PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh
mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering dipandang
sebagai pembawa pesan melalui sistem struktural yang tetap. Sistem endokrin dimana
berbagai macam ”hormon“ disekresikan oleh kelenjar spesifik lalu diangkut sebagai
pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisi klasik dari
hormon). Kata hormon berasal dari istilah Yunani yang berarti membangkitkan
aktifitas
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah :
1
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian hormon
2. Untuk mengetahui pengertian enzim
3. Untuk mengetahui mekanisme kerja hormon
4. Untuk mengetahui mekanisme kerja Enzim
D. MANFAAT
Manfaat
Adapun manfaat yang ingin penulis dikemukakan dalam makalah ini yaitu :
a. Dapat menjadi referensi dan literatur bagi semua kalangan yang membutuhkan.
b. Dapat menambah ilmu pengetahuan, serta melatih penulis berpikir secara kritis,
analitik, dan logis dalam mengolah dan mengkaji data menjadi sebuah karya
ilmiah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HORMON
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah
pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme
multiselular, termasuk tumbuhanmemproduksi hormon.
B. PENGERTIAN ENZIM
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia
organik. Molekul awal yang di sebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang di sebut produk. Jenis produk yang akan di hasilkan bergantung
pada suatu kondisi atau zat yang di sebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah
lintasan metabolisme yang di tentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi
3
aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia
dengan energi aktivasi lebih tinggi.
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir
molekul katalis akan kembali kebentuk semula.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya
dapat bekerja pada satumacam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabakan
perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap . sebagai contoh,enzim a-
amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Hormon adalah bahan kimia yang dilepaskan oleh sel atau kelenjar di salah satu
bagian tubuh yang mengirim pesan dan yang mempengaruhi sel-sel di bagian lain dari
organisme.
1. Hormon Insulin
a) Pengertian
b) Fungsi
Fungsi insulin yang mengikat :
1) Aktivitas hormon
2) Binding protein
3) Proses metabolisme glukosa
4
4) generasi metabolit prekursor dan energi
5) respons fase-akut
6) permukaan sel reseptor transduksi sinyal terkait
7) sel-sel sinyal
8) kematian sel
9) glukosa transportasi
10) negatif dari proses regulasi protein katabolik
11) positif regulasi dari proses biosintesis oksida nitrat
12) negatif regulasi vasodilatasi
13) positif regulasi vasodilatasi
14) alpha-beta sel T aktivasi
15) regulasi sekresi protein
16) positif regulasi sekresi sitokin
17) positif regulasi nitrat oksida sintase kegiatan
c) Mekanisme kerja/fisiologi
5
glukosa adalah dramatis dalam kecepatan dan sangat tingginya kadar sekresi
yang di capai. selanjutnya penghentian sekresi insulin hampir sama cepat
terjadi dalam beberapamenit setelah pengurangan konsentrasi glukosa darah
kembali ke tingkat puasa.
Jika disuntikkan dosis yang cukup besar dari insulin sintetis itu terjadi
penurunan pada tingkat gula dalam tubuh-jadi, ia mulai mengganggu hipo-
glicemic, yang ditandai dengan kelemahan total, kaki gemetar, kebocoran
konsentrasi, berlebihan keringat. Itu mungkin memiliki efek hilangnya hati
nurani yang dapat menyebabkan koma. Penelitian ini membuktikan bahwa
dalam kasus administrasi yang benar dari insulin, dikombinasikan dengan
hormon lain, meningkatkan perubahan energi pada hal itu mempercepat
membangun kembali, itu adalah meningkatkan kapasitas asimilasi makanan
dan nafsu makan.
2. Hormon Glukagon
a. Pengertian
b. Fungsi
1) Aktivitas hormon
2) glukagon reseptor yang mengikat
3) Komponen seluler
6
4) ekstraseluler wilayah
5) ekstraseluler wilayah
6) ruang ekstraseluler
7) fraksi larut
8) sitoplasma
9) membran plasma
10) membran plasma
11) Proses biologis
12) proses metabolisme cadangan energi
13) sinyal transduksi
14) G-protein reseptor ditambah protein signaling jalur
15) G-protein signaling, ditambah dengan utusan cAMP kedua nukleotida
16) perilaku makan
17) proliferasi sel
18) negatif pengaturan nafsu makan
19) regulasi sekresi insulin
20) seluler respon terhadap stimulus glukagon
c. Mekanisme kerja/ fisiologi
Berperan menaikkan kadar gula yang rendah, dan cara kerja hormon ini
merupakan kebalikan hormon insulin. Hormon yang dikeluarkan oleh
pankreas yang berguna untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukagon
memiliki efek yang berkebalikan dengan insulin. Insulin dikenal sebagai
hormon yang menurunkan kadar glukosa darah. Pankreas melepaskan
glukagon bila kadar gula darah (glukosa) terlalu rendah. Glukagon
menyebabkan hati mengubah cadangan glikogen menjadi glukosa yang
kemudian dilepaskan ke aliran darah. Glukagon dan insulin merupakan
bagian dari sistem umpan balik yang membuat kadar glukosa darah berada
pada tingkatan yang stabil
d. Pengaturan sekresi
7
1) Somatostatin
2) Insulin (melalui GABA)
3) Peningkatan asam lemak bebas dan asam keto ke dalam darah
4) Peningkatan produksi urea
e. Kelainan sekresi/efek
b. Fungsi
c. Mekanisme kerja/fisiologi
8
jawab untuk memelihara seluruh organ-organ di dalam tubuh manusia. Oleh karena
terpeliharanya organ-organ di dalam tubuh manusia, maka system imunisasi di
dalam tubuh manusia juga ikut terpelihara. Tidak heran mengapa seseorang pada
usia muda yang dimana produksi HGH-nya masih banyak, mereka lebih tahan
terhadap serangan penyakit dan hampir tidak dijumpai adanya penyakit-penyakit
yang biasa ditemukan pada orang yang sudah berumur cukup tua.
b. Fungsi
b. Fungsi
1) Mekanisme kerja/fisiologi
2) Pengaturan sekresi
3) Kelainan sekresi / efek
a) Efek pada kelenjar hipofisis
9
Somatostatin bernama untuk efek menghambat sekresi hormon pertumbuhan dari
kelenjar pituitari. Eksperimental, semua rangsangan yang dikenal untuk sekresi
hormon pertumbuhan yang ditekan oleh administrasi somatostatin
Somatostatin disekresikan oleh sel-sel epitel tersebar di GI, dan oleh neuron
dalam sistem saraf enterik. Ini telah ditunjukkan untuk menghambat sekresi dari
banyak hormon GI lain, termasuk gastrin, cholecystokinin, secretin dan peptida usus
vasoaktif. Selain efek langsung menghambat sekresi hormon GI lainnya, somatostatin
memiliki berbagai efek penghambatan lain pada saluran pencernaan, yang mungkin
mencerminkan efek pada hormon lainnya, ditambah beberapa efek langsung
tambahan. Somatostatin menekan sekresi asam lambung dan pepsin, menurunkan laju
pengosongan lambung, dan mengurangi kontraksi otot polos dan aliran darah di dalam
usus. Secara kolektif, kegiatan ini tampaknya memiliki efek keseluruhan penurunan
tingkat penyerapan gizi.
b. Fungsi
10
Sebagai hormon stres, norepinefrin mempengaruhi bagian otak, seperti
amigdala, di mana perhatian dan tanggapan dikendalikan
d. Pengaturan sekresi
Hormon ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau
tinggi atau intensitas cahaya yang tinggi. Reaksi yang sering dirasakan adalah
frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan/shok. Hormon
ini pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau
intensitas cahaya yang tinggi. Reaksi yang sering dirasakan adalah frekuensi detak
jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan/shok.
11
D. MEKANISME KERJA ENZIM
1. TEORILCK AND KEY (GEMBOK-KUNCI)
Teori gembok kunci dikemukakan oleh Emil Fischer pada tahun 1894. Beliau
menyatakan bahwa substrat yang mampu berikatan dengan enzim ialah substart yang
memiliki bentuk yang serupa dengan sisi aktif enzim (sisi pengikatan enzim). Teori ini
dapat digambarkan sebagai gembok dan kunci, dimana hanya kunci yang sesuai dengan
bentuk lubang gembok yang mampu membuka gembok tersebut. Namun teori ini gagal
untuk menjelaskan kestabilan enzim saat peralihan titik reaksi enzim. Teori gembok
kunci dikemukakan oleh Emil Fischer pada tahun 1894. Beliau menyatakan bahwa
substrat yang mampu berikatan dengan enzim ialah substart yang memiliki bentuk yang
serupa dengan sisi aktif enzim (sisi pengikatan enzim). Teori ini dapat digambarkan
sebagai gembok dan kunci, dimana hanya kunci yang sesuai dengan bentuk lubang
gembok yang mampu membuka gembok tersebut. Namun teori ini gagal untuk
menjelaskan kestabilan enzim saat peralihan titik reaksi enzim.
12
2. TEORI INDUKSI (INDUCED FIT THEORY)
Teori ini dikemukakan oleh Daniel Koshland pada tahun 1958. Ia
mengajukan teori induksi sebagai model baru cara kerja enzim yang merupakan
modifiksi dari model gembok kunci. Menurut teori ini enzim memiliki sisi aktif
yang fleksibel yang dapat mengalami perubahan bentuk sesuai dengan bentuk yang
dimiliki oeh substrat. Hal ini tentu berbeda dengan teori gembok kunci yang mana
dalam teori ini menyatakan bahwa sisi aktif enzim bersifat kaku, statis, sangat
spesifik. Meskipun sisi aktif enzim bersifat fleksible (dalam teori induksi), namun
tidak semua senyawa kimia dapat menjadi substrat enzim yang dapat berikatan
membentuk komplek enzim substrat. Kriteria substrat yang mampu berikatan
dengan enzim ialah memiliki titik ikatan yang sesuai dengan enzim. Sehingga
meskipun bentuk sisi aktif enzim dan substrat tidak sama, jika substratmemiliki
titik ikatan yang sesuai dengan enzim maka hal ini akan menginduksi sisi aktif
enzim yang menyebabkan enzim merubah bentuk sesuai dengan bentuk enzim.
Teori yang dikemukaan Koshland inilah yang diterima untuk menjelaskan cara
kerja enzim dalam suatu reaksi kimia.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ebiologi.net/2016/01/cara-kerja-enzim-menurut-teori-lock-and.html
file:///D:/Akuliah%20babang/BIOMEDIK%20DASAR/hormon%20dan%20enzim/BIOLOGI
%20CHIBI__%20enzim%20dan%20hormon.html
file:///D:/Akuliah%20babang/BIOMEDIK%20DASAR/hormon%20dan
%20enzim/MAKALAH%20KEPERAWATAN_%20Konsep%20Metabilisme%20Enzim
%20dan%20Hormon.html
15
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................1
2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
3. Tujuan........................................................................................................................2
4. Manfaat......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
1. Pengertian Hormon....................................................................................................3
2. Pengertian Enzim.......................................................................................................3
3. Mekanisme Kerja Hormon.........................................................................................4
4. Mekanisme kerja Enzim.............................................................................................12
1. Kesimpulan................................................................................................................14
2. Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
16
MAKALAH
HESTI ALVAENATUN
NIM P00620218012
17
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ILMU BIOMEDIK DASAR”
tentang “Mekanisme kerja hormon dan enzim” dengan tepat waktu tanpa apapun.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca
tentang perkembangan obat dalam kehidupan sehari-hari Bagaimana pun kami telah berusaha
membuat makalah ini dengan sebaik - baiknya, namun tidak ada kesempurnaan dalam karya
manusia.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
18