Anda di halaman 1dari 76

ISTILAH

Banyak istilah istilah yang digunakan pada pekerjaan crane yang berhubungan
dengan kondisi unit crane. Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang istilah-istilah
tersebut.

ATF 110G -5
ATF : All Terrin Faun
110 : Kapasitas Angkat Maksimum ( 110 ton )
G : Global
-5 : Jumlah Axle

(1) Total Rated Load


Beban maksimum yang diperbolehkan untuk diangkat ditrentukan oleh panjang
boom dan radius kerja. Berat hook dan peralatan angkat lainnya sudah
termasuk. Crane 80 ton tidak selalu dapat mengangkat beban 80 ton di semua
area kerja. Semakin besar radius kerja, semakin kecil total beban kisaran.

(2) Rated Load


Rated load adalah beban total rated load dikurangi berat hook dan peralatan
lifting lainnya. Inilah beban sebenarnya yang dapat diangkat.

Total rated load dan rated load

71
(3) Daya Angkat (Lifting Capacity)
Maksimum total beban kisaran crane. Gambar diatas digunakan untuk
menunjukkan kapasitas crane secara umum.
(4) Radius Kerja (Working Radius)
Jarak horisontal dari pusat swing ke pusat hook. Radius kerja, ketika crane
mengangkat beban, meninggi karena pengaruh defleksi boom. Maksimum radius
kerja adalah nilai maksimum radius kerja dimana crane dapat dioperasikan.
(5) Ketinggian Pengangkatan (Lifting Height)
Jarak vertikal antara ground dan hook. Maksimum ketinggian pengangkatan
adalah nilai maksimum di sekitar lifting height.

Working radius & Lifting height

(6) Panjang Boom (Boom Length)


Jarak axial antara fulcrum pin boom bawah dan sheave pin bawah pada boom
head.

71
(7) Sudut Elevasi (Elevation Angle)
Sudut antara boom centerline dan garis horisontal.

Boom length & elevation angle

(8) Panjang Jib (Jib Length)


Jarak axial antara sheave pin bawah pada boom head dan sheave pin pada jib
head.
(9) Sudut Offset Jib (Jib Offset Angle)
Sudut yang dibentuk antara boom centerline dan jib centerline.

Jib length & jib offset angle

L : Jib length

71
(10) Kecepatan Pemanjangan Boom (Boom Extension Speed)
Kecepatan maksimum pemanjangan boom. Ditentukan dalam satuan waktu
(detik) yang diperlukan untuk pemanjangan dari kondisi fully retracted hingga
fully extended.
Kecepatan 36 m dalam 160 sec berarti diperlukan 160 detik bagi boom untuk
memperpanjang hingga 36 meter.

(11) Kecepatan Elevasi Boom (Elevation Boom Speed)


Waktu yang diperlukan bagi fully retracted boom untuk dielevasikan dari titik
terendah hingga titik tertinggi. Kecepatan 20 0 hingga 600 dalam 46sec berarti
diperlukan waktu 46 detik untuk menaikkan dari 200 hingga 600.
(12) Kecepatan Single Line (winding-up speed)
Kecepatan tertinggi winch untuk menggulung dalam waktu singkat.
Kecepatan 125m/min (pada layer ke 4) berarti bahwa winch dapat menggulung
sepanjang 125 meter dalan satu menit dimana winch drum memiliki 4 layer.

71
(13) Kecepatan Hook (Hook Speed)
Kecepatan maksimal hook untuk meninggi per menit.
Kecepatan hook diperoleh dengan cara membagi single line speed (winding up
speed) dengan jumlah part line.

Contoh:
Single line speed = 126 m/min
Jumlah part line = 7
Maka kecepatan hook adalah
126 m/min = 18 m/min
7

(14) Kecepatan Swing (Swing Speed)


Jumlah revolusi (putaran) maksimum swing portion per menit. Kecepatan 3.0
rpm berarti 3 putaran per menit.

71
(15) Reaksi Maksimum Jack Saat Beroperasi (Reaction jack maximum
operating current)
Beban maksimum di permukaan tanah dari fulcrum saat crane memiliki total
rated load diayun.Jika outriggers dalam keadaan extended, maka disebut
maximum jack reaction in operation. Namun sebelumnya kondisi ground harus
sudah dipersiapkan untuk keadaan tersebut.

(16) Panjang, Lebar Dan Tinggi Keseluruhan (Length, Width And Overall
Height)
Ukuran yang ditunjukkan dalam gambar di bawah ini, saat boom dan outrigger
dalam posisi stored. Antena dan kaca spion tidak termasuk dalam ukuran.

(17)

Gradeability

71
Performa untuk menunjukkan seberapa curam kemiringan yang dapat didaki
oleh kendaraan.
Maksimum kemiringan dalam tan  ( jalan kering) dimana kendaraan dapat
start dalam kondisi GVW.

H
Tan =
L

(18) Radius Belok (Turning Radius)


Performa untuk menunjukkan seberapa kecil kendaraan mampu berbelok.

71
BAB II
PENGENALAN PRODUK

A. Introduction
Sebagai Distributor Alat Berat terbesar di indonesia, PT. United Tractors Tbk.
Berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan customer di seluruh indonesia
dari berbagai bidang mining (pertambangan), perkebunan, konstruksi, foresty
maupun logging. PT United Tractors Tbk, selalu senantiasa memberikan produk-
produk yang dibutuhkan pelanggan-pelanggannya dan sebagai pengabdiannya
terhadap pelanggan demi bekerjasama dalam pembangunan negara, PT United
Tractors memasarkan produk Crane ATF 110G -5.

Gambar 2.1 Tadano ATF 110G-5

71
1. Product Feature
Sekilas tentang crane, crane adalah salah satu alat yang dilengkapi dengan tali
kawat atau rantai, hoist dan sheave yang berfungsi untuk mengangkat atau
menurunkan vertikal / tegak lurus dan berpindah secara horizontal dari kiri ke
kanan atau sebaliknya yang bekerja atas dasar keseimbangan dan kekuatan
konstruksi sehingga memerlukan pelayanan yang halus, tenang dan tidak
tergesa-gesa. Ada banyak jenis dan merek crane yang dijumpai dipasaran, PT
united Tractors sebagai salah satu distributor salah salah satu merek crane
Tadano menyediakan
ATF 110G-5, produk ini mempunyai keunggulan yaitu:
a. Mempunyai boom yang panjang
Panjang maksimum boom tadano 51 meter dengan design baru 5 section
berbentuk bulat, lebih ringan dan lebih kuat dirancang untuk mengurangi
sudut defleksi seklaigus mengurangi berat yang tidak diinginkan.
b. Lifting Capacity yang besar
Mampu mengangkat beban seberat 110 ton pada jarak 3 meter dengan syarat
sesuai dengan load chart.
c. Kecepatan travel cepat
Kecepatan unit maksimal mencapai 85 km/jam tergantung kondisi jalan.
Dengan 16 percepatan secara otomatis.
d. Mudah dalam mengakses kabin operator

Ada 2 titik untuk operator menuju bagian atas di sebelah kiri tengah dan
belakang, sehingga memudahkan operator saat pemeriksaan harian dan

mengoperasikan bagian atas ( crane )

71
e. Mempunyai 3 Mode Steering

Tadano ATF 110G-5 dilengkapi beberapa mode steering sehingga


memudahkan operator ketika mendapati are yang sempit.

71
B. Gambaran Umum

71
1. Powertrain dan detail komponen

2. Spesifikasi
Carrier

71
1. Engine

2. Gearbox

3. Tansfer box

4. Axle

71
5. Roda dan ban

Super structure
1. Engine

2. Hoisting
Boom terbuat dari high tensile fine grain steel dan terdiri dari 5 seksi,
dengan boom aal dan 4 telescope yang di gerakkan oleh silinder.

71
3. Counterweight

71
71
4. Dimensi

5000
2400
7000
6500

BAB III

71
INSTRUMENT PANEL

1.1 Gambaran Umum Carrier

71
71
Lampu tekanan udara rem, jika tekanan rem kurang
dari 6,5 bar, lampu aan menyala merah

Lampu tanda saringan udara buntu

Lampu tanda level air radiator kurang

Lampu tanda steer malfungsi

Lampu tanda oli hidrolik terkontminasi/ kotor

Lampu tanda level oli hidrolik kurang

Lampu tanda menu servis harus dibuka dan di lihat


keperluan apa yang perlu di perbaiki

Lampu tanda mode peilihan steering, akan menyala


kuning pada salah satunya yang kita gunakan

Lampu simbol suspensi terkunci berwarna kuning

Lampu simbol pengunci suspensi belum normal, angka


0 belum terkunci
Angka 1 sudah terkunci

Lampu simbol pemilihan untuk berjalan pada mode


jalan bagus.

Lampu simbol pemilihan untuk berjalan pada mode


jalan kurang bagus.

Lampu simbol perataan unit selesai dan normal


71
1.2. Menu pilihan display

Menu pilihan mengemudi/ Menu pilihan Menu service


drive kecerahan/ brightness

Menu pengunci suspensi Menu spirit level Menu kamera belakang

Menu mode steering Menu beban axle Menu info

71
1.3. Tombol – tombol fungsi

Tombol menu Tombol


utama, enter kursor untuk
dan escape mengarahkan
menu display menu
kanan/kiri

1.3.1. Menu drive

Inter wheel aktif

Menandakan axle bukan penggerak ( warna hitam )

Interwheel akan segera terlepas dalam


waktu 10 detik

Menandakan sebagai penggerak ( warna kuning )

71
Differential lock non aktif Tombol untuk mengaktifkan inter axle dan
interweheel,
Tekan sekali maka interaxle roda
belakang, tekan lagi trhubung ke axle
depan ( 10x6 / 10x8 ) dan tekan sekali
lagi untuk mengaktifkan inter Wheel,
Diffrential lock aktif untuk interwheel hanya bekerja selama 10
detik.

Axle kedua engage

Interaxle ke-2 dan ke -4 tergabung

Interaxle lock ke-2 dan ke-4 tergabung

1.3.2. Menu kecerahan layar

Untuk mengatur kecerahan layar, maka takan tombol kursor ke atas atau ke
bawah kemudian save dengan tombol menu utama.

71
1.3.3. Menu service

Jika muncul
simbol seperti ini
dan berwarna
merah, maka
ada error yang
aktiv

Contoh untuk membaca error

Jika sudah menemukan error, hubungi dealer UT terdekat untuk


perbaikannya.
1.3.4. Menu axle suspension lock.

71
Kendaraan di levelkan/ ratakan secara horisontal.

Simbol kendaraan suspensinya teah terkunci

Simbol unit di dukung outrigger dan semua axle diangkat.

simbol axle ke -3 sedang diangat

1.3.5. Menu spirit level

71
simbol kerataan kendaraan, dan disimbolkan
menggunakan huruf X dan Y

simbol error pada sistem kerataan dan tidak


sesuai

1.3.6. Menu steering

1.3.7. Menu beban masing – masing axle

71
1.4. Fungsi dari tombol – tombol

Tombol baterai master, ke bawah ON dan ke atas OFF

Tombol lampu kabut belakang dan simbolnya di instrumen panel

Tuas wiper

Tombol dan simbol pengunci suspensi

32. tombol untuk menyetel ketinggian


suspensi depan kiri ( 1-2 )
33. tombol menyetel ketinggian suspensi depan
kanan ( 1-2 )

71
34. tombol untuk menyetel ketinggian suspensi kanan belakang ( 3-4-5 )
35. tombol untuk menyetel ketinggian suspensi beakang kiri ( 3-4-5 )

Tombol untuk menyetel ketinggian suspensi secara keseluruhan axle dan


secara bersamaan.

tombol untuk meratakan kendaraan saat akan jalan/ traveling

selama proses melevelkan, lampu tersebut akan menyala di


instrument panel dan jika sudah selesai angka 0 akan
berubah menjadi 1

Tombol untuk mengubah mode on road atau off road

Mode on road

Mode off road, keepatan dibatasi hanya 1-3 gigi kecepatan

Tombol untuk menaikkan axle yang ke-3 dan selama proses


lampu tersebut akan menyala, dan jika sudah mencapai atas
lampu berikut akan menyala yang menandakan axle ke -3
sudah terangkat.

71
Rem parkir

Tombol mengaktifkan retarder


Keatas : aktif
Kebawah : Non aktif

Tombol Pre selector mode steering


Kebatas : non aktif
Kebawa : aktif

Tombol cruise control atau menjaga langsam gas otomatis

Tuas ke atas : mennambah rpm


Tuas ke bawah : mengurangi rpm

71
1. Tombol start engine
2. Tombol untuk mematikan engine
3. Mengurangi rpm
4. Menammbah rpm
5. Menaikkan outrigger
6. Menurunkan outrigger

9. level kendaraan
10. roda naik
11. roda turun
12. mengubah tampilan
13. kecerahan layar
14. exle naik
15. axle turun
16. memanjang/ pendekkan beam
17. jack panjang/pendek
18. mengunci posisi suspensi

71
9. beam depan kanan panjang
10. beam depan kanan pendek
11. beam sebelah kanan mendek semua
12. beam belakan kanan panjang
13. beam belakang kanan pendek
14. beam kiri depan penjang
15. beam kiri depan pendek
16. beam sebelah kiri panjang
17. beam kiri belakang panjang
18. beam kiri belakang pendek

Untuk melevelkan outrigger tekan


nomor 6 dua kali dan tahan

1.2. Gambaran Umum Super


Structure

71
71
Tombol untuk menyetel posisi kursi
tegak atau miring

1. Tuas swing dan telescope


2. Tuas boom dan main winch
3. Tombol pilihan
4. Tombol pilihan

71
Tombol pilihan no.3
Kiri swing brake aktif yang otomatis
Kanan swing brake non aktif

Tombol no.4
Kiri tuas di gunakan untuk auxiliary winch
Kanan tuas digunakan untuk counterweight

Tuas pengunci manual antara chasis dan superstructure


simbol bahwa superstructure bisa di swing

simbol superstructure terunci

Monitor CGC ( Cokcpit Graphic Control )

Indikator level bahan bakar.

Indikator temperatur kerja engine.

71
Indikator pengisian arus baterai.

Spirit level/ level kerataat outrigger.

Indikator sudut dan tekanan outrigger.

Super Structure terkunci.

Super Structure dapat di swing.

Rem Parkir pada chasis aktif.


Indikator temperatur oli hidrolik tinggi.

Indikator penggantian filter oli hidrolik.

Indikator Tekanan oli engine rendah.

Indikator penggantian saringan udara.

Pilihan Menu

71
Menu Kecerahan layar Menu steering

Menu outriggers. Menu kontrol engine.

Penggunaan tombol untuk pengoperasian outrigger dari kabin superstructure

4, pre selektor beam aau jack


Keatas : beam

71
Kebawah : Jack
2, tombol untuk extend atau retract outrigger kiri depan.
3, tombol untuk extend atau retract outrigger kiri belakang
5, tombol extend atau retract outrigger kanan belakang.
6, tombol untuk extend atau retract outrigger kanan depan
Monitor ASLI

1.2.1. Tampilan pada monitor ASLI


Jika kita menekan menu OM maka akan muncul tampilan seperti dibawah, yaitu kode
OM dan juga jumlah lilitan yang harus kita registrasi.

71
indikator jika Boom sudah terkunci pada saat memanjangkannya.

Indikator jika terdapat eror pada saat kita memanjangkan telescope


atau kita menekan tombol interupt.

Indikator jika pin boom tidak dalam posisi sempurna.

BAB IV
PERAWATAN HARIAN

Tujuan
Perawatan harian merupakan hal yang pokok harus dilakukan oleh seorang operator
untuk menjaga kondisi crane dalam keadaan selalu siap pakai, untuk menunjang
kegiatan operasional yang standar.
Pembagian perawatan harian yaitu
a. Sebelum engine dihidupkan
Dalam perawatan ini operator wajib memeriksa keadaan crane melalui visual
keadaan unit dengan mengelilinginya untuk memastikan tidak ada kelainan
dari masing – masing komponennya.
b. Setelah engine dihidupkan
Pada pemeriksaan ini, operator melakukan pemanasan pada engine, baik
engine bagian chasis maupun pada bagian crane untuk memastikan kinerjanya
optimal dan tidak ada kelainan.

71
c. Setelah engine dimatikan dan parkir
Di dalam bagian terakhir ini operator memastikan bahwa crane terparkir
dengan benar tanpa mennganggu lalu lintas dan terhindar dari kecelakaan.

1. Pemeriksaan sebelum engine di hidupkan.


1.1. Pemeriksaan bagian chasis/ carrier
1.1.a. pemeriksaan kondisi secara visual dengan mengelilingi crane.

 Periksa kondisi ban, mur baut


 Periksa kondisi suspensi
 Periksa kondisi outrigger ( beam dan jack ) serta solenoid

1.1.b. Periksa bagian depan kabin

71
 Periksa kondisi kabel, lampu, kontroler yang ada, dan pastikan dalam kondisi
baik.
1.1.c. Periksa bagian Boom

71
 Periksa kondisi sling, hook block , sensor dan kabel yang terdapat pada boom
bagian depan dan pastikan tidak ada kerusakan.

1.1.d. Periksa bagian atas chasis.

 pemeriksaan oli engine, pastikan pada stik level oli antara high dan low untuk
menjamin kecukupan dari oli.

71
 Pemeriksaan air radiator.

 Pemeriksaan oli hidrolik

1.2. Pemeriksaan crane


1.2.a. Pemeriksaan oli engine

71
1.2.b. Pemeriksaan air radiator

Pemeriksaan oli hidrolik


1.2.c. pemerikaan oli hidrolik

2. Pemeriksaan setelah engine dihidupkan.

a. Menghidupkan engine,
Hal yang perlu dilakukan pada saat akan menghidupkan engine adalah
pastikan rem parkir terpasang/ aktif.

b. Putar kunci kontak pemilihan penghubungh ( Chasis dan superstructure ) ke


posisi 1, dan selama mengoperasikan dari chasis pastikan diposisi ini.

71
c. Pastikan posisi transmisi netral.

d. Putar kunci kontak ke ON, dan simbol pengecekan mandiri pada unit akan
berlangsung dan tunggu.

e. Setelah selesai, putar kunci kontak ke posisi Start

Setelah engine hidup langsung kembalikan


kunci kontak ke posisi ON, tidak diperbolehkan
menahan di posisi start lebih dari 20 detik, jika
engine tidak hidup biarkan dulu dalam waktu 60
detik
Hal ini dilakukan agar baterai tidak mengalami
penurunan arus listrik.

f. Jika engine sudah hidup, maka indikator Netral pada panel akan muncul dan
menandakan unit normal selanjutnya dapat dioperasikan.

71
g. Setelah engine hidup, periksa ketidaknormalan pada engine, instrument panel.
h. Untuk menghidupkan engine superstructure prosesnya sama.

3. Pemeriksaan setelah engine dimatikan dan parkir


Untuk mematikan engine,
a. Pastikan transmisi netral
b. Pastikan posisi rem parkir aktif.
c. Tunggu beberapa saat dan jangan langsung dimatikan secara tiba – tiba.

71
BAB V
PENGOPERASIAN

1. Traveling
Sebelum travel, pastikan unit dalam posisi untuk travel

Posisi traveling
 Hook block di kaitkan ke chasis bagian depan, agar aman dan tidak mengayun.
 Pastikan outriger masuk
 Suspension lock tidak aktif

71
Memulai travel dengan mode on road

1. Pastikan unit level


 Tekan tombol leveling hingga
muncul simbol level

2. Pastikan mode travel on road telah diaktifkan

Tekan tombol mode on road hingga muncul lampu simbol kelinci.


3. Tekan pedal rem dan lepas rem parkir

4. Masukkan gigi transmisi ke posisi D, dan lepas pedal rem

71
71
Keterangan :
1. Kecepatan diatas 50 km/jam roda yang bisa steering hanya bagian
depan saja axle nomor 1 dan nomor 2.
2. Kecepatan 25 km/jam – 50 km/jam roda yang bisa steering bagian
depan dan paling belakang, axle nomor 1,2 dan 5.
3. Kecepatan 0 km/jam – 25 km/jam roda yang bisa steering bagian
depan dan belakang , axle nomor 1,2,4 dan 5.

Memulai travel dengan mode off road


1. Tekan tombol mode travel menjadi off road

jika travel menggunakan off road, kecepatan akan lebih rendah

71
Tombol oskilasi/ suspensi independent

71
Pada saat di medan offroad dan undulating yang tinggi, dan dibutuhkan untuk
travel maka perlu mengaktifkan oskilasi agar crane tetap stabil melewati medan
tersebut.
 Pastikan boom berada di belakang ( over rear ) dan kunci swing
menggunakan pin.
 Tekan dan tahan tombol oscilation sembari travel
 Setelah melewati medan tersebut lepas tombol, dan fungsi suspensi
akan normal seperti biasa.

Memulai travel dengan mode construction site


1. Pastikan menggunakan mode offroad

2. Angkat axle ke-3

Tekan tombol untuk mengangkat axle ke – 3, hingga terangkat dan muncul


simbol seperti gambar diatas.
3. Aktifkan konsol untuk mode steering

Mode crab Mode away Mode diagonal


from wall

71
Pilih mode yang kita inginkan, sesuai gambar diatas
 Mode bisa dipilih sembari jalan.
 Pada saat menggunakan construction site, gigi kecepatan akan dibatasi
secara otomatis maksimal di gigi 3.

2. Mengeluarkan outriger

Pada saat akan mengeluarkan outriger hal yang dilakukan adalah


 Pastikan crane terparkir pada posisi yang baik.
 Pastikan transmisi netral dan rem parkir terpasang.

1. Aktifkan suspension lock/ pengunci suspensi

Aktifkan tombol pengunci suspensi hingga muncul tanda suspensi telah


terkunci ( warna kuning ) pada layar utama.

71
2. Turunkan suspensi agar roda mendekat ke chasis.
 Tekan tombol kebawah dan tahan sesuai yang kita inginkan untuk
menurunkan suspensi
 Tekan tombol keatas untuk menaikkan suspensi

Tombol untuk memenaik /


menurunkan suspensi
secara keseluruhan dan
bersamaan

Tombol untuk menaik/


menurunkan suspensi satu per satu

3. Kemudian operator keluar dan tutup pintu kabin menuju monitor CGM untuk
mengoperasikan outriger.

71
Keterangan :
1. Tombol untuk menghidupkan engine dari luar.
2. Tombol untuk mematikan engine dari luar.
3. Tombol untuk menurunkan rpm engine.
4. Tombol untuk menaikkan rpm engine.
5. Tombol untuk menaikkan silinder jack secara keseluruhan.
6. Tombol untuk menurunkan silinder jack secara keseluruhan.
87. Tombol untuk keluar dari menu.
4. Tekan tombol nomor 18 untuk masuk menu outrigger, dan akan keluar menu
seperti dibawah ini, kemudian tekan tombol nomor 16 untuk masuk ke menu
beam/ slider.

5. Setelah muncul gambar seperti


dibawah, kemudian tekan tombol nomor 16 untuk mengeluarkan 2 slider
sekaligus depan dan belakang
Catatan : untuk mengeluarkan slider hanya dapat dilakukan dari satu sisi
sesuai kita mengoperasikan monitor CGM.
 Untuk nomor 9 berfungsi mengeluarkan slider sebelah kanan depan.
 Untuk nomor 14 berfungsi mengeluarkan slider kiri depan.
 Untuk nomor 17 berfungi mengeluarkan slider belakang kiri

71
 Untuk nomor 12 berfungsi mengeluarkan slider belakang kanan.

6. Setelah semua sisi slider / beam keluar kemudian tekan tombol exit untuk
masuk ke menu awal dan tekan tombol nomor 17 untuk masuk ke menu jack.

7. Setelah muncul menu untuk mengoperasikan silinder jack, tekan tombol nomor
6 untuk mengeluarkan silinder jack dan tahan sesuai posisi silinder yang kita
inginkan/ sampai unit terangkat dan ban tidak menyentuh landasan.

71
 Tekan tombol nomor 10 untuk mengeluarkan silinder jack kanan depan.
 Tekan tombol nomor 14 untuk mengeluarkan silinder jack kiri depan.
 Tekan tombol nomor 13 untuk mengeluarkan silinder jack kanan belakang.
 Tekan tombol nomor 17 untuk mengeluarkan silinder jack kiri belakang.
8. Setelah unit sudah terangkat, kemudian posisikan jack unit rata dengan
permukaan tanah dan tidak miring, bisa dilakukan dengan mengoperasikan
tombol – tombol diatas sampai titik pada inclinometer tepat ditengah ataupun
dengan menekan tombol nomor 6 dua kali tekan dan pada tekanan yang ke
dua tombol nya ditahan, maka secara otomastis inclinometer akan mencari titik
tengah sendiri.
9. Kembalikan tampilan monitor ke menu utama dengan cara menekan tombol
exit.

3. Memasukkan outrigger

Untuk memasukkan outrigger, maka langkahnya adalah sebagai berikut


1. Masuk ke menu outrigger dan tekan nomor 17

71
2. Tekan tombol nomor 5, maka seluruh silinder jack akan masuk dan tekan
terus hingga selesai.

3. Setelah jack masuk, tekan tombol exit untuk mengembalikan ke enu


sebelumnya, dan pilih lagi tombol untuk memasukkan slider.

71
4. Mengoperasikan crane/ superstructure

A. Menghidupkan engine superstructure


1) Naik ke atas dan masuk ke kabin superstructure

71
2) Posisikan sakelar baterai dan putar kunci kontak ON, tunggu beberapa
detik kemudian hidupkan engine.

B. Menaikkan boom, untuk menaikkan boom pada tuas sebelah kanan


di gerakkan ke ke kiri dan untuk menurunkan, digerakkan ke
kanan.

C. Swing superstructure, untuk melakukan swing pada tuas sebelah


kiri
Digerakkan ke kiri : untuk swing kiri, dan

71
Digerkkan kekanan : untuk swing kanan.
Sebelum melakukan swing ,ada tuas
tersebut ( 1 ) terdapat dua pilihan
 Jika tombol di sebelah kiri, swing
akan otomatis berhenti saat tuas
dinetralkan.
 jika tombol di sebelah kanan, swing
tidak ada pengereman saat tuas
dinetrlkan.

Apabila saat mengoperasikan swing dan untuk membantu


menghentikannya, pada pedal disamping bisa ditekan untuk menghentikan
swing.

D. Menggulung dan mengulur


hook block besar/ main hook block, pada tuas sebalah kanan
Ditarik ke belakang : hook block/ sling menggulung
Didorong ke depan : hook block/ sling mengulur

71
E. Menggulung dan mengulur hook kecil/ auxiliary hook block
 Aktifkan tombol konsole pada dash board

 Kemudian tekan tombol pemilihan hook


kecil pada tuas sebelah kanan (1 ).
 Untuk mengoperasikannya enggunakan
tuas sebelah kiri
Tuas di tarik : sling menggulung
Tuas di dorong : sling mengulur

F. Memanjang/ memendekkan boom


( telescope )
 Tentukan pada radius yang kita inginkan, karena akan mempengaruhi
dari panjang boom dan kapasitas maksimal pengangkatan.
 Masukkan kode OM yang ada pada load chart, dan jumlah lilitan.

71
71
 Tekan OK dan boom siap
dipanjangkan dengan tuas sebelah kiri didorong kedepan.

G. Memasang counter weight/ pemberat

71
 Susun counter weight pada chasis sesuai yang diinginkan.

 Swing ke belakang 180 ° dan kunci menggunaan pengunci manual

superstructure tidak terkunci

superstructure terkunci

 Aktifkan tombol outrigger pada tuas boom, secara otomatis rp engine


akan bertambah.
Untuk mengoperasikan outrigger, gunakan tuas yang sebelah kiri
Tuas didorong : silinder turun , Tuas digerakkan ke kiri : silinder terkunci
Tuas ditarik : silinder naik , Tuas digerakkan ke kanan : silinder terbuka

71
 Turunkan silinder untuk mengambi counterweight/pemberat.
Perhatikan pada panel status silindernya
posisi silinder diatas dan belum keluar.

Posisi silinder sudah turun dan dibawah,


sekarang bisa di kunci.
 Kunci silinder dengan menggerakkan tuas ke kiri, hingga muncul pada
indikator.
indikator silinder terkunci

indikator silinder tidak terkunci

indikator sillinder tidak terkunci sempurna

 Jika sudah selesai, kembalikan tombol


pada tuas sebelah kanan ke posisi netral.

71
 Secara otomatis rpm engine akan kembali normal.

Perhatian : pengoperasian counterweight hanya bisa


dilakukan pada saat boom menghadap ke belakang dan
posisi pengunci swing manual terpasang.

H. Mengoperasikan chasis dari kabin crane


1. Mengidupkan engine
Pada tombol di CGC, berikut langkanya

71
 Aktifkan tombol nomor 13, kemudian hidupkan engine pada chasis
 Pada monitor di CGC, tekan tombol F2, hingga muncul pada layar
berikutnya

71






 Kemudian tekan tombol gambar engine dengan
menekan tombol
 Hingga muncul menu pada layar
berikut untuk menghidupkan engine
chasis.

 Kemudian tekan tombol F1 untuk


menghidupkan engine dari chasis

 Untuk menaikkan rpm tekan tombol

 Dan menurunan rpm tekan tombol

2. Mengoperasikan outrigger menggunakan tombol 2,3,5,6.


No.4 : tombol ke atas untuk memilih beam, tombol ke bawah untuk
memilih jack
No. 2 depan kanan( beam atau jack ) masuk dan keluar
No. 3 depan kiri( beam atau jack ) masuk dan keluar

71
No. 5 belakang kiri ( beam atau jack ) masuk dan keluar
No. 6 belakang kanan( beam atau jack ) masuk dan keluar

Hati hati pada saat mengoperasikan outrigger dari kabin crane,


karena ada potensi bahaya yang mungkin timbul

3. Mengoperasikan outrigger menggunakan Monitor CGC


 Pada menu berikut, masuk ke menu ourigger dengan menekan
tombol

 Kemudian setelah muncul menu seperti berikut,


Tanda panah mengikuti tombol.

 Setelah di tekan alah satu tombolnya, maka akan langsung masuk ke


menu untuk satu outrigger sesuai yang kita pilih.

4. Mengoperasikan steering
 Setelah muncul menu berikut, kemudian tekan tombol kursor ke
bawah hingga muncul menu steering

71
 Kemudian aktifkan sakelar steering

 Gerakkan steer kanan atau kiri menggunakan tuas berikut ( 1 ).


Kanan : roda
depan belok
kanan
Kiri : roda
depan belok kiri

 Mengubah arah maju – mundur


Sakelar berikut untuk merubah arah dari maju/ mundur, dan tidak
ada pemilihan gigi kecepatan

5. Mengoperasikan secara manual ataupun darurat.


Dalam pnegoperasian ini, hanya dilakukan pada saat kondisi normal, tidak
dapat dioperasikan dan perlu kehati – hatian dalam melaukannya

A. Mengoperasikan outrigger secara darurat

1. Posisi engine harus hidup

71
2. pada gambar berikut, ada beberapa solenoid yang harus ditekan untuk
3. mengoperasikan outrigger ( slider / jack )

4. solenoid valve ( 1 ) untuk outrigger darurat

5. solenoid valve ( 2 ) untuk penyuplai oli ( tekan yang E )

6. Tombol solenoid untuk mengoperasikan secara darurat berikut solenoid


yang harus ditekan.

Solenoid 1 ( A ) Untuk memasukkan Silinder jack


Solenoid 1 ( B ) Untuk memasukkan slider / beam
Solenoid 1 ( C ) Untuk memanjangkan silinder jack
Solenoid 1 ( D ) Untuk memanjangkan slider/ Beam

7. Untuk mengoperasikan outrigger, tekan bersamaan antara solenoid 2


dan solenoid pad outrigger.

B. Mode darurat untuk steering

71
1. Mode darurat steering hanya untuk meluruskan roda ke 4 dan ke 5
saja, dan digunakan untuk menepikan kendaraan.
2. Buka penutup kap depan dan temukan kontroler steering dengan
nomor

X 511 , kemudian lepas socket


tersebut dan putar 180° kemudian
masukkan ke socket X 512.
Kemudian lepas Socket X 515.

3. Kemudian untuk meluruskan


steer

Solenoid 3 Solenoid 4
Tekan H, Roda no. 5 akan Tekan H, Roda no.4 akan
bergerak ke kanan bergerak ke kanan
Tekan G, Roda no. 5 akan Tekan G, Roda no.4 akan
bergerak ke kiri bergerak ke kiri

71
C. Mode darurat untuk counterweight/ pemberat.
Jika simbol counterweight/ pemberat turun menyala pada monitor ASLI,
karena kemungkinan silinder mengalami kebocoran ataupun tidak bisa naik
hingga maksimal, maka secara otomatis superstructur tidak dapat di swing.

a. Tekan tombol override counterweight dan naikkan kembali silinder


menggunakan tuas.

D. Mode darurat untuk telescope/ memasukkan boom


Dalam keadaan ini, boom tidak mau masuk saat dioperasikan secara
normal. Maka untuk memasukkannya diperlukan menggunakan mode
manual.
1. Perhatikan pada posisi silinder telescope dengan masuk ke menu
telescope dan melihat pada monitor.

Tekan tombol ini

71
2. Setelah mengetahui posisi silinder dan kondisi C pin dan B pin, ketahui
panjang silindernya menggunakan tabel ID

3. Aktifkan konsol untuk manual telescope

Pemilihan
Cylinder
pin

Tekan dan
Pemilihan tahan tahan
Boom Pin untuk melepas
pin

Konsol 2 3
pengaktifan
71
manual telescope
4. Tekan tombol 2 ke bawah untuk melepas Boom pin, dan tekan tombol
nomor 3 ke bawah hingga boom pin lepas.
5. Masukkan boom ke bawah hingga panjang silinder paling pendek sesuai
dengan boom yang dibawa.
Contoh tele 4, maka silinder harus masuk ke panjang 0,90 Meter

6. Kemudian kunci Boom pin, dengan mengembalikan tombol nomor 2 ke


posisi netral/ tengah.
7. Setelah terkunci, tekan ke atas tombol nomor 2 dan lepas silinder pin
menggunakan tombol nomor 3.
8. Setelah pin lepas, dorong silinder untuk mengambil boom selanjutnya.
Untuk boom selanjutnya bisa dilihat posisi pin nya pada tabel berikut
Contoh, untuk menuju Boom ke 3 dengan panjang boom 92% maka
silinder harus mencapa panjang 9,60 Meter.

9. Setelah silinder mencapai boom, maka kunci pin dengan mengembalikan


tombol nomor 2 ke posisi netral secara otomatis pin silinder akan masuk
ke lubangnya.
10. Setelah terkunci, lepas boom pin dan bawa boom ke bawah, begitu
seterusnya.

11. Untuk mengetahui boom pin dan silinder posisinya terkunci atau tidak
berikut penjelasannya.

71
71

Anda mungkin juga menyukai