The Pisa View of Mathematical Literacy in Indonesia Kelompok 3
The Pisa View of Mathematical Literacy in Indonesia Kelompok 3
MATHEMATICAL
LITERACY IN INDONESIA
PANDANGAN PISA TENTANG LITERASI
MATEMATIKA DI INDONESIA
DISUSUN OLEH
YUSRIKA RIKI SAPUTRA
18106000011 01
DWI RACHMANTO
MUNIR BAGASKARI
02 18106000016
18106000032 03
YAZMIN KHAIRUNNISA
ANIS LULUK
04 18106000047
18106000053
05
PISA
PISA adalah singkatan dari 'Programme
for International Student Assesment’,
yang diselenggarakan oleh OECD
bersama dengan sekelompok negara
peserta lainnya, termasuk Indonesia.
PISA merupakan penilaian internasional
tentang prestasi literasi membaca,
matematika, dan sains siswa sekolah 15
tahun.
TUJUAN PISA
Mengukur seberapa baik siswa
dipersiapkan di sekolah untuk
menggunakan apa yang telah mereka
pelajari yang kemudian digunakan untuk
menganalisis dan menalar ketika mereka
menafsirkan dan memecahkan masalah
dalam berbagai situasi yang dihadapi
dalam kehidupan.
LITERASI
Literasi matematika
merupakan kapasitas
MATEMATIKA
individu untuk Hal ini meliputi
memformulasikan, penalaran matematik
mengunakan, dan dan pengunaan konsep,
menafsirkan matematika prosedur, fakta dan alat
dalam berbagai konteks. matematika untuk
mendeskripsikan,
menjelaskan, dan
mempresiksi fenomena.
Menurut PISA….
• Pendidikan orang tua dan latar belakang sosial
ekonomi berpengaruh terhadap kinerja siswa.
• Dalam matematika umumnya anak laki-laki
lebih menyukai matematika , tetapi Indonesia
adalah satu negara di mana terdapat sedikit
sekali atau tidak ada perbedaan.
• Pada lingkungan sekolah, siswa Indonesia
memiliki pandangan yang sangat baik tentang
hubungan guru-siswa. Begitupula, kepala
sekolah Indonesia merasa nyaman dengan
aspek-aspek perilaku siswa di sekolah mereka.
Siswa Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik
pada item ketidakpastian dan kurang baik pada
item perubahan dan hubungan.
Anak laki-laki Indonesia cenderung berkinerja
lebih baik daripada anak perempuan pada
benda-benda luar angkasa dan bentuk,
sedangkan anak perempuan Indonesia sedikit
lebih baik daripada anak laki-laki dalam hal
ketidakpastian.
Pertanyaan yang disajikan dalam konteks pribadi
relatif lebih mudah bagi siswa di Indonesia
daripada masalah yang disajikan dalam konteks
lain (misalnya, pekerjaan, ilmiah).
KEBERHASILAN BEBERAPA NEGARA
HONGKONG-CHINA BELANDA