Makalah Ips
Makalah Ips
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
1
bangsa Indonesia akan dianggap sebagai ciptaan Jepang dan pasti akan dihancurkan
oleh pasukan Sekutu yang tidak lama lagi akan tiba di Indonesia.
Golongan pemuda mengadakan rapat lagi di asrama Baperpi, Cikini, Jakarta pada
tengah malam menjelang tanggal 16 agustus 1945. Selain peserta rapat di Lembaga
Bakteriologi, rapat tersebut juga dihadiri oleh Sukarni, Yusuf Kunto, dr. Muwardi,
dan Shodanco Singgih. Dalam rapat tersebut memutuskan untuk mengamankan
Soekarno-Hatta ke luar Jakarta.
Keputusan tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Proklamasi kemerdekaan lepas dari pengaruh pihak manapun, termasuk Jepang
dan harus tetap dilaksanakan.
b. Soekarno-Hatta harus diamankan ke luar Jakarta agar terlepas dari pengaruh
Jepang sehingga mereka berani memproklamasikan kemerdekaan sesuai dengan
kemauan golongan pemuda.
Tempat yang dipilih untuk mengamankan Soekarno-Hatta adalah
Rengsdengklok, Kabupaten Karawang (Jawa Barat) yang terletak 15 km dari jalan raya
Jakarta-Cirebon. Untuk menghindari kecurigaan dari pihak Jepang, Shodanco Singgih
mendapat kepercayaan melaksanakan rencana tersebut dibantu oleh Sukarni dan Yusuf
Kunto. Penculikan Soekarno dan Moh. Hatta dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945
pukul 04.30 waktu Jawa zaman Jepang atau pukul 04.00 WIB.
Rengasdengklok dipilih sebagai tempat untuk mengamankan Soekarno-Hatta
Karena letaknya terpencil sekitar 15 km dari jalan raya Jakarta-Cirebon, terdapat
pasukan Peta yang persenjataannya lengkap, serta daerahnya dapat dipantau dari
berbagai penjuru (dapat dengan mudah mengawasi tentara Jepang yang akan dating ke
Rengasdengklok).
Setelah sampai di Rengasdengklok, Soekarno-Hatta ditempatkan di rumah milik
warga masyarakat keturunan Tionghoa yang bernama Djiaw Kie Siong. Golongan
pemuda kembali mendesak agar Soekarno dan Moh. Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia, tetapi pembicaraan tersebut tidak membawa hasil. Akan tetapi,
dalam pembicaraan pribadi antara Shodanco Singgih dan Soekarno, Shodanco Singgih
menyimpulkan bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
segera setelah kembali ke Jakarta. Kesediaan Soekarno tersebut disampaikan kepada
golongan pemuda di Jakarta.
Sementara itu, di jakrta sedang terjadi pembicaraan antara Ahmad Subarjo
(mewakili golongan tua) dan Wikana (mewakili golongan pemuda) yang kemudian
2
tercapai kata sepakat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus dilaksanakan di
Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 sebelum pukul 12.00 WIB. Di samping itu ,
Laksamana Muda Tadashi Maeda mengijinkan rumah kediamannya dijadikan sebagai
tempat perundingan dan bersedia menjamin keselamatan para pemimpin bangsa
Indonesia. Akhirnya, Soekarno-Hatta dijemput dari Rengsdengklok dan tiba di Jakarta
pada pukul 17.30 WIB.
Untuk mengenang peristiwa pengamanan Bung karno dan Bung Hatta oleh
golongan pemuda, di Rengasdengklok tepatnya di Markas Besar Kompi Peta dibangun
Monumen Rengasdengklok.
5
Pada awal Negara Republik Indonesia berdiri, kehidupan bangsa Indonesia
belum stabil. Bidang ekonomi, politik, social, dan budaya masih mengalami kekurangan
di sana-sini. Pernyataan Kemerdekaan Indonesia belum berarti kehidupan bangsa
Indonesiaberubah secara drastis. Proklamasi hanyalah merupakan titik awal untuk
mengantar rakyat Indonesia ke pintu gerbang menuju kemajuan dan kesejahteraan
sosial. Dalam pengertian ini, proklamasi kemerdekaan mempunyai dua makna penting,
yakni :
a) Bangsa Indonesia dengan tekad yang bulat dan percaya pada kekuatan sendiri telah
menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari tekanan dan penjajahan asing yang telah
dideritanya sejak lama. Dengan kemerdekaan ini, bangsa Indonesia berhak
mengatur sendirinegaranya serta berusahasekuat tenagamempertahankannya dari
gangguan bangsa asing.
b) Bangsa Indonesia menjadi pelopor bangsa-bangsa di Asia-Afrika untuk
memerdekakan diri dari penindasan bangsa Asing. Bangsa Indonesia merupakan
bangsa Asia pertama yang merdeka setelah Perang Dunia II usai. Proklamasi
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, tiga hari setelah Perang Dunia II selesai,
dilakukan pada saat yang tepat, yaitu ketika terjadi kekosongan kekuasaan (vacuum
of power). Hal ini memberi peluang kepada bangsa Indonesia untuk menentukan
nasibnya. Hasilnya adalah Proklamasi kemerdekaan yang menandakan bahwa
bangsa Indonesia telah terbebas dari segala bentuk ikatan bangsa-bangsa asing.
7
d. Dari segi hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan
bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan
menghapuskan tatanan hukum kolonial.
e. Dari segi politik dan ideology, proklamasi merupakan pernyataan bangsa
Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk negara Republik
Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.
Setelah mendengar pidato Bung karno, mereka pulang dengan sadar dan
tertib. Hal itu merupakan suatu kenyataan bahwa rakyat dengan sadr berjuang
mempertahankan kemerdekaan yang makin lama makin kuat dengan suatu tekad
“Merdeka atau Mati”. Rapat raksasa di lapangan Ikada hanya berlangsung
beberapa menit, tetapi berhasil mempertenukan rakyat dengan pemerintah
Republik Indonesia.
11
Negara Indonesia resmi berdiri setelah diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945. Pemerintah republic Indonesia juga sudah mulai terbentuk
setelah terpilih presiden beserta wakil presiden dan memiliki konstitusi UUD
1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 yang ditetapkan pada siding PPKI. Pada
siding itu dihadiri utusan dari berbagai daerah. Para utusan daerah tersebut ikut
menyaksikan berdirinya negara republic Indonesia. Ketika para utusan itu
kembali ke daerahnya, mereka menyampaikan kabar mengenai kemerdekaan
Indonesia. Para utusan itu mengajak seluruh rakyat untuk terus berjuang
mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di daerahnya
masing-masing. Selain itu juga mengimbau seluruh rakyat di daerahnya untuk
mengakui dan mendukung berdirinya pemerintahan RI agar tetap tegak dari
ancaman penjajah yang akan kembali menanamkan kekuasaannya.
Para utusan itu antara lain :
Teuku Muhammad Hasan (Utusan dari Sumatera)
Sutarjo Kartohadikusumo (Utusan Jawa Barat)
R.M. Surjo (Utusan Jawa Timur)
R. Panji Suroso (Utusan Jawa Tengah)
Mr. I Gusti Ketut Pudja (Utusan Sunda Kecil/Nusa Tenggara)
Mr. Latuharhary (Utusan Maluku)
Dr. G.S.S.J. (Utusan Sulawesi)
A.A. Hamidan (Utusan Kalimantan)
b. Pernyataan Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Kami Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sultan Ngayogyakarto Hadiningrat
menyatakan:
2) Bahwa kami sebagai kepala daerah memegang kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarto
Hadiningrat dan oleh karena itu, berhubung dengan keadaan pada dewasa ini segala
urusan pemerintahan dalam negeri Ngayogyakarto Hadiningrat mulai saat ini berada
di tangan kami dan kekuasaan-kekuasaan lain kami pegang seluruhnya;
Hamengku Buwono IX
12
BAB 2
TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN DAN NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
A. SIDANG PPKI
Dalam sidang pertama PPKI seorang tokoh yang bernama Otto Iskandardinata
mengusulkan bahwa pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara aklamasi.
Cara tersebut diusulkan Otto Iskandardinata dengan mengusulkan nama calon presiden
dan nama calon wakil presiden, yaitu Soekarno dan Moh. Hatta. Agar negara Republik
Indonesia yang baru lahir dapat berjalan terus, maka perlu disusun tata kehidupan
kenegaraan. Tugas tersebut dipikul oleh PPKI. Berikut terbentuknya pemerintahan dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13
a. Mengesahkan rancangan undang-undang dasar negara yang dibahas dalam sidang
BPUPKI emnjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Selanjutnya,
undang-undang dasar itu lebih dikenal dengan istilah Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 1945).
Dengan demikian, sehari setelah proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia telah
memiliki landasan negara yang merupakan landasan bagi jalannya pemerintahan.
Dalam BErita Republik Indonesia Tahun ke-2 Momor 7 Tahun 1946 halaman 45-
48 diumumkan pengesahan UUD 1945. Berikut sistematika UUD 1945 yang telah
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
1) Pembukaan (mukadimah) yang meliputi empat alinea.
2) Batang tubuh UUD yang merupakan isi dan terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal
aturan peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan.
3) Penjelasan UUD yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi
pasal.
b. Memilih serta mengangkat presiden dan wakil presidensebagai pelaksana
pemerintahan yang sah dari negara Republik Indonesia yang baru. Memilih dan
menetapkan Soekarno sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden.
Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara aklamasi. Cara tersebut
diusulkan oleh Otto Iskandardinata dengan mengusulkan nama calon presiden dan
wakil presiden, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta dan ternyata usul tersebut
diterima oleh para peserta sidang PPKI. Pengangkatan presiden dan wakil presiden
Republik Indonesia diiringi dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan oleh
peserta sidang secara spontan.
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai lembaga yang membantu presiden
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebelum terbentuknya Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melalui pemilu.
Sidang pertama PPKI tanggal 18 agustus 1945 berjalan dengan lancer dan
berhasil membentuk serta mengesahkan UUD 1945, memilih serta mengangkat
presiden dan wakil presiden, serta membentuk KNI. Berarti sejak tanggal 18
Agustus 1945, tepatnya sehari setelah Indonesia merdeka, negara republic Indonesia
telah memiliki system pemerintahan yang sah dan diakui oleh seluruh rakyat
Indonesia.
14
2. Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah
Pada tanggal 19 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Gedung Chuo Sangi In, PPKI
mengadakan sidang kedua. Hasil sidang kedua PPKI adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan dua belas kementrian yang membantu tugas presiden dalam
pemerintahan.
b. Membagi wilayah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi.
Sebelum rapat pleno, Presiden Soekarno menugaskan panitia kecil untuk
membahas susunan kementrian. Ketua panitia kecil adalah Ahmad Subarjo dengan
anggotanya Sutarjo Kartohardikusumo dan Kasman Singodimejo. Rapat pleno ini
membahas penyusunan dua belas menteri yang memimpin departemen.
Mengenai pembagian wilayah Republik Indonesia, Presiden Soekarno
menugaskan panitia kecil untuk membahas pembagian wilayah negara. Panitia kecil ini
terdiri dari Otto Iskandardinata (Ketua), Ahmad Subarjo, sayuti Melik, Iwa Kusuma
Sumantri, Wiranata Kusumah, Dr. Amir, A.A. Hamidhan, Dr. Ratulangie, dan Mr. I
Gusti Ktut Puja. Dalam rapat ini ditetapkan pembagian delapan provinsi beserta
gubernur yang menjabatnya. Berikut pembagian wilayah Republik Indonesia :
a. Provinsi Sumatera dipimpin oleh Mr. Teuku Muhammad Hassan.
b. Provinsi Jawa Barat dipimpin oleh Sutarjo Kartohadikusumo.
c. Provinsi Jawa Tengah dipimpin oleh R. Panji Suroso
d. Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh R.A. Surya.
e. Provinsi Sunda Kecil dipimpin oleh Mr. I Gusti Ktut Puja.
f. Provinsi Maluku dipimpin oleh Mr. J. Latuharhary.
g. Provinsi Sulawesi dipimpin oleh Dr. G.S.S.J. Ratulangie.
h. Provinsi Kalimantan dipimpin oleh Ir. Pangeran Mohammad Noor.
Sebagai realisasi dari pembentukan kementrian dan pembagian wilayah
Republik Indonesia , pada tanggal 2 September 1945 dibentuk susunan Kabinet
Republik Indonesia yang pertama. Susunan cabinet tersebut terdiri dari dua belas
menteri ditambah dengan empat menteri Agama.
Berikut dua belas menteri yang memimpin departemen dan empat Menteri
negara :
a. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah.
b. Menteri Luar Negeri : Mr. Ahmad Subarjo.
c. Menteri Kehakiman : Prof. Dr. Supomo, S.H.
d. Menteri Kemakmuran : Ir. Surakhman Cokroadisuryo
15
e. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
f. Menteri Kesehatan : dr. Buntaran Martoatmojo
g. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantara
h. Menteri Sosial : Mr. Iwa Kusuma Sumantri
i. Menteri Penerangan : Mr. Amir Syarifuddin
j. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Cokrosuyono
k. Menteri Keamanan Rakyat : Supriyadi
l. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Cokrosuyoso
m. Menteri Negara : Wahid Hasyim
n. Menteri Negara : Dr. M. Amir
o. Menteri Negara : Mr. R.M. Sartono
p. Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata
Selain itu, dilantik pula para pejabat tinggi negara. Para pejabat tinggi negara
tersebut sebagai berikut:
a. Ketua Mahkamah Agung : Dr. Kusumah Atmaja
b. Jaksa Agung : Gatot Tarunamiharja
c. Sekretaris Negara : A.G. Pringgodigdo
d. Juru Bicara Negara : Sukarjo Wiryopranoto
17
b. PKI (Partai Komunis Indonesia) berdiri tanggal 7 November 1945 dipimpin oleh
Mr. Moh. Yusuf. Sebenarnya oleh tokoh-tokoh komunis, PKI sudah didirikan
tanggal 21 Oktober 1945.
c. PBI (Partai Buruh Indonesia) berdiri tanggal 8 November 1945 dipimpin oleh
Nyono.
d. Partai Rakyat Jelata berdiri pada 8 November 1945 dipimpin oleh Sutan Dewanis.
e. Parkindo (Partai Kristen Indonesia) berdiri pada tanggal 10 November 1945
dipimpin oleh Dr. Prabowinoto.
f. PSI (Partai Sosialis Indonesia) berdiri pada tanggal 10 November 1945 dipimpin
oleh Amir syarifuddin.
g. PRS (Partai Rakyat Sosialis) berdiri pada tanggal 20 November 1945 dipimpin oleh
Sutan Syahrir.
h. PKRI (Partai Katolik republic Indonesia) berdiri pada tanggal 8 Desember 1945
dipimpin oleh I.J. Kasimo.
i. Permai (Persatuan Rakyat Marhaen Indonseia) berdiri pada tanggal 17 Desember
1945 dipimpin oleh J.B. Assa.
j. PNI (Partai Nasional Indonesia) berdiri pada tangga 29 Januari 1946. PNI
merupakan penggabungan dari Partai Rakyat Indonesia (PRI), Gerakan Republik
Indonesia, dan Serikat Rakyat Indonesia dipimpin oleh Sidik Joyosukarto.
20
BAB 3
PROKLAMATOR DAN PERAN TOKOH PROKLAMASI
KEMERDEKAAN
21
Sebagai tokoh pada masa perjuangan hingga masa kemerdekaan, Bung Karno
menjadi panutan bagi para pejuang kemerdekaan yang lain. Berikut beberapa peran
Bung Karno dalam proklamasi kemerdekaan:
1) Menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda
bersama Bung Hatta dan Ahmad Subarjo.
2) Menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia dan Bung Hatta.
3) Membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
22
waktu RIS kembali menjadi NKRI pada tahun 1950, Drs. Moh. Hatta juga kembali
dipercaya sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Soekarno.
Pada tanggal 1 Desember 1956, Moh. Hatta tiba-tiba mengundurkan diri dari
jabatannya sebagai wakil presiden. Walaupun tidak aktif di pemerintahan, Moh. Hatta
tetap berjuang untuk rakyat. Dalam bidang ekonomi, MOh. Hatta banyak mengeluarkan
ide-ide tentang perkoperasian Indonesia. Berkat jasanya dalam perkoperasian
Indonesia, Moh. Hatta memperoleh sebutan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Moh.
Hatta meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di tempat pemakaman
umum(TPU) Tanah Kusir Jakarta. Sampai akhir hayatnya, Moh. Hatta dikenal sebagai
tokoh besar yang sederhana, jujur, bersih, dan bermoral sehingga namanya tetap harum
dikenang masyarakat. Atas jasa-jasanya tersebut, pemerintah Republik Indonesia
menganugerahi gelar sebagai Pahlawan Proklamasi. Peran Bung Hatta dalam
proklamasi kemerdekaan sangat penting. Berikut beberapa peran Bung Hatta dalam
proklamasi kemerdekaan:
1) Menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda
bersama Bung Karno dan Ahmad Subarjo.
2) Menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung karno.
24
4. S. Suhud
S. Suhud adalah pemuda yang ditugasi mencari tiang bendera dan
mengusahakan bendera Merah Putih yang akan dikibarkan. Oleh karena gugup dan
tegang, tiang yang digunakan adalahsebatang bamboo, padahal tidak terlalu jauh dari
rumah Soekarno ada tiang bendera dari besi. S. Suhud bersama Latief Hendradiningrat
adalah pengibar bendera Merah Putih di halam rumah Soekarno pada saat Proklamasi
17 agustus 1945.
5. Suwiryo
Suwiryo adalah walikota Jakarta Raya waktu itu dan secara tidak langsung
menjadi ketua penyelenggara upacara Proklamasi Kemerdekaan. Oleh karena itu, ia
sangat sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam upacara tersebut,
termasuk pengadaan mikrofon dan pengeras suara.
6. Muwardi
Muwardi lahir pada tanggal 30 Januari 1907 di pati, Jawa Tengah. Muwardi
adalah dokter spesialis THT lulusan STOVIA. Muwardi merupakan putra ketujuh dari
sebelas bersaudara putra-putri keluarga M. Sastrowardoyo. Pendidikannya diawali di
Sekolah Dasar Bumiputra. Oleh karena kepandaiannya, kemudian dipindahkan ke HIS
(merupakan sekolah dasar berpengantar bahasa Belanda). Setamat dari HIS, ia
melanjutkan sekolah di ELS. Setamat ELS Muwardi melanjutkan studinya ke Sekolah
Dokter Jawa (STOVIA) di Jakarta dan berhasil lulus serta resmi menjadi dokter pada
tanggal 1 Desember 1933.
Pada masa pendudukan jepang, Muwardi masuk ke salah satu organisasi bentukan
Jepang (karena semua organisasi dibubarkan Jepang). Muwardi masuk dalam organisasi
Barisan Pelopor dan bahkan Muwardi diangkat sebagai komandan untuk tingkat Jakarta
dan sekitarnya. Menjelang proklamasi, Muwardi diangkat menjadi pemimpin Barisan
Pelopor untuk seluruh Jawa. Sebagai komandan Barisan Pelopor, Muwardi pernah
berjasa dalam pengamanan terhadap lapangan Ikada, sehari menjelang dilaksanakannya
proklamasi. Pada saat itu, Muwardi diberi tugasuntuk mengamankan lapangan Ikada
dari kerusuhan dan ancaman bala tentara Jepang karena menurut rencana tempat
tersebut akan digunakan sebagai tempat untuk pembacaan teks proklamasi
kemerdekaan. Oleh karena itu, dengan segala kemampuannya, ia berupaya
mengerahkan Barisan Pelopor seluruh jawa untuk mengamankan tempat tersebut dari
segala ancaman yang mungkin terjadi.
25
Atas semua perjuangannya yang sangat tulus pada bangsa dan negara, maka
pemerintah melalui presiden Republik Indonesia mengangkat almarhum Muwardi
sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan SK Presiden Nomor 190/Tahun
1964/Tanggal 4 agustus 1964.
7. Sutan Syahrir
Tokoh ini pada zaman pendudukan Jepangmemilih aktif dalam gerakan bawah
tanah bersama beberapa pemuda lain. Sutan Syahrir lahir di Padang Panjang, Sumatera
Barat, pada tanggal 5 Maret 1909. Setelah lulus di HIS (SD sekarang), ia melanjutkan
ke MULO (SMP) di Medan. Kemudian ia melanjutkan studi di AMS atau SMA
sekarang, di bagian A. di Bandung. Setelah itu, ia aktif dalam berbagai organisasi.
Bahkan ia ikut mendirikan Jong Indonesia. Di masa penjajahan Belanda, ia sudah
militant dalam pergerakan politik. Ia juga pernah ditangkap pada tahun 1934. Ia
dipenjarakan di Cipinang, kemudian bersama Drs. Moh. Hatta dibuang ke Digul,
kemudian dipindah ke Banda Neira, selanjutnya dipindah lagi Sukabumi, Jawa Barat.
Pada masa akhir pendudukan Jepang dan menjelang proklamasi termasuk pemuda
yang aktif untuk ikut mendesak Bung Hatta dan Bung karno agar segera memerdekakan
Indonesia, karena ia dapat mendengarkan radio bahwa Jepang telah menyerah. Setelah
merdeka, pada awal perjuangan mempertahankan kemerdekaan syarir diangkat sebagai
Perdana Menteri RI.
8. Frans Sumarto Mendur
Tokoh Frans Sumarto Mendur adalah tokoh wartawan yang ikut membantu
pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia telah mengabadikan berbagai
peristiwa penting di sekitar proklamasi. Ia bergabung dengan kawan-kawan dari
Indonesia Press Photo Senice atau Ipphos.
9. Syahruddin
Syahruddin adalah seorang wartawan Domei. Ia dengan berani memasuki
halaman gedung siaran RRI. Oleh karena gedung siaran dijaga oleh Jepang, maka
terpaksa melalui belakang, yaitu dengan memanjat tembok belakang gedung dari Jl.
Tanah Abang. Naskah proklamasi kemudian berhasil diserahkan kepada kepala bagian
siaran.
10. Wuz dan Yusuf Ronodipuro
Tokoh F. Wuz dan Yusuf Ronodipuroberperan penting dalam penyebarluasan
berita proklamasi. Kedua tokoh ini merupakan penyiar-penyiar yang cukup berani dan
tidak jarang mendapat ancaman dari pihak Kempetai.
26
11. Lambertus Nicodemus Palar
Lambertus Nicodemus Palar atau leih dikenal dengan L.N. Palar adalah seorang
diplomat ulung dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya melalui
diplomasi. Ia lahir di Tomohon, Sulawesi Utara pada tanggal 5 Juni 1900. Pendidikan
yang ditempuhnya adalah sekolah MULO di Tondano, kemudian melanjutkan sekolah
di Yogyakarta di AMS dan ITB, namun Palar tidak menyeleaikan kuliahnya di ITB. Ia
kemudian meneruskan sekolah di Amsterdam sambal bekerja.
Pada tahun 1947, L.N. Palardiminta oleh Preiden Soekarno untuk menjadi juru
bicara RI di PBB. Pada akhir tahun 1947 dibantu oleh Sudarpo, Soedjatmoko, dan
Sumitro, Palar membuka kantor perwakilan RI di New York. Sebelum pengakuan
kedaulatan RI 1949, status Palar saat itu adalah sebagai peninjau.
Kemudian pada tanuh 1950 setelah Indonesia mendapat kedaulatan penuh dan
Indonesia menjadi anggota PBB ke-60, Palar resmi menjadi perwakilan Ri dengan
status keanggotaan penuh.
12. Sumitro Djojohadikusumo
Begawan ekonomi Indonesia yang idealis ini selalu konsisten terhadap sikapnya
yang dianggap benar. Sumitro lahir di Kebumen, jawa Tengah 29 Mei 1917. Ayahnya
Margono adalah pendiri Bank BNI. Setelah menamatkan sekolahnya di Hogere Burger
School (HBS), ia langsung berangkat ke Belanda. Ia juga pernah belajar di Barcelona
dan Rotterdam untuk mempelajari ekonomi. Dalam tempo tiga bulan ia telah berhasil
meraih gelar Bachelor of Arts (BA). Ia juga pernah sekolah ekonomi di Universitas
Sorbonne, Paris. Di Paris Sumitro mulai masuk ke kelompok sosialis. Ia kemudian
belajar tentang konsisten pada prinsip hidup, pengabdian, perlawanan, dan keadilan
sosial.
Sumitro kemudian ke Belanda untuk mendapatkan gelar Master of Arts (MA).
Bersama-sama dengan L.N. Palar, Sumitro memperjuangkan RI melalui jalur
diplomasi.
27
DAFTAR PUSTAKA
28