PETROLOGI
Disusun Oleh :
NIM : 4100190076
Kelas : 2
YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI
BAB
II…………………………………………………………………………….
.6
2.1.Pengertian
Magma…………………………………………………………….6
2.2.Komposisi
Magma…………………………………………………………….
2.3.Kristalisasi
Magma…………………………………………………………
2.4.Seri Reaksi
Bowen………………………………………………………….
2.5.Evolusi
Magma…………………………………………………………..
2.6.Golongan
Magma…………………………………………………………
2.7.Klasifikasi
Magma…………………………………………………………
BAB III
………………………………………………………………………
PENUTUP…………………………………………………………………
…
3.1.Penutup…………………………………………………………………
….
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mempelajari semua tentang Bumi, dapat kita mulai dari pembentuk bumi
yang paling dasar yaitu mineral. Mineral dapat kita jumpai disekitar kita, dapat berwujud
sebagai batuan, tanah, atau pasir yang telah diendapkan pada dasar sungai.Beberapa
mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang
cukup besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Kecuali
beberapa jenis mineral yang memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya,
sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya
memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai
bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai “kristal”.
Seperti halnya ilmu-ilmu lainya,geologi ini memiliki konsep dan metodologi
yang komprehensif sebagai sebuah disiplin ilmu.Oleh karena itu,pengetahuan dan
pengalaman dalam bidang keilmuan mahasiswa sangat diperlukan untuk memperoleh
relevansi diantara ilmu-ilmu lain.
1.2.Rumusan Masalah
2.1.Pengertian Magma
Magma adalah cairan atau larutan silikat pejar yang terbentuk secara
alamiah, bersifat mudah bergerak (mobile), bersuhu antara 700-13000C (sekitar
1200-2400 derajat Fahrenheit) dan berasal atau terbentuk pada kerak bumi bagian
bawah hingga selubung bagian atas dan bersifat asam atau basa. Secara fisika,
magma merupakan sistem berkomponen ganda (multi compoent system) dengan
fase cair dan sejumlah kristal yang mengapung di dalamnya sebagai komponen
utama, dan pada keadaan tertentu juga berfase gas.
2.2.Komposisi Magma
• Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor
element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.
2.3.Kristalisasi Magma
Pada proses ini yang merupakan kebalikan dari proses pencairan, ion-ion
akan saling mengikat satu dengan yang lainnya dan melepaskan kebebasan untuk
bergerak. Ion-ion tersebut akan membentuk ikatan kimia dan membentuk kristal
yang teratur. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku
pada waktu yang bersamaan.Kecepatan pendinginan magma akan sangat
berpengaruh terhadap proses kristalisasi, terutama pada ukuran kristal.
Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; kontinyu dan
diskontinyu.
Bila pendinginan terjadi terlalu cepat dan mineral yang telah ada tidak
sempat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma, akan terbentuk rim
[selubung] yang tersusun oleh mineral yang terbentuk setelahnya.
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium
Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral
Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau
mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah
mineral yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
2.5.Evolusi Magma
c. Liquid Immisbility
d. Crystal Flotation
e. Vesiculation
f. Asimilasi magma
Proses ini dapat terjadi pada saat terdapat material asing dalam tubuh
magma seperti adanya batuan disekitar magma yang kemudian bercampur,
meleleh dan bereaksi dengan magma induk dan kemudian akan mengubah
komposisi magma.
2.6.Sifat-sifat Magma
1. Sifat-sifat Fisik Magma
Viskositas dan densitas magma adalah sifat fisika magma dan sebagai
parameter yang signifikan untuk memahami proses aktivitas gunung api.
Viskositas magma mengontrol mobilitas magma, densitas mengontrol arah
gerakan relatif antara magma dan material padat (batuan fragmen dan kristal).
Magma yang mempunyai viskositas rendah, seperti magma basalti, dapat
membentuk lava yang sangat panjang dengan aliran yang cepat. Sebaliknya,
magma riolitis yang cukup kental sangat terbatas mengalir. Karena kentalnya
magma riolitis, maka gelembung gas di perangkap oleh magma, mengalami
ekspansi, dan dapat menyebabkan erupsi yang eksplosif.
b) Suhu Magma
Suhu magma secara umum (seperti yang ada di luar inti bumi atau
lapisan outer core) yang mencapai 5000 derajat celcius, meski jika berada di
udara terbuka, suhunya bisa turun hingga 1300 derajat celcius
a) Magma Asam
Magma yang bersifat asam biasanya lebih kental dan sulit membeku,
mengakibatkan terbentuknya batuan dengan komposisi kristal yang perfect
atau sempurna. Hal ini disebabkan karena pada saat terjadinya pendinginan
yang lambat maka kristalnya memiliki cukup waktu untuk membentuk
dirinya.
b) Magma Basa
Magma basa, yaitu magma yang sedikit mengandung Silika (SiO 2)
dan berwarna lebih gelap karena mengandung mineral yang berwarna lebih
tua, seperti gabro dan basalt.
Magma yang bersifat basa biasanya lebih encer dari pada magma
asam, hal ini disebabkan karena magma basa memiliki viskositas yang
tinggi sehingga proses pendinginannya atau pembekuannya lebih cepat
dibandingkan dengan magma asam. Dikarenakan proses pembekuannya
yang begitu cepat maka kristal yang terbentuk akan kecil – kecil bahkan
ada juga yang tidak memiliki kristal sama sekali.
2.7.Klasifikasi Magma
Magma secara umum dapat dibedakan menjadi tiga tipe magma, yaitu:
Batuan
Tipe Kandungan
Beku yang Komposisi Kimia Temperatur Viskositas
Magma Gas
dihasilkan
45-55 SiO2 %,
kandungan Fe, Mg,
1000 –
Basaltik Basalt dan Ca tinggi, Rendah Rendah
1200oC
kandungan K, dan
Na rendah.
55-65 SiO2 %,
kandungan Fe, Mg, 800 –
Andesitik Andesit Menengah Menengah
Ca, Na, dan K 1000oC
menengah.
65-75 SiO2 %,
kandungan Fe, Mg,
650 –
Rhyolitik Rhyolit dan Ca rendah, Tinggi Tinggi
800 oC
kandungan K, dan
Na tinggi.
1. Basalt Gabbro
SiO2 45-55 % berat; kandungan Fe dan Mg tinggi; kandungan K dan Na
rendah.
2. Andesit Diorit
SiO2 55-65 % berat, kandungan Fe, Mg, Ca, Na dan K menengah
(intermediate).
Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara
dua lapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas.
Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan
membeku di sela-sela lipatan (korok).
Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan
gunung berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
2. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke
permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas
cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang
sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api.
Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.
Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi
magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:
1. Ekstrusi linear, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau
patahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya
Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
2. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi,
sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu.
Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai
10.000 km2.
PENUTUP
3.1.Penutup.
Demikian yang dapat Penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku
http://salamahsiti384.blogspot.com/p/makalah-geologi-dan-lingkungan-batuan.html
http://volcano.und.edu
https://geoakelompok1.files.wordpress.com/2011/10/petrologi-batuan-piroklastik.ppt
https://densowestliferz.files.wordpress.com/2011/05/final-laporan-denso.doc ]
http://www.sridianti.com/pengertian-magma.html
https://www.academia.edu/8825662/BATUAN_PIROKLASTIKia.edu/8825662/