Anda di halaman 1dari 15

LP-KPK

LEMBAGA PENGAWASAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN KEADILAN
Government dan justice policy oversight institutions

SEKRETARIAT KOMNAS LP-KPK


DKI JAKARTA - INDONESIA
DAFTAR ISI :

Halaman

DAFTAR ISI ………………………………………………………..............................................iii

PENDAHULUAN…………………………………………………….…......................................1

PASAL.1. KETENTUAN UMUM …………………………………………….........................…1-2

PASAL.2.TENTANG PENGURUS …………………………………………..…..........................3

PASAL.3. PROSES DAN PROSEDUR PENDAFTARAN………………...….......................4

PASAL.4. KEPENGURUSAN GANDA ………………………………………............................5

PASAL. 5. KEPENGURUSAN SATU FAMILI ………………………………........................…6

PASAL. 6. PENGHARGAAN ……………………………………………………….........................6

PASAL. 7. SEBAB BERAKHIRNYA KEPENGURUSAN…………….…...........................6-7

PASAL. 8. PERPANJANGAN MASA BHAKTI ……………………………............................7

PASAL. 9. HAK DAN TANGGUNG JAWAB ………………………………........................7-8

PASAL.10. MANAGEMEN KEUANGAN ……………………………………..........................8

PASAL. 11. PENGADAAN ATRIBUT ……………………………………….............................9

PASAL. 12. PROSEDUR BADAN USAHA& KERJASAMA……………......................9-10

PASAL. 13. ATRIBUT DAN LOGO …………………………………………….........................10

PASAL. 14. ETIKA DALAM TUGAS.…………………………………………...........................11

PASAL. 15. PENYALAHGUNAAN AD.ART…………………………............................11-12

PASAL. 16. PERIHAL PELAPORAN TIPIKOR.............………………….....................…12

PASAL. 17 .LARANGAN BAGI PENGURUS.....................................................12-13

PASAL. 18. SANKSI PENGURUS……………………………..………………......................... 13

PASAL. 19. PENYELESAIAN PERSELISIHAN……………………………...........................14

PASAL.20 .PROSEDUR PENANGAN KASUS DILUAR WILAYAH ...................…14-15

PASAL. 21. SIDANG KODE ETIK.....................................................................15-16


PASAL. 22. KETENTUAN PENUTUP ………………………………………….......................16

PENDAHULUAN

Bahwa hakekat dibuatnya ketentuan Kode Etik tersebut adalah untuk mengatur , menjaga serta
melindungi kepentingan para pengurus dalam menjalankan tugasnya baik secara internal
maupun eksternal LP-KPK :

Dalam ketentuan ini telah diatur tentang etika dan peraturan organisasi sebagai jarring
pengaman organisasi dan pengurus yang selanjutnya disebut “ KODE ETIK “ ini memuat
semuaaturan ( Tata Tertib ) yang wajib di patuhi oleh setiap Pengurus dan anggota LP-KPK tanpa
kecuali.

Bahwa Setiap Pelanggaran terhadap Kode Etik organisasi akan mendapat sanksi baik lisan
maupun tulisan sebagai suatu konsekwensi sebagai pengurus sebagaimana yang diatur sbb :

1. Menegaskan hubungan antara Pengurus dengan Masyarakat dan pemerintah

2. Menegaskan hubungan antara pengurus demi meningkatkan kerukunan,kebersaman dan


solidaritas antar pengurus se-indonesia

3. Menjaga dan melindungi Kepentingan semua Pengurus serta Organisasi.

4. Memberikan kesempatan yang sama bagi setiap pengurus untuk


berkarya,mengabdi,Berkarier,dan belajar untuk kemajuan diri,Pengurus, organisasi ,
Bangsa dan Negara.

5. Mempertegas tanggung jawab setiap Pengurus agar tetap Pada Koridor Amanah dan
Konstitusi .
Pasal 1
Ketentuan Umum

Dalam Kode Etik ini yang dimaksud dengan :


1. Organisasi adalah : LP-KPK ( Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah Dan Keadilan )
Yang bergerak dibidang Sosial dan Hukum fungsi pengawasan terhadap penyelenggara
negara ,tata kelola Pemerintahan yang bersih dari KKN , cara kerjanya dilakukan
pengawasan
* Langsung atau tidak langsung
* Terbuka atau tertutup
* Lisan atau tulisan

2. Pengurus adalah : Setiap orang yang diangkat dan ditunjuk untuk menjabat dan
melaksanakan tugas sesuai dengan Job Discription dengan berdasarkan pada Surat
Keputusan yang sah dan asli
3. Hirarki adalah : Susunan atau tingkatan kepengurusan yang berdasarkan pada wilayah
masing-masing yang dimulai dari pusat hingga ke tingkat Kecamatan Yaitu :
* Tingkat Pusat : Komisi Nasional ( KOMNAS )
* Tingkat Provinsi : Komisi Daerah ( KOMDA)
* Tingkat Kab/Kota : Komisi Cabang ( KOMCAB
* Tingkat Kecamatan : Komisi Anak Cabang ( KOMAC)

4. Mandat adalah : Suatu kebijakan Komnas LP-KPK secara prerogative untuk membentuk LP-
KPK dalam suatu wilayah dan hanya sampai pada terbentuk atau tidak dalam waktu yang
ditentukan

5. Eksekutif adalah : Pengurus Team 7 Eksekutif yang mempunyai kewenangan untuk


mengendalikan organisasi dan memutuskan terhadap setiap persoalan yang dilaksanakan
secara kolektif kolegal
6. Media Suara LP-KPK adalah : Media informasi online dan cetak yang bersifat nasional
dengan penanggung jawab oleh Komnas LP-KPK dan menunjuk pihak komda LPKPK sebagai
Pemimpin redaksi.
7. AD/ART adalah : Peraturan atau ketentuan Pokok (AD) dan Peraturan atau ketentuan rumah
tangga organisasi yang mengatur tentang prosedur pengangkatan, pemberhentian,
pembekuan dan berakhirnya kepengurusan serta lain hal yang bertujuan untuk menjaga
eksistensi organisasi kedepan.
8. Paket atribut adalah : kelengkapan identitas yang hanya di siapkan dan di keluarkan oleh
Eksekutif Komna LP-KPK dan/atau pembuatan bentuk lain dengan ijin tertulis dari komnas LP-
KPK.
9. LBH LP-KPK RI adalah : Lembaga Bantuan Hukum LP-KPK secara terstruktur nasional dan
diatur serta beroperasi seiring sejalan dengan tujuan LPKPK dan dikendalikan oleh dewan
pendiri dan pembina LBH LPKPK RI

10. DIVISI DIVISI adalah : Suatu bagian dalam jabatan yang diangkat dan diberhentikan oleh
Pengurus eksekutif masing-masing wilayah dan bersifat Ad-Hock sesuai kebutuhan .

11. Legalitas Internal Adalah : SK (Surat Keputusan ) Pengangkatan Pengurus, Idcard, Surat Tugas
Per kasus dan lainnya yang diatur dalam AD/ART yang hanya dapat di keluarkan atau
diterbitkan oleh KOMNAS LP-KPK berdasarkan pengajuan.

PASAL.2
Tentang Kepengurusan

1. Bagi ketua eksekutif dan sekretaris eksekutif harus melakukan tugas secara bersama-
sama dalam segala kesempatan dan kegiatan dan setiap melakukan tindakan atau
keputusan wajib di ketahui oleh tim 7 yang lain.
2. Antar para pengurus dalam segala tingkatan dan wilayah manapun wajib untuk saling
menghormati dan menghargai satu sama lainya sehinga reputasi pribadi dan organisasi
LP-KPK terjaga.
3. Bagi Pengurus yang sedang konflik atau berselisih agar dapat meminta pendapat dan
saran dari dewan Pembina sebelum rapat pengambilan keputusan dan /atau di mediasi
atau di putuskan secara tegas procedural oleh Komnas LP-KPK.
4. Bagi pengurus antar pengurus baik terhadap internal eksekutif wilayah yang
bersangkutan atau dengan wilayah lainya agar dapat saling membantu satu sama yang
lain demi kemajuan bersama dan bukan untuk saling tuding atau menyalahkan diluar
urusan tugas LP-KPK.
5. Harus menjaga hubungan baik antar para pengurus dan juga kepada pihak
pemerintahan ,pejabat dan aparat penegak hukum agar semua pihak dapat bekerja
sesuai tugas dan fungsinya tanpa saling menyalahkan/menghalangi/menuding yang
berakibat pelanggaran Hukum dan HAM
6. Bagi setiap pengurus yang melakukan tindakan melangkahi prosedur struktur
kepengurusan sesuai jenjang hirarki maka akan dapat diberikan sanksi peringatan
sebelum di berhentikan bilamana tindakannya berakibat fatal bagi kepengurusannya
atau pengurus yang lain.
7. Bagi pengurus yang terbukti melakukan tindak pidana maka akan diberhentikan dari
jabatannya setelah berstatus terdakwa.
8. Bagi pengurus yang telah non aktif dengan alasan apapun terkecuali karena
pelanggaran berat hingga pemecatan maka tidak dapat diterima kembali sampai
kapanpun
9. Bagi mantan pengurus wajib merahasiakan tentang suatu hal yang menjadi rahasia
organisasi dan apabila di buka dimuka umum dengan cara apapun dan mengakibatkan
afek negative bagi organisasi dan kepengurusan maka dapat diproses sesuai
ketentuan hukum yang berlaku.
10. Pengurus yang telah non aktif dalam posisi tertentu harus memberikan laporan
tertulis terhadap hasil kerjanya /Laporan Pertanggung jawaban dan mencatat serta
mengembalikan barang yang menjadi milik organisasi , dan tidak dapat menuntut
pengembalian biaya yang telah di keluarkan untuk atribut kecuali adanya perjanjian
khusus dengan pengurus.

PASAL. 3
Proses dan Prosedur Pendaftaran

Bagi siapapun warga Negara Indonesia yang secara sukarela dan mempunyai semangat juang
yang tinggi siap turut serta berperan aktif secara positif untuk mewujudkan negeri yang
bersih dari korupsi demi kesejahteraan rakyat dapat mendaftarkan diri untuk menjadi
Pengurus satgas, Staf Harian, Pembina, anggota Biasa, anggota Luar biasa bagi Pengusaha dan
lain lain.

1. Persyaratan untuk bergabung dengan LP-KPK adalah :


a. Bukan pengurus Parta Politik
b. Tidak sedang menjabat dalam pemerintahaan,PNS,BUMN , Polri,TNI Dll.
c. Tidak sedang proses hukum Pidana
d. Sehat Jasmani dan Rohasni
e. Mempunyai KTP sesuai wilayah hukum saat bergabung
f. Mengisi Formilir FL.1 dan FL.1A
g. Membayar atribut sesuai surat edaran melalui Komda setempat
h. Dll yang diatur dalam AD/ART tentang rekrutmen
2. Setiap pendaftaran Form FL.1 harus ditandatangani oleh Ketua setempat, dan FL.2 di
tandatangani oleh Ketua setingkat lebih diatas nya .
3. Bagi yang menjabat dalam organisasi sejenis tidak dapat diterima.

PASAL.4.
Kepengurusan Ganda

1. Yang dimaksud dengan Kepengurusan Ganda adalah : Bagi seseorang yang sedang atau
akan menjabat di LP-KPK terdapat beberapa jenis yakni :
a. pengurus LP-KPK yang menjabat di organisasi lain .
b. Pengurus LP-KPK yang menjabat Di Kabupaten dan Di Propinsi ( Jabatan ganda
dalam internal LP-KPK )
c. Penegurus LP-KPK yang mengisi dua jabatan dalam satu struktur Kepengurusan (
alias merangkap)
d. Pengurus LP-KPK yang merangkap pengurus Suara LP-KPK dan LBH LP-KPK RI
2. Uraian ayat satu (1) a Bagi Pengurus yang mempunya peran ganda atau jabatan dalam
organisasi sejenis lainnya yang berakibat terganggunya kinerja di LP-KPK maka harus
mengisi surat pernyataan untuk memilih .
3. Uraian ayat satu (1) b bahwa jabatan ganda dalam internal LP-KPK dapat dibenarkan
untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan organisasi dalam proses administrasi namun
hanya bersifat sementara dan harus segera memilih.
4. Uraian ayat satu (1) c pengurus LP-KPK yang mengisi atau merangkap dua Jabatan
dalam satu Struktur atau SK Pengurus tidak dibenarkan dengan alasan apapun kecuali
untuk merangkap tugasnya jabatan tersebut dalam kekosongan pengurus dan wajib
segera di lengkapi Khusus & Eksekutif.
5. Uraian ayat satu (1) d bahwa Kepengurusan 7 (tujuh) eksekutif tidak semestinya
merangkap pengurus media suara LPKPK , kecuali LBH LPKPK RI di benarkan .
6. Setiap proses Rekrutmen semua Berkas termasuk FL.1 dan FL.2 dapat dipercaya dan
diterima untuk di buatkan SK Kepengurusan ,ID-CARD dan legalitas lainya ,namun jika
sewaktu bertugas terdapat bukti bahwa keterangan yang diberikan saat rekrutmen itu
Palsu maka akan segera Di Nonaktifkan dan mengisi Surat Pertanggung jawaban
selama bertugas terhadap kaitan materil dan inmateril.

PASAL. 5.
Kepengurusan satu famili

1. Untuk menjabat dalam kepengurusan LP-KPK tidak dibenarkan dalam satu struktur
/ departemen / satu SK Kepengurusan dijabat oleh sesorang yang mempunyai
hubungan darah /keluarga seperti hubungan suami istri, hubungan Bapak dan anak
,kakak dan adik ,mertua dan menantu, dll
2. Bagi Pengurus yang telah di terbitkan SK pengurus dan IDCARD tetap berlaku namun
sejak Kode etik ini ditetapkan maka tidak dapat di benarkan system tersebut diatas.

PASAL. 6.
Penghargaan
1. Setiap prestasi dalam melaksanakan tugas bagi pengurus di semua departemen
diberikan penghargaan dalam bentuk Piagam,lencana dan Nilai materi.

2. Pemberian penghargaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengurus


agar dapat menjadikan contoh terhadap penyelenggaraan Negara yang baik
3. Dasar penilaian adalah :

a. Masa aktif sesuai SK minimal satu tahun setengah (1,5 tahun )


b. Tidak pernah mendapat Surat Peringatan
c. Aktif sesuai ketentuan AD/ART
d. Mematuhi prosedur hirarki
e. Telah membuktikan minimal satu
f. Memiliki hasil karya /temuan kasus TIPIKOR
g. Tidak pernah mendapat sanksi tertulis
PASAL. 7.
Sebab Berakhirnya Kepengurusan

Masa jabatan dan kepengurusan akan berakhir dengan beberapa sebab :


a. Karena mengundurkan diri secara tertulis
b. Pasif dalam kepengurusan 2 x 3 bulan
c. Meninggal dunia
d. Diberhentikan/dipecat sebab pelanggaran organisasi
e. Di vonis lima tahun keatas dalam kasus Pidana
f. Masa Bhakti berakhir.

PASAL. 8
Perpanjangan masa Bhakti

Masa bhakti suatu kepengurusan dapat diperpanjang bilamana :


a. Menghadapi suasana bencana alam ( force majure)
b. Karna permintaan pengurus dalam suatu wilayah dengan alasan mendasar .
c. Karna adanya suatu rencana terhadap momen penting
d. Para pengurus masih terikat kontrak kerjasama dengan suatu projeck
e. Dan lain-lain sesuai ketentuan yang berlaku

PASAL. 9
Hak dan Tanggung Jawab

Bahwa hak dan tanggung jawab bagi setiap pengurus atau anggota disesuaikan dengan
ketentuan job description ,tupoksi dan Ad/Art.

I. Tanggung Jawab Pengurus dan anggota :

a. Bagi pengurus yang tidak mengikuti rapat dan telah di undang resmi harus
/dinyatakan menyetujui hasil keputusan rapat terebut, kecuali bagi pengurus posisi
penting ketua dan sekretaris maka rapat harus ditunda.
b. Setiap hasil investigasi wajib dirahasiakan kecuali eksekutif .
c. Menjaga dan mempertahankan nama baik pengurus dan organisasi
d. Memajukan organisasi secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan di muka
forum rapat umum
e. Setiap pengurus eksekutif dan Pembina wajib menjaga prilaku yang baik dengan
memberikan bimbingan dan panutan ,pelatihan, pengarahan kepada bawahannya
atau sesamanya terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan cara kerja dan
ketentuan LP-KPK
f. Setiap pengurus tidak di perbolehkan merekrut calon Pengurus atau anggota LP-KPK
dengan memberikan keterangan yang menyimpang dari AD/ART dan PO ,dan tidak
di benarkan meminta bayaran apapun kecuali paket atribut sesuai Surat Edaran Dari
Komnas LP-KPK.
g. Setiap Pengurus atau Anggota LP-KPK tidak dibenarkan mengaku-ngaku sebagai
bagian dari pejabat Negara, anggota intelijen Negara,Penyidik,Anggota lainnya yang
bertentangan dengan ketentuan Hukum yang berlaku
h. Dalam menjalankan aktifitasnya dalam tugas baik secara terbuka maupun tertutup
tidak dibenarkan berpolitik praktis, atau menyimpang dari hakekat kegiatan LP-KPK
yang sesuai ketentuan .
i. Setiap akan merencanakan suatu kegiatan yang mengatasnamakan LP-KPK yang
berhubungan dengan pemerintahan dan/atau masyarakat wajib memberitahukan
secara tertulis kepada Komnas LP-KPK

II. H a k Pengurus dan Anggota :

a. Hak Bertanya dan menjawab setiap temuan dan investigasi


b. Berhak menghubungi Pejabat atau aparat penegak hukum saat dinas dan dikantor
c. Hak memilih dan dipilih
d. Hak mengeluarkan pendapat secara beretika dan santun
e. Hak berkomunikasi langsung dengan Pengurus Pusat /Komnas LP-KPK
f. Hak menolak

PASAL.10
Managemen Keuangan

Bahwa system managemen keuangan LP-KPK di seluruh tingkatan dan wilayah hingga tingkat
kecamatan wajib menata dan menertibkan administrasi masuk keluarnya keuangan
Organisasi .

1. Sumber keuangan LP-KPK sesuai dengan ketentuan ADART Bab XV Pasal.49


2. Setiap 3 (tiga) bulan harus mebuat laporan keuangan sebagai tertib administrasi
dan memiliki rekening resmi atas nama LPKPK
3. Terhadap pemasukan dana resmi harus memakai rekening bank daerah atas
nama LP-KPK wilayah yang bersangkutan
4. Setiap pemasukan harus massuk ke rekening LP-KPK agar transparan dan
accountable ,serta segala bentuk hasil kerjasama dengan pihak swasta atau
usaha lain harus di sepakati oleh 7 (tujuh) eksekutif.

PASAL. 11
Pengadaan Atribut

Atribut LP-KPK yang berbentuk Legalitas berupa SK Pengurus, Surat Tugas perkasus,Id-Card ,
Kaos LP-KPK, Rompi, Pakaian Dinas Harian , dan Topi harus dari Pusat (Komnas LP-KPK )
,sebagaimana yang diatur dalam AD/ART
1. Anggaran Dasar Bab IX, Pasal.15 serta Anggaran rumah tangga Bab.V Pasal.11 tentang
Atribut hanya dapat di keluarkan dari Komnas LP-KPK Jakarta ,terkecuali Sticker ,
Bendera ,Papan kantor,Kop surat, stenpel, Cangkir, Gantungan Kunci dapat dibuat
sendiri oleh eksekutif masing-masing wilayah dengan pemeritahuan ke Komnas LP-KPK
.
2. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pembuatan kelengkapan tugas yang diluar AD/ART
tersebut dapat diberitahukan ke komnas LP-KPK guna petunjuk selengkapnya.
3. Bahwa seluruh Pengurus eksekutif maupun Divisi-Divisi, dan anggota tanpa kecuali
dapat mengajukan kepada Komnas LP-KPK untuk pembuatan ID-CARD dan SK Pengurus
dengan mengirimkan formulir FL.1 dan FL.2 , Kecuali SK Pengurus Para Divisi-Divisi di
terbitkan oleh masing-masing eksekutif dalam semua tingkatan.

PASAL. 12
Prosedur badan usaha dan kerjasama

Guna perputaran keuangan LP-KPK secara mandiri dan profuktif ssserta bersih dari dugaan
suap maka sesuai ketentuan undang-undang Nomor 16 tahun 2017 tentang Perubahan atas
UU No.17 tahun 2013 Tentang Organisasi kemasyarakatan bahwa setiap organisasi dapat
membentuk atau memakai badan usaha dalam menjalin kerjasama dengan pihak swasta.

1. Dalam melakukan terobosan ,kebijakan atau program kerja bagi pengurus eksekutif
wajib memberitahukan atau melaporkan secara tertulis kepada Komnas LP-KPK
,terlebih agenda tersebut tidak diatur dalam ketentuan –ketentuan LP-KPK.
2. Setiap tingkatan kepengurusan harus membuat rekening LPKPK guna pengaturan
keuangan para pengurus dan anggota dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
berlaku
3. Setiap aset atau barang perkantoran milik LP-KPK karena dalam kepemilikannya
memakai Nama Lembaga LP-KPK maka disaat pergantian kepengurusan baik itu
pemecatan atau masa bhakti berakhir maka laporan pertanggung jawaban dan aset
tersebut di kembalikan kepada kepengurusan yang baru.
4. Dalam melakukan kerjasama dan/atau usaha –usaha lain sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan LP-KPK ,Konstitusi atau barang terlarang maka dapat
dibenarkan.

PASAL. 13
Atribut dan Logo

1. Atribut dan Logo LP-KPK telah di pertegas melalui SK kepemilikan hak cipta dan hak
paten sehingga bagi siapa saja yang melakukan pemalsuan.tiruan,tandingan serta
melakukan kegiatan dengan memakai Logo,atribut,panji,seragam dan tanda LP-KPK
lainya dan bukan pengurus atau anggota LP-KPK yang masih aktif maka dapat di tuntut
di hadapan hukum .
2. Logo LP-KPK terdiri dari
a. Logo Lembaga yang bentuknya Bulat.
b. Logo Media suara LPKPK
c. Logo LBH LP-KPK RI
d. Logo Hankam merah-Hitam berupa Lencana.
3. Tanda logo,atribut dan lambang LP-KPK dalam bentuk apapun hanya dapat dibenarkan
dipakai dalam tugas dan tidak dibenarkan di pakai di tempat tempat terlarang atau
yang bertentangan dengan moral,etika - estetika ,asusila,agama, Hukum dan tempat
lainnya yang dapat berakibat pencemaran nama baik organisasi dan /atau pengurus.

PASAL 14
Etika Dalam Tugas

Dalam melaksanakan tugas sebagai pengurus atau anggota harus menjaga etika sopan santun
dalam menghadapi Penyelenggara negara untuk mendapatkan data dan informasi dalam
sebuah dugaan TIPIKOR atau dalam melakukan social control setiap hari .

1. Bahwa didalam ketentuan Job Discription LP-KPK telah diatur agar antar sesama
pengurus internal dan antar pengurus dalam tingkatan yang lebih tinggi satu tingkat
atau antar sesama pengurus dengan wilayah lain se-indonesia agar tetap menjaga
sikap solidaritas ,saling menghargai .
2. Senantiasa berupaya untuk menghindari keributan disaat adanya pihak-pihak yang
menentang dalam pengungkapan sebuah kasus di kalangan pemerintahan atau
penegak hukum. Dan jika merasa terganggu dalam keamanan maka dapat meminta
bantuan perlindungan kepada Pihak kepolisian setempat baik secara lisan maupun
tulisan.
3. Setiap adanya temuan dugaan TIPIKOR bagi pengurus harus merahasiakan hingga
pada pelaporan kepada Kepolisian,kejaksaan dan Komisi pemberantasan Korupsi, dan
harus mengirim salainannya kepada Komnas LP-KPK sebagai kontrol .
4. Setiap tugas para pengurus eksekutif dapat menggunakan Formulir –Formulir FL.1 s/d
FL.13.

PASAL. 15
Penyalahgunaan AD/ART

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( AD/ART ) LP-KPK wajib diberlakukan secara
tegas dan serentak tanpa harus membanding-bandingkan dengan peraturan organisasi lain
atau yang sedang berlaku di negara ini sebab LP-KPK bersifat Exlusive ,Non pemerintahan dan
partisan/Parpol sehingga bagi siapapun wajib tunduk dalam ketentuan AD/ART .

1. Bagi pengurus yang telah menyalahgunakan ketentuan AD/ART dan PO baik di


sengaaja ataupun tidak disengaja patut bagi pengurus yang lain di sekitarnya atau
yang mengetahuinya agar dapat melapor kepada Komnas LP-KPK sebab pelanggaran
kode etik dan atau AD/ART dapat berakibat pada pemberian sanksi surat P{eringatan
Pertama/Kedua/Ketiga /Pemecatan.
2. Setiap ptoses Birokrasi harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang diaturoleh Komnas
LP-KPK dan tanpa mengabaikan kebersamaan dan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Bagi setiap Pengurus harus mempelajari dan memahami isi AD/ART,

PASAL. 16
Pelaporan Temuan TIPIKOR

Bahwa pengurus 7 (tujuh) eksekutif sebagai Peneliti setiap adanya temuan TIPIKOR. Untuk
itu harus mentaati prosedur pelaporan temuan dugaan Tipikor sebagai berikut :
1. Mengisi Formulir sesuai dengan Persoalan
2. Mengajukan kepada Komnas LP-KPK jika pelik
3. Laporan temuan dapat di Laporkan dengan Lampiran barang Bukti kepada Kejaksaan,
Kepolisian atau KPK. Namun harus memenuhi prosedur di LPKPK
4. Menjaga hubungan komunikasi antara pengurus kecamatan-Kabupaten/kota-Provinsi
dengan Pusat.

PASAL. 17
Larangan Bagi Pengurus dengan sanksi di berhentikan

Perbuatan pengurus dan anggota yang dilarang dan berakibat dapat di Nonaktifkan dari
Kepengurusan nya atau sanksi surat Peringatan sesuai Klasifikasi Pemberian sanksi , adalah
:
1. Melakukan aksi demo dengan alasan apapun kecuali mendapat ijin tertulis dari Pusat
(KOMNAS LPKPK)
2. Bertindak atas nama pribadi atau memakai organisasi lain sedangkan kasus tersebut
telah di tangani oleh LPKPK .
3. Terlibat kontak fisik dengan pihak lain baik pemerintah,swasta dan Organisasi
Kemasyarakatan lainya
4. Membohongi pengurus lain dengan tujuan mendapatkan sesuatu dan /atau
menjatuhkan
5. Membawa barang terlarang dalam tugas atau dalam kantor atau dalam kegiatan resmi
lainya
6. Merubah ,memalsukan, merusak, mencoret,menghina Logo, AD/ART, dan bentuk
atribut lainya yang mengakibatkan terganggunya kegiatan LP-KPK
7. Mengadakan kegiatan tanpa pemberitahuan resmi kepada Komnas LP-KPK (Pusat)
8. Melaksanakan tugas tanpa identitas atau dengan identitas Palsu,kecuali investigasi
tertutup tidak dibenarkan memakai identitas LP-KPK
9. Mengadakan pertemuan dengan pejabat Negara diluar kantor -kantor resmi yang
rawan suap/Gratifikasi
10. Memfitnah,menghujat ,menyalahkan Pengurus lain dimuka umum dan WhatsApp
Group atau media apapun walaupun mempunyai bukti akurat atau tidak
11. Dan tindakan lain yang bertentangan dengan Hukum, AD/ART dan ketentuan lain.
12. melakukan scan tandatangan dan stempel atau memalsukan tandatangan pengurus
yang lain walaupun telah di ijinkan khususnya dalam surat keputusan pengurus dan
surat lainya .
13. Membuat SK Pengurus eksekutif sendiri dan ID.CARD yang hanya dapat diterbitkan
dari Komnas LP-KPK ( Pusat)
14. Menerima pemberian barang /uang fasilitas lainya yang tujuannya untuk
menghentikan pelaporan atau tugas Penyelidikan .
15. Mencetak atribut yang diluar ketentuan dan petunjuk dari Komnas ,seperti stempel
harus ukuran 3,7 Cm tinta merah,tulisan pada bener/papan nama kantor harus sesuai
AD/ART,Dll. Atau Petunjuk KOMNAS LPKPK.
16. Memungut biaya dalam rekrutmen calon pengurus atau anggota kecuali hanya
membayar paket atribut sesuai ketentuan AD/ART Pasal.11 dan pasal.48 Anggaran
Rumah Tangga LP-KPK yang di pertegas dengan surat edaran.

PASAL 18
Sanksi Pengurus

1. Bahwa pemberian sanksi kepada pengurus atau anggota dilaksanakan dengan


mengacu pada Anggaran Rumah Tangga ( ART) Bab.III tentang sanksi Organisasi dan
Rehabilitasi , dalam Pasal-pasal sebagai berikut :
❖ Pasal.5 tentang Sanksi Organisasi.
❖ Pasal.6 tentang Rehabilitasi dan Pembelaan Diri.
❖ Pasal.7 tentang Bentuk Pelanggaran.
❖ Pasal.8 tentang Prinsip pemberian Sanksi.
❖ Pasal. 9 Bentuk dan Mekanisme Pemberian Sanksi.

2. Bahwa bentuk Pelanggaran dan bobot sanksi yang akan diberikan telah diatur lebih
terperinci dalam Peraturan organisasi bersamaan dengan Kode etik ini.

PASAL. 19
Penyelesaian Perselisihan

Didalam penyelesaian perselisihan telah diatur secara bertahap sehingga berbagaimacam


bentuk perselisihan internal maupun eksternal dapat lakukan sebagai berikut :

1. Tahap Pertama :
Penyelesaian perselisihan dilakukan secara internal pengurus atau secara internal
bagi yang sedang berselisih dengan pihak eksternal dipimpin oleh Ketua eksekutif
masing-masing wilayah, dan jika tidak adanya kata mufakat maka musyawarah tahap
kedua dapat dilaksanakan.
2. Tahap Kedua :
Penyelesaian Perselisihan dilakukan oleh para pihak yang berselisih baik internal
pengurus LP-KPK atau LP-KPK dengan Pihak Eksternal dan di mediasi oleh Komnas LP-
KPK, dan jika tidak adanya kata mufakat maka musyawarah tahap ketiga dapat
dilaksanakan.
3. Tahap Ketiga :
Penyelesaian Perselisihan dilakukan oleh para pihak yang berselisih baik internal
pengurus LP-KPK atau dengan Pihak eksternal dan dimediasi oleh LBH LP-KPK Pusat
dan Daerah yang bersangkutan, dan jika tidak adanya kata mufakat dan penyelesaian
akhir maka atas dasar kesepakataan bersama penyeelesaian dilanjutkan pada tingkat
Pengadilan Negeri setempaat atau peradilan lainya.
4. Pengadilan negeri setempat atau peradilan lainnya :
Bahwa dari serangkaian ketiga tahap tersebut tidak terselesaikan dan sepakat untuk
di sidangkan maka bagi pengurus LP-KPK dapat bersidang dengan didampingi oleh
Advokat dari LBH LP-KPK RI.
PASAL. 20
.Prosedur penanganan Kasus diluar Wilayah

Penangan Temuan Kasus di luar wilayah kerjanya dapat dilaksanakan namun harus terlebih
dahulu menghubungi pengurus LP-KPK setempat agar tidak terjadi kesalapahaman ,kecuali
jika di wilayah hukum tersebut belum terbentuk LP-KPK maka yang bersangkutan harus
meminta surat Tugas terlebih dahulu dari Komnas LP-KPK.

Untuk menangani Temuan dugaan TIPIKOR baik di dalam maupun diluar wilayah hukumnya
harus memnuhi syarat sebagai berikut :
1. Untuk diluar wilayah harus melengkapi Surat Tugas per Kasus , ID.CARD, Seragam Dinas
,Alat tulis dan kamera yang dilaksanakan bersama pengurus eksekutif setempat atau
tidak hal tersebut tergantung kesepakatan bersama.
Dan sebaiknya dilakukan investigasi secara tertutup sehingga tidak ada yang tau dari
LP-KPK
2. Untuk Di dalam wilayah sendiri Juga harus melengkapi Surat Tugas ,ID.CARD,Seragam
dinas,alat tulis ,kamera Dll yang dilaksanakan secara terbuka.
3. Penyelidikan terbuka atau tertutup dapat dilaksanakan sesuai strategi masing-masing
melihat sikon pihak yang di investigasi.

PASAL. 21
Sidang Kode Etik

Bahwa untuk menegakkan kebenaran dan keadilan agar Komnas LP-KPK di dalam membuat
keputusan tidak menyalahi prosedur hingga keputusan tersebut dapat dinyatakan benar-
benar telah memnuhi syarat dan barang bukti dalam pemberian sanksi peringatan tertulis
dan pemberhentian maka perlu dan harus dilaksanakan melalui sidang Kode Etik.
Pelaksanaan sidang Kode etik dapat dilaksanakan di kantor Komnas LP-KPK atau di sekretariat
wilayah pengurus yang akan di sidangkan. Dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Sidang di Pimpin Oleh Pihak Komnas LP-KPK dan didampingi oleh Ketua wilayah yang
bersidang atau pengurus yang aktif dan tidak sedang dalam proses Sidang etik,
2. Sebelum atau sesudah pemberian sanksi oleh Komnas LP-KPK dapat disidangkan jika
di butuhkan guna kejelasan dan pembelaan diri bagi yang bersangkutan/tersidang .
3. Komnas LP-KPK harus memperlihatkan barang bukti kepada tersidang untuk kroscek
kebenarannya dan tanggapan.
4. Sidang etik hanya dapat dilakukan sebanyak 3 (tiga) kami hingga keputusan atau
minimal satu kali.
5. Bagi yang melakukan pelanggaran berat organisasi LP-KPK dan telah jelas terbukti
/tertangkap- tangan maka sidang kode etik tidak perlu dilaksanakan namun cukup
rapat internal Komnas LP-KPK untuk Keputusan
6. Jika karna yangbersangkutan /seorang pengurus sedang berurusan dengan hukum di
kepolisian karena pelanggaran berat dan Perbuatan Pidana ancaman di atas 5 (lima)
Tahun :
a. Jika kasus tersebut karena kesalahan pribadi dan bukan tugas LP-KPK maka
Komnas LP-KPK dapat menonaktifkan yang bersangkutan.
b. Jika kasus tersebut karena sedang menjalankan tugas LP-KPK dan Bukan karna
urusan Pribadi maka Komnas wajib melakukan pembelaan dan tidak di non
aktifkan.
7. Hal-hal lain yang belum diatur dapat dibuat aturan tambahan atas dasar perkembangan
dan saran usul dari manapun.

PASAL.22
Ketentuan Penutup

1. Ketentuan Kode etik ini untuk menyempurnakan Kode etik sebelumnya yang
berbentuk ayat-ayat secara global dan Bab Pasal sehingga jelas dan tegas bagi pengurus
dalam menjalankan tugasnya agar tidak melanggar Kode etik ini.
2. Kode etik ini di usulkan dan dirumuskan oleh Dewan Pendiri yang selanjutnya di
Tetapkan dengan Surat Keputusan perubahan terhadap Peraturan Organisasi yang
memuat tentang 7 (Tujuh) Peraturan
3. Dewan Eksekutif Komnas LP-KPK juga telah melengkapi dengan Ketentuan Pemberian
Sanksi SP.I, SP.II, SP.III dan Pemberhentian sesuai bobot pelanggaran Pengurus.

Ditetapkan di : Jakarta
Oleh : KOMNAS LP-KPK
Pada Tanggal : 06 – 02 - 2020

KOMISI NASIONAL
LEMBAGA PENGAWASAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN KEADILAN
LP-KPK

Amirul S Piola.,SH Jailani Argo


Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Anda mungkin juga menyukai