Anda di halaman 1dari 2

Mengoptimalkan Kinerja Karyawan : Peran Employee Engagement dan Dukungan

Organisasi Dengan Mediasi Organizational Citizenship Behavior.

Oleh : Fellin Yunita awalia, Yanuar

Dalam konteks persaingan bisnis intensif, kinerja optimal menjadi kunci keberhasilan
untuk bersaing secara efektif. Organisasi perlu mengatasi berbagai tantangan.
Mempertahankan tingkat kinerja tinggi adalah esensial agar dapat unggul dalam
persaingan. Inisiatif, kerjasama, dan kemandirian karyawan menjadi kunci, sementara
organisasi juga perlu memahami bahwa peningkatan kinerja adalah strategi wajib. Hal
ini tidak hanya sebagai upaya strategis, melainkan sebagai keharusan untuk
memastikan keberlanjutan dan daya saing dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Fokus utama dalam konteks ini adalah keterlibatan karyawan (employee engagement)
dan dukungan yang diberikan oleh organisasi melalui perilaku warganegara organisasi
(organizational citizenship behavior/OCB)

Employee Engagement : memahami keterlibatan karyawan

employee engagement adalah ketika karyawan benar-benar terlibat dengan pekerjaan


dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi. Keterlibatan ini tidak hanya
sebatas menyelesaikan tugas, melainkan juga mencangkup bagaimana karyawan
mampu memberikan kontribusi yang berdampak positif pada kinerja dan keefektifan
organisasi. Beberapa aspek dalam menginterpretasikan employee engagement :

1. Perilaku Ekstra Peran (Extra Role Behavior)


Karyawan yang terlibat sepenuhnya cenderung melakukan sesuatu lebih dari yang
diharapkan seperti membantu rekan kerja atau berkontribusi pada proyek diliar
tanggung jawab langsung mereka.
2. Inisiatif pribadi (Personal Initiative)
Merujuk sejauh mana karyawan memiliki inisiatif pribadi untuk menunjukan
antusiasme dalam berkontribusi menuju kesuksesan organisasi
3. Kepuasan kerja (Job Satisfaction)
Kepuasan kerja yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa karyawan merasa terlibat
dan puas dengan pekerjaan mereka
4. Efektivitas positif (Positive Affectivity)
Karyawan dengan efektivitas positif cenderung membawa semangat positif ke
lingkungan kerja.

Dukungan organisasi : Mendukung Kesuksesan Bersama


Dukungan yang diberikan oleh organisasi, terutama dalam bentuk perhatian dapat
menciptakan suasana positif yang mendorong karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya. Berikut merupakan aspek dari dukungan organisasi
1. Organisasi memberikan apresiasi terhadap kontribusi karyawan
2. Organisasi memprioritaskan kesejahteraan karyawan dengan memberikan perhatian
intensif
3. Karyawan menerima perhatian dari organisasi
4. Organisasi bangga dengan prestasi yang dicapai oleh karyawan

Organizational Citizenship Behavior : Menjadi Unsur Mediasi

Organizational Citizenship Behavior (OCB) berperan sebagai penengah antara


employee engagement dan dukungan organisasi. Organizational Citizenship Behavior
adalah perilaku eksternal yang dimiliki karyawan, seperti rasa saling mengasihi antar
rekan kerja dalam suatu organisasi. Berikut merupakan aspek dari OCB :
1. Altruism Helping : merujuk pada perilaku karyawan yang secara sukarela membantu
rekan kerja atau organisasi untuk mencapai tujuanya.
2. Conscientiousness : Menunjukan tingkat kewajiban dan tanggung jawab karyawan
terhadap tugas dan tujuan organisasi.
3. Civic Virtue : Melibatkan partisipasi aktif karyawan dalam kegiatan organisasi
4. Sportmanship : menunjukan sikap fair dan tanggung jawab dalam menghadapi
tantangan atau perbedaan pendapat di lingkungan kerja.
5. Courtesy : melibatkan perilaku sopan dan menghormati terhadap rekan kerja dan
atasan.

Pentingnya Pendekatan Terpadu

Menerapkan pendekatan keterlibatan karyawan dan dukungan organisasi, dengan


OCB sebagai perantara, membuka peluang bagi perusahaan untuk memperkuat
eksistensinya dan menjaga kelangsungan operasional. Dengan menggabungkan
manfaat, strategi ini dapat meningkatkan keberlanjutan perusahaan melalui
keterlibatan dan komitmen karyawan, merangsang peningkatan produktivitas dan
profitabilitas, memperkuat core value perusahaan, meningkatkan efisiensi sumber
daya manusia, serta mengurangi dampak negatif pada lingkungan perusahaan.

Fellin Yunita awalia


Mahasiswa S2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Yanuar Drs., M.M., Dr.


Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tarumanagara

Anda mungkin juga menyukai