Anda di halaman 1dari 6

Ujian Tengah Semester T.A.

2019/2020

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu POlitik

Universitas Tanjungpura

Nama : Aji Pariawan


NIM : E1041171020
Mata Kuliah : Perencanaan Sosial Kota
Prodi : Sosiologi
Dosen : Antonia Sasap Abao, S.Sos, M.Si

Soal :

1). Mengapa perencanaan menjadi hal penting dalam penataan kehidupan sosial

masyarakat kota yang aman dan nyaman ? jelaskan ! berikan solusi

alternative menurut anda yang lebih efektif !

2 . Mengapa permasalahan sosial di perkotaan semakin tahun semakin beragam

modusnya ? Jelaskan dan berikan solusinya !

3. Megapa perencanaan sosial perkotaan di Indonesia pada umumnya belum

mampu memgakomodir kebutuhan masyarakat kota ? jelaskan !

Jawaban :

1. Sebelum melakukan pembangunan, perlu adanya langkah yang matang

dalam merencanakan pembangunan kota agar dapat menguntungkan dalam


segala aspek kehidupan sosial. Karena apabila salah dalam mengambil

langkah, tentu nya akan berpengaruh besar terhadap pembangunan kota

yang berkelanjutan.

Perencanaan kota dihadir kan untuk menjawab permasalahan-

permasalahan yang terjadi dalam masyarakat kota dan sekitarnya

(masyarakat desa) . Jika perencanaan kota dapat menata struktur dan relasi

sosial masyarakat dengan baik, maka tercipta nya masyarakat kota

(heterogen) dengan stabilitas sosial yang tinggi bukan hanya angan semu

saja.

Dan jika stabilitas sosial telah terwujud dengan baik, maka tidak

menutup kemungkinan akan dapat menyejahterakan masyarakat kota yang

aman dan nyaman.

Solusi alternatif yang dapat saya berikan yaitu, sebelum melakukan

perencanaan sosial kota apalagi pengeksekusian nya, maka perlu adanya

campur tangan dari berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya masyarakat

kelas atas dan menengah, namun juga masyarakat kelas bawah. Hal ini

bisa dilakukan dengan cara mensurvei kepada tiap masyarakat minimal

20% sebagai perwakilan dari masyarakat kota pada tiap lokasi. Untuk

dapat mendengar kan aspirasi mereka, apa yang mereka butuhkan dalam

melakukan pembangunan kota. Sehingga aspirasi masyarakat, dapat

tersampaikan dengan baik melalui perencanaan ini. Karena jika hanya

melibatkan anggota legislatif saja, maka saya rasa itu kurang efisien.

Mengingat tidak semua apa yang dipikirkan anggota legislatif selaku yang
menjadi wakil bagi masyarakat itu sesuai dengan yang masyarakat ingin

kan. Apalagi belakangan ini banyak masyarakat yang sudah tidak

mempercayai anggota legislatif. Dan pasti nya juga melibatkan pihak

swasta untuk menunjang perencanaan pembangunan sosial kota ini.

Selain melakukan survei juga harus ada nya kejelasan dan tujuan

mengapa perencanaan ini diperlukan. Jika perencanaan kota didasarkan

pada permasalahan sosial yang terjadi dengan mengidentifikasi potensi

dalam masyarakat. Maka tujuan tersebut menjadi jelas namun dengan tetap

mempertimbangkan segala aspek seperti kebutuhan sosial, modal sosial,

dan pelayanan sosial.

2. Beragam nya modus permasalahan sosial di perkotaan, dikarenakan

kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan kota. Akibatnya

hasil pembangunan khusus nya pada kota menengah dan kota-kota besar di

Indonesia cenderung menampung sebagaian kecil kelompok masyarakat

saja, yang kebanyakan berpenghasilan tinggi dan menengah. Sedangkan

sebagaian kelompok masyarakat rendah tidak tertampung aspirasi nya.

Sehingga pertumbuhan dan pembangunan kota yang kian pesat namun

mengakibatkan masyarakat berpenghasilan rendah tersingkirkan dan

semakin miskin. Terjadi lah perusakkan sarana dan prasarana kota,

penggusaran lahan/tempat tinggal dan kehidupan sosial dari masyarakat

tersebut.
Namun walaupun demikian, tidak menutupi bahwa kota masih

menjadi daya tarik bagi masyarakat desa. Hal ini dikarenakan tumbuh nya

persepsi masyarakat desa bahwa kota adalah tempat yang menjanjikan

untuk mendapatkan kehidupan yang layak ketimbang hanya menetap

didesa saja terutama dalam hal mencari lapangan pekerjaan dan

pendapatan. Jika permasalahan ini belum dapat teratasi dengan baik, maka

akan dapat menambah dan menimbulkan permasalahan yang baru seperti

kemacetan, kriminalitas (pencurian, pencopetan, penipuan) dikarenakan

masyarakat desa yang melakukan urbanisasi tidak membawa bekal (skill)

untuk menunjang kehidupan selama berada dikota sehingga terjadi nya

penurunan kualitas SDM.

Belum lagi penataan ruang kota yang ditimbulkan dari kepadatan

penduduk karena efek dari urbanisasi. Jika kepadatan penduduk kian

meningkat dalam suatu kota, maka akan menambah jumlah kemiskinan

seperti banyak nya penduduk kota yang tinggal di pemukiman kumuh,

sulit nya mendapatkan air bersih dan permasalahan-permasalahan lainnya

yang ditimbulkan dari efek terjadi nya urbanisasi.

Solusi saya pribadi yaitu mengikut sertakan semua lapisan

masyarakat dalam melakukan perencanaan kota untuk dapat mewujudkan

kota yang ideal, nyaman dan aman bagi masyarakat kota maupun

pendatang.

Dan juga menekan arus urbanisasi yang sudah tak terkendali.

Seperti melakukan uji kualitas SDM untuk masyarakat yang ingin


melakukan urbanisasi dan perpindahan penduduk dari desa ke kota, agar

permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan dari efek urbanisasi dapat

diminimalisir untuk ditanggulangi kembali bagaimana menyelesaikan dan

menuntaskan permasalahan-permasalahan tersebut (kemacetan, kepadatan,

kemiskinan penduduk dan lain sebagainya).

3. Pada dasarnya perencanaan disusun untuk menjawab persoalan masalah

yang dihadapi masyarakat kota dengan menyediakan ruang yang nyaman

bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ruang itu tetap, sedangkan

masyarakat itu dinamis dan seiring waktu akan berubah dengan

meningkatnya pertumbuhan penduduk. Dan berbarengan akan menambah

rumah dan fasilitas umum dalam masyarakat.

Maka perencanaan fisik kota tidak akan dapat memperbaiki kondisi

kehidupan kota, jika tidak dipadukan dengan perencanaan sosial dan

ekonomi. Karena ketiga hal ini harus dihubungkan dan dipertimbangkan

secara matang untuk menentukan kebijakan apa yang dapat diambil dalam

melakukan perencanaan kota.

Bicara mengenai kebijakan pasti nya bertujuan untuk membuat

masyarakat menjadi sejahtera, begitu pula dalam melakukan perencanaan

sosial kota. Maka sebelum menyusun perencanaan kota perlu melibatkan

masyarakat kota dari berbagai lapisan. Karena pada umumnya Indonesia

belum mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat kota karena yang

dilibatkan adalah sebagian kecil masyarakat. Akibatnya hasil


pembangunan khusus nya pada kota menengah dan kota-kota besar di

Indonesia cenderung menampung sebagaian kecil aspirasi kelompok

masyarakat saja, yang kebanyakan berpenghasilan tinggi dan menengah.

Sedangkan sebagaian kelompok masyarakat rendah tidak tertampung

aspirasi nya. Sehingga pertumbuhan dan pembangunan kota yang kian

pesat namun mengakibatkan masyarakat berpenghasilan rendah

tersingkirkan dan semakin miskin.

Walaupun dengan melibatkan anggota legislatif sebagai wakil

aspirasi masyarakat belum menjamin dapat menampung aspirasi

masyarakat yang sebenarnya. Apalagi banyak sudah masyarakat yang

mengalami ketidak perayaan lagi kepada anggota legislatif akibat dari

kasus korupsi yang kian terkuak.

Maka dari itu, perencanaan ini juga perlu melibatkan masyarakat

kecil minimal beberapa perwakilan masyarakat kota dan pendatang dengan

melakukan survei secara langsung kepada mereka.

Anda mungkin juga menyukai