Komitmen adalah perasaaan identifikasi, pelibatan, dan loyalitas
dinyatakan oleh pekerja terhadap perusahaan (Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2008:184) Dengan demikian, komitmen menyangkut tiga sifat: a. Perasaan identifikasi dengan tujuan organisasi b. Perasaan terlibat dalam tugas organisasi c. Perasaan loyal pada organisasi Komitmen berhubungan dengan kuat dan terikat dengan organisasi di tingkat emosional mencerminkan keyakinan pekerja dalam misi dan tujuan perusahaan, keinginan mengembangkan usaha dalam penyelesaian, dan intensi melanjutkan bekerja di sana Komitmen organisasional adalah perasaan, sikap dan perilaku individu mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari organisasi, terlibat dalam proses kegiatan organisasi dan loyal terhadap organisasi dalam mencapai tujuan organisasi TIPE KOMITMEN ORGANISASIONAL
Schermerhorn, Hunt, Osborn dan Uhl-Bien (2011:72) mengenalkan
adanya dua tipe komitmen organisasional yaitu: 1. Rational Commitment mencerminkan perasaan bahwa pekerjaan memenuhi kepentingan finansialnya 2. Emotional Commitment mencerminkan perasaan bahwa apa yang dilakukan adalah penting, berharga dan memberi manfaat pada orang lain Kreitner dan Kinicki (2010:167) menggambarkan adanya tiga komponen komitmen organisasional, yaitu: 1. Affective Commitment mencerminkan keterikatan emosional pekerja pada, identifikasi dengan, dan keterlibatan dalam organisasi 2. Continuance Commitment mencerminkan pada kemauan individu untuk tetap bertahan dalam organisasi karena tidak menemukan pekerjaan lain atau karena rewards ekonomi tertentu 3. Normative Commitment mencerminkan kesadaran bahwa berkomitmen terhadap organisasi merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan FAKTOR MEMENGARUHI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Affective Commitment dipengaruhi berbagai karakteristik
personal seperti kepribadian, pengalaman kerja sebelumnya dan kesesuaian nilai Continuance Commitment dipengaruhi oleh faktor yang memengaruhi biaya dan manfaat seperti kurangnya alternatif pekerjaan dan jumlah investasi yang sudah dilakukan orang dalam organisasi atau komunitas tertentu Normative Commitment dipengaruhi oleh proses sosialisasi yang dinamakan psychological contract FAKTOR MEMENGARUHI KOMITMEN ORGANISASIONAL Cara untuk membangun komitmen organisasional adalah melalui : 1. Justice and support (keadilan dan dukungan) affective commitment lebih tinggi pada organisasi yang memenuhi kewajibannya pada pekerja dan tinggal dengan nilai- nilai humanitarian seperti kejujuran, kehormatan, kemauan memaafkan dan integritas moral Organisasi yang mendukung kesejahteraan pekerja cenderung menuai tingkat loyalitas lebih tinggi 2. Shared values (nilai bersama) Affective commitment menunjukkan identitas orang pada organisasi, dan identifikasi mencapai tingkat tertinggi ketika pekerja yakin nilai-nilai mereka sesuai dengan nilai-nilai dominan organisasi 3. Trust (kepercayaan) Menunjukkan harapan positif satu orang terhadap orang lain dalam situasi yang melibatkan risiko menempatkan nasib pada orang lain atau kelompok FAKTOR MEMENGARUHI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Menunjukkan seberapa baik pekerja memahami organisasi, termasuk arah strategis, dinamika sosial dan tata ruang fisik 5. Employee Involvement (pelibatan pekerja) Pelibatan pekerja meningkatkan affective commitment dengan memperkuat identitas sosial pekerja dengan organisasi Pekerja merasa bahwa mereka menjadi bagian dari organisasi apabila mereka berpartisipasi dalam keputusan yang mengarahkan masa depan organisasi FAKTOR MEMENGARUHI KOMITMEN ORGANISASIONAL
Pekerja yang memiliki komitmen organisasional biasanya akan
mempunyai catatan kehadiran baik, menunjukkan keinginan kesetiaan pada kebijakan perusahaan, dan mempunyai turnover rate lebih rendah Komitmen dapat menurun atau meningkat karena faktor-faktor sebagai berikut (Newstrom, 2011:224) : 1. Inhibiting factors (faktor penghambat) menyalahkan secara berlebihan, mengucapkan terimakasih tidak tulus, kegagalan meneruskan, ketidakkonsistenan dan ketidaksesuaian, meningkatnya ego dan gangguan 2. Stimulating factors (faktor perangsang) kejelasan aturan dan kebijakan, investasi pada pekerja berupa pelatihan, penghargaan dan apresiasi atas usaha, partisipasi dan otonomi pekerja, membuat pekerja merasa dihargai, mengusahakan dukungan bagi pekerja, membuat peluang bagi pekerja untuk menyatakan kepedulian kepada orang lain MENGUKUR KOMITMEN
Deteksi akan adanya kekurangan komitmen apabila dilakukan
lebih dini akan lebih mudah untuk menghindari masalah di kemudian hari Adalah penting untuk dilakukan observasi terhadap tingkat antusiasme dan komitmen yang ditunjukkan pekerja terhadap kesepakatan sasaran dan tingkat kinerja Sebagai tanda komitmen positif pekerja menunjukkan antusiasme, menyelesaikan masalah, melaporkan kemajuan, dan menunjukkan inisiatif Sebagai tanda buruknya komitmen mengajukan pengunduran diri, mengabaikan masalah, bersikap diam dan kurangnya inisiatif PERILAKU PENARIKAN DIRI Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, baik dilihat dari segi kompetensinya maupun komitmennya. Keluarnya seorang pekerja berbakat akan memperburuk situasi. Keadaan akan menjadi semaikn buruk apabila ditambah terdapatnya kejadian kerja yang negatif Apabila menghadapi keadaan kerja negatif, maka terdapat empat alternatif respons yang dapat dilakukan : 1. Exit (keluar) respon aktif, destruktif dimana individu mengakhiri atau membatasi keanggotaan dalam organisasi 2. Voice (mengeluarkan suara) respons aktif, konstruktif dimana individu berusaha memperbaiki situasi 3. Loyalty (loyalitas) respon pasif, konstruktif yang memelihara dukungan publik atas situasi sambil individu secara pribadi mengharapkan perbaikan 4. Neglect (mengabaikan) respos pasif, destruktif dimana minat dan usaha di dalam pekerjaan menurun HIGHT COMMITMENT HIGHT PERFORMANCE ORGANIZATION
Organisasi yang mempunyai komitmen tinggi akan memberikan
kinerja berkelanjutan dengan mengembangkan 3 pilar organisasi, yaitu: performance alignment, phsychological alignment, dan capacity for training and change 1. Performance Alignment (Penyelarasan Kinerja) Kinerja tinggi tidak dapat dicapai kecuali semua aspek desain organisasi selaras atau sesuai dan pada gilirannya selaras dengan atau sesuai dengan tugas strategis organisasi Untuk menjaga konsistensi internal di seluruh pengangkat desain dan di seluruh sub-unit dan tingkat organisasi melalui : a. Strategi yang fokus dan berbeda untuk memberikan nilai pada segmen pelanggan yang menjadi target penting untuk kelanjutan keunggulan kompetitif b. Pilihan strategis yang jelas memungkinkan menyesuaikan organisasi dan orangnya pada strategi c. Pekerja harus diyakinkan bahwa manajemen mempunyai arti seperti apa yang mereka katakan d. Konsistensi internal membuat pesaing sangat sulit meniru formula sukses organisasi HIGHT COMMITMENT HIGHT PERFORMANCE ORGANIZATION
Ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pekerja menyukai bekerja di dalamnya dan merupakan tipe keterikatan emosional Menyukai visi dan nilai-nilai organisasi merupakan karakteristik sentral dari sistem Hight Commitment Hight Performance Pekerja yang secara psikologis selaras dengan visi dan nilai-nilai organisasi adalah termotivasi secara internal organisasi menjadi komunitas dengan maksud yang sama 3. Capacity for Learning and Change (Kapasitas untuk Pembelajaran dan Perubahan) Kompetisi global dan perubahan cepat dalam teknologi dan pasar memerlukan organisasi adaptif dan mampu melakukan transformasi Kapasitas untuk pembelajaran dan perubahan adalah kunci keunggulan kompetitif TERIMA KASIH Selamat Belajar “SEMANGAT”