Anda di halaman 1dari 4

RESUME JURNAL NASIONAL

Jenis Interaksi Intraspesifik dan Interspesifik pada Tiga Jenis Kuntul saat
Mencari Makan di Sekitar Cagar Alam Pulau Dua Serang, Provinsi Banten

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi tiga jenis kuntul saat
mencari makan di Cagar Alam Pulau Dua Serang, Provinsi Banten dengan waktu
penelitian selama enam bulan.

PENDAHULUAN

Pulau Dua merupakan salah satu lahan basah yang ditumbuhi komunitas
mangrove, 60% didominasi oleh Rhizopora apiculata di bagian selatan sedangkan
dibagian timur ditumbuhi Avicenia marina. Terdapat dua belas spesies burung air
yang bersifat predator karena memangsa berbagai jenis ikan dan hewan kecil seperti
kodok, cacing, udang dan kepiting. Burung air ini melakukan interaksi baik dengan
sesama spesies maupun dengan berbeda spesies. Interaksi yang dilakukan seperti
netralisme, mutualisme, parasitisme, predatorisme, kooperasi, kompetisi,
komensalisme dan antagonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis
interaksi yang terjadi pada tiga jenis kuntul yang menghuni Cagar Alam Pulau Dua
(CAPD)Serang pada saat melakukan aktivitas di sekitar kawasan tersebut.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan di Cagar Alam Pulau Dua dimanfaatkan oleh 3 jenis kuntul
yaitu kuntul besar Casmerodius albus, kuntul kecil Egretta garzetta dan kuntul
kerbau Bubulcus ibis sebagai lokasi untuk mencari makanan. Penelitian dilakukan
selama 6 bulan dengan peralatan seperti kamera Canon EOS lensa 600 mm,
Handycam corner Sony digital zoom 180, tripod Manfrotto, monokuler Swift 60 x 80,
binokuler Nikon 5,12 x 24, tenda pengamatan dari kain, video player, TV Sony 14”,
lembar data dan alat tulis. Data yang dikumpulkan meiputi interaksi intra dan inter
spesies yang terjadi saat melakukan aktivitas makan. Data yang diperoleh dianalisis
secara deskriptif menggukan table dan gambar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Interaksi yang terjadi di Cagar Alam Pulau Dua yaitu interaksi interspesifik
dan intraspesifik. Terdapat tiga jenis interaksi yang terjadi pada ketiga jenis kuntul
yaitu netralisme sebanyak 9 kali kejadian atau 37.5%, kooperasi sebanyak 9 kali
kejadian atau 37.5%, dan kompetisi sebanyak 6 kali kejadian atau 25%. Pada C. albus
terjadi enam kejadian interaksi, berdasarkan tempat makan 4 kejadian terjadi di
tambak dan 2 kejadian lainnya terjadi di dataran lumpur, kemudian berdasarkan
waktu makan, 3 kejadian terjadi di pagi hari, 2 kejadian terjadi di siang hari, serta 1
kejadian terjadi pada sore hari. Interaksi antara C. albus dengan Phalacrocorax sp.
terjadi di tambak pada pagi hari dan terjadi di dataran lumpur pada siang hari.
Interaksi tersebut berupa interaksi intraspesifik sebanyak 1 kejadian dan interaksi
interspesifik sebanyak 5 kejadian.

Interaksi kooperasi terjadi pada C. albus dengan Phalacrocorax sp. sebanyak


4 kejadian di tambak karena kedua spesies tersebut berada dalam satu kelompok
makan. Phalacrocorax sp. cenderung menyelam untuk mencari mangsanya yaitu ikan
sehingga ikan tersebut terusik dan membuat C. albus dapat mudah mendapatkan
mangsa yang cenderung menunggu di permukan. Interaksi netralisme terjadi pada C.
albus dengan A. cinerae di dataran lumpur pada siang hari. Interaksi netralisme ini
menunjukkan bahwa tidak adanya kerja sama dan kompetisi pada ketiga jenis kuntul
dengan burung air. Interaksi tersebut tidak saling menguntungkan dan merugikan
karena terdapat perbedaan jenis dan ukuran mangsa yang di konsumsi oleh masing-
maing burung tersebut. Interaksi kompetisi terjadi pada C. albus dengan C. albus
lainya, interaksi ini terjadi karena persamaan sumber daya alam yang dibutuhkan
terbatas. Spesies yang kalah akan meninggalkan tempat dengan berjalan atau terbang
menjauhi lawannya. Kuntul seringkali memanfaatkan kesempatan yang tepat untuk
mencari mangsa dengan hadirnya spesies lain, contohnya yaitu terjadi pada interaksi
kuntul dengan Phalacrocorax sp.

Interaksi yang terjadi pada E. garzetta sebanyak delapan kejadian yaitu satu
kejadian berupa interaksi intraspesifik dan tujuh kejadian berupa interaksi
interspesifik. Lebih jelasnya tiga kejadian terjadi di tambak pada pagi hari, tiga
kejadian terjadi di sawah pada pagi hari, satu kejadian terjadi di sawah pada siang
hari, dan satu kejadian terjadi pada sore hari. Interaksi antara E. garzetta dengan
Threskiornis melanocephalus dan P. falcinellus adalah interaksi netralisasi karena
spesies tersebut memiliki mangsa yang berbeda, kemudian interaksi antara E. garzetta
dengan bebek Anas domesticus merupakan interaksi kooperasi di sawah karena bebek
Anas domesticus memakan mangsa langsung di dalam lumpur sehingga membuat
mangsa terganggu dan memudahlan E. garzetta mengambil mangsa yang telah keluar
ke permukaan. Pada Bubulcus ibis terjadi interaksi sebnayak sepuluh kejadian yaitu
enam kejadian yaitu interaksi interspesifik dan empat kejadian interaksi intraspesifik,
berdasarkan tempat dan waktunya yaitu tiga kejadian terjadi di sawah pada pagi hari
dan tujuh kejadian terjadi di sawah pada sore hari. Interaksi interspesifik yaiu
netralisme terjadi pada B. ibis dengan kerbau, P. farcinellus, dan A. speciosa karena
spesies tersebut memiliki jenis dan ukuran mangsa yang berbeda serta perilaku dalam
mencari mangsa. Interaksi kooperasi terjadi pada B. ibis dengan kerbau dan traktor
yang bergerak. Interaksi kompetisi terjadi pada B ibis dengan individu yang berbeda
karena memperebutkan makanan yang sama yang jumlahnya terbatas.

KESIMPULAN
Pada C. albus interaksi yang paling banyak terjadi yaitu kooperatif, terjadi
pada C. albus dengan Phalacrocorax sp. Pada E. garzetta interaksi yang paling banyak
terjadi yaitu netralisme, terjadi pada E. garzetta dengan Threskiornis melanocephalus
dan Plegadis falcenillus. Pada B. ibis interaksi yang paling banyak terjadi yaitu
netralisme, terjadi pada B. ibis dengan Ardeola speciosa dan Plegadis falcinellus.

Anda mungkin juga menyukai