ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan abu dari pelepah kelapa sebagai pengawet alami
yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah pertanian sehingga bernilai ekonomis. Proses
pembuatan abu menggunakan metode pengabuan langsung dengan suhu bertahap 300 0C dan
dilanjutkan dengan suhu 600 0C selama 4 jam. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil
bahwaabu dari pelepah kelapamememiliki kandungan air sebesar 0,05 % dan kadar abu 2.46 %.
Kata kunci: Abu, pelepah kelapa, pengabuan, kadar air, kadar abu
560 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 560-562
2.2.2 Pengabuan sampel dengan ayakan 100 mesh. Sampel diuji kadar
Sampel yang telah dikeringkan air dan kadar abu.
dimasukkan ke dalam furnace pada suhu
300oC selama 3 jam kemudian dilanjutkan
pemanasan pada suhu 600 oC selama 1 jam.
Sampel didinginkan selama 1 jam dan diayak
Tahapan untuk memperoleh hasil abu akan mudah terserap oleh sampel yang akan
pelepah kelapa maka terlebih dahulu diawetkan.
dilakukan preparasi sampel yang meliputi
tahap pembersihan, perajangan dan 3. Hasil dan Pembahasan
pengeringan dibawah sinar matahari. Pada 3.1 Kadar abu
gambar 1a dapat dilihat bahwa sampel Pada penelitian penentuan kadar abu
dijemur dibawah sinar matahari untuk dilakukan dengan cara langsung yaitu
menghilangkan hidrat air agar proses membakar pelepah pada suhu sekitar 600 oC
pengabuan lebih mudah dan cepat sehingga selama 3 jam. Kemudian kadar abu
tidak memerlukan waktu yang lama dalam ditentukan dengan menimbang sisa mineral
pemanasannya. hasil pembakaran bahan organik yang
Proses pengabuan menggunakan tertinggal sebagai abu. Untuk penentuan
prinsip pengabuan langsung, yaitu sampel kadar abu, sampel ditimbang sebanyak 2
dioksidasi menggunakan suhu tinggi gram dan setelah proses pengabuan maka sisa
sehingga zat yang tertinggal setelah sampel menjadi 0.05 gram dengan persentase
pembakaran ditimbang (Mohammad, 2004). kadar abu sebesar 2.46%. Grafik uji kadar
Berdasarkan gambar 1b dapat dilihat bahwa abu dapat dilihat pada gambar 2a dan 2b.
proses pengabuan dilakukan menggunakan gambar 2a dan 2b menunjukkan sampel
alat furnace dengan dua tahapan yaitu sebelum dan sesudah di furnace untuk
pemanasan pada suhu 300 oC. Selanjutnya memperoleh kadar abu.
pemanasan pada suhu bertahap hingga 600
o
C selama 3 jam. Hal ini dilakukan agar 2,5
cawan porselen tidak pecah karena
2
perubahan suhu yang tiba- tiba. Sampel
diangkat dan didiamkan selama 30 menit 1,5
dapat dilihat pada gambar 1c. Sampel abu
1 Series1
dihaluskan dan diayak dengan ayakan 100
mesh. Semakin kecil pori-pori abu maka 0,5
akan memperbesar luas permukaannya
0
sehingga pada saat proses perendaman abu
2.a 2.b
561 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)
Seminar Nasional II USM 2017
Eksplorasi Kekayaan Maritim Aceh di Era Globalisasi dalam Mewujudkan Indonesia
sebagai Poros Maritim Dunia
Vol. 1, Oktober 2017, 560-562
Gambar 2c. Berat sampel sebelum pemanasan. Gambar 2.d Berat sampel setelah pengabuan
562 SEMINAR NASIONAL KEMARITIMAN ACEH (UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH, 24 AGUSTUS 2017)