Anda di halaman 1dari 39

ORDERING

PRINCIPLES AND
PROPORTION SCALE
Presented by
ETANTYO NATHANIEL   180117194
ELLYCIA CELINE N      180117260
CLARA REGINA I.           180117301
PROPORTIONS
- SCALE

Jika skala menyiratkan tentang ukuran


sesuatu dibandingkan dengan sebuah
standar referensi ataupun ukuran sesuatu
yang lain, maka proporsi merujuk pada
kepantasan atau hubungan harmonis satu
bagian dengan bagian lainnya atau dengan
bagian keseluruhan.
MATERIAL
PROPORTIONS
Seluruh material bangunan di dalam arsitektur memiliki sifat elastisitas,
kekerasan, dan daya tahan yang unik karena tekanan di dalam material
yang berasal dari gaya gravitasi yang bertambah sejalan dengan
pertambahan ukuran, maka dimensi material memiliki batas. Bahkan
sebuah material yang kuat seperti baja sekalipun memiliki batas
panjang yang tidak dapat dilewati lagi tanpa melebihi batas kekuatan
puncaknya. Seluruh bahan memilki proporsi rasional yang diatur oleh
kekuatan dan kelemahan dasarnya. Satuan pasangan batu seperti bata,
misalnya, akan kuat jika menerima tekanan dan bergantung pada
massanya dalam menghimpun kekuatannya. Material-material seperti
itu oleh karenarya bentukrya volumetris. Material seperti baja kuat baik
terhadap gaya tekan maupun gaya tarik, dan oleh karenarya dapat
dibentuk menjadi kolom dan balok linier, serta merjadi material
lembaran tipis. Kayu, sebagai bahan yang cukup fleksibel dan elastis,
dapat dipakai menjadi tiang dan balok linier, papan, dan sebagai
elemen pembentuk ruang pada konstruksi rumah batang kayu
STRUCTURAL
PROPORTIONS
elemen struktur dituntut untuk mampu membentangi ruang dan menyalurkan
beban mereka melalui penopang vertikal ke sistem pondasi sebuah bangunan.
Ukuran dan proporsi elemen-elemen ini terkait secara langsung dergan fungsi
strukturalnya, dan dapat menjadi indikator visual akan ukuran dan skala ruang.
Balok, misalnya, menyalurkan beban secara horisontal melintasi ruang menuju
penyangga-penyangga vertikalnya. Jika bentangan balok atau beban dibesarkan
dua kali lipat, lenturannya menjadi dua kali lipat, mungkin akan mengakibatkan
keruntuhan. Tapi jika ketebalannya dibesarkan dua kali, kekuatanrya akan
bertambah merjadi empat kali. perbandingan antara tebal dan bentang merupakan
indikator yang bergura bagi peranan struktural. Balok dan kolom bersama
membentuk suatu struktur rangka yang mendefinisikan modul-modul ruang. Dari
ukuran dan proporsinya, kolom dan balok menegaskan keberadaan ruang dan
merunjukkan skala serta struktur yang hirarkis. Proporsi elemen-eiemen struktural
lainrya, seperti dinding pemikul, pelat lantai dan atap, atap lengkung, dan kubah
juga memberikan tanda-tanda visual dengan proporsinya.
MANUFACTURED
PROPORTIONS
Baryak unsur arsitektur yang diukur dan dibuat
perbandinganrya tidak harya berdasarkan sifat-sifat
serta fungsi strukturalrya saja, tapi juga oleh proses
pembuatannya. Karena unsur-unsur ini dibuat secara
massal di dalam pabrik, mereka memiliki ukuran-
ukuran dan proporsi standar yang dikenakan padanya
oleh para produsen perorangan maupun standar-
standar industri. ukuran standar dan proporsi dari
unsur yang di produksi pabrik akan mempengaruhi
ukuran, proporsi, dan jarak bahan pada konstruksi
bangunan
PROPORTIONS  THEORIES

GOLDEN SECTION
CLASSICAL ORDERS

RENAISSANCE
THEORIES MODULOR

KEN ANTHROPOMETRY

SCALE
GOLDEN SECTION
PENAMPANG EMAS
Sistem proporsi matematis berasal dari konsep
Phytagoras, yang meyakinkan bahwa hubungan numerik
tertentu memanifestasikan struktur harmoni alam semesta.
Golden section adalah perbandingan antara dua
penampang garis atau bidang, dimana yang lebih kecil dari
keduanya berbanding dengan yang lebih besar, sementara
yang lebih besar bebanding dengan jumlah keduanya

REGULATING LINES
Jika garis diagonal sari dua buah
persegi panjang sejajar ataupun
tegak lurus menandakan bahwa
kedua persegi panjang memiliki
proporsi yang serupa. Garis
diagonal dan garis yang menandai
tatanan bersama elemennya
disebut regulating lines
CLASSICAL ORDERS
SUSUNAN-SUSUNAN KLASIK

Tatanan ini di presentasikan ke dalam proporsi elemen melalui ekspresi keindahan dan harmoni yang
sempurna. unit dimensi dasarnya adalah diameter kolom. ukuran kolom bervariasi menurut lingkungan
banguna, maka tatanan tidak didasarkan pada unit pengukuran yang tetap. intensinya lebih untuk
memastikan seluruh bagian dari bangunan ada dalam proporsi serta harmonis terhadap satu sama lain.
RENAISSANCE THEORIES MENENTUKAN
TEORI TEORI RENAISANS KETINGGIAN RUANG
Palladio mengajukan beberapa metode
Para arsitek Renaissance menyakini bahwa menentukan ketinggian suatu ruangan agar
bangunan mereka harus dalam susunan proporsional dengan panjang dan lebar
yang lebih tinggi. Mereka percaya bahwa
arsitektur adalah matematika yang
diterjemahkan ke dalam unit spatial

TUJUH BENTUK DASAR DENAH


YANG IDEAL UNTUK RUANGAN
Andrea Palladio (1508-80), mengajukan
tujuh ”cara pembagian ruang yang paling
indah dan proporsional”.
MODULOR

Le Corbusier mengembangkan
sistem proporsinya. Modular,
Grid dasarnya terdiri dari tiga buah pengukuran: untuk menyusun “dimensi-
113, 70, dan 43 sentimeter, yang diproporsikan dimensi yang mengandung dan
menurut Golden Section. yang dikandung”. Ia melihat alat
pengukur dari Yunani, Mesir,
43+70=113 dan peradaban-peradaban
113+70=183
tinggi lainnya sebagai “tak
113+70+43=226 (2x113)
terhingga kaya dan lembutnya
113, 183, dan 226 mendefinisikan ruang yang dihuni oleh sosok manusia. Dari 113 karena mereka membentuk
dan 226, Le Corbusier mengembangkan rangkaian Merah dan Biru, dengan bagian matematis tubuh
mengecilkan skala-skala dimensi yang terkait dengan posisi berdiri sosok manusia, sopan, elegan, dan
manusia. tegas, sumber dari harmoni
tersebut yang menggerakkan
kita, yaitu kecantikan”.
Pada saat itu metode perancangan
menggunakan sistem grid modular ken
berkembang dan mempengaruhi dimensinya.
K
E
N
Dalam hunian Jepang tipikal, grid
ken menata struktur, maupun
sekuen tambahan ruang-ke-ruang.
Ukuran modulnya yang relatif kecil
memungkinkan ruang-ruang persegi
bebas diatur dalam pola-pola yang
linier, zigzag, atau tersebar (klaster)

Ken merupakan sebuah unit


pengukuran untuk konstruksi
bangunan. Ia berkembang menjadi
suatu modul estetika yang menata
struktur, material, dan ruang dalam
arsitektur Jepang. Ken,
diperkenalkan pada akhir
pertengahan Abad pertengahan
Jepang.
ANTROPOMETRI
Antropometri merujuk pada pengukuran proporsi dan
besaran tubuh manusia. Bukan mencari perbandingan 
simbolis atau abstrak, namun rasio fungsional. Mereka
didasarkan pada teori bahwa bentuk dan ruang dalam
arsitektur adalah wadah atau ekstensi tubuh manusia dan
karenanya harus ditentukan olehnya ukuran.

Dimensi-dimensi dan proporsi tubuh manusia mempengaruhi


proporsi alat-alat yang kita pegang, ketinggian dan jarak
benda yang kita coba gapai, serta dimensi perabotan yang kita
gunakan untuk duduk, bekerja, makan, dan tidur.
SCALE
SKALA

Skala
Menilai ukuran dengan membandingkan sesuatu dengan hal lainnya

Skala Dalam Arsitektur


Ukuran bangunan di gambar dibandingkan ukuran bangunan
sesungguhnya
SKALA VISUAL
Skala visual tidak merujuk pada dimensi aktual suatu benda, tapi lebih
kepada seberapa kecil atau besar sesuatu tampak berkaitan dengan
ukuran normalnya atau pada ukuran benda lain di dalam lingkungannya.

Contoh, ukuran dan proporsi jendela di


dalam fasad sebuah bangunan secara
visual terkait satu sama lain, begitu juga
halnya dengan ruang di antara mereka
serta dimensi keseluruhan fasad
tersebut. Jika jendela- jendelanya
memiiki ukuran dan bentuk yang sama,
mereka akan menciptakan suatu skala
relatif terhadap ukuran fasadnya.

Namun, jika salah satu jendelanya lebih


besar daripada yanng lainnya, ia akan
menciptakan skaia lain di dalam
komposisi fasad tersebut. Lompatan
dalam skala dapat menandakan ukuran
atau kepentingan ruang di balik jendela
tersebut.
SKALA VISUAL
ELEMEN ELEMEN BANGUNAN

Banyak elemen bangunan yang memiliki ukuran serta karakteristik yang kita gunakan
untuk menaksir ukuran elemen-elemen lain di sekelilingnya. Elemen-elemen
tersebut, seperti unit-unit jendela dan pintu pada hunian menolong kita
membayangkan seberapa besar suatu bangunan dan berapa banyak lantai yang
dimilikinya. Tangga dan material-material moduler tertentu, seperti bata dan blok
beton, menolong kita mengukur skala suatu ruang.
SKALA MANUSIA
Skala manusia dalam arsitektur didasarkan pada dimensi dan proporsi
tubuh manusia. Namun sebaiknya tidak digunakan sebagai suatu alat
pengukur yang mutlak. Skala Manusia dapat digunakan untuk menilai
lebar dan ketinggian sesuatu dengan menggapai dan menyentuh suatu
bidang tertentu

Elemen-elemen seperti meja atau kursi, anak tangga dan tapak dari
tangga, ambang jendela, dan ambang pintu, tidak hanya membantu
dalam menilai ukuran ruang tetapi juga memberikan skala manusia.
ORDERING PRINCIPLES
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN

AXIS
(SUMBU)

SYMMETRY
(SIMETRI)

HIERARCHY
(HIRARKI)
ORDERING PRINCIPLES
PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN

RHYTHM
(IRAMA)

DATUM

TRANSFORMATION
(TRANSFORMASI)
AXIS
Adanya pergerakan

Dihasilkan oleh elemen vertikal,


linear atau terpusat
Adanya bentuk atau ruang
yang penting pada ujung

Didahului oleh sebuah


Adanya tepi yang menegaskan halaman depan
kesan sumbu

Adanya tatanan bentuk Ruang terpusat dan teratur


yang simetris

Menampilkan suatu bayangan atau


bingkai pemandangan diluar
SYMMETRY

SIMETRI SIMETRI
RADIAL BILATERAL
HIERARCHY

HIRARKI OLEH HIRARKI OLEH HIRARKI OLEH


UKURAN BENTUK DASAR PENEMPATAN
RHYTHM
UKURAN

BENTUK DASAR

SIFAT DETAIL
DATUM
Disusun dengan cara..

GARIS
Memotong, Melintasi,
Membentuk Tepi

BIDANG
Berada di atas obyek, melatar
belakangi obyek

VOLUME
Mengumpulkan pola, mengatur
sekeliling pola
TRANSFORMATION
E.J. Ourso
College of
Business
ELLYCIA CELINE / 180117260
AXIS
Garis (Adanya tatanan
bentuk yang simetris)

IRAMA
Pengulangan bentuk bangunan

ELLYCIA CELINE 180117260


HIRARKI
Oleh Bentuk Dasar

SIMETRY
Bilateral

ELLYCIA CELINE 180117260


DATUM
Garis (Melintasi)

SKALA
MANUSIA

ELLYCIA CELINE 180117260


MATERIAL
kolom baja

kaca
kaca bermotif secondary
skin besi
aluminium

ELLYCIA CELINE 180117260


Proporsi
Garis yang mengatur
(Regulating Lines)

ELLYCIA CELINE 180117260


WINTER
GARDEN
HOUSING
CLARA REGINA /180117301

Kategori :Residential
Lokasi :Amberes,Belgium
Arsitek   :Atelier Kempe Thill
Tahun Proyek :2015
Struktur   :DRT Vloeren, Kone,  
  Metaglas, Bulthaup
CLARA REGINA 180117301
CLARA REGINA 180117301
CLARA REGINA 180117301
No.1
Middle School
of Xi'an Space
City / XAUAT
ETANTYO NATHANIEL/180117194
BO GAO ARCHITECTS
ETANTYO NATHANIEL 180117194
Prinsip Hirarki juga turut digunakan di
bangunan ini yaitu hirarki dari segi
penempatan , dimana sekolah ini
diletakkan agak terpisah dari bangunan-
bangunan tinggi di sekitarnya

Anda mungkin juga menyukai