Anda di halaman 1dari 21

8.

SAFETY DEVICES
pada Trailer PATRIA

8.3. TOWING HITCH


8.4. TOWING EYE

Prime Mover
Dolly

Semi Trailer
Prime Mover

8.5. LANDING GEAR


8.2. KING PIN 8.1. FIFTH WHEEL
8.1. FIFTH WHEEL

Fifth Wheel merupakan salah satu komponen penghubung, yang biasa digunakan
bersama King Pin untuk konfigurasi :
1. Prime Mover (Truck) dengan Semi Trailer
2. Converter Dolly dengan Semi Trailer
Fifth Wheel dipasang dibagian atas pada frame belakang (RR Frame) di masing-masing
unit penarik, dan dilengkapi dengan King Pin pada unit yang ditarik.

A. SPESIFIKASI FIFTH WHEEL

Jenis Fifth Wheel yang digunakan PATRIA :


• Single Oscillating
• Double Oscillating

Fifth Wheel Series Lock D-value Cardan Lubrication


JOST Diameter kN Bearing System

JSK 3-2 2" 38 M

JSK 36 DA 2" 152 M


JSK 36 DV 2" 152 M
JSK 37 C/CW/CZ 2" 152 M/W/Z
JSK 37 E/EW 2" 152 Z/W
JSK 37 EA 2" 152 Z
JSK 37 EAW 2" 152 W
JSK 37 ER/ERW 2" 152 Z/W
JSK 37 ME140/ME140W 2" 126 Z/W
JSK 42 2" 152 Z, W
JSK 42 MK 2" 152 Z, W

JSK 38 C1-2" 2" 170 M, Z

JSK 38 C1-3 1/2" 3 1/2" 260 M, Z

JSK 38 G1-2" 2" 170 V M, Z

JSK 38 G1-3 1/2" 3 1/2" 260 V M, Z

JSK 38 MC-2" 2" 170 M, Z

JSK 38 MC-3 1/2" 3 1/2" 260 M, Z

JSK 50 3 1/2" 300 M

Note :
M = Manual Lubrication
W = Low Maintenance
Z = Centralized Lubrication
B. PENYETELAN FIFTH WHEEL

(1) Buka Lock Nut (01)

(2) Putar keluar Sekrup Pengatur (02), sebanyak 20 kali.

(3) Sambungkan ke King Pin (Lihat Diagram Cara Pengoperasian di atas)

(4) Tekan secara perlahan pada handel (03) sesuai arah A.

(5) Putar kembali Sekrup Pengatur (02) sampai Handel (03) mulai
bergerak. Sekrup Pengatur (02) akan menyentuh hidung Locking Bar
(04)

(6) Lanjutkan untuk memutar ke arah dalam Sekrup Pengatur (02) sekitar
1.5 putaran

(7) Kencangkan Lock Nut (01)

PERIKSA :
Jika gerak King Pin (sebelum & sesudah) pada Mekanisme Pengunci
lebih besar dari 0.3mm, periksa dan jika ada keausan, segera ganti
Wearing Ring (05) dan Lock Jaw (06).
C. OPERASI FIFTH WHEEL

(1) Buka Fifth Wheel Coupling dengan cara


menarik tuas Pre-Set

(2) Masukkan King Pin (kondisi Fifth Wheel


Coupling menutup)

(3) Fifth Wheel Coupling menutup, periksa


Pengunci dalam posisi turun

(4) Masukkan Clip (yang sebelumnya diambil


sebelum membuka Fifth Wheel Coupling)

(5) Buka Fifth Wheel Coupling (ikuti step


1+2+3+4) , tekan dan masukkan handel
dekat ke bibir plate.

(6) Lepaskan King Pin (auto Pre-Set)


D. PEMERIKSAAN & PERAWATAN BERKALA
8.2. KING PIN

King Pin juga merupakan salah satu komponen penghubung, yang biasa digunakan
bersama Fifth Wheel untuk konfigurasi :
1. Prime Mover (Truck) dengan Semi Trailer
2. Converter Dolly dengan Semi Trailer
King Pin dipasang dibagian bawah frame depan (FR Frame) pada masing-masing unit
yang ditarik (Semi Trailer & Converter Dolly) yang kemudian akan berpasangan dengan
Fifth Wheel.

A. SPESIFIKASI KING PIN

Size/Ukuran King Pin yang digunakan PATRIA :


• D = 2”
• D = 3 1/2”
8.3. TOWING HITCH

A. SPESIFIKASI KING PIN


8.3. TOWING HITCH

B. SETTING KING PIN

16 19 mm 10 mm
KZ 1016
16 20 mm 10 mm
8.2. KING PIN

C. OPERASI KING PIN


8.2. KING PIN

D. PEMERIKSAAN & PERAWATAN BERKALA

Periksa kondisi ke-asuan dari King Pin, sesuai dengan ilustrasi di bawah ini :

** Segera ganti King Pin, jika sudah memasuki batas nominal keausan.
8.3. TOWING HITCH

Towing Hitch merupakan salah satu komponen penghubung, yang biasa digunakan
bersama Towing Eye/Drawbar Eye untuk konfigurasi :
Trailer dengan Dolly (Perantara)
Towing Hitch dipasang dibagian belakang frame pada masing-masing unit penarik
(Trailer) yang kemudian akan berpasangan dengan Towing Eye pada unit yang ditarik
(Dolly).

A. SPESIFIKASI
TOWING HITCH

TYPE : 202 AUS

B. SETTING

MENYAMBUNG TRAILER DENGAN DOLLY MENGGUNAKAN TOWING HITCH

Semi Trailer yang akan disambung dengan Dolly (unit perantara) biasanya
dilengkapi dahulu dengan komponen Towing Hitch (yang berfungsi sebagai
kopling) dan diletakkan di bagian belakang Frame Semi Trailer.

1. Siapkan Semi Trailer yang digerakkan oleh Prime Mover


2. Siapkan Dolly yang sudah didukung dengan Landing Legs
3. Mundurkan Semi Trailer sehingga posisi Towing Hitch sejajar dengan Towing Eye
4. Operasikan Langkah Membuka Towing Hitch (terlampir di halaman berikutnya)
5. Periksa Pengunci Towing Hitch, untuk memastikan sambungan Semi Trailer dan
Dolly sudah berjalan dengan baik dan aman. Dan Konfigurasi Unit siap
digunakan.
8.3. TOWING HITCH

C. OPERATION
(4)
(5)
MEMBUKA TOWING HITCH
Tarik ke arah luar Tuas Pengaman (4),
dengan memutar seperempat putaran ke (20)
kiri agar nantinya kita bisa melepas
komponen penguncinya.
Posisikan Coupling Jaws (5) tepat berada
di tengah yang berfungsi sebagai
pengarah, agar Towing Eye mudah
dimasukkan.
Kemudian tarik Handel (20), sampai Baut
(23) terangkat karena mekanisme spring
(25), sehingga Towing Eye dapat masuk,
kemudian turunkan Handel (20) untuk (21)
mengunci kembali.

Untuk faktor keamanan, periksa kembali


Tuas Pengaman (4) sudah dalam kondisi
kencang di dudukannya.

D. PEMERIKSAAN & PERAWATAN BERKALA

Tuas Pengaman (4) dilengkapi dengan Nipple Grease yang menjadi jalan masuk
pelumas/grease di kepala/bagian atas dari Towing Hitch.
Maka, lakukan perawatan dengan melakukan pelumasan secara berkala.

Baut Towing Hitch (23) dan Drawbar Eye (21) akan terhindar dari keausan jika
keduanya selalu dijaga kebersihan dan pelumasannya.
8.3. TOWING HITCH

D. PEMERIKSAAN & PERAWATAN BERKALA

1. Minimum Diameter Luar Coupling Bolt :


50mm coupling bolt (towing hitch) = 46.00 mm
40mm coupling bolt (towing hitch) = 36.50 mm
2. Plastic Wear,
Wear maksimum keausan = 4.0 mm
3. Jarak maksimum antara Coupling Pin
dan Guide Bush bagian bawah = 2.0 mm
4. Jarak axle dari Coupling Pin, maks. = 4.0 mm
5. Jarakk antara Drawbar Bearing Bushes
dan Drawbar maksimum = 1.0 mm

4
5

CATATAN PENTING !!!


• Setiap kali mengganti komponen Rubber Sprig (1027204), maka perlu diperiksa
jarak yang diijinkan antara drawbar bushes dan drawbar.
• Jarak yang berlebihan dapat berakibat Rubber Spring aus lebih cepat.
• Pastikan juga Nut M56 sudah dikencangkan dengan torsi 600Nm kemudian
pasang Split Pin dan mengganti Prootecting Cap.
8.4. TOWING EYE

Towing Eye merupakan salah satu komponen penghubung, yang biasa digunakan
bersama Towing Hitch untuk konfigurasi :
Dolly (Perantara) dengan Semi Trailer
Towing Eye dipasang dibagian depan dari A-Frame Dolly yang kemudian akan
berpasangan dengan Towing Hitch pada Semi Trailer.

A. SPESIFIKASI TOWING EYE


8.4. TOWING EYE

B. SETTING TOWING EYE

1. Tarik ke luar Bushing yang sudah


usang/aus dengan Penarik.

2. Periksa Lubang Oval pada Bushing, ukur

d2
arah longitudinal = d1, dan arah
melintang = d2. Diameter Bushing (D)
dapat ditentukan dengan formulasi
berikut :

d1

3. “D” merupakan diameter luar


Bushing yang akan dipasang. Jika
dimensi diameter luar Bushing
belum sesuai, ganti dengan Bushing
berikutnya yang diameternya lebih
besar.

4. Pukul Bushing menggunakan


Pemukul (Mandrel)

4. Setelah itu, ratakan Bushing pada


permukaan Drawbar Eye bagian
atas dan bawah.

DILARANG MELAKUKAN PENGELASAN PADA


KONDISI APAPUN !!!!
NO WELD AT ANY CONDITIONS !
8.4. TOWING EYE

C. OPERATION

MENYAMBUNG TRAILER DENGAN DOLLY MENGGUNAKAN TOWING EYE

Dolly (unit perantara) yang akan disambung dengan Semi Trailer biasanya
pasang tegak dengan Landing Legs, dimana Towing Eye pada Dolly sejajar
dengan Towing Hitch pada Semi Trailer.

1. Siapkan Semi Trailer yang digerakkan oleh Prime Mover


2. Siapkan Dolly yang sudah didukung dengan Landing Legs
3. Mundurkan Semi Trailer sehingga posisi Towing Hitch sejajar dengan Towing Eye
4. Operasikan Langkah Membuka Towing Hitch (terlampir di halaman berikutnya)
5. Periksa Pengunci Towing Hitch, untuk memastikan sambungan Towing Hitch dan
Towing Eye sudah baik dan aman.
6. Sehingga konfigurasi Semi Trailer dengan Dolly siap digunakan.

D. PEMERIKSAAN & PERAWATAN

MEMERIKSA KEAUSAN TOWING EYE

1. Periksa ketebalan (A) Drawbar Eye = tidak boleh kurang dari dimensi “A”
Jika lebih dari nilai “A” melebihi tabel berarti drawbar sudah aus.
Segera ganti Drawbar jika keausan maksimum sudah tercapai.
2. Periksa Diameter Dalam maksimum (B) dari Bushing Towing Eye.
Jika melebihi dimensi maksimum yang diijinkan, berarti bushing sudah aus.
Segera ganti Bushing jika keausan sudah terjadi.
3. Segera ganti Towing Eye, jika Drawbar tertekuk, mengalami crack atau
deformasi.
8.5. LANDING GEAR

A. SPESIFIKASI

Landing Gear berfungsi sebagai kaki-kaki penyangga unit, seperti Semi Trailer
dan Dolly, yang karena fungsinya, baru digunakan/dioperasikan pada saat unit
tersebut di atas dalam keadaan OFF (bukan saat travelling)
8.5. LANDING GEAR

B. SETTING
8.5. LANDING GEAR

C. OPERATION

Landing Gear sebenarnya sudah dilengkapi dengan sistem pelumasan (melalui


grease fitting) yang memadai dari pabrikan, dengan interval penggantian setiap
3 bulan sekali.

Screw untuk menaikkan mekanisme Landing Gear dilumasi melalui Grease


Fitting paling bawah yang berlokasi pada Housing atas (upper housing).
Sebelum proses pelumasan, rentangkan Landing Gear hingga panjang
maksimal.
Selama proses pelumasan, tarik perlahan Landing Gear.
Grease Fitting bagian atas melumasi Gear, Shaft dan Bushing.
Pabrikan merekomdasi pelumas menggunakan High Commercial Grade
Lithium (EP-2).

D. PEMERIKSAAN & PERAWATAN

PENTING!
Geser Crankshaft ke gigi yang lebih tinggi, sebelum melakukan pelumasan
pada Grease Fitting bagian atas.

Ketika memeriksa Landing Gear, periksa pula ke-ausan dan kerusakan pada
semua part. Pemeriksaan dan perawatan harus dengan interval sesering
mungkin terutama untuk unit yang beroperasi dikondisi yang berat.
8.6. SAFETY SLING

A. SPESIFIKASI

SLING tetap menggunakan konfigursi :


Diameter (d) = 32 mm
Material = Blue Strand Fibre Core
Minimum Breaking Force =598 kN
8.6. SAFETY SLING

B. OPERATION

STANDAR PENGAMANAN KONFIGURASI = SEMI TRAILER + DOLLY + SEMI TRAILER


TRAILER

Sling dibuat standarisasi menjadi 3 set dengan panjang yang mungkin berbeda :
1. Koneksi Semi Trailer 1 dengan A-Frame Dolly
2. Koneksi A-Frame Dolly dengan Main Frame Dolly
3. Koneksi Main Frame Dolly dengan Skid Plate Semi Trailer 2

1 2

SDT60 (with Converter Dolly)


SST74, SST50, SBDT60 (with Full Dolly) Berlaku Point no.1 dan 3
Berlaku Point no.1,2 dan 3

STANDAR PENEMPATAN BRACKET DAN SAFETY SLING

1. Perhatikan standard penempatan dan pemasangan Safety Sling sebagai berikut :

BOTTOM VIEW

2. Perhatikan standard Bracket Safety Sling berikut, dan Orientasi Safety Sling
dirubah ke arah Horisaontal

ARAH TARIK HORISONTAL


ARAH LOCK PIN

Anda mungkin juga menyukai