Anda di halaman 1dari 13

Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

SMA NEGERI 32 JAKARTA

Modul
Pergaulan Sehat Remaja
Arief Rakhman
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:
 memahami hakikat sehat dan hakikat remaja;
 Memahami hakikat pergaulan sehat bagi remaja;
 Memahami dan mendeskripsikan penyebab pergaulan tidak sehat bagi remaja
 Memahami dan mendeskripsikan ciri-ciri dan dampak pergaulan tidak sehat bagi
remaja;
 Memahami dan mendeskripsikan berbagai macam interaksi sosial pada masa
remaja
Karakter yang dikembangkan
 Tanggung jawab: pergaulan sehat merupakan tanggung jawab yang harus dimiliki
oleh semua orang, tidak terkecuali remaja. Oleh karena itu, peserta didik
diharapkan dapat menyadari bahwa kebiasaan dalam pergaulan sehat merupakan
tanggung jawab yang harus dimulai dari diri sendiri dan dari sekarang.
 Komunikatif : dalam pergaulan sehat, peserta didik hendaknya menumbuhkan
sikap komunikatif, baik terhadap orang tua maupun terhadap guru. Dengan
demikian peserta didik yang masih berada dalam usia remaja tidak terjerumus
pada pergaulan yang tidak sehat
PETA KONSEP
Pergaulan
Sehat Remaja

Hakikat Pergaulan Hakikat Pergaulan Tidak Interaksi Sosial pada


Sehat bagi Remaja Sehat bagi Remaja Masa Remaja

1. Pengertian Pergaulan 1. Pengertian Pergaulan Tidak


Sehat bagi Remaja (PTSR).
2. Hakikat Sehat 1. Hubungan Dengan Teman sebaya
2. Penyebab PTSR
3. Hakikat Remaja 2. Hubungan Dengan Orang Tua
3. Ciri-ciri PTSR
3. Tantangan Dunia Moderen
4. Dampak PTSR Terhadap Remaja
4. Urgensi Membangun Karakter
Positif pada Remaja
Pengertian Pergaulan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang, semua orang dituntut untuk bisa
beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Hal
tersebut bertujuan agar semua orang di lingkungan sekitar dapat saling mengenal
dan menambah pertemanan satu sama lain. Maka dari itu pergaulan sangat penting
dalam kehidupan bermasyarakat.
Pergaulan adalah suatu interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, ataupun individu dengan kelompok. Pengaruh yang ditimbulkan dari
pergaulan sangat besar dalam pembentukan kepribadian seseorang. Seseorang
dapat dikatakan memiliki pergaulan positif ataupun negatif dilihat dari caranya
menempatkan diri di dalam masyarakat.
Aristoteles mengemukakan, bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-
politicon), yang tidak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Oleh karena itu,
pembentukan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh pergaulanya.
Pergaulan positi dapat tercermin dari kerjasama melakukan hal-hal positif yang
dilakukan antara individu dan individu, ataupun individu dengan kelompok. Adapun
pergaulan negatif kegiatanya melanggar batas-batas norma agama dan adat
ketimuran (setiap daerah memiliki norma masing-masing termasuk dengan setiap
agama memiliki norma masing-masing).
Saat usia remaja, setiap orang tentu pernah mengalami masa ketiaka ia
sedang mencari jati diri. Tidak heran jika saat remaja cenderung bersifat labil dan
mudah terpengaruh terhadap bujukan yang bersifat negatif. Bahkan, cenderung
selalu ingin mencoba suatu hal yang baru dan yang belum diketahui oleh dirinya,
entah berdampak positif ataupun negatif.
Hakikat Sehat
Menurut WHO, Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat
menurut WHO tersebut merupakan sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani
maupun lingkungan, berikut faktor-faktor serta empat macam komponen yang
berperan di dalamnya, yaitu sehat jasmani, mental, spiritual, dan kesejahteraan
sosial.
Menurut UU No.23/Tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Dengan kata lain, seseorang dapat dikatakan sehat apabila tubuh, jiwa
dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal sebagai mana mestinya.
Kehidupan seseorang akan menjadi tidak sehat apabila salah satu dari ketiga
komponen tersebut tergangu.
Hakikat Remaja
Menurut Hurlock (1992), remaja berasal dari kata adolesnes (Adolensence)
yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolesnes mempunyai arti yang lebih
luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa
remaja disebut masa peralihan. Yaitu masa ketika anak mengalami masa
perkembangan fisik dan psikis, serta pertumbuhan. Remaja bukanlah lagi sebagai
sosok anak-anak yang hanya dilihat dari bentuk badan atau cara bertindak dan
berpikir.
Remaja adalah suatu masa, tahap, atau periode menuju dewasa dimulai dari
usia 13-18 tahun dengan diikuti ciri-ciri mulai tertarik kepada lawan jenis dan
perubahan fisik.
Pengertian Pergaulan Tidak Sehat Remaja .
Pergaulan tidak sehat adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang.
Pergaulan tidak sehat yang dimaksud adalah pergaulan yang melewati batas-batas
norma yang berlaku dilingkunganya (norma adat, norma agama, norma hukum).
Pergaulan merupakan salah satu kebutuhan hidup manuisa karena manusia
merupakan mahluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupanya
sehari-hari dan hubungan antar manusia dibinda melalui pergaulan (interpersonal
relationship).
Pergaulan merupakan hak asasi manusia dalam setiap individu sehingga
bebas dan tidak boleh dibatasi dalam bergaul dan memilih teman tanpa adanya
sekat berdasarkan ras , agama dan suku. Tetapi harus tetap mematuhi norma-
norma yang berlaku.
Penyebab Pergaulan Tidak Sehat
Ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja melakukan pergaulan tidak
sehat. Tiap remaja memungkinkan memiliki alasan tersendiri dalam melakukan
pergaulan tidak sehat. Namun, alasan tersebut berakar dari penyebab utama, yaitu
kurangnya pedoman hidup yang dimiliki remaja, terutama dalam hal keyakinan/
agama dan emosi yang cenderung tidak setabil. Hal tersebut mengakibatkan
perilaku yang tidak terkendali seperti penyalhgunaan narkoba dan psikotropika yang
berujung pada penyait HIV/AIDS hingga kematian.
Penyebab maraknya pergaulan tidak sehat yang dilakukan oleh remaja di
indonesia dilatar belakangi oleh beberapa faktor berikut; Faktor orang tua baik
kesenjangan yang dimiliki (ekonomi), kurang pedulinya orang tua terhadap
pergaulan anak, sikap mental tidak sehat, pelampiasan rasa kecewa, Kesenjangan,
kegagalan remaja menyerap norma, faktor agama dan iman yag kurang dipahami,
Perubahan zaman.
Ciri-ciri Pergaulan Tidak Sehat
 Menghamburkan harta untuk memenuhi hasrat seksualnya secara bebas.
 Menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang dan harta, termasuk melalui
jalan yang keji dan tidak baik.
 Menimbulkan perilaku munfik dalam masyarakat
 Pikiran, emosi yang tidak stabil, lingkungan pergaulan, dan tangung jawab yang
dihadapi.
 Bersikap tidak sabar, selalu ingin melawan dan membantah, timbul rasa malas,
mudah mengalami kegelisahaan, keinginan yang selalu berubah, ingin
menunjukan eksistensi dan kebanggaan diri.
 Banyak mengalami tekanan mental dan emosi
 Terjerumus dalam pesta narkoba, seperti ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil
berbahaya lainya.
Dampak Pergaulan Tidak Sehat bagi Remaja
1. Merusak masa depan dan menghilangkan harga diri bagi remaja yang
melanggar norma kesusilaan.
2. Berkurangnya keimanan remaja, berkepribadian buruk dan tidak takut akan
dosa.
3. Menjatuhkan martabat dan menghilangkan kehormatan remaja dihadapan
manusia maupun Tuhan yang maha esa.
4. Dipandang sebelah mata oleh masyarakat
Hubungan Dengan Teman Sebaya
Menurut Santrock (2003:219) teman sebaya (Peers) adalah anak-anak atau
remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Menurut Jean
Piaget dan Harry Stack Sullivan (dalam Santrock, 2003:22), anak-anak dan remaja
mulai belajar mengenal pola hubungan yang bersifat timbal balik dan setara melalui
interaksi dengan teman sebaya . Mereka juga belajar untuk mengamati secara teliti
minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan memudahkan proses penyatuan
dirinya ke dalam aktivitas teman sebaya yang sedang berlangsung.
menurut Sullivan teman memainkan peran yang penting dalam membentuk
kesejahteraan dan perkembangan anak serta remaja. Terkait dengan kesejahteraan
, dia menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar,
termasuk kebutuhan akan kasih sayang ( ikatan yang aman), teman yang
menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, dan keakraban.

Anda mungkin juga menyukai