Bab Ii
Bab Ii
KAJIAN PUSTAKA
A. Keterikatan Kerja
untuk bekerja atau berinvestasi. Karyawan yang terikat akan bekerja lebih
pelanggan dan memiliki pengaruh positif yang lebih kuat terhadap hasil
perusahaan.
energi tingkat tinggi dan fleksibilitas mental saat bekerja, keinginan untuk
yang kuat pada pekerjaan dan mengalami rasa penting, antusias dan
afektif yang tidak fokus pada objek, peristiwa, individu atau perilaku
dengan pekerjaan.
Associates, 2008).
Dari pengertian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa keterikatan
yang berikutnya.
b. Merasakan diri adalah bagian dari sebuah tim dan sesuatu yang lebih
lebih dari kata “cukup baik”, mereka bekerja dengan berkomitmen pada
untuk memastikan apa yang mereka lakukan benar dan sesuai dengan
bekerja kepada rekan sekerja, calon karyawan yang potensial dan juga
kepada pelanggan
yang engaged juga mempunyai level energi yang tinggi dan secara
dalam pekerjaan.
merasa sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya. Beberapa studi telah
penugasannya.
engagement, yaitu:
a. Vigor
b. Dedication
c. Absorption
pekerjaan.
berupa:
tujuan organisasi.
mencakup:
engagement, yaitu:
a) Cognitive
nilai organisasi.
b) Affective
c) Behavioral
obyek sikap. Aspek ini bisa kita lihat dari cara seseorang
tinggi dan sebuah pameran yang lebih besar dari inisiatif pribadi,
2004).
merasa berharga.
karyawan.
berurutan:
f. Reputasi perusahaan
pengambilan keputusan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian teori di atas mengenai work
mengekspresikan dirinya secara total baik secara fisik, kognitif, afektif dan
bagian dari organisasi tempat ia bekerja, bekerja untuk mencapai visi dan misi
sesuatu untuk pekerjaan di atas apa yang diharapkan baik dalam waktu dan energi.
Seperti yang dikemukakan oleh Bakker & Leiter (2010) yaitu kognitif, afektif,
B. Psychologycal Capital
1. PengertianPsychologycal Capital
menantang dan memberikan usaha yang cukup untuk sukses dalam tugas-
kesuksesan di masa kini dan masa depan; (3) tidak mudah menyerah
dalam mencapai tujuan dan bila perlu mengalihkan jalan untuk mencapai
tujuan (hope); dan (4) ketika dihadapkan pada permasalahan dan halangan
kesuksesan.
1. Self-efficacy
2. Hope
3. Optimism
4. Resiliency
didalam organisasi.
a. Self-efficacy
b. Hope
c. Optimism
internal.
d. Resiliency
3) Berorientasi manusia, terdiri dari sifat suka bergaul dengan orang lain,
seperti hal nya seseorang yang mempunyai tugas dan diberikan deadline wktu
tertentu untuk menyelesaikannya, dia akan tetap mengerjakan nya dengan tujuan
pekerjaan itu dapat teratasi denagn cara apapun dan tanggung jawab terhadap
C. HIPOTESIS