Laporan Pendahuluan Tumor Colli Irha
Laporan Pendahuluan Tumor Colli Irha
A. Pengertian Tumor
Dalam pengertian umum tumor adalah benjolan atau pembengkakan dalam
tubuh. Dalam pengertian khusus tumor adalah benjolan yang disebabkan oleh
neoplasma.
B. Etiologi
1. Karsinogen kimiawi dapat alami atau sintetik, misalnya Aflatoksin B1
pada kacang, vinylklorida pada industri plastik, benzoapiran pada asap
kendaraan bermotor, kemoterapi dalam kesehatan.
2. Karsinogen fisik, misalnya sinoar ionisasi pada nuklir, sinar radioaktif,
sinar ultraviolet
3. Hormon, misalnya estrogen
4. Viral, misalnya TBL-I, HBV, HPV, EBV
5. Gaya hidup, misalnya diet, merokok, alcohol
6. Parasit, misalnya schistoma hematobium
7. Genetik
8. Penurunan imunitas
C. Klasifikasi Tumor
1. Neoplasma dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasma ganas atau kanker
terjadi karena timbul dan berkembang biaknya sel-sel secara tidak
terkendali sehingga sel-sel ini tumbuh terus merusak bentuk dan organ
tempat tumbuh kanker.
2. Neoplasma jinak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak
merusak tetapi membesar dan menekan jaringan sekitarnya (ekspansif) dan
umumnya tidak bermetastase
3. Klassifikasi patologik tumor dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan
mikroskopis pada jaringan dan tumor
D. Patofisiologi Tumor
Sel tumor ialah sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara
autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal sehingga sel ini berbeda
dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. Perbedaan sifat sel tumor
tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsinya,
autonominya dalam pertumbuhan, kemampuan dalam berinfiltrasi dan
menyebabkan metastase
Pada umumnya tumor mulai tumbuh dari satu sel di suatu tempat
(unisentrik), tetapi kadang tumor berasal dari beberapa sel dalam satu organ
(multisentrik) atau dari beberapa organ (multiokuler) pada waktu bersamaan
(sinkron) atau berbeda (metakron).
Selama pertumbuhan tumor masih terbatas pada organ tempat asalnya
maka tumor dikatakan mencapai tahap local, namum bilatelah infiltrasi ke
organ sekitarnya dikatakan mencapai tahap invasive atau infiltrative.
Sel tumor bersifat tumbuh terus sehingga makin lama makin besar dan
mendesak jaringan sekitarnya. Pada neoplasma sel tumbuh sambil menyusup
dan merembes ke jaringan sekitarnya dan dapat meninggalkan sel induk
masuk ke pembuluh darah atau pembuluh limfe, sehingga terjadi penyebaran
hematogen dan limfatogen.
E. Tumor Colli
1. Tumor pada colli (leher) bisa berupa tumor jinak atau tumor ganas.
2. Tumor jinak bisa berupa kista, hemangioma.
3. Tumor ganas bisa berupa Limfoma Non Hodgkin..
Apa Itu Tumor Colli?
Tumor colli adalah tumor yang tumbuh di area leher. Colli adalah nama latin dari leher.
Sebagaimana tumor pada umumnya, dapat dikenali dari benjolan yang muncul, dalam hal ini
di leher dan sekitarnya. Ukuran benjolan pada tumor colli ini beragam, ada yang berukuran
kecil, namun di beberapa kasus, ukurannya bisa cukup besar, kira-kira sedikit lebih besar dari
ukuran telur bebek.
Tumor colli atau tumor leher umumnya tergolong ke dalam jenis tumor jinak. Kendati begitu,
tumor ini bisa saja berkembang menjadi tumor ganas yang menyebabkan kanker. Kondisi
tersebut bisa terjadi apabila terjadi infeksi pada tumor, pun penanganan medis yang
terlambat.
Idealnya, tubuh memiliki pengaturan otomatis untuk membentuk sel-sel baru sebagai
pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan mati. Namun, ada kasus di mana terjadi
ketidakseimbangan antara sel baru dengan sel mati, yakni ketika sel-sel baru membelah dan
tumbuh secara berlebihan, pun tidak terkendali. Kondisi inilah yang lantas meneyebabkan
munculnya tumor.
Belum dapat diketahui secara pasti apa yang menjadi pemicu dari perkembangan sel-sel
abnormal tersebut. Akan tetapi, para ahli menduga hal ini berkaitan dengan sejumlah faktor
risiko, yakni:
Selain faktor-faktor di atas, ada lagi penyebab tumor colli yang belum disebutkan. Segera
periksakan diri ke dokter guna mengetahui apa yang menyebabkan tumor ini muncul di leher
Anda.
Muncul benjolan keras (namun tidak nyeri saat ditekan) pada area leher
Benjolan berwarna kemerahan
Sakit kepala
Kepala terasa pusing
Mual (bisa disertai muntah)
Pembengkakan kelenjar getah bening
Sulit menelan
Penurunan berat badan
Gagal napas
Apabila menemukan gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan
penanganan medis secepatnya. Ingat, tumor colli yang tidak segera diobati sangat mungkin
berkembang menjadi sel tumor ganas yang berbahaya.
1. Anamnesis
Pertama-tama, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan keluhan yang
dialami pasien.
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan merujuk pada ciri dan
gejala tumor colli pada leher, seperti menganalisis benjolan yang muncul, berat badan, hingga
mengukur tekanan darah dan urat nadi pasien.
3. Pemeriksaan Penunjang
Guna memastikan diagnosis atas tumor colli yang diderita pasien, dokter juga perlu
melakukan prosedur pemeriksaan penunjang, yang terdiri dari:
USG
Ultrasonography atau disingkat USG adalah metode pemeriksaan penunjang yang dilakukan
untuk memastikan diagnosis atas suatu penyakit. Metode USG bertujuan untuk mengambil
gambar bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Pada kasus tumor colli, metode USG digunakan untuk melihat kondisi dari tumor colli yang
ada pada leher penderita.
CT Scan
Metode pemeriksaan penunjang lainnya yang dilakukan guna mengidentifikasi tumor colli
adalah computed tomography atau CT scan. Apabila USG memanfaatkan gelombang suara,
maka CT scan menggunakan medium komputer untuk mendapatkan citra tubuh bagian
dalam,
Sama seperti USG, CT scan bertujuan untuk melihat kondisi tumor colli pada leher pasien,
namun dengan hasil gambar yang lebih baik.
MRI
Alternatif metode pemeriksaan penunjang lainnya untuk diagnosis tumor colli adalah
magnetic resonance imaging atau MRI. Metode ini menggunakan teknologi magnetik dan
gelombang radio guna mendapatkan citra bagian dalam tubuh.
Biopsi
Sementara itu, untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium, dokter akan melakukan biopsi,
yakni mengambil sampel tumor colli dari pasien. Pemeriksaan sampel ini penting dilakukan
untuk menganalisis kemungkinan infeksi atau potensi tumor berkembang menjadi ganas.
1. Operasi
Apabila tumor colli masih berstatus tumor jinak, maka pasien diminta untuk melakukan
operasi pengangkatan tumor tersebut. Hal ini juga sebagai langkah pencegahan agar tumor
tidak berkembang menjadi tumor ganas yang menyebabkan kanker.
2. Kemoterapi atau Terapi Radiasi
Pada kasus di mana tumor colli sudah berkembang menjadi tumor ganas dan menyebabkan
kanker, maka cara mengobati tumor colli tersebut tentu saja dengan melakukan terapi-terapi
khusus kanker, yakni kemoterapi, atau terapi radiasi.
3. Obat-Obatan
Sejatinya, pemberian obat-obatan lebih dimaksudkan untuk mengurangi gejala yang timbul
akibat tumor colli, misalnya seperti paracetamol atau ibuprofen guna meredakan gejala nyeri.
Sementara untuk penyembuhan tumor secara total, yang harus dilakukan adalah operasi.
3). Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk melaksanakan teknik
mencuci tangan
dengan baik
4). Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasif
5). Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat
penusukan
Rasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme
Intervensi :
aktifitas
sehari-hari
Rasional: menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau penyambungan
jaringan
3). Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau dibutuhkan
c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Tujuan :
Intervensi :
2). Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi
Rasional : karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasil
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia,
malaise,
Intervensi :
1). Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan
Rasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan
muntah
serta kemoterapi
2). Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan untuk
memperbaiki
3). Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk atau
suplemen yang
dijual bebas
4). Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan
prev
next
out of 17
Download
Report
Published on
26-Jul-2015
View
2.682
Down