Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH LIVER TUMOR

OLEH:

CICI ANGGRAINI 918311906201.010


FADILA 917312906201.004
HIZRAH 917312906201.010
SARTIKA 917312906201.005

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN AVICENNA

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyellesaikan makalah ini tepat
waktu. Sallawat dan salam tak lupa selalu tercura kepada Rasulullah SAW, yang
telah memberi keselamatan pada umat manusia dari lubang kebodohan, dan dosa.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Mikrobiologi Farmasi. Adapun judul makalah ini adalah “Liver Tumor”. Oleh
karena itu penulis juga berterima-kasih kepada segenap pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,
masukan dari Dosen mata kuliah diharapkan oleh penulis agar tugas-tugas serupa
selanjutntnya bisa lebih baik.

Kendari, 07 Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................6
A. Definisi Tumor......................................................................................................6
B. Penyebab Dan Faktor Risiko Tumor.............................................................................6
C. Gejala Tumor..............................................................................................................7
1. Hemangioma.....................................................................................................8
 Penyebab Hemangioma......................................................................................8
 Gejala Hemangioma...........................................................................................9
 Pengobatan Hemangioma.................................................................................10
2. Hepatocellular adenoma (hepatic adenoma)..................................................11
D. Molekul Toksin........................................................................................................13
E. Mekanisme Ketoksikan............................................................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................................16
A. Kesimpulan.........................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tumor merupakan penyakit yang mengkhawatirkan karena menjadi

penyebab kematian nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari

keseluruhan penduduk Indonesia yang meninggal (Riset Kesehatan Dasar tahun

2007). Riset juga menyatakan bahwa setiap 1000 orang terdapat sekitar 4

penderita tumor. Faktor ini terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya

sehingga dalam kurun waktu 10 tahun (2005-2015) WHO memperkirakan jumlah

kematian karena tumor rata-rata 8,4 juta setiap tahun dan tahun 2015 mencapai 9

juta jiwa.

Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya


pertumbuhan massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh yang
meliputi tumor jinak (benigna tumor) dan tumor ganas (malignant tumor). Tumor
ganas lebih dikenal sebagai kanker. Massa ini timbul sebagai akibat dari ketidak-
seimbangan pertumbuhan dan regenerasi sel. Pertumbuhan sel yang tidak
terkendali disebabkan kerusakan DNA yang mengakibatkan mutasi (perubahan
genetik yang bersifat menurun) pada gen vital yang bertugas mengontrol
pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel
normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut disebabkan agen zat-zat kimia
atau fisik yang dinamakan sebagai karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara
spontan (diperoleh) maupun diwariskan. Tumor hati dibedakan menjadi tumor
hati jinak (benign) yang tidak memiliki sel kanker dan kanker hati ganas
(malignant) di mana terdapat sel kanker. Jenis-jenis tumor hati jinak yang umum
terjadi yaitu hemangioma, hepatocellular adenoma, dan hiperplasia fokal nodular.
Tumor hati ganas yang dalam beberapa kasus bisa terjadi seperti hepatocellular
carcinoma dan cholangiocarcinoma.
B. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut:

1. Apa saja molekul toksin dari Tumor Hati?


2. Bagaimana mekanisme terjadinya ketoksikan Tumor Hati?
3. Bagaimana gejala dan wujud efek toksik dari Tumor Hati?
4. Bagaimana sifat efek toksik dari Tumor Hati?
5. Bagaimana Penanganan ketoksikan dari Tumor Hati?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahuiApa saja molekul toksin dari Tumor Hati?


2. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya ketoksikan Tumor Hati?
3. Untuk mengetahui gejala dan wujud efek toksik dari Tumor Hati?
4. Untuk mengetahui sifat efek toksik dari Tumor Hati?
5. Untuk mengetahui Penanganan ketoksikan dari Tumor Hati?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tumor

Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel yang memperbanyak diri
secara berlebihan, atau akibat sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan
hidup,sementara pembentukan sel baru terus terjadi. Tumor dapat terjadi di bagian
tubuh mana pun, dan ada yang bersifat jinak maupun ganas. Yang dimaksud
dengan tumor jinak adalah tumor yang tidak menyerang sel normal di sekitarnya
dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan tumor ganas bersifat
sebaliknya, dan disebut dengan kanker.

Selain itu, di antara tumor jinak dan tumor ganas, ada jenis tumor yang
dinamakan tumor prakanker. Tumor prakanker bukanlah kanker, tetapi dapat
menjadi kanker bila tidak diobati.

B. Penyebab Dan Faktor Risiko Tumor


Tumor terbentuk akibat ketidakseimbangan antara jumlah sel baru yang
tumbuh dengan jumlah sel lama yang mati. Kondisi ini bisa terjadi bila sel baru
terbentuk secara berlebihan, atau sel lama yang seharusnya mati tetap hidup.

Penyebab ketidakseimbangan tersebut dapat berbeda-beda pada setiap


jenis tumor, namun umumnya penyebab belum diketahui secara pasti. Meski
begitu, beberapa hal di bawah diduga berkaitan dengan tumbuhnya tumor:

 Pola makan yang buruk, misalnya terlalu banyak mengonsumsi makanan


berlemak.
 Paparan sinar matahari
 Infeksi virus atau bakteri, misalnya HPV, virus hepatitis, dan H. pylori
 Konsumsi alkohol yang berlebihan
 Paparan radiasi akibat tindakan medis, seperti foto Rontgen atau CT scan.
 Konsumsi obat-obatan imunosupresif, misalnya setelah tindakan
transplantasi organ.
  Merokok
 Obesitas
 Paparan bahan kimia, misalnya arsen atau asbes.

C. Gejala Tumor
Gejala utama dari tumor adalah terbentuknya benjolan. Benjolan bisa
terlihat dengan mudah dari luar, namun bisa juga tidak terlihat jika tumbuh pada
organ dalam. Biasanya benjolan pada organ dalam baru diketahui setelah
dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

Selain benjolan, gejala lain yang dapat muncul akibat tumor tergantung pada
lokasi, jenis, dan pengaruh tumor terhadap fungsi organ. Tumor yang tumbuh di
organ dalam bisa tanpa gejala, bisa juga menimbulkan gejala berupa:

 Demam
 Lemas
 Tidak nafsu makan
 Berkeringat di malam hari
 Nyeri dada
 Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning, kemerahan, atau menjadi
lebih gelap
 Perdarahan atau memar yang tidak jelas sebabnya
 Penurunan berat badan.

Segera periksakan diri ke dokter bila muncul gejala-gejala di atas, karena bisa saja
menandakan adanya tumor ganas di dalam tubuh. Tumor yang nampak dari luar
juga perlu Anda periksakan ke dokter, terutama jika bentuknya berubah atau
ukurannya terus membesar.
Berikut ini jenis-jenis tumor hati yang umum terjadi beserta cara penanganan yang
tepat :

1. Hemangioma

Hemangioma merupakan benjolan non-kanker yang tumbuh di bagian


dalam atau permukaan pembuluh darah pada hati. Hemangioma hati tidak
memiliki gejala atau membutuhkan penanganan khusus. Walau tidak terdapat sel
kanker, hemangioma hati cukup berbahaya bila menyerang bayi. Diagnosis
penyakit bisa dilakukan sebelum usia bayi beranjak enam bulan. Dalam kasus ini,
operasi pengangkatan hemangioma hati bisa dilakukan untuk menghindari
komplikasi.

Hemangioma adalah pertumbuhan jaringan pembuluh darah non-kanker.


Kondisi ini biasanya tampak pada pada kulit atau organ internal, terutama hati.
Hemangioma bisa terjadi terjadi pada pasien dengan usia berapapun, namun biasanya
pada awal kelahiran.

Hemangioma pada hati jarang menimbulkan gejala. Biasanya, hemangioma pada


hati tidak ditemukan sampai dilakukannya tes untuk kondisi yang tidak terkait, yang
disebut temuan insidental. Sementara itu, hemangioma kulit tampak sebagai goresan
kecil dan tumbuh semakin besar seiring bertambahnya usia bayi. Namun, sebagian
besar hemangioma kulit menghilang pada usia 10 tahun. Hemangioma biasanya kecil,
tetapi dalam beberapa kasus dia dapat tumbuh besar, atau menjadi suatu lesi dan
membutuhkan operasi pengangkatan. Hingga kini, belum ada cara yang bisa
mencegah pertumbuhan hemangioma pada kulit atau organ.

 Penyebab Hemangioma

Hemangioma kulit berkembang ketika kelompok pembuluh darah bersama-


sama membentuk benjolan tunggal. Para ahli tidak yakin mengapa kelompok
pembuluh darah bergerombol bersama-sama seperti ini, tetapi para ahli menduga
bahwa hal itu disebabkan oleh protein tertentu yang diproduksi di plasenta selama
kehamilan .

Ada beberapa faktor yang diduga membuat seseorang lebih berisiko menderita
hemangioma, di antaranya:

 Kelahiran prematur.
 Jenis kelamin perempuan.
 Genetika atau faktor keturunan.

 Gejala Hemangioma

Gejala awal hemangioma muncul berupa tanda berwarna merah pada kulit
yang bisa tumbuh atau berkembang dengan cepat sehingga kemudian terlihat
menonjol dari permukaan kulit. Namun setelah itu, hemangioma akan memasuki fase
tidak aktif, lalu hilang secara perlahan.

 Pada kulit

Hemangioma kulit dapat terbentuk pada lapisan atas kulit atau pada
lapisan lemak di bawahnya (lapisan subkutan). Pada awalnya, mungkin tampak tanda
lahir merah pada kulit. Perlahan-lahan, tanda lahir itu akan mulai menonjol ke atas
kulit. Ketika tumbuh, penampilan hemangioma kulit mirip dengan tanda lahir
berwarna merah anggur. Hemangioma kulit kadang-kadang disebut hemangioma
stroberi, karena warnanya yang merah tua. Jenis ini lebih banyak ditemukan pada
leher atau wajah.

 Pada hati

Hemangioma bisa ada di dalam organ hati dan di permukaan hati.


Hemangioma ini dianggap sensitif terhadap estrogen. Selama menopause, banyak
wanita menggunakan terapi pengganti estrogen karena penurunan kadar estrogen
alami. Namun, pasokan estrogen berlebih dapat memacu pertumbuhan hemangioma
hati. Hemangioma juga dapat tumbuh di daerah lain dalam tubuh, seperti: ginjal,
paru-paru, usus besar dan otak. Hemangioma yang tumbuh di rongga otak atau rongga
lain dalam tubuh disebut hemangioma kavernosa.

Beberapa gejala yang mungkin Anda miliki termasuk:

 Muntah.
 Mual.
 Kehilangan selera makan.
 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
 Perasaan kenyang di perut.

 Diagnosis Hemangioma

Tidak ada tes khusus yang digunakan untuk mendiagnosa hemangioma kulit.
Dokter dapat mendiagnosa hanya dengan melihat saat dilakukan pemeriksaan fisik.
Hemangioma pada organ biasanya terlihat selama tes pencitraan, seperti USG, MRI,
atau CT scan, dan biasanya terdeteksi sebagai temuan insidental. Sebagai penunjang
diagnosa, dapat dilakukan pemeriksaan dengan Dopler ultrasound untuk melihat
peredaran darah yang melalui area hemangioma guna membedakannya dengan ruam
lain yang memiliki ciri sama.

 Pengobatan Hemangioma

Hemangioma kecil biasanya tidak memerlukan pengobatan dan kemungkinan akan


hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa kasus akan memerlukan pengobatan.
Namun, ketika hemangioma kulit terluka atau mengalami lesi mungkin memerlukan
pengobatan.

Alasan lain pengobatan hemangioma dilakukan adalah jika pertumbuhannya


mengganggu penglihatan. Dalam kasus tersebut, penanganannya bisa dengan
pemberian obat atau operasi laser.
Pilihan pengobatan yang bisa diberikan adalah:

 Obat kortikosteroid

Obat kortikosteroid dapat disuntikkan di bagian hemangioma untuk mengurangi


pertumbuhan dan menghentikan peradangan.

 Perawatan laser

Perawatan laser digunakan untuk menghapus hemangioma. Dalam beberapa kasus,


ahli bedah dapat menggunakan perawatan laser untuk mengurangi kemerahan dan
membuat penyembuhan lebih cepat.

 Obat gel

Obat gel yang disebut becaplermin (Regranex) sering digunakan untuk mengobati lesi
pada permukaan hemangioma kulit. Gel ini tidak berpengaruh pada hemangioma itu
sendiri.

 Operasi pengangkatan

Jika hemangioma sangat besar, atau di daerah sensitif seperti mata, dokter dapat
memilih untuk diangkat dengan pembedahan.

Hemangioma dalam tubuh mungkin memerlukan pengobatan jika tumbuh rasa sakit
yang sangat besar. Pilihan pengobatan untuk hemangioma ini meliputi:

 Operasi pengangkatan hemangioma.


 Operasi pengangkatan organ yang rusak atau daerah yang rusak.
 Mengikat arteri utama yang memasok darah ke hemangioma.
Pada umumnya hemangioma tidak berbahaya dan tidak terasa sakit, namun dalam
beberapa kasus bisa menyebabkan perdarahan, infeksi, atau menjadi luka terbuka
yang terasa sakit.

2. Hepatocellular adenoma (hepatic adenoma)

Adenoma hati tergolong tumor hati jinak yang jarang terjadi. Akan
dilakukan pemantauan massa tumor karena dapat semakin besar, terjadi
perdarahan dan berubah menjadi sel kanker. Jika adenoma berukuran lebih dari 5
cm biasanya dokter akan menyarankan operasi pengangkatan tumor.

Pada wanita, kemungkinan dokter akan meminta menghentikan konsumsi pil


kontrasepsi atau obat-obatan steroid anabolik. Kemudian melakukan pemeriksaan
dengan USG dan memberikan serum alfa fetoprotein kepada pasien yang belum
menjalankan tindakan pengangkatan tumor. Jika dicurigai terdapat perdarahan,
dokter dapat melakukan tindakan darurat dengan arteriografi dan embolisasi untuk
mengendalikan perdarahan.

 Hiperplasia fokal nodular

Hiperplasia fokal nodular merupakan tumor hati jinak yang juga sering
terjadi selain hemangioma. Tumor ini tidak memiliki gejala tetapi umumnya
membuat penderita mengeluh sakit di perut bagian atas. Pemeriksaan hiperplasia
fokal nodular dilakukan melalui CT scan atau MRI. Dokter akan melihat dan
menunggu perkembangan tumor yang menentukan tindakan penanganan
selanjutnya.

 Hepatoma (hepatocellular carcinoma)

Hepatoma adalah jenis kanker hati primer yang umum terjadi. Kanker ini
biasanya terdapat pada penderita Hepatitis B dan sirosis. Pada sebagian penderita,
hepatoma ditemukan tanpa sengaja dalam pemeriksaan kesehatan rutin, atau
setelah munculnya gejala yang ditandai nyeri, merasa tidak nyaman di perut
bagian atas, hilang nafsu makan, mudah lelah dan terkena penyakit kuning.
Penanganan hepatoma adalah dengan operasi, kemoterapiatau radioterapi, teknik
ablasi, dan penanganan sistemik.

arsinoma hepatoseluler merupakan tumor ganas hati primer yang


berasal dari hepatosit. Karsinoma hepatoseluler sering disebut sebagai hepatoma,
sebuah sebutan yang kurang memuaskan bukan hanya karena sebutannya
itu menunjukkan jinak (padahal ganas) namun karena beberapa dokter
menggunakan istilah hepatoma secara kolektif pada berbagai tumor primer pada
hati: karsinoma hepatoseluler,kolangiosarkoma dan kadang-kadang
angiosarkoma. Karena istilah hepatoma menimbulkan kesalahpahaman dan
penggunaan yang tidak tepat.

Peran dari lingkungan dan toksin eksogen juga memengaruhi kejadian

karsinoma hepatoseluler. Aflatoksin, sebuah mikotoksin poten yang bersifat

karsinogenik pada hati, berperan penting pada kasus karsinoma

hepatoseluler.

 Cholangiocarcinoma

Cholangiocarcinoma adalah kanker yang terbentuk di saluran. Saluran


empedu menghubungkan hati dengan kantung empedu dan usus kecil. Kanker ini
biasanya menyerang orang berusia di atas 50 tahun.
Penanganan cholangiocarcinoma dapat berupa operasi, transplantasi hati, terapi
radiasi, terapi fotodinamik, kemoterapi, dan drainase empedu.

D. Molekul Toksin
Adapun molekul toksin yang menjadi penyebab utama karsinoma

hepatoseluler Tumor hati adalah sebagai berikut:

1. Virus hepatitis B

2. Virus hepatitis C
3. Aflatoksin

4. Alkohol

5. Zat Rokok

E. Mekanisme Ketoksikan
Aflatoksin tersebut masuk dengan cara menelan biji-bijian yang
terkontaminasi, khususnya di Afrika dan sebagian Asia. Selain aflatoksin,
alkohol di negara- negara barat juga berperan secara sinergis meningkatkan
risiko karsinoma hepatoseluler pada beberapa kondisi misalnya pada hepatitis
virus kronik, dan dapat diperparah dengan kebiasaan merokok.

Adanya paparan arsenik yang kronik dari minuman juga terlibat pada
kejadian karsinoma hepatoseluler. Toksin lain dari lingkungan yang secara tidak
langsung berperan penting dalam induksi kerusakan hati secara kronik,
misalnya non-metabolic syndrome-associated bentuk dari non-alcoholic
steatohepatitis telah dilaporkan pada pekerja-pekerjapetrochemical.

Berdasarkan penyakit yang mendasari, hepatitis virus memainkan


peran hingga 80 % pada seluruh kejadian karsinoma hepatoseluler. Populasi
pembawa hepatitis virus B memiliki angka kejadian kanker primer pada hati lebih
mecolok dibandingkan dengan populasi orang normal.

Orang yang terinfeksi virus hepatitis B dengan kronis sangat mudah


terserang kanker hati. Nyatanya, orang-orang yang sudah terinfeksi hepatitis B
memiliki risiko 100 kali lebih tinggi terserang kanker hati dibandingkan dengan
orang yang tidak terinfeksi hepatitis B. Hal ini terjadi karena virus hepatitis B
secara langsung dan terus-menerus menyerang hati, yang seiring berjalannya
waktu dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya kanker hati.

Risiko terserang kanker hati akibat mengidap hepatitis B kronis semakin


meningkat lagi bila pasien sudah berumur, atau si pasien juga sudah terdiagnosis
mengidap sirosis hati. Meskipun memang kanker hati biasanya terjadi setelah
sirosis hati muncul, bukan berarti sirosis hati adalah pemicu atau penyebab
terserang kanker hati ini. Kanker hati primer juga tetap bisa terjadi tanpa
munculnya sirosis hati.

Risiko terserang kanker semakin tinggi lagi kalau memang si pasien memiliki
riwayat keluarga yang terserang kanker hati, tingginya DNA virus hepatitis B
yang terus menyerang, bercampur dengan infeksi lain seperti HIVatau hepatitis C,
dan gaya hidup yang sembrono (misalnya mengonsumsi minuman beralkohol dan
merokok). Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa obesitas dan diabetes
bisa juga menjadi pemicu terjadinya kanker hati. Kanker hati lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita, pada ras dan etnis manapun.

 Pengobatan Kanker Hati

Pengobatan kanker hati meliputi pemberian obat-obatan, terapi radiasi,


hingga transplantasi hati. Pemilihan metode tersebut tergantung kepada kondisi
pasien, serta stadium kanker. Beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan
di antaranya:

 Bedah
 Ablasi tumor
 Embolisasi
 Radioterapi
 Terapi target

Kanker hati bisa dicegah, di antaranya dengan melakukan hubungan seks


yang aman dan mengurangi konsumsi alkohol.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai


berikut:

 Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel yang


memperbanyak diri secara berlebihan, atau akibat sel lama
yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup,sementara
pembentukan sel baru terus terjadi. Tumor dapat terjadi di
bagian tubuh mana pun, dan ada yang bersifat jinak maupun
ganas.
 Yang dimaksud dengan tumor jinak adalah tumor yang
tidak menyerang sel normal di sekitarnya dan tidak
menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan tumor ganas
bersifat sebaliknya, dan disebut dengan kanker.
 Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor
ganas.
 Contoh tumor jinak adalah Hemangioma dan contoh tumor
ganas yang berubah menjadi kanker adalah Hepatoma
(hepatocellular carcinoma) yang menyebabkan kanker hati
primer.
 Tumor hati dapat disebabkan sifat toksik dari alcohol,
rokok serta dari Virus Hepatitis B dan C.

B. Saran
Diharapkan agar dilakukan penelitian dan pengkajian lebih lanjut
mengenai tumor hati dan kanker hati serta segala aspek yang mempengaruhinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/44757/3/bab_2.pdf
https://www.alodokter.com/jenis-jenis-tumor-hati-dan-tindakan-penanganan-
yang-tepat
https://doktersehat.com/kanker-hati-definisi-penyebab-dan-faktor-risiko/
https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/bagaimana-hepatitis-b-dapat-
berkembang-jadi-kanker-hati-primer/
https://www.alodokter.com/kanker-hati
https://hellosehat.com/penyakit/kanker-hati/
https://doktersehat.com/hemangioma/
https://www.alodokter.com/kanker-hati
1
9

Anda mungkin juga menyukai