Disusun oleh:
Nadia Husna Haris 22010118220072
Zahranatha Dzaky Fadhila 22010118220086
Cynthia Ayu Ramadhanti 22010118220158
Galih Bhakti Sadewo 22010118220163
Maulida Nur Hidayati 22010118220169
Muhammad Reza Adityo 22010118220173
Febby Mardalita 22010118220176
Arifatuzzahro 22010118220220
Laurentius Juan Wicaksono 22010116130184
Penguji
dr. Nahwa Arkhaesi, M.Si.Med, Sp.A
Nama : An. F
Umur : 4 tahun 11 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Srondol, Semarang
Agama : Islam
No. CM : C800488
Bangsal : Anak lantai 1
Tanggal masuk : 22 Januari 2020
ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis dengan ayah pasien di ruang anak lantai 1 kamar 8.2,
tanggal 23 Januari 2020 pukul 08.00 WIB
Keluhan Utama : Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
± 3 hari SMRS pasien demam tinggi. Suhu tubuh pasien saat demam tidak diukur
dengan termometer oleh orang tua. Pasien demam tinggi sepanjang hari terus-menerus.
Demam mengganggu aktivitas sehari-hari pasien hingga pasien tidak masuk sekolah.
Keluhan disertai dengan lemas, nyeri kepala dan mual. Muntah (-), batuk (-), pilek (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-), bitnik-bintik merah di badan (-). BAK dan BAB tidak
ada keluhan. Demam turun setelah minum obat penurun panas yang dibeli di apotik,
namun beberapa jam kemudian demam lagi.
± 1 hari SMRS pasien mual muntah. Muntah sebanyak 5 kali, yang dimuntahkan
sesuai dengan makanan dan minuman yang dikonsumsi, tiap muntah ± ½ gelas
belimbing, darah (-). Pasien mengeluh nyeri perut, tangan dan kaki. BAB dan BAK
tidak ada keluhan. Mimisan (-), gusi berdarah (-), bitnik-bintik merah di badan (-).
Pasien kemudian dibawa ke Puskesmas. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan
termasuk pemeriksaan darah, dikatakan bahwa diduga pasien menderita demam
berdarah. Pasien lalu dirujuk ke RSUP Dr. Kariadi.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat demam ± 2 minggu SMRS. Suhu tubuh pasien saat demam tidak diukur
dengan termometer oleh orang tua. Pasien demam sepanjang hari terus-menerus.
Demam mengganggu aktivitas sehari-hari pasien hingga pasien tidak masuk sekolah.
Pasien kemudian dibawa oleh orang tua pasien ke Puskesmas. Setelah menjalani
pemeriksaan, pasien diberikan obat penurun panas. Demam turun setelah pasien
minum obat penurun panas, namun beberapa jam kemudian pasien demam lagi.
Keluhan disertai dengan lemas, nafsu makan berkurang dan tidak aktif. Batuk (-),
pilek (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri kepala (-), bintik-bintik merah di badan
(-). BAK dan BAB tidak ada keluhan. Pasien diberikan obat penurun panas
(paracetamol) yang dibeli oleh orang tua di apotik setelah obat penurun panas dari
Puskesmas sudah habis. Demam turun setelah minum obat penurun panas yang dibeli
di apotik.
Riwayat kuning saat lahir
Riwayat alergi disangkal
Riwayat operasi sebelumnya disangkal
Riwayat keganasan disangkal
Riwayat Imunisasi
Hepatitis B : 4 kali (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
Polio : 4 kali (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
BCG : 1 kali (usia 2 bulan, scar (+))
DPT : 3 kali (usia 2, 3, 4 bulan)
Hib : 3 kali (usia 2, 3, 4 bulan)
Campak : belum pernah diberikan
Booster : belum pernah diberikan
Kesan : imunisasi dasar tidak lengkap, booster belum pernah diberikan
Riwayat Nutrisi
0 – 6 bulan : ASI (ad libitum)
6 – 9 bulan : Susu formula SGM (90cc x 8/hari)
10 bulan – 1 tahun : Susu formula SGM (90 cc x 8/hari + bubur + bayam)
1 tahun – sekarang : Susu formula SGM (90 cc x 8/hari + makanan keluarga)
Kesimpulan : kualitas dan kuantitas kurang
√
√