yang
relatif terhadap basis tersebut.
1 1 1 1
a. 𝒘 = 3,7 ; 𝒖1 = ,− , 𝒖2 = ,
2 2 2 2
2 2 1 2 1 2 1 2 2
b. 𝒘 = −1,0,2 ; 𝒖1 = , − 3 , 3 , 𝒖2 = , , − 3 , 𝒖3 = , ,
3 3 3 3 3 3

10. Pada setiap bagian di bawah ini, 𝑆 merepresentasikan beberapa basis


ortonormal untuk sebuah ruang hasilkali dalam berdimensi empat.
Gunakan informasi yang diberikan untuk menentukan 𝒖 , 𝒗−
𝒘 , 𝒗 + 𝒘 , dan 𝒗, 𝒘 .
a. 𝒖 𝑠 = −1,2,1,3 , 𝒗 𝑠 = 0, −3,1,5 , 𝒘 𝑠 = (−2, −4,3,1)
b. 𝒖 𝑠 = 0,0, −1, −1 , 𝒗 𝑠 = 5,5, −2, −2 , 𝒘 𝑠 = (3,0, −3,0)
11. Selesaikan
a. Tunjukkan bahwa vektor-vektor 𝒗1 = (1, −2,3, −4), 𝒗2 =
(2,1, −4, −3), 𝒗3 = (−3,4,1, −2), dan 𝒗4 = (4,3,2,1) membentuk sebuah
basis ortogonal untuk ruang 𝑅4 yang memiliki hasilkali dalam Euclidean.
b. Gunakan 1 untuk menyatakan 𝒖 = −1,2,3,7 sebagai sebuah
kombinsi linear dari vektor-vektor pada 𝑎 .
12. Misalkan 𝑅2 memiliki hasilkali dalam Euclidean. Gunakan proses Gram-
Schmidt untuk mengubah basis 𝒖1 , 𝒖2 menjadi sebuah basis ortonormal.
Gambarkan kedua himpunan vektor basis pada bidang 𝑥𝑦.
a. 𝒖1 = 1, −3 , 𝒖2 = 2,2
b. 𝒖1 = 1,0 , 𝒖2 = 3, −5
13. Misalkan 𝑅3 memiliki hasilkali dalam Euclidean. Gunakan Gram-
Schmidt untuk mengubah basis 𝒖1 , 𝒖2 , 𝒖3 menjadi sebuah basis
ortonormal.
a. 𝒖1 = 1,1,1 , 𝒖2 = −1,1,0 , 𝒖3 = 1,2,1
b. 𝒖1 = 1,0,0 , 𝒖2 = 3,7, −2 , 𝒖3 = 0,4,1
14. Misalkan 𝑅4 memiliki hasilkali dalam Euclidean. Gunakan proses Gram-
Schmidt untuk mengubah basis 𝒖1 , 𝒖2 , 𝒖3 , 𝒖4 menjadi sebuah basis
ortonormal.
𝒖1 = 0,2,1,0 , 𝒖2 = 1, −1,0,0 , 𝒖3 = 1,2,0, −1 , 𝒖4 = 1,0,0,1
15. Misalkan 𝑅3 memiliki hasilkali dalam Euclidean. Tentukan sebuah basis
ortonormal bagi subruang yang direntang oleh
0,1,2 , −1,0,1 , (−1,1,3).
16. Misalkan 𝑅3 memiliki hasilkali dalam 𝒖, 𝒗 = 𝑢1 𝑣1 + 2𝑢2 𝑣2 + 3𝑢3 𝑣3 .
Gunakan proses Gram-Schimdt untuk mengubah 𝒖1 = (1,1,1), 𝒖2 =
(1,1,0), 𝒖3 = (1,0,0) menjadi sebuah basis ortonormal.
4 3
17. Subruang dari 𝑅3 yang direntang oleh vektor-vektor 𝒖1 = , 0, − 5 dan
5

𝒖2 = 0,1,0 adalah sebuah bidang yang melewati titik asal ruang.


Nyatakan 𝒘 = (1,2,3) dalam bentuk 𝒘 = 𝒘1 + 𝒘2 , di mana 𝒘1 terletak
pada bidang tersebut dan 𝒘2 tegak lurus terhadap bidang.
18. Misalkan 𝑅4 memiliki hasilkali dalam Euclidean. Nyatakan 𝒘 =
(−1,2,6,0)dalam bentuk 𝒘 = 𝒘1 + 𝒘2 , di mana 𝒘1 terletak dalam ruang
𝑊 yang direntang oleh 𝒖1 = (−1,0,1,2), 𝒖2 = (0,1,0,1), dan 𝒘2
ortogonal terhadap 𝑊.
19. Tentukan dekomposisi 𝑄𝑅 dari matriks-matriks berikut ini, apabila
memang ada.
1 −1
a.
2 3
1 2
b. 0 1
1 4
1 1
c. −2 1
2 1
1 0 2
d. 0 1 1
1 2 0
1 2 1
e. 1 1 1
0 3 1
1 0 1
−1 1 1
f.
1 0 1
−1 1 1
Soal-Soal Kuadrat Terkecil
1. Tentukan sistem normal yang terkait dengan masing-masing sistem linear
yang diberikan di bawah ini.
1 −1 𝑥 2
1
2 3 𝑥 = −1
2
4 5 5
Penyelesaian:

Di sini
1 −1 2
𝐴= 3 2 dan 𝐵 = −1
4 5 5
Perhatikan bahwa 𝐴 memiliki vektor-vektor kolom yang bebas linear,
sehingga dapat diketahui sejak awal bahwa terdapat solusi kuadrat terkecil
yang unik bagi sistem ini. Diperoleh
1 −1
1 3 4 26 25
𝑨𝑻 𝑨 = 3 2 =
−1 2 5 25 30
4 5
2
1 3 4 19
𝑨𝑻 𝒃 = −1 =
−1 2 5 21
5
Sehingga sistem normal 𝑨𝑻 𝑨𝒙 = 𝑨𝑻 𝒃 dalam kasus ini adalah
26 25 𝑥1 19
=
25 30 𝑥2 21

2. Tentukan solusi terkecil dari sistem linear 𝑨𝒙 = 𝒃 yang diberikan oleh


𝑥1 − 𝑥2 = 4
3𝑥1 + 2𝑥2 = 1
−2𝑥1 + 4𝑥2 = 3
Dan tentukan proyeksi orthogonal 𝒃 pada ruang kolom dari 𝑨.
Penyelesaian.
Di sini
1 −1 4
𝐴= 3 2 dan 𝐵= 1
−2 4 3
Perhatikan bahwa 𝐴 memiliki vektor-vektor kolom yang bebas linear,
sehingga dapat diketahui sejak awal bahwa terdapat solusi kuadrat terkecil
yang unik bagi sistem ini. Diperoleh
1 −1
𝑻 1 3 −2 14 −3
𝑨 𝑨= 3 2 =
−1 2 4 −3 21
−2 4
4
𝑻 1 3 −2 1
𝑨 𝒃= 1 =
−1 2 4 10
3
Sehingga sistem normal 𝑨𝑻 𝑨𝒙 = 𝑨𝑻 𝒃 dalam kasus ini adalah
14 −3 𝑥1 1
=
−3 21 𝑥2 10
Dengan menyelesaikan sistem ini akan diperoleh solusi kuadrat terkecil
17 143
𝑥1 = , 𝑥2 =
95 285

proyeksi orthogonal 𝒃 pada ruang kolom dari 𝐴 adalah


92
17 −
285
1 −1 439
𝑨𝒙 = 3 95
2 143 =
−2 4 285
285 94
57
3. Tentukan proyeksi orthogonal dari vektor 𝒖 = (−3, −3,8,9) pada subruang dri
𝑅4 yang direntang oleh vektor-vektor
𝒖1 = 3,1,0,1 ,
𝒖2 = (1,2,1,1),
𝒖3 = −1,0,2, −1
Penyelesaian.
Soal ini dapat diselesaikan dengan terlebih dahulu menggunakan proses
Gram-Schmidt untuk mengkonversikan (𝒖𝟏 , 𝒖𝟐 , 𝒖𝟑 ) menjadi basis
ortonormal, dan kemudian menerapkan metode yang digunakan dalam
Contoh 6 subbab 6.3. Akan tetapi, metode berikut ini lebih efisien digunakan
Subruang 𝑊 dari 𝑅4 yang direntang oleh 𝒖𝟏 , 𝒖𝟐 , 𝒖𝟑 adalah ruang kolom dari
matriks
3 1 −1
1 2 0
𝐴=
0 1 2
1 1 −1
Dengan demikian, jika 𝒖 dinyatakan sebagai vektor kolom, akan ditentukan
proyeksi orthogonal 𝒖 pada 𝑊 dengan cara menentukan sebuah solusi
kuadrat terkecil dari sistem 𝑨𝒙 = 𝒖 dan kemudian menghitung 𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 𝒖 =
𝑨𝒙 dari solusi kuadrat terkecil yang telah ditetapkan. Perhitungannya adalah
sebagai berikut : Sistem 𝑨𝒙 = 𝒖 adalah
3 1 −1 𝑥 −3
1
1 2 0 𝑥 −3
2 =
0 1 2 𝑥 8
3
1 1 −1 9
Sehingga
3 1 −1
3 1 0 1 11 6 −4
𝑻 1 2 0
𝑨 𝑨= 1 2 1 1 = 6 7 0
0 1 2
−1 0 2 1 −4 0 6
1 1 −1
−3
3 1 0 1 −3
𝑻 −3
𝑨 𝒖= 1 2 1 1 = 8
8
−1 0 2 1 10
9
Sistem normal 𝑨𝑻 𝑨𝒙 = 𝑨𝑻 𝒖 dalam kasus ini adalah
3 1 −1 𝑥
1 −3
1 2 0 𝑥
2 = 8
0 1 2 𝑥
3 9
1 1 −1
Dalam menyelesaiakan sistem ini akan menghasilkan solusi kuadrat terkecil
dari 𝑨𝒙 = 𝒖
𝑥1 −1
𝑥
𝒙= 2 = 2
𝑥3 1
sehingga
3 1 −1 −2
−1
1 2 0 3
𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 𝒖 = 𝑨𝒙 = = 2 =
0 1 2 4
1
1 1 −1 0
atau dalam notasi horizontalnya (yang konsisten dengan perintah asli yang
diberikan di dlam contoh ini), 𝑝𝑟𝑜𝑗𝑤 𝒖 = −2,3,4,0 .
4. Tentukan matriks standar untuk proyeksi orthogonal 𝑃 dalam 𝑅2 , pada garis 𝑙
yang melewati titik asal ruang dan membentuk sudut 𝜃 dengan sumbu 𝑥
positif.
Penyelesaian.
Garis 𝑙 adalah sebuah subruang berdimensi satu dari 𝑅2 . Sebagaimana
diilustrasikan dalam gambar 4.3, dapat diambil 𝒗 = (cos 𝜃, sin 𝜃)sebagai
sebuah basis untuk subruang ini, sehingga
cos 𝜃
𝐴=
sin 𝜃
Gambar 4.3
𝑨𝑻 𝑨 adalah sebuah matriks identitas 1 𝑥 1; sehingga dapat disederhanakan
menjadi

𝑃 = 𝐴𝐴𝑇 =
cos 𝜃 cos 2 𝜃 sin 𝜃 cos 𝜃
cos 𝜃 sin 𝜃 =
sin 𝜃 sin 𝜃 cos 𝜃 sin2 𝜃

5. Dalam bagian yang lalu telah ditunjukkan bahwa matriks standar untuk
proyeksi orthogonal 𝑅3 pada bidang 𝑥𝑦 adalah
1 0 0
𝑃 = 0 1 0 (7)
0 0 1
Untuk mengetahui bahwa matriks ini konsisten dengan Rumus (6), ambillah
vektor-vektor satuan di sepanjang sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦 positif sebagai
sebuah basis untuk bidang 𝑥𝑦, sehingga
1 0
𝐴= 0 1
0 0
Dapat dibuktikan bahwa 𝐴𝑇 𝐴 adalah sebuah matriks identitas 2 𝑥 2; sehingga,
(6) dapat disederhanakan menjadi
1 0 1 0 0
1 0 0
𝑃 = 𝐴𝐴𝑇 = 0 1 = 0 1 0
0 1 0
0 0 0 0 1
Yang konsisiten dengan (7).
6. Tentukan sistem normal yang terkait dengan masing-masing sistem linear
yang diberikan di bawah ini.
1 −1 𝑥 2
1
a. 2 3 𝑥 = −1
2
4 5 5
2 −1 0 𝑥 −1
1
3 1 2 𝑥 0
b. 2 =
−1 4 5 𝑥 1
3
1 2 4 2
(𝐴𝑇 𝐴), dan tentukan apakah
7. Tentukan setiap bagian di bawah ini tentukan det⁡
𝐴 memiliki vektor-vektor kolom yang bebas linear.
−1 3 2
a. 𝐴 = 2 1 3
0 1 1
2 −1 3
0 1 1
b. 𝐵 =
−1 0 −2
4 −5 3
8. Tentukan solusi kuadarat dari sistem linear 𝐴𝒙 = 𝒃, dan tentukan proyeksi
ortogonal 𝒃 pada ruang kolom matriks 𝐴.
1 1 7
a. 𝐴 = −1 1 , 𝒃= 0
−1 2 −7
2 −2 2
b. 𝐴 = 1 1 , 𝒃 = −1
3 1 1
1 0 −1 6
2 1 −2 0
c. 𝐴 = , 𝒃=
1 1 0 9
1 1 −1 3
2 0 −1 0
1 −2 2 6
d. 𝐴 = , 𝒃=
2 −1 0 0
0 1 −1 6
9. Tentukan proyeksi ortogonal 𝒖 pada subruang dari𝑅3 yang direntang oleh
vektor-vektor 𝒗1 dan 𝒗2 .
a. 𝒖 = 2,1,3 ; 𝒗1 = 1,1,0 , 𝒗2 = 1,2,1
b. 𝒖 = 1, −6,1 ; 𝒗1 = −1,2,1 , 𝒗2 = 2,2,4
10. Tentukan proyeksi ortogonal 𝒖 pada subruang dari 𝑅4 yang direntang oleh
vektor-vektor 𝒗1 , 𝒗2 ,𝒗3 .
a. 𝒖 = 6,3,9,6 ; 𝒗1 = 2,1,1,1 , 𝒗2 = 1,0,1,1 , 𝒗2 =
−2, −1,0, −1
b. 𝒖 = −2,0,2,4 ; 𝒗1 = 1,1,3,0 , 𝒗2 =
−2, −1, −2,1 , 𝒗2 = −3, −1,1,3
11. Tentukan proyeksi ortogonal 𝒖 = (5,6,7,2) pada ruang solusi dari sistem
linear homogen
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + = 0
2𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 = 0
12. Gunakan rumus (6) dan metode pada Contoh 3 untuk menentukan matriks
standar untuk proyeksi ortogonal𝑃: 𝑅2 → 𝑅2 pada
a. Sumbu 𝑥
b. Sumbu 𝑦
(Catatan. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan yang diperoleh pada
Aljabar Linear 1)
13. Gunakan rumus (6) dan metode pada Contoh 3 untuk menentukan matriks
standar untuk proyeksi ortogonal𝑃: 𝑅3 → 𝑅3 pada
c. Sumbu 𝑥𝑧
d. Sumbu 𝑦𝑧
(Catatan. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan yang diperoleh pada
Aljabar Linear 1)
14. Misalkan 𝑊 adalah sebuah bidang dengan persamaan 5𝑥 − 3𝑦 + 𝑧 = 0.
a. Tentukan sebuah basis untuk 𝑊.
b. Gunakan Rumus (6) untuk menentukan matriks standar untuk proyeksi
ortogonal pada 𝑊.
c. Gunakan matriks yang diperoleh pada bagian (𝑏) untuk menetukann
proyeksi ortoganal pada 𝑃0 (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) pada 𝑊.
Tentukan jarak antara titik 𝑃0 (1, −2,4) dan bidang 𝑊, dan periksalah hasil
yang didapatkan dengan yang diperoleh pada Aljabar Linear 1)
15. Misalkan 𝑊 adalah sebuah garis dengan persamaan-persamaan parametrik
𝑥 = 2𝑡, 𝑦 = −𝑡, 𝑧 = 4𝑡(−∞ < 𝑡 < ∞)
a. Tentukan sebuah basis untuk 𝑊.
b. Gunakan Rumus (6) untuk menentukan matriks standar untuk proyeksi
ortogonal pada 𝑊.
c. Gunakan matriks yang diperoleh pada bagian (𝑏) untuk menetukann
proyeksi ortoganal pada 𝑃0 (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) pada 𝑊.
d. Tentukan jarak antara titik 𝑃0 (2,1, −3) dan bidang 𝑊.
16. Untuk sistem-sistem linear pada Latihan 3, buktikan bahwa vektor
kesalahan 𝐴𝒙 − 𝒃yang dihasilkan dari solusi kuadrat 𝒙 adalah ortogonal
terhadap ruang kolom matriks 𝐴.
17. Buktikan: Jika 𝐴 memiliki vektor-vektor kolom yang bebas linear, dan jika
𝐴𝒙 = 𝒃 konsisten, maka solusi kuadrat terkecil 𝐴𝒙 = 𝒃 dan solusi eksak dari
𝐴𝒙 = 𝒃 adalah sama.
18. Buktikan: Jika 𝐴 memiliki vektor-vektor kolom yang bebas linear, dan jika 𝒃
ortogonal terhadap ruang kolom matriks 𝐴, maka solusi kuadrat terkecil dari
𝐴𝒙 = 𝒃 adalah 𝒙 = 𝟎.
19. Misalkan 𝑃: 𝑅𝑚 → 𝑊 adalah proyeksi ortogonal 𝑅𝑚 pada subruang 𝑊.
2
a. Buktikan bahwa 𝑃 = [𝑃].
b. Apa yang diimplikasikan oleh hasil dari bagian 𝑎 mengenai komposisi
𝑃 ∘ 𝑃?
c. Tunjukkan bahwa [𝑃] bersifat simetrik.
20. Misalkan 𝐴 adalah sebuah matriks 𝑚 x 𝑛 yang memiliki vektor-vektor baris
yang bebas linear. Tentukan sebuah matriks standar untuk proyeksi
ortogonal𝑅𝑛 pada ruang baris matriks 𝐴.

Soal-Soal Perubahan Basis


1. Tentukan matriks koordinat untuk 𝒗 relatif terhadap 𝑆 = 𝒗1 , 𝒗2 , 𝒗3 .
𝒗 = 2, −1,3 ; 𝒗1 = 1,0,0 , 𝒗2 = 2,2,0 , 𝒗3 = 3,3,3

Penyelesaian:
Nyatakan v sebagai kombinasi linier dalam vektor-vektor basis S
𝒗 = 𝑘1 𝒗1 + 𝑘2 𝒗2 + 𝑘3 𝒗3
2,1,3 = 𝑘1 1,0,0 + 𝑘2 2,2,0 + 𝑘3 3,3,3
Dengan menyelesaikan 𝑘1 = 1, 𝑘2 = -1, 𝑘3 = 1, sehingga
𝒗 = 𝒗1 − 𝒗2 + 𝒗3

2. Perhatikan basis 𝐵 = 𝒖𝟏 , 𝒖𝟐 dan basis 𝐵′ = 𝒖′𝟏 , 𝒖′𝟐 untuk 𝑅2 , di mana


𝒖𝟏 = 1,0 ;
𝒖𝟐 = (0,1);
𝒖′𝟏 = 1,1 ;
𝒖′𝟐 = 2,1
Tentukan matriks transisi dari 𝐵′ ke 𝐵.
Penyelesaian(𝑎). Pertama-tama harus ditentukan matriks-matriks koordinat untuk
vektor-vektor basis yang baru 𝒖′𝟏 dan 𝒖′𝟐 relatif terhadap basis lama 𝑩. Dengan
melalui inspeksi
𝒖1′ = 𝒖𝟏 + 𝒖𝟐
𝒖′𝟐 = 2𝒖𝟏 + 𝒖2
sehingga
1 2
𝒖′𝟏 𝐵 = dan 𝒖′2 𝐵 =
1 1
maka, matriks transisi dari 𝐵′ ke 𝐵 adalah
1 2
𝑃=
1 1
3. Tentukan 𝒗 𝐵 jika basis 𝐵 = 𝒖𝟏 , 𝒖𝟐 dan basis 𝐵′ = 𝒖′𝟏 , 𝒖′𝟐 untuk 𝑅2 , di
mana
𝒖𝟏 = 1,0 ;
𝒖𝟐 = (0,1);
𝒖′𝟏 = 1,1 ;
𝒖′𝟐 = 2,1
−3
𝒗 𝐵′ =
5
Penyelesaian .
Dengan menggunakan matriks transisi dari bagian soal nomor 2,
1 2 −3 7
𝒗 𝐵 = =
1 1 5 2
untuk memeriksa kebenaran kedua jawaban di atas. vektor 𝒗 dapat ditemukan
baik dengan menggunakan 𝒗 𝐵 maupun 𝒗 𝐵′ , Sebagai latihan, tunjukkan
bahwa −3𝒖1′ + 5𝒖′2 = 7𝒖1 + 2𝒖2 = 𝒗 = (7,2)!

4. Tentukan dicari matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ soal nomor 2 di atas! Adakah


hubungan matriks transisi dari 𝐵′ ke B dengan matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ ?
Jelaskan!
Penyelesaian:
Dengan menyusun persamaan dari komponen-kompnen yang berhubungan
dan menyelesaikan sistem linear yang dihasilkan, dapat ditunjukkan bahwa
𝒖1 = −𝒖1′ + 𝒖′2
𝒖𝟐 = 2𝒖′𝟏 − 𝒖′𝟐
sehingga
−1
𝒖𝟏 𝐵′ =
1
dan
2
𝒖𝟐 𝐵′ =
−1
dengan demikian, matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ adalah
−1 2
𝑄=
1 −1
Jika matriks dialihkan dari 𝐵′ ke 𝐵 yang diperoleh pada nomor 1 dengan
matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ yang diperoleh di atas, akan diperoleh
1 2 −1 2 1 0
𝑃𝑄 = = =𝐼
1 1 1 −1 0 1
yang menunjukkan bahwa 𝑄 = 𝑃−1 .
5. Misalkan 𝐵 = 𝒖𝟏 , 𝒖𝟐 dan 𝐵′ = 𝒖′𝟏 , 𝒖′𝟐 berturut-turut adalah basis lama
dan basis baru. Dibutuhkan matriks-matriks koordinat untuk vektor-vektor
basis yang baru relatif terhadap basis yang lama. Misalkan matriks-matriks
tersebut adalah
𝑎 𝑐
𝒖′𝟏 𝐵 = dan 𝒖′𝟐 𝐵 =
𝑏 𝑑

Nyatakan matriks koordinat lama 𝒗 𝐵 dalam matriks koordinat baru 𝒗 𝐵′ .

Penyelesaian:
Misalkan 𝐵 = 𝒖𝟏 , 𝒖𝟐 dan 𝐵′ = 𝒖′𝟏 , 𝒖′𝟐 seperti yang telah disebutkan,
jelasnya,
𝒖′𝟏 = 𝑎𝒖1 + 𝑏𝒖2
(4)
𝒖′𝟐 = 𝑐𝒖𝟏 + 𝑑𝒖𝟐
sekarang misalkan 𝑣 adalah sebarang vektor pada 𝑉 dan misalkan
𝑘1
𝒖′𝟏 𝐵′ = (5)
𝑘2
adalah matriks koordinat yang baru, sehingga
𝒗 = 𝑘1 𝒖′𝟏 + 𝑘2 𝒖′𝟐 (6)
Untuk memperoleh koordinat lama dari vektor 𝒗 harus nyatakan 𝒗 dalam
bentuk basis lama 𝐵. Untuk melakukan hal ini, substitusikan (4) ke dalam
(6). Substitusi ini menghasilkan
𝒗 = 𝑘1 𝑎𝒖𝟏 + 𝑏𝒖𝟐 + 𝑘2 (𝑐𝒖𝟏 + 𝑑𝒖𝟐 )
atau
𝒗 = 𝑘1 𝑎 + 𝑘2 𝑐 𝒖𝟏 + (𝑘1 𝑏 + 𝑘2 𝑑)𝒖𝟐
sehingga, matriks koordinat lama untuk 𝒗 adalah
𝑘1 𝑎 + 𝑘2 𝑐
𝒗 𝐵 =
𝑘1 𝑏 + 𝑘2 𝑑
yang dapat dituliskan sebagai
𝑎 𝑐 𝑘1
𝒗 𝐵 =
𝑏 𝑑 𝑘2
atau, dari (5),
𝑎 𝑐
𝒗 𝐵 = 𝒗 𝐵′
𝑏 𝑑
Persamaan di atas menyatakan matriks koordinat lama 𝒗 𝐵 diperoleh dari
matriks koordinat baru 𝒗 𝐵′ dengan mengalikan matriks transisi dari sebelah
kiri, matriks transisinya adalah
𝑎 𝑐
𝑃=
𝑏 𝑑
6. Tentukan matriks koordinat untuk 𝒗 relatif terhadap 𝑆 = 𝒗1 , 𝒗2 , 𝒗3 .
a. 𝒗 = 2, −1,3 ; 𝒗1 = 1,0,0 , 𝒗2 = 2,2,0 , 𝒗3 = 3,3,3
b. 𝒗 = 5, −12,3 ; 𝒗1 = 1,2,3 , 𝒗2 = −4,5,6 , 𝒗3 = 7, −8,9
7. Tentukan matriks koordinat untuk 𝒑 relatif terhadap 𝑆 = 𝒑1 , 𝒑2 , 𝒑3 .
a. 𝒑 = 4 − 3𝑥 + 𝑥 2 ; 𝒑1 = 1, 𝒑2 = 𝑥, 𝒑3 = 𝑥 2
b. 𝒑 = 2 − 𝑥 + 𝑥 2 ; 𝒑1 = 1 + 𝑥, 𝒑2 = 1 + 𝑥 2 , 𝒑3 = 𝑥 + 𝑥 2
8. Tentukan koordinat untuk 𝒑 relatif terhadap 𝑆 = 𝐴1 , 𝐴2 , 𝐴3 , 𝐴4 .
2 0 −1 1 1 1 0 0 0 0
𝐴= , 𝐴1 = , 𝐴2 = , 𝐴3 = , 𝐴4 =
−1 3 0 0 0 0 1 0 0 1
9. Perhatikan matriks-matriks koordinat
−8
6 3
7
𝒘 𝑠 = −1 , 𝒘 𝑠 = 0 , 𝒘 𝑠 =
6
4 4
3
a. Tentukan 𝒘 jika 𝑆 adalah basis yang diberikan pada Latihan 2(a).
b. Tentukan 𝒒 jika 𝑆 adalah basis yang diberikan pada Latihan 3(a).
c. Tentukan 𝐵 jika 𝑆 adalah basis yang diberikan pada Latihan 4.
10. Perhatikan basis-basis 𝐵 = 𝒖1 , 𝒖2 dan 𝐵′ = 𝒗1 , 𝒗2 untuk 𝑅2 , di mana
1 0 2 −3
𝒖1 = , 𝒖2 = , 𝒖𝟑 = , 𝒗1 =
0 1 1 4

a. Tentukan matriks transisi dari 𝐵′ ke 𝐵.


b. Tentukan matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ .
c. Hitunglah matriks koordinat 𝒘 𝐵 di mana
3
𝒘=
−5
Dan gunakan (7) untuk menghitung 𝒘 𝐵′

d. Periksalah jawaban dengan menghitung 𝒘 𝐵′ secara langsung.


11. Ulangi Latihan 5 untuk vektor 𝒘 yang sama namun dengan
2 4 1 −1
𝒖1 = , 𝒖2 = , 𝒖𝟑 = , 𝒗1 =
2 −1 3 −1
12. Perhatikan basis-basis 𝐵 = 𝒖1 , 𝒖2 , 𝒖3 dan 𝐵′ = 𝒗1 , 𝒗2 , 𝒗3 untuk 𝑅3 , di
mana
−3 −3 1 −6 −2 −2
𝒖1 = 0 , 𝒖2 = 2 , 𝒖𝟑 = 6 , 𝒗1 = −6 , 𝒗1 = −6 , 𝒗1 = −3
−3 −1 −1 0 4 7
a. Tentukan matriks transisi dari 𝐵′ ke 𝐵.
b. Hitunglah matriks koordinat 𝒘 𝐵 di mana
−5
𝒘=
8
−5
Dan gunakan (7) untuk menghitung 𝒘 𝐵 ′
c. Perikslah jawaban dengan menghitung 𝒘 𝐵′ secara langsung.
13. Ulangi Latihan 7 untuk vektor 𝒘 yang sama, namun dengan
2 2 1 3 1 −1
𝒖1 = 1 , 𝒖2 = −1 , 𝒖𝟑 = 2 , 𝒗1 = 1 , 𝒗1 = 1 , 𝒗1 = 0
1 1 1 −5 −3 2
14. Perhatikan basis 𝐵 = {𝒑1 , 𝒑2 } dan basis 𝐵′ = {𝒒1 , 𝒒2 } untuk 𝑃1 , dimana
𝒑1 = 6 + 3𝑥, 𝒑2 = 10 + 2𝑥, 𝒒1 = 2, 𝒒2 = 3 + 2𝑥
a. Tentukan matriks transisi dari 𝐵′ ke 𝐵.
b. Tentukan matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ .
c. Hitunglah matriks koordinat 𝒑 𝐵 , dimana 𝒑 = −4 + 𝑥, dan gunakan (7)
untuk menghitung 𝒑 𝐵′ .

d. Periksalah jawaban tersebut dengan menghitung 𝒑 𝐵′ secara langsung.


15. Misalkan 𝑉 adalah ruang yang direntang oleh 𝒇1 = sin 𝑥 dan 𝒇2 = cos 𝑥.
a. Tentukan bahwa 𝒈1 = 2 sin 𝑥 + cos 𝑥 dan 𝒈2 = 3 cos 𝑥 membentuk
sebuah basis untuk 𝑉.
b. Tentukan matriks transisi dari 𝐵′ = 𝒈1 , 𝒈2 ke 𝐵 = 𝒇1 , 𝒇2 .
c. Tentukan matriks transisi dari 𝐵 ke 𝐵′ .
d. Hitunglah matriks koordinat 𝒉 𝐵 , dimana 𝒉 = 2 sin 𝑥 − 5 cos 𝑥 , dan
gunakan (7) untuk memperoleh 𝒉 𝐵′ .

e. Periksalah jawaban tersebut dengan menghitung 𝒉 𝐵′ secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai