BAB IV
4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az Zahra
berlokasi di Jalan Syiah Kuala, Gp. Mulia, Kuta Alam, Banda Aceh, Nanggroe
Walikota Kota Banda Aceh pada tanggal 26 Maret 2008 dengan awal adalah
sebagai Rumah Sakit Bersalin yang beralamat di Jalan Pocut Baren no. 36-40, Gp.
Pada awal tahun 2015 Rumah Sakit Cempaka Az-Zahra menjadi Rumah
Sakit Ibu & Anak Kelas C sesuai dengan Keputusan KPPTSP Banda Aceh,
mengingat adanya ketentuan tentang persyaratan Rumah Sakit yang berlaku. Pada
Akhir tahun 2018 Rumah Sakit Ibu dan Anak Cempaka Az-Zahra berpindah
lokasi ke Jalan Syiah Kuala, Gp. Mulia, Kuta Alam, Banda Aceh.
33
34
34
35
Tabel 4.1
Jumlah Kamar Rawatan
Tabel 4.2
Fasilitas Kamar Rawatan
Kelas Kelas
No Keterangan Kelas I VIP SVIP
II III
1 AC
2 TV -
3 Kamar Mandi Dalam Hot / cold - - - -
4 Kulkas -
5 Sofa - - -
6 Extra Bed - - - -
7 Coffe Maker - - - -
8 Luas Kamar 16 m2 32 m2 36 m2 24m2 32m2
9 Toiletteries - - -
10 Dispenser - - -
11 Lemari Pakaian - - -
12 Bed Side
Jumlah total seluruh kamar rawatan adalah 24 (Dua Puluh Tiga) kamar.
Tabel 4.3
Jumlah Tenaga Ahli di Rumah Sakit Cempaka Az Zahra
Tabel 4.4
Karakteristik Responden
(77,4%), dengan rentang umur usia produktif yaitu usia <29 tahun (67,7%).
pendapatan yang diterima oleh sebagian besar responden yaitu < Rp. 2.700.000,-
(61,3%).
38
memiliki signifikansi dibawah 5%. Sedangkan jika dilakukan secara manual maka
dengan nilai kritis korelasi product moment dimana hasilnya menunjukkan bahwa
semua pernyataan mempunyai nilai korelasi diatas nilai kritis 5% yaitu diatas
0,355 (lihat tabel nilai kritis korelasi r product moment untuk n = 31 pada
Hal ini dapat dimaknai bahwa data yang diperoleh adalah valid dan dapat
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Koefisien Nilai Kritis 5%
No. Pernyataan Variabel
Korelasi (n=31)
1 KO1 0,961 0,355
2 KO2 0,635
3 KO3 0,803
4 KO4 0,947
5 KO5 X1 0,968
6 KO6 0,946
7 KO7 0,718
8 KO8 0,814
9 KO8 0,844
10 MK1 X2 0,698
11 MK2 0,890
12 MK3 0,884
13 MK4 0,863
39
14 MK5 0,899
15 MK6 0,843
16 MK7 0,908
17 MK8 0,925
18 MK9 0,794
19 K1 0,718
20 K1 0,894
21 K1 0,818
22 K1 0,818
23 K1 0,818
Y
24 K1 0,818
25 K1 0,947
26 K1 0,947
27 K1 0,947
28 K1 0,947
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019)
korelasi di atas nilai kritis korelasi product moment yaitu sebesar 0,355 sehingga
digunakan uji reabilitas berdasarkan cronbach alpha yang lazim digunakan untuk
pengujian kuesioner dalam penelitian ilmu sosial. Analisa ini digunakan untuk
menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel yang ada.
menghitung besarnya cronbach alpha dengan bantuan program SPSS version 23.
Hasilnya seperti yang lebih terlihat pada tabel dibawah yang menunjukkan bahwa
40
instrumen dalam penelitian ini (Handal) karena nilai alpha lebih dari 0,60
Tabel 4.6
Reabilitas Variabel Penelitian (Alpha)
motivasi kerja (X2) diperoleh nilai alpha 0,863 dan variabel kinerja (Y) diperoleh
Cronbach Alpha dimana nilai alphanya lebih besar dari alpha 0,60.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jawaban responden berikut ini:
Tabel 4.7
Kinerja Organisasi
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata adalah 3,55, dimana
nilai rata-rata tertinggi dijumpai pada pernyataan nomer 7 sebesar 4,39 dimana 19
sangat setuju.
sangat setuju.
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jawaban responden berikut ini:
42
Tabel 4.8
Motivasi Kerja
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata adalah 3,27, dengan
nilai rata-rata tertinggi dijumpai pada pernyataan nomer 5 sebesar 4,35 dimana 20
sangat setuju.
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jawaban responden berikut ini:
Tabel 4.9
Kinerja Karyawan
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai skor rata-rata adalah 4,22, dengan
nilai rata-rata tertinggi dijumpai pada pernyataan nomer 3 sampai dengan nomer 6
44
setuju.
Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Dari hasil SPSS menunjukkan seperti terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.1
Uji Normalitas
45
model data tidak berdistribusi normal, karena pada p-plot menggambarkan titik
tersebar yang menjauhi garis, hal ini menunjukkan bahwa model berdistribusi
tidak normal.
maka tidak terjadi multikolinearitas atau non multikolinearitas artinya data yang
diteliti tidak terdapat pengaruh dari luar yang dapat merusak kualitas data yang
diperoleh (Hair, 2014: 211). Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Nilai VIF Variabel Bebas
penelitian ini telah bebas dari adanya variabel pengganggu yang dapat
homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastatis dapat dilakukan dengan uji Gleyser seperti gambar berikut ini:
46
Gambar 4.2
Uji Heteroskesdastisitas
probalitasnya lebih besar dari nilai alpha 0,05 yaitu 0,04 untuk komitmen
organisasi dan 0,037 untuk motivasi kerja. Hal ini dapat dipastikan bahwa model
Tabel 4.11
Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
SPSS seperti terlihat pada tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi linier
Dari hasil persamaan regresi diatas dapat diketahui hasil penelitian sebagai
berikut:
Koefisien regresi produk (X1) sebesar 0.072 artinya bahwa setiap 100%
Koefisien regresi produk (X2) sebesar 0.557 artinya bahwa setiap 100%
Tabel 4.12
Model Summary
R RSquare Adjusted R2 Std.Error of the
estimate
0.888a 0.788 0.773 1.751
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019)
(korelasi) antar variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 88,8%, artinya
kinerja karyawan memiliki hubungan yang erat dan positif dengan faktor
variabel terikat adalah kuat dan positif. Sedangkan sisanya 21,2% dipengaruhi
kinerja karyawan (X2) dalam hubungan dengan kinerja karyawan RSIA Cempaka
Az Zahra Banda Aceh (Y), maka dapat dijelaskan pada tabel berikut:
49
Tabel 4.13
Analisis Of Variance (Anova)
Sum of Mean
Model df Fhitung Ftabel Sig.
squares square
Reggresion 318.952 2 159.476 51.991 2.048 0.000
Residual 85.887 28 3.067
Total 404.839 30
Sumber: Data Primer (Diolah Tahun 2019)
Fhitung 51.991 > Ftabel dengan tingkat probabilitas 0,000, dengan demikian hasil
perhitungan ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa hipotesa alternatif diterima
dan hipotesa nol ditolak. Artinya motivasi kerja (X 1) dan kinerja karyawan (X2)
Dengan demikian hipotesa alternatif (Ha) yang diajukan diterima dan hipotesis
kerja di RSIA Cempaka Az Zahra Banda Aceh secara parsial (setiap variabel)
dapat dilihat dari hasil uji–t. Hasil perhitungan yang diperlihatkan pada tabel,
1.264, sedangkan ttabel 2.039. hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung <
ttabel dengan sifnifikansi sebesar 0,216 atau probabilitas diatas 5%. Dengan
Hasil penelitian terhadap variabel motivasi kerja diperoleh t hitung sebesar 7.946,
sedangkan ttabel 2.039. hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
derajar hubungan (korelasi) antar variabel bebas dengan variabel terikat sebesar
88,8%, artinya kinerja karyawan memiliki hubungan yang erat dan positif dengan
ditolak dan Ho diterima dengan thitung < ttabel dengan sifnifikansi sebesar 0,216 atau
terhadap kinerja karyawan atau Ha diterima dan Ho ditolak dengan t hitung > ttabel