0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan1 halaman
Tari Asmaradana adalah tarian klasik dari Kraton Yogyakarta yang menggambarkan aktivitas remaja perempuan seperti menyisir rambut dan berhias. Tarian ini dipentaskan pertama kali di Kraton Surakarta pada pernikahan putra Sri Paduka Susuhunan pada tahun 1910 dengan iringan lagu Asmaradana.
Tari Asmaradana adalah tarian klasik dari Kraton Yogyakarta yang menggambarkan aktivitas remaja perempuan seperti menyisir rambut dan berhias. Tarian ini dipentaskan pertama kali di Kraton Surakarta pada pernikahan putra Sri Paduka Susuhunan pada tahun 1910 dengan iringan lagu Asmaradana.
Tari Asmaradana adalah tarian klasik dari Kraton Yogyakarta yang menggambarkan aktivitas remaja perempuan seperti menyisir rambut dan berhias. Tarian ini dipentaskan pertama kali di Kraton Surakarta pada pernikahan putra Sri Paduka Susuhunan pada tahun 1910 dengan iringan lagu Asmaradana.
Tari Asmaradana adalah sebuah tembang macapat dari Jawa selanjutnya
diimplementasikan menjadi tarian. Tari Asmaradana sendiri merupakan Jenis tarian klasik yang berasal dari Kraton Yogyakarta. Jumlah penari seorang atau beberapa orang gadis. Tarian ini menggambarkan aktivitas keremajaan, seperti: menyisir rambut, berhias, berpakaian dan sebagainya. Penari mengenakan jamang, sumping, kelat bahu, mekak, sampur dan kain batik. Di Kraton Surakarta, tarian ini pertama kali dipentaskan pada waktu upacara perkawinan K.G.P. H. Kusumoyudo (salah seorang putra Sri Paduka Susuhunan PB X) dengan G.K. Ratu Angger pada tahun 1910. Disebut Golek Asmaradana karena diiringi gending Asmaradana.