Anda di halaman 1dari 13

Jenis Organisasi Sektor Publik

Organisasi Instansi Pemerintah

Organisasi Non Pemerintah

A. Pemerintah

Merupakan komponen terbesar dalam pembagian organisasi sektor publik.

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat serta menerapkan hukum dan
undang-undang diwilayah tertentu

a. Pemerintah pusat

Lembaga tinggi negara yang diatur dalam UUD 1945 sampai dengan amandemen keempat dan dalam
beberapa peraturan perundangan turunannya (UU No. 27/2019 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD)

1. Presiden RI
pemegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang Undang Dasar yang dalam melaksanakan
kewajibannya dibantu oleh satu orang wakil presiden Mulai tahun 2004.
Dipilih langsung oleh rakyat yang diusulkan oleh partal politik atau gabungan beberapa partai
politik peserta pemilu.
Masa jabatan adalah lima tahun, dan setelahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama
hanya 1 kali masa jabatan
Kewenangan Presiden Republik Indonesia Sebagaimana yang diatur dalam UUD 1945,
a. menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain untuk satu
kali masa jabatan (dengan persetujuan DPR);
b. menyatakan keadaan negara dalam keadaan bahaya;
c. mengangkat duta dan konsul
d. memberi grasi, rehabilitasi, amnesti, atau abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
lembaga tinggi yang terkait
e. memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan
f. membentuk dewan pertimbangan untuk memberi nasihat pada presiden.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
MPR adalah lembaga negara yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui pemilihan umum.
Tugas dan wewenang MPR adalah sebagai berikut:
a. mengubah dan menetapkan UUD RI Tahun 1945;
b. melantik presiden dan/atau wakil presiden hasil pemilihan umum;
c. memutuskan usul DPR untuk memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa
jabatannya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wapres
terbukti melakukan pelanggaran hukum berupu pengkhianatan terhadap negara, korupsi,
penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela lainnya atau terbukti bahwa
presiden dan/atau wapres tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wapres;
d. melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden mangkat, bernen diberhentikan,
atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam jabatannya;
e. memilih wakil presiden dari 2 (dua) calon yang diusulkan oleh presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wapres dalam masa jabatannya;
f. memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya mangkat, berhenti diberhentikan, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan.

Anggota MPR diresmikan dengan Keputusan Presiden dengan masa jabatan lima tahun dan berakhirnya
ditandai saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Anggota MPR berhak:

a. mengajukan usul pengubahan pasal UUD RI Tahun 1945.


b. menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan,
c. memilih dan dipilih,
d. membela diri,
e. imunitas,
f. protokoler,
g. keuangan dan administratif.

Kewajiban-kewajiban anggota MPR yaitu:

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila,


b. melaksanakan UUD RI Tahun 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan,
c. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta menjäga keutuhan NKRI,
d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan,
e. melaksanakan peranan sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.

Lembaga MPR harus bersidang sedikitnya sekali dalam 5 tahun untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
Segala keputusan dalam MPR ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

Sidang MPR dapat mengambil keputusan bila:

a. dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya
50% ditambah 1 anggota dari seluruh anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan UUD RI
Tahun 1945;
b. dihadiri sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari yang hadir untuk memutuskan usul DPR tentang pemberhentian presiden dan/atau wakil
presiden;
c. dihadiri sekurang-kurangnya 50% dari jumlah anggota ditambah 1 dan disetujui oleh sekurang-
kurangnya 50% ditambah satu dari jumlah anggota yang hadir untuk sidang, selain kedua
agenda di atas.

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) DPR adalah lembaga negara yang anggotanya terdiri atas
anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum dan
memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dalam kerangka representasi rakyat.

Tugas dan wewenang DPR yaitu:


a. membentuk undang-undang yang dibahas bersama presiden untuk mendapat persetujuan
bersama;
b. memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) yang diajukan presiden;
c. menerima RUU yang diajukan oleh DPD dan presiden, terkait dengan hal-hal yang menjadi
wewenang masing-masing, membahas RUU tersebut sebelum memutuskan bersama
presiden
d. memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU yang terkait pajak,
pendidikan, dan agama
e. membahas bersama presiden dan memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN yang
diajukan oleh presiden
f. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU dan APBN
g. membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang:
h. memberikan pertimbangan kepada presiden dalam pemberian amnesti dan abolisi serta
mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar negara lain;
i. memilih anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD;
j. membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang disampaikan oleh BPK;
k. memberikan persetujuan pada presiden atas pengangkatan dan pemberhentia anggota
komisi yudisial;
l. memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk
ditetapkan sebagai hakim agung oleh presiden;
m. memilih hakim konstitusi untuk diajukan dan ditetapkan oleh presiden;
n. memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara yang menjadi k.
kewenangannya;
o. menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

Secara kelembagaan, DPR memiliki tiga hak, yaitu:


a. interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan
pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
b. hak angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu
undang-undang dan/atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting.
c. hak menyatakan pendapat: hak menyatakan pendapat atas:
1) kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air
ataupun di dunia internasional,
2) tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi ataupun hak angket,
3) dugaan bahwa presiden dan/atau wakil presiden melakukan pelanggaran hukum.

Anggota DPR berjumlah 560 orang yang keanggotaannya diresmikan dengan keputusan presiden dengan
masa jabatan 5 tahun. Setiap anggotanya berhak:

a. mengajukan usul RUU,


b. mengajukan pertanyaan,
c. menyampaikan usul dan pendapat,
d. memilih dan dipilih,
e. membela diri,
f. imunitas,
g. protokoler,
h. keuangan dan administratif.

Adapun kewajiban-kewajiban anggota DPR yaitu:

a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila;


b. melaksanakan UUD 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan;
c. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan NKRI;
d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan;
e. memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat;
f. menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara
g. menaati tata tertib dan kode etik;
h. menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain;
i. menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja berkala;
j. menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat;
k. memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah
pemilihannya.

4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


adalah lembaga negara yang merupakan perwakilan daerah yang anggotanya terdiri atas wakil
daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum. DPD memiliki tugas dan wewenang
berikut.
a. DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR dan ikut membahas bersama DPR dan presiden
hal-hal yang terkait dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah, pengelolaan SDA dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
b. DPD memberikan pertimbangan pada DPR atas RUU tentang APBN dan RUU b. yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
c. DPD melakukan pengawasan atas hal-hal yang disebutkan di atas dan menyampaikan hasil
pengawasan kepada DPR untuk bahan pertimbangan ditindaklanjuti.
d. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.
e. DPD menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat
pertimbangan pada DPR terkait RUU APBN

Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang dengan total jumlah anggota tida lebih dari 1/3 jumlah
anggota DPR. Anggota DPD dalam menjalankan tugasnya berdomisili di daerah pemilihannya dan
memiliki kantor di ibukota provinsi daerah pemilihan.

5. BPK

BPK adalah badan negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan
negara untuk kemudian menyerahkan hasilnya kepada DPR/DPRD dan DPD sesuai dengan
kewenangannya untuk ditindaklanjuti. Selain menyerahkan pada lembaga lembaga tersebut, untuk
keperluan tindak lanjut hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan juga disampaikan secara tertulis kepada
presiden, gubernur, bupati/walikota dengan kewenangannya.

Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan usulan DPD dan diresmikan oleh presiden melalui
keputusan presiden. Jumlah anggotanya adalah 9 orang yang susunannya terdiri atas seorang ketua
merangkap anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan 7 orang anggota.

BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga atau
badan lainnya yang mengelola keuangan negara.

Pemeriksaan BPK meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan
tertentu. Pemeriksaan tersebut dilakukan melalui mekanisme pembahasan atas temuan pemeriksaan
dengan objek yang diperiksa sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN).

Sementara itu, wewenang BPK yaitu:

a. menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan


waktu dan metode pemeriksaan, serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan.
b. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi
pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha
Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain
yang mengelola keuangan negara;
c. melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, tempat
pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta koran,
pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan pemeriksaan
terhadap perhitungan-pernitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening keuangan negara;
d. menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK;
e. menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan pemerintah
pusat/pemerintah daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara;
f. menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
g. menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk dan atas
nama BPK;
h. membina jabatan fungsional pemeriksa;
i. memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan; dan
j. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern pemerintah
pusat/pemerintah daerah sebelum ditetapkan oleh pemerintah pusat/pemerintah daerah.

Dalam pemerintahan, eksekutif menjadi bagian yang paling vital dalam menjalankan tugas-tugas
kenegaraan. Struktur eksekutif dipimpin oleh presiden dibantu dengan tim kabinet yang terdiri
atas menteri-menteri dan pejabat setingkat menteri.

6. Kementerian Negara
Kementerian negara adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan. Kementerian dipimpin oleh seorang menteri yang merupakan pembantu
presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan, baik yang nomenklatur
kementeriannya disebutkan secara tegas dalam UUD 1945 (seperti urusan dalam negeri, luar
negeri, dan pertahanan), urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD
1945 (seperti: agama, hukum, keuangan, hak asasi manusia, pendidikan, kesehatan, pertanian,
dan kelautan), serta urusan yang ada dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi
program pemerintah (seperti: kesekretariatan negara, lingkungan hidup, pemberdayaan
perempuan, pemuda dan olahraga, dll).

Fungsi kementerian yaitu:


a. merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang masing-masing
b. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;
c. mengawasi pelaksanaan tugas di bidangnya;
d. melaksanakan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah;
e. melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional.
b. Pemerintah daerah

Pemerintah Daerah Seperti disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah, pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau
walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Sementara
itu, pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip ekonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI.

D tingkat provinsi, struktur pemerintah daerah terdiri atas beberapa organisasi berikut

1. Sekretariat Daerah

Tugasnya adalah membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan
dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat daerah dipimpin oleh sekretaris daerah
yang berkedadukan dan bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah.

2. Sekretariat DPRD
Tugasnya adalah menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan,
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan dan mengoordinasikan
tenaga ahli yang dibutuhkan oleh DPRD sesuai dengan kemampua keuangan daerah.
Sekretariat DPRD dipimpin oleh sekretaris dewan yang secara operasional berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan bertanggung jawab secara administratif
kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah
3. Inspektorat
Tugasnya adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di
daerah. Instansi ini dipimpin oleh inspektur yang bertanggung jawab secara langung ke
kepala daerah dan mendapat pembinaan secara teknis dari sekretaris daerah.
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Tugasnya adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang
perencanaan pembangunan daerah. Organisasi ini dipimpin oleh kepala badan
berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada kepala daerah melalui sekretaris
daerah.
5. Dinas Daerah
Tugasnya adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan. Dinas daerah dipimpin oleh kepala dinas yang berkedudukan dan
bertanggung jawab langsung pada kepala daerah melalui sekretaris daerah
Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dibentuk pada dinas daerah untuk membantu
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis penunjang ya
memiliki beberapa wilayah kerja.
6. Lembaga Teknis Daerah
Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah yang bertuge
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik.
Lembaga teknis daerah dapat berbentuk badan, kantor, dan rumah sakit.
Di tingkat kabupaten/kotamadya, struktur pemerintah daerahnya sama dengan provinsi
dengan beberapa organisasi tambahan berikut.
7. Kecamatan
Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten di daerah
kota. Kecamatan dipimpin oleh camat yang bertugas melaksanakan kewenangan
pemerintahan yang dilimpahkan oleh bupati/walikota untuk menangani sebagian urusan
otonomi daerah.
8. Kelurahan
Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota dalam
wilayah kecamatan. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/walikota melalui camat.

UNIVERSITAS

Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, politeknik, dan
institute.

Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3 , perguruan tinggi merupakan satuan


pendidikan yang :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat


2. Pendidikannya berupaya menghasilkan manusia terdidik
3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran dan
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian
4. Bentuk pengabdiannya kepada masyarakat berkaitan dengan usaha memberikan manfaat
melalui ilmu pengetahuan

Bentuk perguruan tinggi yang dibedakan berdasarkan definisinya :

1. Akademi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan professional pada
satu cabang
2. Politeknik
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan professional pada
beberapa bidang pengetahuan khusus
3. Sekolah tinggi
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau
professional dalam lingkup satu disiplin ilmu
4. Institute
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau
professional dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian
sejenis
5. Universitas
Bentuk perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau
professional dalam beberapa disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau kesenian
tertentu

Pihak penyelenggara universitas dapat dibedakan menjadi dua :

1. Pemerintah
Pemerintah adalah pihak yang menyelenggarakan universitas negeri.
Universitas negeri saat ini ada yang berstatus sebagai Badan Hukum Milik Negara
(BHMN) dan Non-BHMN.
BHMN : UI , ITB , IPB , UGM , USU ,UPI, Unair
Non-BHMN : Universitas Andalas, Universitas Soedirman dan Universitas Hasanudin.
2. Masyarakat
Pihak yang menyelenggarakan universitas swasta.
Penyelenggara perguruan tinggi yang dilakukan masyarakat haruslah berbentuk yayasan.
RUMAH SAKIT

Berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga sebagian


besar dikelompokkan dalam organisasi sektor public yang tidak berorientasi mencari
keuntungan, kecuali RS yang didirikan oleh PT yang memang bertujuan mencari keuntungan.

Jenis rumah sakit secara umum :

1. Rumah sakit umum


Rumah sakit yang melayani hamper seluruh penyakit umum dan biasanya memiliki
institusi perawatan darurat yang siaga 24jam untuk memberikan pertolongan pertama.
2. Rumah sakit terspesialisasi
Rumah sakit yang memiliki spesialisasi terhadap suatu penyakit yang membutuhkan
penanganan khusus. Seperti : trauma center, rumah sakit anak, rumah sakit gigi dan
mulut, rumah sakit mnula, dll
3. Rumah sakit penelitian/ pendidikan
Rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas
kedokteran pada suatu universita. Rumah sakit ini untuk tempat pelatihan dokter muda,
uji coba obat baru, atau teknik pengobatan baru.
4. Rumah sakit lembaga/ perusahaan
Rumah sakit yang didirikan oleh suatu lembaga/ perushaaan untuk memberikan
pelayanan kesehatan pada anggota lembaga/ perusahaan tsb
5. Klinik
Fasilitas medis yang lebih kecil dari rumah sakit dan hanya melayani keluhan tertentu.

Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit dibedakan menjadi :

1. Rumah sakit milik pemerintah


Rumah sakit ini dimiliki oleh pemerintah dimana dibedakan menjadi rumah sakit
pemerintah pusat yang dikenal dengan Rumah sakit umum pusat (RSUP) dan rumah sakit
milik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang disebut Rumah sakit umum daerah
(RSUD)
Berikut dua jenis rumah sakit milik pemerintah
a. Rumah sakit milik pemerintah yang tidak dipisahkan
Rumah sakit yang dimiliki oleh kekayaan pemerintah. Contoh : RSUD Banyumas dan
RSUD Tangerang
b. Rumah sakit milik pemerintah yang dipisahkan
Rumah sakit yang dimiliki oleh kekayaan pemerintah yang dipisahkan, misalnya
BUMN.
Beberapa BUMN yang memiliki rumah sakit adalah Pertamina. Dll

2. Rumah sakit bebentuk badan layanan umum (BLU)


Instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Tujuan BLU adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan
memberikan felsibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan PP No. 23/2005
tentang pengelolaan keuangan BLU
3. Rumah sakit swasta
Adalah rumah sakit yang dimiliki oleh perorangan atau badan hokum. Rumah sakit
swasta ada yang dimiliki oleh yayasan keagamaan dan kemanusiaan ataupun dimiliki
oleh perusahaan.

YAYASAN

Yayasan adalah suatu badan hokum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat social,
keagamaan, dan kemanusiaan yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang
ditentukan dalam undang-undang. Yayasan diatur dalam UU No 28 tahun 2004 tentang
perubahan atas UU No 16 Tahun 2001 tentang pelaksanaan yayasan.

Yayasan memiliki organ yang terdiri dari Pembina, pengurus, dan pengawas. Pengelolaan
kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan dilakukan sepenuhnya oleh pengurus. Pengurus
wajib membuat laporan tahunan yang disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan keuangan
dan perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan dan memberi
nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

PARTAI POLITIK

Pengertian partai politik menurut UU No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik adalah organisasi
yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan
kehendak dan cita-cita untuk memperjaungkan dan membela kepentingan politik anggota,
masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945.

Secara umum, partai politik berfungsi sebagai sarana untuk :


a. Pendidikan politik bagi anggotannya dan masyarakat luas agar warga negara Indonesia
sadar akanhak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
b. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi politik masyarakat.
d. Wadah partisipasi politik bagi WNI
e. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik

Partai politik dapat memperoleh yang dapat digunakan untuk pengeluaran dalam pelaksanaan
program dari beberapa sumber. Sumber keuangan yang dimaksud, yaitu:

a. Iuran anggota
b. Sumbangan yang sah menurut hokum
c. Bantuan keuangan dari APBN/APBD

Anda mungkin juga menyukai