Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rini Sulastri

NIM : 1806103010001

Kelas : 01

Jamur Amanita muscaria


Amanita muscaria adalah jamur beracun yang termasuk ke dalam golongan
basidiomycota. Jamur ini memiliki warna yang bervariasi, mulai dari merah terang, jingga,
kuning, hingga putih. Amanita muscaria dapat ditemukan di berbagai daerah di seluruh dunia
karena jamur ini mampu tumbuh di berbagai suhu, mulai dari suhu dingin seperti di kutub
hingga daerah tropis sekalipun. Namun, ciri khas dari jamur ini adalah adanya bercak-bercak
putih di bagian kepala. Amanita muscaria memang terkenal sangat beracun karena dalam 2-3
jam setelah menghirup jamur ini dapat terjadi diare, vertigo, koma, muntah, dan beberapa
efek lainnya. Pada bagian tubuh buah dari jamur ini, terdapat senyawa asam ibotenat dan
muscimol yang bersifat halusinogen dan psikoaktif. Senyawa tersebut dapat mempercepat
mengganggu sistem saraf, denyut jantung, mulut kering, dan halusinasi.

A. Critical Thingking
Apakah bisa jamur Amanita muscaria dimanfaatkan dan dimakan meski beracun? Lalu
bagaimana cara mengolah jamur amanita muscaria ini dengan benar agar bisa
dimanfaatkan untuk dikonsumsi dan apakah bisa jamur Amanita muscaria digunakan
sebagai obat tertentu ? Dan bagaimana bisa efek halusinasi yang ditumbulkan dari asam
ibotenat ini bisa digunakan sebagai obat jika di olah dengan dosis yang tepat?
Asam ibotenat merupakan racun dalam Amanita muscaria yang dapat larut dalam air.
Amanita muscaria dapat mendetoksifikasi dan membuat tubuh buah yang bisa dimakan.
Asam ibotenat, suatu neurotoksin, berfungsi sebagai produk untuk muscimol, dengan
sekitar 10-20% dikonversi menjadi muscimol setelah konsumsi. Dosis aktif pada orang
dewasa adalah sekitar 6 mg muscimol atau 30 hingga 60 mg asam ibotenate, ini biasanya
tentang jumlah yang ditemukan dalam satu tutup Amanita muscaria. Jumlah dan rasio
senyawa kimia per jamur sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah dan musim ke
musim, yang selanjutnya dapat membingungkan masalah ini. Jamur musim semi dan
musim panas dilaporkan mengandung asam ibotenat dan muscimol hingga 10 kali lebih
banyak daripada buah musim gugur.
Dosis fatal telah dihitung sebagai 15 caps. Kematian dari jamur Amanita muscaria ini
telah dilaporkan dalam artikel jurnal sejarah dan laporan surat kabar, tetapi dengan
perawatan medis modern, keracunan fatal akibat menelan jamur ini sangat jarang terjadi.
Banyak buku yang lebih tua menyebut Amanita muscaria sebagai "mematikan", tetapi ini
adalah kesalahan yang menyiratkan jamur lebih beracun daripada itu. Asosiasi Mikologi
Amerika Utara telah menyatakan bahwa "tidak ada kasus kematian karena racun dalam
jamur yang terdokumentasi dengan baik dalam 100 tahun terakhir". Konstituen aktif dari
spesies ini larut dalam air, dan mendidih lalu membuang air rebusan setidaknya sebagian
mendetoksifikasi Amanita muscaria. Pengeringan dapat meningkatkan potensi, karena
proses ini memfasilitasi konversi asam ibotenat menjadi muscimol yang lebih kuat.
Menurut beberapa sumber, setelah didetoksifikasi, jamur itu bisa dimakan. Meskipun
konsumsinya sebagai makanan tidak pernah tersebar luas

B. Creative
Jamur Amanita muscaria belum perah dibuat maupun diteliti sebagai obat untuk membius
hewan maupun dibuat untuk pestisida bagi serangga maupun hewan pengganggu karena
kandungan racun yang dimilikinya. Jamur Amanita muscaria memiliki kandungan asam
ibotenat yang yang bersifat halogenasi dan psikoaktif yang dapat menyebabkan
gangguan saraf, denyut jantung mulut kering dan halusinasi. Jika di hirup maupun
dikonsumsi. Namun jika dipakai atau pun di olah dengan dosis yang tepat, Amanita
muscaria dapat dimanfaatkan sebagai obat bius hewan praktikum yang akan dibedah
karena kandungan asam ibotenat yang mampu menyebabkan halusinasi, dengan cara
membuatnya dalam bentuk cairan atau liquid yang nantinya dapat disuntikkan kepada
hewan yang akan dibedah agar lebih mudah di praktikkan dan juga jika dipakai dan racik
dengan dosis yang tepat dapat dimanfaatkan sebagai pembunuh serangga dan hama
karena memiliki racun yang dapat membunuh serangga atau pun hewan pada tanaman
yang terkena racun Amanita muscaria karena kandungan asam ibotenate misalnya
membuat pestisida yang dapat membunuh serangga dengan memanfaatkan jamur
Amanita muscaria ini. Kurang lebih penggunaannya seperti penggunaan pestisida untuk
mengusir hama-hama pada serangga yang mengganggu tanaman petani. Tetapi cara
pengolahannya harus tepat yang dikarenakan kandungan asam ibotenate ini dapat larut
dalam air dan akan cenderung meningkat apabila jamur ini diolah dengan cara
dikeringkan.
C. Communicative
Cara mengkomunikatifkan sijamur Amanita muscaria ini dapat dilakukan dengan
membuat dan mengolah jamur ini dengan dijadikan serbuk maupun dedak atau pun liquid
maupun cairan yang tentunya sudah diolah sehingga tidak beracun lagi, kemudian
dipacking yang nantinya dapat diperjual belikan melalui online shop atau situs digital
untuk memperjual belikan barang serta dapat pula dijual dan di perdagangkan secara
konvensional terlebih dahulu melalui kios-kios terdekat yang biasanya mencakup produk
yang sama dengan yang kita produksikan untuk dijual. Misalnya kita mengolah obat
untuk mematikan hewan bedah untuk praktikum berupa cairan yang nantinya mudah
diaplikasikan kebadan hewan bedah dengan disuntik ataupun dengan menjadikan obat
pengusir hewan-hewan pengganggu tanaman. Tentunya jika dijadikan obat ataupun
makanan tertentu pasti diperjualkan kepada Dinas atau Lembaga kesehatan yang resmi.

D. Colaboration
Cara berkolaborasinya dapat dibuat kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) dan Apoteker ahli agar obat maupun produk yang dihasilkan pastinya
aman dan tidak berbaya dengan dosis yang tepat serta pihak yang bekerja sama juga harus
legal agar tidak ada pihak yang nantinya merasa dirugikan

Anda mungkin juga menyukai