Anda di halaman 1dari 21

PERKULIAHAN MINGGU 12

POKOK BAHASAN

KOMITMEN ORGANISASI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

SETELAH MENGIKUTI MATERI PERKULIAHAN INI


MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU:
1.Memahami pengertian Komitmen Organisasi
2.2. Memahami aspek-aspek dalam Komitmen Organisasi
3.3. menjelaskan proses terbentuknya Komitmen Organisasi
4.4. Mampu menganalisis kasus dengan teori yang dipahami
PENGERTIAN
Pengertian menurut para ahli:
1.Mathis & Jackson (2000), Organizational Commitment is
the degree to which employees believe and accept
organizational goals and disire to remain with the
organization.
(Komitmen organisasi adalah derajat dimana
karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi
dan memiliki keinginan untuk tetap berada bersama
organisasi.
2. Bashaw & Grant (1994), komitmen organisasi mencakup
kebanggaan, kesetiaan dan kemauan anggota pada
organisasi.
3. Steers & Porter (1983), Komitmen muncul bukan hanya
bersifat loyalitas pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang
aktif dengan organisasi kerja yang memiliki tujuan
memberikan segala usaha demi keberhasilan
organisasitersebut.
lanjutan pengertian…
4. Mowday, Steers & Porter (1979), komitmen organisasi
terdiri dari 3 komponen yaitu:
a.Penerimaan tujuan organisasi
b.Kemauan untuk bekerja keras demi organisasi
c.Keinginan untuk tetap berada/bersama organisasi
5. Meyer, Allen & Smith (1997), mengembangkan dengan
melanjutkan 3 tipe/jenis komitmen:
a. Affektive
b.Continuance
c.Normative
6. Schermerhorn,dkk (1994(, komitmen organisasi
merupakan derajat keuatan perasaan dalam
mengidentifikasikan dieinya dan merasakan dirinya
sebagai bagian dari organisasi.
lanjutan pengertian …
7. Amstrong (1991), komitmen organisasi melibatkan 3
area perasaan/perilaku terhadap perusahaan tempat
bekerja, yaitu:
a.Kepercayaan, adanya penerimaan terhadap tujuan-
tujuan organisasi merupakan sebuah nilai yang diyakini
kebenarannya.
b.B. Keinginan untuk bekerja, dengan memberikan waktu,
kesempatan dan kegiatan pribadinya, berkorban untuk
organisasi tanpa mengharapkan imbalan personal.
c.C. Keinginan untuk bertahan, menjadi bagian organisasi
8. Mowdy, Porter dan Steers, mendifinisikan komitmen
terhadap organisasi sebagai suatu orientasi individu
terhadap organisasi yang mencakup loyalitas, identifikasi
dan keterlibatan ( totalitas).
Lanjutan pengertian
Loyalitas berarti memiliki keinginan kuat untuk
mempertahankan keanggotaan organisasi.
Identifikasi berarti menerima nilai-nilai dan tujuan
organisasi.
Totalitas berarti bersedia untuk berusaha keras demi
tercapainya tujuan dan kelangsungan organisasi. Totalitas
mengandung pengertian sebagai suatu hal yang bernilai
lebih dari kesetiaan yang pasif terhadap organisasi.
9. O’Reilly dan Chatman (dalam Caldwell, Chatman &
O’Reilly, 1990) menyatakan bahwa komitmen paling tepat
didefinisikan sebagai dasar ikatan psikologis seseorang
terhadap organisasi
Lanjutan pengertian…
Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa komitmen terdiri
dari tiga dasar ikatan, yaitu:
a.Compliance, merupakan ikatan instrumental yang
terjadi karena adanya spesifik reward yang diterima
seseorang.
b.Identification, mengacu pada ikatan yang didasarkan
atas keinginan untuk memiliki afiliasi dengan organisasi.
c.Internalization, mengacu pada peleburan nilai-nilai
pribadi dan organisasi.
KESIMPULAN:
Komitmen organisasi adalah keinginan untuk tetap
menjasi anggota organisasi, kepercayaan dan penerimaan
terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Serta kesediaan
untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan
organisasi.
Aspek-aspek komitmen anggota
terhadap organisasi
3 (tiga) aspek utama komitmen anggota terhadap
organisasi, yaitu:
1.Identifikasi, merupakan keyakinan dan penerimaan nilai-
nilai dan tujuan organisasi. Dimensi ini tercermin dalam
bentuk perilaku seperti adanya kesamaan nilai dan tujuan
pribadi dengan nilai dan tujuan organisasi, penerimaan
terhadap kebijakan organisasi serta adanya kebanggan
menjadi bagian dari organisasi.
2.Keterlibatan, yaitu keinginan yang kuat untuk berusaha
demi kepentingan organisasi.Dimensi ini tercermin dari
usaha anggota untuk menerima dan melaksanakan setiap
tugas yang dibebankan kepadanya melebihi dari standar
minimal yang ditetapkan organisasi, bekerjasama dengan
atasan maupun rekan sekerjanya, mereka tidak hadir jika
benar-benar sakit.
Lanjutan aspek-aspek komitmen…
3. Loyalitas, yaitu kesediaan seseorang untuk
mempertahankan hubungannya dengan organisasi bahkan
mengorbankan kepentingan pribadinya. Demi kesuksesan
organisasi. Untuk bisa bertahan bekerja dalam
perusahaan, anggota telah merasakan kepuasan dan
kenyamanan bergabung dengan organisasi.
Perbedaan Komitmen Pasif dan Komitmen Aktif
Pasi berarti keinginan bertahan menjadi anggota organisasi
Akrif, berarti keinginan bertahan dengan melakukan upaya
pencapaian hasi maksimum.
Hubungan komitmen dengan intensi bertahan di
Perusahaan.

Intention Freeloader Eager Beaver


To stay

Skiver Mercenary

Commitment to achieve
Tipe/Jenis Komitmen Organisasi
Allen & Meyer (1990)
1.Komitmen Afektif (affective commitment), komitmen ini
mengarah pada the employee’s emotional attachment to,
identification with, and involvement in the organization.
Ini berarti , komitmen afektif berkaitan dengan
keterikatan emosional karyawan, identifikasi karyawan ,
dan keterlibatan karyawan pada organisasi. Dengan
demikian, karyawan yang memiliki komitmen afektif yang
kuat akan terus bekerja dalam organisasi karena mereka
memang ingin (want to) melakukan hal tersebut.
2. Komitmen Kontinuans (continuance commitment),
komitmen ini berkaitan dengan an awareness of the costs
associated with leaving the organization.
Lanjutan Tipe/Jenis Komitmen…
Hal ini menunjukkan adanya pertimbangan untuk rugi
dalam diri karyawan berkaitan dengan keinginan untuk
tetap bekerja atau justru meninggalkan organisasi.
Karyawan yang bekerja berdasarkan komitmen
kontinuans ini bertahan dalam organisasi karena mereka
butuh (neesds to) melakukan hal tersebut karena tidak
adanya pilihan lain.
3. Komitmen Normatif (normative commitment),
komitmen ini merefleksikan a feeling of obligation to
continue employment. Dengan kata lain komitmen ini
berkaitan dengan perasaan wajib untuk tetap bekerja
dalam organisasi. Ini berarti, karyawan yang memiliki
komitmen normatif yang tinggi merasa bahwa mereka
wajib (ought to) bertahan dalam organisasi.
Penyebab/sumber dari masing-masing
Tipe/Jenis Komitmen
Job Condition
Affective Commitment
Met Expectations

Benefit Accrued
Continuance Commitment
Job Available

Personal Value
Normative Commitment
Felt Obligation
Proses Pembentukan Komitmen Organisasi
Minner (1997) mengemukakan proses terbentuknya
komitmen organisasi melalui 3 (tiga) fase sebagai berikut:
1, Fase awal (Innitial Commitment), pada fase ini ada 3
faktor yang menyebabkan seseorang berkomitmen
terhadap organisasi yaitu karakteristik individu, harapan
karyawan dan karakteristik pekerjaan.
2. Fase kedua (Commitmen during early employment),
pada fase ini faktor yang berpengaruh terhadap komitmen
anggota pada organisasi adalah pengalaman kerja yang
dirasakan karyawan di awal kerja, bagaimana
pekerjaannya, bagaimana gaya supervisinya, bagaimana
relasi dengan rekan krja dan atasannya.
3. Fae ketiga (Commitment during later career), faktor
yang berpengaruh pada fase ini berkaitan dengan
investasi, hubungan sosial yang tercipta di organisasi dan
pengalaman bekerja selama berada di organisasi tersebut.
Faktor yang mempengaruhi komitmen anggota
terhadap organisasi
Angle & Pery (1981)
1.Masa Kerja
a. Adanya kesempatan berinvestasi
b. Adanya keterlibatan sosial
c. Akses mendapatkan info pekerjaan baru makin
berkurang
2. Karakteristik Pribadi
a.Usia & Masa Kerja
b. Tingkat Pendidikan
c. Jenis Kelamin
d. Peran Individu di Organisasi
e. Faktor lingkungan pekerjaan
Dampak Komitmen Organisasi

Miner (1992), komitmen organisasi memberikan


konsejuensi terhadap individu maupun organisasi, yaitu:
Sisi positif: Mengurangi turn over & absensi
Sisi Positif: Menciptakan kepuasan & Penghargaan (karier)
Sisi negatif: Menghambat karir karyawan di organisasi lain
yang menawarkan lebih banyak kesempatan berkembang.
Assesment of Organizational Commitment

Komitmen organisasi diukur dengan Self Report Scale


Mowday (1979)
1.Penerimaan tujuan organisasi
2.2. Kemauan bekerja keras
3.3. Berkeinginan untuk tetap berada/bersama organisasi.
Ketiga komponen memiliki korelasi yang tinggi antara satu
dan lainnya.
Lanjutan assesment…

4 (empat) item dari Monday (1979)


1.I find that my values and the organization’s values are
very similar.
2.2. I am proud to tell others that I am part of this
organization.
3.3. I could just as well be working for different
organization as long as the type of work was similar.
4.4. This organization really inspire the very best in me in
the way of job performance.
Lanjutan assesment…
Meyer et.al (1993), mengembangkan pengukuran skala
komitmen ke dalam 3 komponen, yaitu:
1.Affective Commitment
would be very happy to spend the rest of my
career with this organization. I really feel as if this
organization’s problem are my own.
2. Continuance Commitment
Right now, staying with my organization is a
matter of necessity as much as desire. It would be very
hard for me leave my organization right now, even if I
wanted to
3. Normative Commitment
I do not feel any obligation to remain with my
current employer. Even if it were to my advantage, I do
not feel it would be right to leave my organization now
Korelasi komitmen organisasi
dengan beberapa variabel kerja

No Variable Mean correlation


1 Skill Variety 0.14
2 Autonomy 0.15
3 Job Scope 0.38
4 Role Ambiguity -0.24
5 Role Conflict - 0.27
6 Job Satisfaction (global) 0.49
7 Job Performance (supervisor rating) 0.13
8 Absemce 0.12
9 Turnover -0.25
10 Age 0.20
11 Gender -0.09
Cara membentuk komitmen
Martin & Nicholls (dalam Amstrong, 1991) ada 3 pilar
untuk membentuk komitmen seseorang terhadap
organisasi, yaitu:
1. Menciptakan rasa kepemilikan terhadap organisasi.
Meningkatkan kepercayaan kepada karyawan bahwa
mereka diterima oleh manajemen, melibatkan karyawan
dalam pengambilan keputusan, melibatkan karyawan
untuk memberikan ide, dll.
2. Menciptakan semangat dalam bekerja, dengan fokus
pada pengelolaan motivasi intrinksik, delegasi tugas,
meningkatkan kualitas kepemimpinan.
3. Keyakinan dalam manajemen.
Menghargai keterlibatan karyawan atas kesuksesan
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai