TINJAUAN PUSTAKA
untuk pindah kerja karena komitmen organisasional ini lebih merupakan respon
yang bersifat global dan tahan lama terhadap organisasi secara keseluruhan
daripada sekedar kepuasan kerja. Seseorang karyawan bisa merasa tidak puas
sementara, jadi bukannya tidak puas terhadap organisasi atau perusahaan secara
keseluruhan.
dikemukakan oleh para ahli yang dapat dijumpai dalam berbagai macam literatur
dasar dari batasan dan pengertian komitmen organisasi akan mengkaji beberapa
7
8
tujuan organisasi. Dengan katan lain merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas
karyawan pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan keberhasilan serta kemajuan
yang berkelanjutan.
suatu bentuk komitmen yang muncul bukan hanya bersifat loyalitas yang
pasif, tetapi juga melibatkan hubungan yang aktif dengan organisasi kerja yang
bersangkutan.
dan menerima tujuan dan nilai organisasi, berkeinginan untuk berusaha ke arah
pencapaian tujuan organisasi, memiliki keinginan yang kuat untuk bertahan sebagai
anggota organisasi.
Streers and Black (1994) dalam Kambu (2014:73) memiliki pendapat yang
hampir senada. Dia mengatakan bahwa karyawan yang memiliki komitmen
organisasional yang tinggi bisa dilihat dari ciri-cirinya sebagai berikut: adanya
kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai dan tujuan organisasi. Adanya
kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi organisasi dan keinginan yang kuat
untuk menjadi anggota organisasi.
sangat rendah hingga tingkatan yang sangat tinggi. Menurut Streers dalam Kaswan
kurangnya loyalitas pada perusahaan. Near dan Jansen dalam Kambu (2014:132)
menambahkan bahwa bila komitmen karyawan rendah maka dia bisa memicu
9
perilaku karyawan yang kurang baik, misalnya tindakan kerusuhan yang dampak
klien dan dampak yang lebih jauh lagi adalah menurunnya laba perusahaan.
Sutrisno (2014:91) :
Komitmen pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang
cukup panjang dan bertahap. Komitmen pada organisasi juga ditentukan oleh sejumlah
11
faktor. Menurut Steers dalam Kambu (2014:142) menyatakan tiga faktor yang
1. Ciri pribadi pekerja termasuk masa jabatannya dalam organisasi, dan variasi
kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap karyawan.
2. Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi dengan rekan
sekerja.
3. Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi di masa lampau dan cara
pekerja-pekerja lain mengutarakan dan membicarakan perasaannya tentang
organisasi
yang tinggi sehingga nantinya akan meningkatkan produktivitas kerja yang tinggi.
Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pihak
karyawan tidak dapat memenuhi tugasnya sesuai standar atau bahkan melampaui
standar karena apa yang menjadi motif dan motivasinya dalam bekerja tidak
baik bila tidak memiliki motivasi dalam bekerja, hasil akhir dari pekerjaannya
oleh para ahli yang dapat dijumpai dalam berbagai macam literatur ilmiah,
dari batasan dan pengertian motivasi kerja akan mengkaji beberapa pendapatan
dengan psikologi yang mempengaruhi alokasi pekerja terhadap sumber daya yang
awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau
dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan
dorongan kerja. Menurut Syafri dan Hubeis dalam Priansa (2014:143) motivasi
kerja adalah dorongan yang membuat karyawan melakukan sesuatu dengan cara
13
dan untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak ada keberhasilan melakukan sesuatu,
seperti mengelola karyawan, tanpa adanya motivasi baik dari manajer maupun
dari karyawan.
14
benar dan dalam skala waktu yang sudah ditentukan, serta orang senang
berharga bagi orang yang termolivasi, schingga orang tersebut akan bekerja keras.
Hal ini dimaklumi karena dorongan yang begitu tinggi menghasilkan sesuai target
akan dipantau Oleh individu yang bersangkutan dan tidak akan membutuhka
n terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi (Ishak &
Tanjung, 2016:16-17).
1. Motivasi internal
a. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas
b. Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
c. Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
d. Ada umpan balik atas hasil pekerjannya
e. Memiliki rasa senang dalam bekerja
f. Selalu berusaha mengungguli orang lain
g. Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakan.
2. Motivasi eksternal
a. Selalau berusaha memenuhuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya.
15
Factors. Menurut teori ini, motivasi ideal yang dapat merangsang usaha adalah
menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya itu.
ERG Theory ini oleh para ahli dianggap lebih mendekati keadaan
Maslow.
c. Growht Needs, keinginan intrinsik dalam diri seseorang untuk maju atau
kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.
Kebutuhan untuk Berkuasa (Need for Power), Ego manusia yang ingin
sengaja ditumbuhkan secara sehat oleh atasannya dapat dijadikan motivasi untuk
karyawan.
1. Teknis organisasi
Bentuk susunan organisasi dimana para karyawan bekerja, memberi pengaruh
yang sangat besar kepada semangat dan kepuasan kerja karyawan.
2. Struktur sosial
Struktur sosial suatu kelompok membawa pengaruh yang tidak kecil artinya
bagi diri pribadi para anggota. Mereka lebih senang bekerja dalam suatu
kelompok dimana terdapat pergaulan yang fleksibel.
3. Kemauan untuk menyelesaikan tugas
Produktivitas masing-masing karyawan sangat tergantung kepada kemauan
mereka untuk bekerja keras.
4. Imbalan yang diterima dari bekerja
Imbalan yang diterima para karyawan baik imbalan instrinsik maupun imbalan
ekstrinsik sangat berpengaruh terhadap semangat kerja mereka.
5. Dapat diterima karyawan sebagai anggota kelompok.
Dapat diterimanya karyawan sebagai anggota kelompok, akan membawa
pengaruh terhadap ketenangan kerja suatu kelompok atau karyawan itu sendiri.
1. Kebutuhan-kebutuhan pribadi.
direalisasikan.
1. Aspek individual
a) Kebutuhan-kebutuhan (needs), yang diartikan bahwa motivasi kerja
karyawan yang didorong oleh adanya pemenuhan kebutuhan yang
diperlukan oleh karyawan.
b) Tujuan-tujuan (goals), yang menunjukkan motivasi kerja karyawan oleh
adanya pencapaian tujuan yang diinginkan oleh karyawan terkait dengan
pekerjaannya.
c) Kemampuan (abilities), yaitu motivasi kerja karyawan oleh adanya
kesesuain kemampuan yang dimiliki karyawan terhadap pekerjaannya.
2. Aspek organisasional
a) Pembayaran (pay), dimana karyawan akan lebih termotivasi oleh adanya
ksesuain gaji maupun bonus dengan keterampilan dan kemampuan
karyawan.
b) Keamanan kerja (job security), yang menunjukkan motivasi karyawan dapat
didorong oleh adanya pemberian jaminan, seperti jaminan keamanan baik
jaminan kesehatan dan keselamatan dalam bekerja.
c) Rekan kerja (co-workers), yaitu adanya hubungan kerja dengan sesama
rekan kerja yang baik akan semakin memotivasi karyawan dalam bekerja
pada organisasi.
d) Pengawasan (supervisor), yang menunjukkan motivasi kerja dalam diri
karyawan oleh adanya pengawasan dari atasan sesuai dengan yang
diharapkan.
e) Pujian (praise), yang menunjukkan motivasi kerja dalam diri karyawan oleh
adanya dukungan dan pengaharggan atas prestasi kerja dari atasan.
f) Pekerjaan itu sendiri (job it self), yaitu motivasi karyawan untuk bekerja
yang didorong oleh perasaan senang dengan pekerjaannya.
bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
19
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang), yaitu hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
a. Tujuan
b. Ukuran
mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar
kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan penting
c. Penilaian
tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk
senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah
Jika kinerja karyawan tidak sesuai dengan standar, maka penilaian memberikan
Menurut Widodo (2015:42), beberapa dampak dari adanya kinerja adalah sebagai
berikut :
a. Pencapaian target. Saat setiap pekerja dan pemimpin bertindak efektif dengan
energi positif, untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab masing- masing
sesuai dengan arahan dari target, maka saat itu energi positif setiap orang akan
berkolaborasi dan berkontribusi untuk menghasilkan karya dan kinerja terbaik.
b. Loyalitas. Loyalitas memiliki beberapa unsur antara lain : adanya sikap
kesetiaan, kesadaran melaksanakan tanggung jawab, serta berusaha menjaga
nama baik organisasi. Semakin baik kinerja seseorang, semakin tinggi tingkat
loyalitas.
c. Pelatihan dan penghargaan. Semakin baik kinerja seseorang, semakin mudah
dalam pelatihan dan pengembangan. Semakin buruk kinerja seseorang,
semakin tinggi kebutuhan seseorang untuk mendapatkan pelatihan dan
pengembangan.
d. Promosi. Kinerja dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk
promosi.
e. Mendorong orang agar berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka
yang berada di bawah standar kinerja.
f. Memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan untuk peningkatan
organisasi.
mengevaluasi tingkah laku umum atau tingkah laku konsisitennya serta guna
kerja, dan bentuk evaluasi unutk peninjauan ulang sebelum pertemuan evaluasi
contoh khusus mengenai tingkah laku yang memuaskan maupun yang tidak
evaluatif.
kerja.
22
menjadi 6, yaitu meningkatkan prestasi kerja staf baik secara individu atau
peningkatan yang terjadi pada prestasi staf secara perorangan pada gilirannya
minat dalam pengembangan pribadi dengan tujuan meningkatan hasil karya dan
pelatihan staf yang lebih tepat guna. Sehingga RS akan mempunyai tenaga yang
pekerjaannya atau hal lain yang ada kaitannya melalui jalur komunikasi dan
Dengan manfaat tersebut diatas maka dapat di identifikasi siapa saja staf
menduduki jabatan serta tanggung jawab yang lebih besar pada masa yang akan
datang atau mendapatkan imbalan yang lebih baik. Sedangkan bagi karyawan
yang terhambat di sebabkan karena kemaunya serta motivasi dan sikap yang
kurang baik maka perlu di berikan pembinaan berupa teguran atau konseling oleh
atasannya langsung.
oleh:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
kinerja karyawan.
Motivasi merupakan
variabel yang paling
dominan yang
mempengaruhi kinerja
karyawan.
3 Fauzan dan Sumiati Pengaruh Komitmen Komitmen organisasi
Organisasi Terhadap memiliki pengaruh
Kinerja Karyawan PT. sebesar 61,3%
Bank Mandiri. Tbk. Area terhadap kinerja
Cirebon (Yos Sudarso) karyawan, sisanya
Tahun 2015. 38,7% dipengaruhi
oleh faktor lain yang
tidak diteliti seperti
lingkungan kerja,
kepemimpinan,
komunikasi, kepuasan
kerja dll.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1
Komitmen Organisasi
(X1)
H3 Kinerja Karyawan
(Y)
2.4 Hipotesis
26
secara
Banda Aceh